May 27,
2016
Gabungan organisasi (pertubuhan) Islam
Malaysia mengecam tindakan kerajaan Iran yang enggan menandatangani perjanjian
kesepakatan pengurusan ibadah haji periode tahun 1437 Hijrah.
Ketua Pegawai Eksekutif Pertubuhan Belia
Muslim Sedunia- Shahrin Awaludin- berkata, perjanjian kesepakatan itu
menandakan suara wakil dunia Islam dalam usaha bersama memastikan keamanan jemaah
haji dan kelancaran beribadah.
Walaupun mayoritas agama di Republik Iran
adalah Syiah, tetapi Iran masih memiliki sejumlah ahli sunnah wal jamaah yang
perlu menunaikan rukun Islam yang kelima itu.
Pertemuan organisasi Islam Malaysia ini
menyatakan kritikan mereka atas provokasi dan tuduhan yang dibuat jemaah Iran
dan mempertimbangkan kemungkinan akan berulangnya insiden berdarah semasa musim
haji yang disebabkan oleh perilaku terencana dari sebagian jamaah Syiah,
seperti yang telah terbukti acapkali terjadi pada musim haji tahun-tahun
sebelumnya.
Pertemuan dihadiri oleh 20 ormas Islam
Non-Pemerintah, antara lain yaitu ; Ikatan Alumni Pelajar Arab Saudi (IAS),
Pertubuhan Ilmuan Malaysia (iLMU), Yayasan Kebajikan Nusantara ( YAKIN),
Pertubuhan IKRAM Malaysia (IKRAM) dan Yayasan Ta’lim Kuala Lumpur.
Sidang media ormas Islam Malaysia ini
menyatakan mereka mempertahankan keamanan dua tanah suci dari ancaman Syiah.
Menurut salah satu pembicara, penyebab
kerajaan Iran enggan menandatangani persetujuan itu karena tidak dapat menerima
beberapa syarat yang dikeluarkan Arab Saudi khususnya berkaitan keselamatan
jemaah.
Seraya dengan itu Republik Syiah Iran telah
menghantarkan aduan resmi kepada Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu (PBB) dengan
tuduhan bahwa Kerajaan Arab Saudi menafikan hak jemaah haji Iran. Iran juga
meminta campur tangan PBB dengan menggunakan aduan mereka sebagai tuntutan hak
asasi.
Mengapa Iran Menolak Haji Tahun 1437 H?
http://lamurkha.blogspot.co.id/2016/05/mengapa-iran-menolak-haji-tahun-1437-h.html
Malaysia serukan "Boikot kurma dan produk
Iran!", kapan Indonesia?