Friday, December 29, 2017

Menggulingkan Rezim Syi’ah Bashar Assad Saat Ini Menjadi Prioritas Mendesak Yang Lebih Utama Dari Jihad Di Palestina. “Keberadaan Rezim Diktator Keji Seperti Rezim Syi’ah Al Assad Merupakan Tikaman Didada Dan Jantung Palestina, Dan Kematian Diktator Adalah Awal Dari Jalan Menuju Kemenangan Palestina (Al Aqsha).” Kamuflase Orang-Orang Yang Berasyik Mansyuk Dengan Syi'ah "Banyak Aksi" Soal Jerusalem.


Hasil gambar untuk tokoh monas palestina

مَّا جَعَلَ ٱللَّهُ لِرَجُلٍۢ مِّن قَلْبَيْنِ فِى جَوْفِهِ
"Dan Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya..."(Al Qur’an S. al-Ahzab ayat 4). Kontradiktif Pendukung Rezim Sadis Syiah Bashar Asaad “Beraksi” Jerusalem(Palestina).

Azis Dweik : Jihad ke Suriah Saat Ini Lebih Mendesak dari Jihad ke Palestina

Seorang pemimpin Senior dalam gerakan Hamas, Aziz Dweik mengatakan “menggulingkan Bashar Assad saat ini menjadi prioritas yang mendesak daripada Jihad di Palestina.

Dalam Pernyataannya di surat kabar Aljazair “Sunrise (Al-Syuruq)”, Aziz Dweik yang juga merupakan Ketua Dewan Legislatif Palestina mengatakan. “keberadaan rezim Diktator seperti Rezim Assad adalah merupakan tikaman di dada dan jantung Palestina, dan kematian diktator adalah awal dari jalan menuju kemenangan Palestina.”
Dweik menekankan bahwa masalah Palestina adalah merupakan permasalahan yang selalu menjadi agenda utama para ulama muslim, namun dalam kasus berdarah di Suriah, ada tekanan yang mengharuskan Umat islam untuk menghentikan dengan segera pertumpahan darah oleh Rezim Assad terhadap rakyat  Suriah (lebih utama/wajib).
Sementara itu, Khaled Mishal menegaskan bahwa Hamas mendukung Revolusi Suriah menggulingkan rezim dictator Suriah. Oleh karena sikap ini, kantor mereka ditutup di Suriah dan para petinggi Hamas pun menarik diri dari Suriah. Sebelumnya Hamas telah menegaskan posisinya yang selalu mendukung revolusi Suriah, dan menjatuhkan sanksi kepada Presiden Bashar Assad dan sekutunya.

Muslim Palestina Tertindas, Sunni Suriah Lebih Tertindas

Dia berharap, umat Islam sedunia bisa bangkit dari tidur panjang demi pembebasan Masjid al-Aqsha
Hingga kini, bumi Palestina masih di bawah penindasan Zionis Israel. Pembunuhan demi pembunuhan terus terjadi. Namun, situasi di Suriah lebih parah lagi. Kaum Muslim Ahlus Sunnah ditindas sangat kejam oleh rezim Syiah.

Demikian disampaikan  Imam asal Palestina Syeikh Muhammad al-Ghul saat berbicara di depan jamaah Masjid ar-Riyadh, Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Ahad (04/08/2013).

“Di Gaza mereka (umat Islam) mendapat berbagai macam kepedihan; masjid dihancurkan, wanita jadi janda, tidak lebih dari 2 menit pembantaian 380 jiwa sahid. Tawanan 10 ribu orang, 400 wanita. Ada yang lahir di penjara, anaknya tidak boleh keluar. Bahkan ada yang sudah jadi tawanan sejak sebelum dilahirkan,” ungkap Syeikh al-Ghul pada 400 jamaah yang hadir.

Adapun Suriah, kata dia, di sana terdapat berbagai macam kesulitan dan kepedihan yang tak tergambarkan.

