Jumat,
27 Mei 2016 11:02
ISLAMABAD (fokusislam) – Dewan Ulama Pakistan memberikan pernyataan
tegas terhadap negara Iran dan berbagai makar yang sering dilakukan negara
syiah tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis
(26/5/2016), Dewan Ulama Pakistan meminta Iran agar tidak lagi memberikan
dukungan kepada kelompok teroris.
Yang dimaksud dalam pernyataan Dewan Ulama Pakistan adalah
kondisi yang terjadi di Yaman. Sudah bukan rahasia lagi kalau kelompok Syiah
Hutsi mendapat sokongan kuat dari negara Iran. Dengan sokongan tersebut, kelompok
Hutsi membuat kondisi keamanan di Yaman menjadi tidak menentu.
Selain
itu, krisis Suriah juga termasuk dari perhatian Dewan Ulama Pakistan. Rezim
yang kini berkuasa, Bashar Assad juga tak lepas dari kritikan Dewan Ulama
akibat kesewenang-senangan mereka terhadap warga sipil.
“Konspirasi
Iran sudah tersingkap, dimana mereka membantu kelompok teroris (penguasa) di
Suriah dan membantu kelompok pemberontak di Yaman,” kata Syaikh Thahir Mahmud
Al-Asyr yang dikutip dari islammemo, Jumat (27/5/2016).
Lebih
lanjut, Syaikh Thahir juga menyebut bahwa Iran tidak henti-hentinya membuat
kerusakan terhadap persatuan umat Islam. Syaikh Thahir kemudian menekankan
bahwa sekarang-lah waktu yang tepat untuk kembali menguatkan persatuan Islam
dari beragam makar yang menderanya. (azman)
http://fokusislam.com/3404-dewan-ulama-pakistan-iran-tak-henti-hentinya-merusak-persatuan-islam.html
Puluhan
Diplomat Amerika Minta Serangan Militer Untuk
Gulingkan Rezim Assad
Sabtu,
18 Jun 2016 10:37
NEW YORK (fokusislam) – Puluhan pejabat Departemen Luar Negeri
Amerika Serikat telah menandatangani memo internal berisi permintaan serangan
militer Amerika Serikat terhadap rezim pemerintah Presiden Suriah Bashar Assad.
Memo tersebut ditandatangani oleh 51 diplomat tingkat menengah ke atas.
Dalam memo tersebut, para diplomat menyebut kalau pendekatan
yang dilakukan AS malah membuat Assad begitu nyaman memegang tampuk kekuasaan,
demikian seperti dikutip dari alarabiya, Kamis (16/6/2016).
Juru
bicara Deplu AS mengaku menerima memo internal tersebut, namun menolak
berkomentar mengenai isinya.
Memo
internal yang mengemukakan ketidakpuasan mengenai kebijakan pemerintah AS
melalui saluran Deplu AS bukan hal luar biasa. Namun, jarang sekali terjadi
sekumpulan diplomat menyuarakan ketidaksetujuan terhadap posisi Gedung Putih
secara bersamaan.
Seorang
diplomat yang tidak ikut menendatangani memo tersebut menyebut bahwa Amerika
Serikat masih tidak akan masuk secara militer ke wilayah Suriah. Adanya memo
juga tidak akan merubah sikap Obama yang tetap menginginkan jalur perundingan
guna menyelesaikan krisis di Suriah.
Sejak
tahun 2014, Pemerintah AS selama ini tidak bersedia menambah pasukan darat ke
Suriah.