Dari Abu Zaid Usaman bin Zaid
bin Haritsah ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah berkata :
يُجَاءُ بِرَجُلٍ فَيُطْرَحُ فِي النَّارِ إِلَّا
أَنَّهُ زَادَ فِيهِ فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُ بَطْنِهِ فَيَطْحَنُ فِيهَا كَطَحْنِ
الْحِمَارِ بِرَحَاهُ فَيُطِيفُ بِهِ أَهْلُ النَّارِ
“Seseorang didatangkan pada
hari kiamat kemudian dilemparkan ke dalam neraka hingga ususnya terburai
keluar; dan (ia) berputar-putar di neraka layaknya keledai mengitari alat
penumbuk gandum. Kemudian penduduk neraka mendekatinya
فَيَقُولُونَ يَا فُلَانُ أَلَسْتَ كُنْتَ
تَأْمُرُ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَى عَنْ الْمُنْكَرِ
Maka mereka berkata: Hai
Fulan! Bukankah dulu engkau memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran?
فَيَقُولُ إِنِّي كُنْتُ آمُرُ بِالْمَعْرُوفِ
وَلَا أَفْعَلُهُ وَأَنْهَى عَنْ الْمُنْكَرِ وَأَفْعَلُهُ
Ia menjawab: ‘Benar, dulu aku
memerintahkan kebaikan namun tidak kulakukan dan mencegah kemungkaran namun aku
melakukannya.”
(Hadits riwayat Ahmad (dan
ini lafazhnya), Bukhari dan Muslim).[1. -tambahan abu zuhriy:
Ada juga hadits yang semisal
dengan hadits diatas, yang berbunyi:
Råsulullåh bersabda:
رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي رِجَالًا
تُقْرَضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ مِنْ نَارٍ فَقُلْتُ يَا جِبْرِيلُ مَنْ
هَؤُلَاءِ
Pada Malam Isra’ku aku
bertemu dengan beberapa orang laki-laki yang lidahnya dipotong dengan gunting
api. Aku bertanya, “Siapakah mereka, Wahai Jibril?”
قَالَ هَؤُلَاءِ خُطَبَاءُ مِنْ أُمَّتِكَ
يَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَيَنْسَوْنَ أَنْفُسَهُمْ وَهُمْ يَتْلُونَ
الْكِتَابَ أَفَلَا يَعْقِلُونَ
Jibril Menjawab, “Mereka
adalah para khatib, diantara umatmu yang menyeru kepada kebaikan dan mereka
melupakan kebaikan itu untuk diri mereka sendiri. Padahal mereka orang-orang
yang membaca al-kitab (al-qur’an), apakah mereka itu tidak berakal?
(HR. Imam ahmad, dan Al-Baghawi, Al-Baghawi
mengatakan bahwa hadits ini hasan)]