مَّا جَعَلَ
ٱللَّهُ لِرَجُلٍۢ مِّن قَلْبَيْنِ فِى جَوْفِهِ
"Dan
Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam
rongganya..."(Al Qur’an S. al-Ahzab ayat 4). Kontradiktif
Pendukung Rezim Sadis Syiah Bashar Asaad “Beraksi” Jerusalem(Palestina).
Azis Dweik : Jihad ke Suriah Saat Ini
Lebih Mendesak dari Jihad ke Palestina
Seorang pemimpin Senior dalam gerakan Hamas, Aziz Dweik mengatakan
“menggulingkan Bashar Assad saat ini menjadi prioritas yang mendesak daripada
Jihad di Palestina.
Dalam Pernyataannya di surat kabar
Aljazair “Sunrise (Al-Syuruq)”, Aziz Dweik yang juga merupakan Ketua Dewan
Legislatif Palestina mengatakan. “keberadaan rezim Diktator seperti Rezim Assad
adalah merupakan tikaman di dada dan jantung Palestina, dan kematian diktator
adalah awal dari jalan menuju kemenangan Palestina.”
Dweik menekankan bahwa masalah Palestina
adalah merupakan permasalahan yang selalu menjadi agenda utama para ulama
muslim, namun dalam kasus berdarah di Suriah, ada tekanan yang mengharuskan
Umat islam untuk menghentikan dengan segera pertumpahan darah oleh Rezim Assad
terhadap rakyat Suriah (lebih utama/wajib).
Sementara itu, Khaled Mishal menegaskan
bahwa Hamas mendukung Revolusi Suriah menggulingkan rezim dictator Suriah. Oleh
karena sikap ini, kantor mereka ditutup di Suriah dan para petinggi Hamas pun
menarik diri dari Suriah. Sebelumnya Hamas telah menegaskan posisinya yang
selalu mendukung revolusi Suriah, dan menjatuhkan sanksi kepada Presiden Bashar
Assad dan sekutunya.
Muslim
Palestina Tertindas, Sunni Suriah Lebih Tertindas
Dia berharap, umat Islam sedunia bisa
bangkit dari tidur panjang demi pembebasan Masjid al-Aqsha
Hingga kini, bumi Palestina masih di
bawah penindasan Zionis Israel. Pembunuhan demi pembunuhan terus terjadi.
Namun, situasi di Suriah lebih parah lagi. Kaum Muslim Ahlus Sunnah ditindas
sangat kejam oleh rezim Syiah.
Demikian disampaikan Imam asal Palestina Syeikh Muhammad al-Ghul
saat berbicara di depan jamaah Masjid ar-Riyadh, Gunung Tembak, Balikpapan,
Kalimantan Timur, Ahad (04/08/2013).
“Di Gaza mereka (umat Islam) mendapat
berbagai macam kepedihan; masjid dihancurkan, wanita jadi janda, tidak lebih
dari 2 menit pembantaian 380 jiwa sahid. Tawanan 10 ribu orang, 400 wanita. Ada
yang lahir di penjara, anaknya tidak boleh keluar. Bahkan ada yang sudah jadi
tawanan sejak sebelum dilahirkan,” ungkap Syeikh al-Ghul pada 400 jamaah yang
hadir.
Adapun Suriah, kata dia, di sana terdapat
berbagai macam kesulitan dan kepedihan yang tak tergambarkan.
“Para wanita diperkosa dan
kehancuran-kehancuran yang lain. Jika kita ingin bertanya tentang berbagai
kepedihan, maka negeri Suriah akan jadi jawaban,” ujar imam yang masih berusia
23 tahun ini.
“Di sana terjadi peperangan antara
kelompok orang-orang Syiah yang selalu menyakiti saudara-saudara (Sunni) kita
di sana,” imbuhnya.
“Akan tetapi, masih saja ada sebagian
kaum Muslimin yang tidak tergerak dan menonton dari jauh,” lanjutnya.