“Para wanita diperkosa dan kehancuran-kehancuran yang lain. Jika kita ingin bertanya tentang berbagai kepedihan, maka negeri Suriah akan jadi jawaban,” ujar imam yang masih berusia 23 tahun ini.

“Di sana terjadi peperangan antara kelompok orang-orang Syiah yang selalu menyakiti saudara-saudara (Sunni) kita di sana,” imbuhnya.

“Akan tetapi, masih saja ada sebagian kaum Muslimin yang tidak tergerak dan menonton dari jauh,” lanjutnya.

Penghafal al-Qur’an ini juga mengatakan, krisis Palestina-Suriah harus diketahui masyarakat publik. Dia berharap, umat Islam sedunia bisa bangkit dari tidur panjang demi pembebasan Masjid al-Aqsha.

“Bagaimana agar kita bisa bersama-sama berjihad. Bisa dengan jiwa kita, dengan anak-anak kita, dan dengan harta kita. Bentuk lain adalah dengan berdoa. Juga, memberikan pendidikan kepada anak-anak didik kita agar mencintai Masjidil Aqsha. Akan keutamaan yang ada di negeri Syam,” tandasnya penuh semangat di masjid kompleks Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan itu.*

Suriah Sedang Lebih Butuh Bantuan Kita

“InsyaAllah sebagian besar infaq yang kalian berikan kepada kami di palestina, akan kami teruskan untuk saudara-saudara kita di Suriah. Mereka sedang lebih besar keperluannya.” [Abu Ahmad Ziyad, Direktur as-Sarraa Foundation, Gaza]

Kalimat di atas diucapkan oleh Abu Ahmad saat menerima bantuan dana dari Sahabat Aqsha. Ada dua poin penting yang dapat kita petik dari perkataan beliau.

Pertama, kita dapat melihat rasa ukhuwah yang luar biasa dari seorang Muslim. Ia dan masyarakatnya membutuhkan dana untuk membangun kembali kotanya yang porak-poranda akibat serangan militer Zionis kemarin, tetapi lebih mengutamakan saudaranya di negeri lain yang juga sedang mengalami hal serupa. Inilah yang dinamakan i-tsarnya seorang muslim. Sebagaimana firman Allah Ta’ala;

وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌۭ

“dan mereka mengutamakan (orang muslim lainnya), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukannya.”[QS.al-Hasyr:9]

Kedua, dan inilah poin utama, bahwa Suriah sedang lebih butuh bantuan kita daripada Gaza. Alhamdulillah jika respon ummat Islam terhadap derita di bumi Palestina amat baik. Sampai saat ini masih terdapat penggalangan dana untuk Palestina, masih kita lihat banyak yang menggunakan profpict, ava, ataupun cover-photo fb yang menunjukkan simpatinya terhadap warga Palestina. Namun bila kita perhatikan, dalam satu dekade terakhir, korban gugur di Palestina sekitar 10 ribu jiwa. Sedangkan dalam dua tahun revolusi Suriah saat ini, korban telah mencapai lebih dari 50 ribu jiwa (dalam jangka waktu lima kali lebih cepat, tetapi dengan jumlah korban 5 kali lebih banyak dari Palestina! Bahkan sangat mungkin jumlah korban sebenarnya jauh lebih banyak -pen).

 mujahid suriah shalat
mujahid suriah shalat
Mujahidin FSA yang sedang melaksanakan Shalat

