Silahkan baca beberapa artikel Menarik
dibawah (stabilo).
Bagaimana Merebut Kembali Al Quds?
كيف
نسترد القدس ؟
Oleh Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah
*كلام
نفيس للعلامة ابن عثيمين رحمه الله .*
ولا يمكن أن يستردوها إلا باسم الإسلام على ما
كان عليه النبي صلى الله عليه وسلم، وأصحابه، كما قال تعالى:{ إن الأرض لله يورثها
من يشاء من عباده والعاقبة للمتقين } ؛ *ومهما حاول العرب، ومهما ملؤوا الدنيا من
الأقوال والاحتجاجات، فإنهم لن يفلحوا أبداً*
*حتى
ينادوا بإخراج اليهود منها باسم دين الإسلام ، بعد أن يطبقوه في أنفسهم* ؛
ولهذا أقول: إننا لن نقضي على اليهود باسم
العروبة أبداً؛ لن نقضي عليهم إلا باسم الإسلام؛ ومن شاء فليقرأ قوله تعالى: {
ولقد كتبنا في الزبور من بعد الذكر أن الأرض يرثها عبادي الصالحون }
فجعل الميراث لعباده الصالحين؛ وما عُلِّق بوصف
فإنه يوجد بوجوده، وينتفي بانتفائه؛ فإذا كنا عبادَ الله الصالحين ورثناها بكل يسر
وسهولة، وبدون هذه المشقات، والمتاعب، والمصاعب، والكلامِ الطويل العريض الذي
لا ينتهي أبداً!!
نستحلها بنصر الله عزّ وجلّ،
وبكتابة الله لنا ذلك . وما أيسره على الله .!
ونحن نعلم أن المسلمين ما ملكوا فلسطين في عهد
الإسلام الزاهر إلا بإسلامهم؛ ولا استولوا على المدائن عاصمة الفرس، ولا على عاصمة
الروم، ولا على عاصمة القبط إلا بالإسلام؛
ولذلك ليت شبابنا يعون وعياً صحيحاً بأنه
لا يمكن الانتصار المطلق إلا بالإسلام الحقيقي ،
لا إسلام الهوية بالبطاقة الشخصية .!
فنحن إذا رأينا صدر هذه الأمة،
نجد أنها انتصرت على أساس التوحيد ..
الإخلاص لله ..
الاتباع لرسول الله صلى الله عليه وسلم ..
البعد عن سفاسف الأمور ..
عن الأخلاق الرديئة ..
عن الفحشاء والمنكر ..
عن تقليد الأعداء.
*فعلينا
-أيها الإخوة- أن نرجع؛ لنقرأ ونتأمل فيما سبق في صدر هذه الأمة، حتى نأخذ بما
كانوا عليه من تمسك وعبودية وحينئذ يكتب لنا النصر.*
ونسأل الله تعالى أن يكتب لنا ولكم النصر لدينه،
وأن ينصرنا به وينصره بنا، وأن يجعلنا من أوليائه وحزبه إنه جواد كريم، وصلى الله
وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين.
____
مختصر من كتب ورسائل للعثيمين رحمه الله - (ج 8 /
ص 117)
Bagaimana merebut kembali Al Quds?
Ucapan berharga Syaikh Ibnu Utsaimin
rahimahullah,
"Tidak mungkin mereka bisa merebut
kembali Al Quds kecuali dengan nama Islam, dimana Nabi shallallahu alaihi wa
sallam dan para sahabatnya berada di atasnya sebagaimana firman Allah Ta'ala,
"Sesungguhnya bumi itu milik
Allah. Dia akan mewariskannya kepada
hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Dan kesudahan yang baik itu adalah untuk
orang-orang yang bertakwa. " (Qs. Al A'raf: 128)
Meskipun bangsa Arab telah berusaha dan
memenuhi dunia dengan berbagai pernyataan dan alasan, maka mereka tidak juga akan berhasil
selamanya sampai mereka menggunakan nama Islam untuk mengusir orang-orang
Yahudi setelah mereka mengamalkan Islam pada diri mereka sendiri.