Penghafal al-Qur’an ini juga mengatakan,
krisis Palestina-Suriah harus diketahui masyarakat publik. Dia berharap, umat
Islam sedunia bisa bangkit dari tidur panjang demi pembebasan Masjid al-Aqsha.
“Bagaimana agar kita bisa bersama-sama
berjihad. Bisa dengan jiwa kita, dengan anak-anak kita, dan dengan harta kita.
Bentuk lain adalah dengan berdoa. Juga, memberikan pendidikan kepada anak-anak
didik kita agar mencintai Masjidil Aqsha. Akan keutamaan yang ada di negeri
Syam,” tandasnya penuh semangat di masjid kompleks Pondok Pesantren
Hidayatullah Balikpapan itu.*
Suriah
Sedang Lebih Butuh Bantuan Kita
“InsyaAllah sebagian besar infaq yang
kalian berikan kepada kami di palestina, akan kami teruskan untuk
saudara-saudara kita di Suriah. Mereka sedang lebih besar keperluannya.” [Abu
Ahmad Ziyad, Direktur as-Sarraa Foundation, Gaza]
Kalimat di atas diucapkan oleh Abu Ahmad
saat menerima bantuan dana dari Sahabat Aqsha. Ada dua poin penting yang dapat
kita petik dari perkataan beliau.
Pertama, kita dapat melihat rasa ukhuwah
yang luar biasa dari seorang Muslim. Ia dan masyarakatnya membutuhkan dana
untuk membangun kembali kotanya yang porak-poranda akibat serangan militer
Zionis kemarin, tetapi lebih mengutamakan saudaranya di negeri lain yang juga
sedang mengalami hal serupa. Inilah yang dinamakan i-tsarnya seorang muslim.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala;
وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ
بِهِمْ خَصَاصَةٌۭ
“dan mereka mengutamakan (orang muslim
lainnya), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka
memerlukannya.”[QS.al-Hasyr:9]
Kedua, dan inilah poin utama, bahwa
Suriah sedang lebih butuh bantuan kita daripada Gaza. Alhamdulillah jika respon
ummat Islam terhadap derita di bumi Palestina amat baik. Sampai saat ini masih
terdapat penggalangan dana untuk Palestina, masih kita lihat banyak yang
menggunakan profpict, ava, ataupun cover-photo fb yang menunjukkan simpatinya
terhadap warga Palestina. Namun bila kita perhatikan, dalam satu dekade
terakhir, korban gugur di Palestina sekitar 10 ribu jiwa. Sedangkan dalam dua
tahun revolusi Suriah saat ini, korban telah mencapai lebih dari 50 ribu jiwa
(dalam jangka waktu lima kali lebih cepat, tetapi dengan jumlah korban 5 kali
lebih banyak dari Palestina! Bahkan sangat mungkin jumlah korban sebenarnya
jauh lebih banyak -pen).
mujahid suriah shalat
Mujahidin FSA yang sedang melaksanakan Shalat
Mengapa untuk revolusi Suriah ini masih
sepi dari yang menyuarakan dukungannya? Mungkin jika dilihat dari musuhnya,
Palestina berhadapan dengan Zionis Yahudi yang –bisa dikatakan- musuh bersama,
baik secara agama maupun kemanusiaan. Di Suriah sendiri, umat muslim dan
mujahidin Milisi Pembebasan Suriah(FSA) di sana berhadapan dengan kaum
sektarian, rezim Syi’ah Nushairiyah dan Rafiidhah. Banyak kaum muslimin yang
belum mengetahui penyimpangan mereka, perbedaan antara aqidah Islam dengan
aqidah mereka(Syi’ah), dan besarnya permusuhan mereka dengan Ahlussunnah. Masih
banyak yang menganggap itu “sebatas perbedaan madzhab, jangan saling
menyesatkan” katanya. Sehingga konflik Suriah hanya dianggap sebagai konflik
politik, bukan revolusi Islam. Belum lagi ditambah dukungan
Hizbullah(baca:hizbullaat) dan Iran (yang keduanya diidentikkan dengan kekuatan
Islam, padahal mereka hanya mewakili kepentingan Syi’ah), terhadap Rezim Bashar
al-Assad (dengan mengirim ribuan pasukan mereka ke sana) dengan dalih untuk
menghentikan campur tangan asing (yang umat Islam terpedaya oleh tingkah mereka
di dunia internasional dalam melawan hegemoni barat dan Israel yang sebenarnya
sebatas omong kosong), menjadikan nama ‘Revolusi Islam Suriah’ semakin buyar di
mata orang awam.