Mengapa untuk revolusi Suriah ini masih sepi dari yang menyuarakan dukungannya? Mungkin jika dilihat dari musuhnya, Palestina berhadapan dengan Zionis Yahudi yang –bisa dikatakan- musuh bersama, baik secara agama maupun kemanusiaan. Di Suriah sendiri, umat muslim dan mujahidin Milisi Pembebasan Suriah(FSA) di sana berhadapan dengan kaum sektarian, rezim Syi’ah Nushairiyah dan Rafiidhah. Banyak kaum muslimin yang belum mengetahui penyimpangan mereka, perbedaan antara aqidah Islam dengan aqidah mereka(Syi’ah), dan besarnya permusuhan mereka dengan Ahlussunnah. Masih banyak yang menganggap itu “sebatas perbedaan madzhab, jangan saling menyesatkan” katanya. Sehingga konflik Suriah hanya dianggap sebagai konflik politik, bukan revolusi Islam. Belum lagi ditambah dukungan Hizbullah(baca:hizbullaat) dan Iran (yang keduanya diidentikkan dengan kekuatan Islam, padahal mereka hanya mewakili kepentingan Syi’ah), terhadap Rezim Bashar al-Assad (dengan mengirim ribuan pasukan mereka ke sana) dengan dalih untuk menghentikan campur tangan asing (yang umat Islam terpedaya oleh tingkah mereka di dunia internasional dalam melawan hegemoni barat dan Israel yang sebenarnya sebatas omong kosong), menjadikan nama ‘Revolusi Islam Suriah’ semakin buyar di mata orang awam.

Belum lagi kebengisan yang mereka lakukan, amat menyayat hati ketika kita mendengarnya, mereka membunuh dengan cara yang sangat keji, baik itu anak-anak, wanita, ataupun orang tua, memperkosa dan menyiksa dengan cara yang tak terbayangkan oleh kita. Dan ini lah yang ditanamkan oleh dedengkot Syi’ah kepada pengikutnya, terutama di Suriah; اقتل السنة تدخل الجنة
“Bunuhlah (pengikut)sunnah, niscaya engkau akan masuk surga.” Wal’iyadzubillah

Beberapa hari belakangan, terjadi pertempuran yang sengit(yang paling besar sepanjang revolusi Suriah, terjadi di tujuh titik dalam periode satu hari saja!). Pihak rezim Suriah nampaknya sudah kehabisan akal, mereka menggunakan scud missile, burning bombs, sampai sea mines &naval missiles digunakan di darat untuk menahan perlawanan mujahidin Suriah, yang menyebabkan amat besarnya korban yang berjatuhan. Maka Suriah sedang benar-benar butuh bantuan kita, bantulah dengan apa yang mampu kita bantu. Sertakan do’a kita untuk mereka, dalam sholat kita, dalam sujud kita, saat sebelum salam, pada waktu antara azan dan iqaamat, saat hujan turun, pada sepertiga malam terakhir, dan waktu-waktu mustajab lainnya. Dan bantu untuk memberitahukan dan menyadarkan tentang keadaan kaum muslimin Suriah ke teman-teman kita. Bantu untuk menyebarkan kesesatan dan penyimpanyan Syi’ah. Mereka ialah serigala berbulu domba, banyak kaum muslimin yang terpedaya akan sandiwara mereka.

“Jangan kalian melupakan kami dengan bantuan&sokongan, agar tidak hilang apa yang kami himpun, jangan kalian melupakan kami! demi Allah, sekiranya bukan karena Allah kemudian sokongan kalian, niscaya kami telah berhenti” [Syaikh ‘Adnaan al-‘Ar’uur, Ulama Suriah]

اللهم انصر إخواننا المسلمين والمجاهدين في سوريا و في كل مكان

“Ya Allah, tolonglah saudara-saudara kami sesama muslim dan para mujahidin di Suriah, dan yang tersebar di setiap tempat”
©Muhammad ‘Abdullah, wp.me/Xvhl

Wahai Umat Islam, Jangan Bedakan Suriah Dengan Palestina

ISU kezhaliman terhadap Muslim Suriah sampai saat ini seolah kurang laku. Perhatian Muslim di Nusantara lebih tertarik pada isu lain yang lebih populer dan dikenal, yaitu Palestina.