Belum lagi kebengisan yang mereka
lakukan, amat menyayat hati ketika kita mendengarnya, mereka membunuh dengan
cara yang sangat keji, baik itu anak-anak, wanita, ataupun orang tua,
memperkosa dan menyiksa dengan cara yang tak terbayangkan oleh kita. Dan ini
lah yang ditanamkan oleh dedengkot Syi’ah kepada pengikutnya, terutama di
Suriah; اقتل السنة تدخل الجنة
“Bunuhlah (pengikut)sunnah, niscaya
engkau akan masuk surga.” Wal’iyadzubillah
Beberapa hari belakangan, terjadi
pertempuran yang sengit(yang paling besar sepanjang revolusi Suriah, terjadi di
tujuh titik dalam periode satu hari saja!). Pihak rezim Suriah nampaknya sudah
kehabisan akal, mereka menggunakan scud missile, burning bombs, sampai sea
mines &naval missiles digunakan di darat untuk menahan perlawanan mujahidin
Suriah, yang menyebabkan amat besarnya korban yang berjatuhan. Maka Suriah
sedang benar-benar butuh bantuan kita, bantulah dengan apa yang mampu kita
bantu. Sertakan do’a kita untuk mereka, dalam sholat kita, dalam sujud kita,
saat sebelum salam, pada waktu antara azan dan iqaamat, saat hujan turun, pada
sepertiga malam terakhir, dan waktu-waktu mustajab lainnya. Dan bantu untuk
memberitahukan dan menyadarkan tentang keadaan kaum muslimin Suriah ke
teman-teman kita. Bantu untuk menyebarkan kesesatan dan penyimpanyan Syi’ah.
Mereka ialah serigala berbulu domba, banyak kaum muslimin yang terpedaya akan
sandiwara mereka.
“Jangan kalian melupakan kami dengan
bantuan&sokongan, agar tidak hilang apa yang kami himpun, jangan kalian
melupakan kami! demi Allah, sekiranya bukan karena Allah kemudian sokongan
kalian, niscaya kami telah berhenti” [Syaikh ‘Adnaan al-‘Ar’uur, Ulama Suriah]
اللهم انصر إخواننا المسلمين والمجاهدين في سوريا
و في كل مكان
“Ya Allah, tolonglah saudara-saudara kami
sesama muslim dan para mujahidin di Suriah, dan yang tersebar di setiap tempat”
©Muhammad ‘Abdullah, wp.me/Xvhl
Wahai
Umat Islam, Jangan Bedakan Suriah Dengan Palestina
ISU kezhaliman terhadap Muslim Suriah
sampai saat ini seolah kurang laku. Perhatian Muslim di Nusantara lebih
tertarik pada isu lain yang lebih populer dan dikenal, yaitu Palestina.
Padahal Palestina dan Suriah sama-sama
bagian dari bumi Syam yang diberkahi. Syam baru dipecah-belah menjadi Suriah,
Palestina, Yordan dan Libanon setelah khilafah Islamiyah diruntuhkan Yahudi dan
Barat.
Persekutuan Barat kemudian menyerahkan
negeri-negeri kecil baru itu kepada para boneka lokalnya. Suriah diserahkan
pada minoritas Nushairi Alawi. Sementara Palestina diserahkan pada Yahudi
Zionis yang didatangkan dari berbagai negeri, menambah jumlah Yahudi lokal yang
tadinya minoritas.
Lalu, karena dibelah-belah oleh Perjanjian
Sykes-Picott, apakah wala dan kepedulian kita juga ikut terbelah? Ingatlah
teladan Dr. Abdullah Azzam, ulama mujahid kelahiran Palestina yang berjihad di
Afghan dan syahid terbunuh di Pakistan.
Bumi Islam itu satu. Demikian pula Bumi
Syam. Semuanya milik umat Islam yang bertauhid, bersujud dan tunduk hanya
kepada Allah bukan kepada Amerika atau Ali. Milik umat Rasululllah yang setia
pada manhaj beliau, bukan milik mereka yang melecehkan para sahabat dan istri
beliau.
Tahukah Anda? Syekh Izzuddin al Qassam,
yang syahid dalam jihad di Palestina dan kini menjadi nama Brigade Hamas,
adalah ulama kelahiran Jablah, sebuah kota di Provinsi Latakia, Suriah. Jablah
kini masih dikuasai rezim. Di sana terdapat pangkalan udara yang heli-helinya
rajin menyerang kota-kota di sekitarnya dengan roket dan bom birmil.
Tahukah Anda? Shalahuddin al Ayyubi
-pahlawan Islam dalam perang salib- memiliki benteng besar di Haffa, masih di
Suriah juga. Kini benteng kokoh yang indah itu mulai rusak dimakan zaman dan
sabotase rezim Nushairi Basyar Asad.
Jadi, Suriah adalah bagian tak
terpisahkan dari Syam dan Palestina. Keduanya sama-sama dizhalimi. Yang satu
dijajah Zionis, yang satunya dihancurkan kota-kota dan dibantai penduduknya
oleh rezim Nushairi yang sesat.
Maka, Anda -Muslim yang peduli dan cinta
Palestina- seharusnya juga peduli dan cinta pada Suriah. Dan saat ini, mereka
betul-betul menderita. Muslim di sana digempur setiap hari di tengah musim
dingin yang menggigit tulang.
Ingatlah pesan Rasulullah SAW, “Tidak
beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai bagi saudaranya apa yang
dicintainya bagi dirinya sendiri” (HR Bukhari dalam kitab Arba’in Nawawiyah).
Jika Anda menyukai keamanan bagi diri dan
keluarga, seharusnya Anda menyukai dan mengusahakan keamanan bagi Muslim Suriah
yang tengah dibantai. (Hasi/Islampos)
Kelompok Syiah Hizbullah mengancam semua
pejabat dan kader Hamas di Lebanon untuk segera meninggalkan negara itu.
Pasalnya, gerakan Islam yang berbasis di Palestina itu telah mendukung
mujahidin Suriah.
Ancaman disampaikan langsung oleh pemimpin Syiah di Lebanon, Hasan
Nasrallah.
“Pengusiran Hamas ini sebagai respon atas peran mereka mendukung oposisi Suriah
melawan rezim Bashar Al Assad,” Tegas Hasan Nasrallah, seperti dikutip
Fimadani, Ahad (2/6).
Hasan Nasrallah menuduh Hamas terlibat dalam pelatihan militer bagi kelompok
oposisi Suriah di Damaskus dan sekitarnya.
Menurut laporan The Times London, jejak militer Hamas Izzudin Al Qassam memang
ditemukan di daerah Yalda, Jaramana, Babbila, Suriah. Yang lebih membuat Syiah
jengkel, Hamas melatih pembuatan roket mortar dan melatih strategi perang
terowongan.
Seperti dilansir Middle East News, para Mujahidin Qusayr mengepung Syiah
Hizbullah dengan strategi perang terowongan.