Padahal Palestina dan Suriah sama-sama bagian dari bumi Syam yang diberkahi. Syam baru dipecah-belah menjadi Suriah, Palestina, Yordan dan Libanon setelah khilafah Islamiyah diruntuhkan Yahudi dan Barat.

Persekutuan Barat kemudian menyerahkan negeri-negeri kecil baru itu kepada para boneka lokalnya. Suriah diserahkan pada minoritas Nushairi Alawi. Sementara Palestina diserahkan pada Yahudi Zionis yang didatangkan dari berbagai negeri, menambah jumlah Yahudi lokal yang tadinya minoritas.

Lalu, karena dibelah-belah oleh Perjanjian Sykes-Picott, apakah wala dan kepedulian kita juga ikut terbelah? Ingatlah teladan Dr. Abdullah Azzam, ulama mujahid kelahiran Palestina yang berjihad di Afghan dan syahid terbunuh di Pakistan.

Bumi Islam itu satu. Demikian pula Bumi Syam. Semuanya milik umat Islam yang bertauhid, bersujud dan tunduk hanya kepada Allah bukan kepada Amerika atau Ali. Milik umat Rasululllah yang setia pada manhaj beliau, bukan milik mereka yang melecehkan para sahabat dan istri beliau.
Tahukah Anda? Syekh Izzuddin al Qassam, yang syahid dalam jihad di Palestina dan kini menjadi nama Brigade Hamas, adalah ulama kelahiran Jablah, sebuah kota di Provinsi Latakia, Suriah. Jablah kini masih dikuasai rezim. Di sana terdapat pangkalan udara yang heli-helinya rajin menyerang kota-kota di sekitarnya dengan roket dan bom birmil.

Tahukah Anda? Shalahuddin al Ayyubi -pahlawan Islam dalam perang salib- memiliki benteng besar di Haffa, masih di Suriah juga. Kini benteng kokoh yang indah itu mulai rusak dimakan zaman dan sabotase rezim Nushairi Basyar Asad.

Jadi, Suriah adalah bagian tak terpisahkan dari Syam dan Palestina. Keduanya sama-sama dizhalimi. Yang satu dijajah Zionis, yang satunya dihancurkan kota-kota dan dibantai penduduknya oleh rezim Nushairi yang sesat.
Maka, Anda -Muslim yang peduli dan cinta Palestina- seharusnya juga peduli dan cinta pada Suriah. Dan saat ini, mereka betul-betul menderita. Muslim di sana digempur setiap hari di tengah musim dingin yang menggigit tulang.

Ingatlah pesan Rasulullah SAW, “Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai bagi saudaranya apa yang dicintainya bagi dirinya sendiri” (HR Bukhari dalam kitab Arba’in Nawawiyah).

Jika Anda menyukai keamanan bagi diri dan keluarga, seharusnya Anda menyukai dan mengusahakan keamanan bagi Muslim Suriah yang tengah dibantai. (Hasi/Islampos)


Kelompok Syiah Hizbullah mengancam semua pejabat dan kader Hamas di Lebanon untuk segera meninggalkan negara itu. Pasalnya, gerakan Islam yang berbasis di Palestina itu telah mendukung mujahidin Suriah.

Ancaman disampaikan langsung oleh pemimpin Syiah di Lebanon, Hasan Nasrallah. 



“Pengusiran Hamas ini sebagai respon atas peran mereka mendukung oposisi Suriah melawan rezim Bashar Al Assad,” Tegas Hasan Nasrallah, seperti dikutip Fimadani, Ahad (2/6).



Hasan Nasrallah menuduh Hamas terlibat dalam pelatihan militer bagi kelompok oposisi Suriah di Damaskus dan sekitarnya.



Menurut laporan The Times London, jejak militer Hamas Izzudin Al Qassam memang ditemukan di daerah Yalda, Jaramana, Babbila, Suriah. Yang lebih membuat Syiah jengkel, Hamas melatih pembuatan roket mortar dan melatih strategi perang terowongan.