“Hamaslah yang mengajarkan para pejuang bagaimana membangun terowongan –
terowongan tersebut,” kata sumber rahasia Syiah Hizbullah di London yang
dibantah oleh Hamas. [IK/Fmd]
suaraislams.blogspot.co.id
suaraislams.blogspot.co.id
Kamuflase pendukung rezin bashar bicara
palestina (Jerusalem)
Untuk Hati yang Sedang Terbakar Bara Al
Quds
Bisa dijawab ?
1. Lebih Utama mana, Mengalahkan dan Membinasakan Syiah Laknatullah Bashar Asaad
(bersama Majusi Syiah Iran+Syiah Hizbusyaithon Lebanon+Komunis Rusia) yang
telah membantai sadis >500 Ribu ahlus Sunnah keturunan Sahabat Nabi (yang
menaklukan Syam/Al Quds) "dibandingkan" merebut Al Quds dari
kekuasaan Zionis (selama 40 thn tdk ada satu negara Arabpun yg berani menyerang
Israel seperti perang Yon Kipur).
2.Anda tahu, zionis bisa menguasai Al Quds karena bekuasanya Klan Asaad di
Suriah (dulu Syam). Ada bukti (silahkan googling), dan si Syiah Bashar tidak
berani serang Israel.Suriah+Lebanon Selatan (dikuasai Syiah) berbatasan dg
Israel, mereka hanya retorika saja.Hizbusyaithon sdk kapok dan takut dg Israel.
Israel punya 200 Arsenal Nuklir, kebocorannya saja bisa membuat negara Negara
Arab kembali ke Zaman Batu. Yang ditakutkan Israel jika Suriah (Syam) dan
Lebanon dikuasai Ahlus Sunnah yang Haq, bukan Anak semangnya (Syiah al Saba).
3.Anda tau, Pront terdepan Petempur Hamas (Palestina), Aqidahnya bukan Aqidah
Aswaja/Sufi/gado2/ pelaku bid'ah. Jadi jangan menghayal "Mujahidin Indon
dari Ormas mayoritas Islam mau perangi Israel, disini saja mereka memerangi
Muslim suni"
4.Kalau Cuma Marah, Tereak2, demo, dipandang Israel "masih lembek kaya
krupuk". Pemerintah kita (bersama negara Syiah+Komunis) mendukung Bashar
baik Kedutaan Besar maupun di Badan PBB, bagaimana mau bebaskan Al Quds ?
Kenapa MUI "Diam saja", karena mengakomodir aswaja (Nasi Uduk) yang
bela Bashar Asaad dan tokoh-tokoh koplak pembenci KSA. Kelakuan Sangkuni !.
Akademisi Iran Sebut Syiah Bashar
Al-Assad Lebih Banyak Membunuh Warga Palestina Dibandingkan Zionis Israel
Breaking News, Sempurna ! Indonesia Pro-Bashar Asaad Dan Syiah ! Wakil RI Di
PBB ABSTAIN Saat Voting Pelanggaran HAM Suriah
Breaking News ! Terkuak Alasan Aneh Dubes Indonesia Di Suriah, Kenapa
Negeri Ahlus Sunnah Terbesar Harus Dukung Begundal Bashar Assad (Syiah Alawit)
! Jangan Sampai Adzab Allah Menerpa Negeri Kita Akibat Ulah Segelincir
Antek-Antek Syiah.
Pemerintah Indonesia Dukung Penuh Rezim Syiah Assad di Suriah ?? [90 %
Penduduk Suriah Ahlus Sunnah, Pasti Tumbangkan Rezim Minoritas Kafir Syiah
laknatullah Bashar al-Assad]
Mengapa Kita Harus Membantu Muslim Suriah ? Meragukan Kekafiran Dan Bela
Bashar Al-Assad Merusak Iman (Bisa Batalkan Aqidah Islam)