Seperti dilansir Middle East News, para Mujahidin Qusayr mengepung Syiah Hizbullah dengan strategi perang terowongan.

“Hamaslah yang mengajarkan para pejuang bagaimana membangun terowongan – terowongan tersebut,” kata sumber rahasia Syiah Hizbullah di London yang dibantah oleh Hamas. [IK/Fmd]
suaraislams.blogspot.co.id


Kamuflase pendukung rezin bashar bicara palestina (Jerusalem)


Untuk Hati yang Sedang Terbakar Bara Al Quds

Bisa dijawab ?

1. Lebih Utama mana, Mengalahkan dan Membinasakan Syiah Laknatullah Bashar Asaad (bersama Majusi Syiah Iran+Syiah Hizbusyaithon Lebanon+Komunis Rusia) yang telah membantai sadis >500 Ribu ahlus Sunnah keturunan Sahabat Nabi (yang menaklukan Syam/Al Quds) "dibandingkan" merebut Al Quds dari kekuasaan Zionis (selama 40 thn tdk ada satu negara Arabpun yg berani menyerang Israel seperti perang Yon Kipur).

2.Anda tahu, zionis bisa menguasai Al Quds karena bekuasanya Klan Asaad di Suriah (dulu Syam). Ada bukti (silahkan googling), dan si Syiah Bashar tidak berani serang Israel.Suriah+Lebanon Selatan (dikuasai Syiah) berbatasan dg Israel, mereka hanya retorika saja.Hizbusyaithon sdk kapok dan takut dg Israel. Israel punya 200 Arsenal Nuklir, kebocorannya saja bisa membuat negara Negara Arab kembali ke Zaman Batu. Yang ditakutkan Israel jika Suriah (Syam) dan Lebanon dikuasai Ahlus Sunnah yang Haq, bukan Anak semangnya (Syiah al Saba).

3.Anda tau, Pront terdepan Petempur Hamas (Palestina), Aqidahnya bukan Aqidah Aswaja/Sufi/gado2/ pelaku bid'ah. Jadi jangan menghayal "Mujahidin Indon dari Ormas mayoritas Islam mau perangi Israel, disini saja mereka memerangi Muslim suni"

4.Kalau Cuma Marah, Tereak2, demo, dipandang Israel "masih lembek kaya krupuk". Pemerintah kita (bersama negara Syiah+Komunis) mendukung Bashar baik Kedutaan Besar maupun di Badan PBB, bagaimana mau bebaskan Al Quds ? Kenapa MUI "Diam saja", karena mengakomodir aswaja (Nasi Uduk) yang bela Bashar Asaad dan tokoh-tokoh koplak pembenci KSA. Kelakuan Sangkuni !.



Akademisi Iran Sebut Syiah Bashar Al-Assad Lebih Banyak Membunuh Warga Palestina Dibandingkan Zionis Israel
Breaking News, Sempurna ! Indonesia Pro-Bashar Asaad Dan Syiah ! Wakil RI Di PBB ABSTAIN Saat Voting Pelanggaran HAM Suriah


Breaking News ! Terkuak Alasan Aneh Dubes Indonesia Di Suriah, Kenapa Negeri Ahlus Sunnah Terbesar Harus Dukung Begundal Bashar Assad (Syiah Alawit) ! Jangan Sampai Adzab Allah Menerpa Negeri Kita Akibat Ulah Segelincir Antek-Antek Syiah.
Pemerintah Indonesia Dukung Penuh Rezim Syiah Assad di Suriah ?? [90 % Penduduk Suriah Ahlus Sunnah, Pasti Tumbangkan Rezim Minoritas Kafir Syiah laknatullah Bashar al-Assad]
Mengapa Kita Harus Membantu Muslim Suriah ? Meragukan Kekafiran Dan Bela Bashar Al-Assad Merusak Iman (Bisa Batalkan Aqidah Islam)