Oleh karena itu, saya katakan, 'Kita tidak bisa menyelesaikan
masalah Yahudi menggunakan nama nasionalisme bangsa Arab selamanya. Kita hanya
bisa menyelesaikan masalah mereka dengan nama Islam. Barang siapa yang ingin buktinya, bacalah firman Allah Ta'ala,
"Sungguh Kami telah menulis dalam Az
Zabur setelah di Lauh Mahfuzh, bahwa
bumi akan diwarisi hamba-hamba-Ku yang saleh. " (Qs. Al Anbiya: 105)
Allah mewariskan bumi itu kepada
hamba-hamba-Nya yang saleh. Jika dikaitkan dengan sifat, maka hal itu akan muncul ketika sifat itu
terwujud, dan tidak akan muncul ketika sifat itu tidak ada.
Jika kita sebagai hamba-hamba Allah yang
saleh, maka kita akan mewarisinya dengan
mudah, tanpa susah-payah, tanpa kesulitan, dan tanpa pembicaraan panjang yang
tidak habis-habisnya.
Kita akan menguasainya dengan pertolongan
Allah Azza wa Jalla, karena ketetapan Allah untuk kita, dan itu sangatlah mudah bagi Allah!
Kita sudah mengetahui, bahwa kaum
muslimin tidaklah menguasai Palestina di masa keemasan Islam kecuali karena
keislaman mereka, dan tidak pula
menguasai Madain ibukota Persia, ibukota
Romawi, dan ibukota Mesir kecuali dengan nama Islam.
Wahai kiranya para pemuda kita memahami dengan benar, bahwa kemenangan secara mutlak tidaklah
diperoleh kecuali dengan nama Islam tidak hanya Islam di kartu identitasnya
(tanpa pengamalan)!
Jika kita perhatikan generasi pertama
umat ini, kita akan nenyaksikan, bahwa kemenangan mereka karena dibangun di
atas asas tauhid, ikhlas karena
Allah, mengikuti Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam, jauh dari sikap rendah,
akhlak buruk, perbuatan keji dan
munkar, serta tidak mengekor kepada musuh.
Oleh karena itu, kita, wahai saudara-saudaraku! Hendaknya
kembali membaca dan memperhatikan generasi pertama umat ini agar dapat
mengikuti mereka dalam berpegang dengan Islam dan berada di atas ibadah. Ketika
itulah kemenangan akan diberikan kepada kita.
Kita memohon kepada Allah Ta'ala agar Dia
menetapkan untuk kita dan kalian kemenangan pada agama kita, memenangkan kita dengan Islam dan memenangkan
agama-Nya melalui kita, menjadikan kita
sebagai wali-wali-Nya serta pengikut agama-Nya, sesungguhnya Dia Maha Pemurah
lagi Mahamulia. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada Nabi kita Muhammad,
kepada keluarganya, dan para sahabatnya
semua.
(Diringkas dari Kutub wa Rasail Al
Utsaimin rahimahullah juz 8 hal. 117)
Penerjemah: Marwan Hadidi, M.Pd.I
Pena Islam
Selama ini para agamawan Syiah di Iran
terlihat menggebu-gebu dan penuh semangat membahas konflik di Palestina,
demikian juga media-media Syiah membesar-besarkan peran Iran sebagai negara
yang serius untuk memerdekakan tanah Palestina dan mensucikan Masjid Al Aqsha
dari tangan-tangan kotor Yahudi.
Untuk menunjukkan tujuan mulia ini Iran
mempersenjatai sebagian faksi-faksi pejuang Palestina, dan setiap tahunnya
mengadakan peringatan solidaritasn“Hari Al Quds Internasional”, semua ini untuk
menunjukkan betapa pedulinya mereka terhadap konflik Palestina.
Di Indonesia sendiri Syiah melalui
organisasi Voice Of Palestina gencar melakukan penggalangan dana dan
demonstrasi mendukung kemerdekaan Palestina… namun apa sebenarnya hakekat
dari semua klaim yang diumbar Syiah ini?
-Ironis, Masjid Al Aqsha Ternyata Bukan
di Al Quds
Mustahil bagi Syiah untuk membebaskan
masjid Al Aqsha karena sebab yang sepele, mereka meyakini bahwa masjid Al Aqsha
berada di langit, bukan di Al Quds As Syarif.
Ahli hadits Syiah, Muhammad Baqir Al
Majlisi mengatakan: “Dari Abi Abdillah Alaihi As Salam, dia berkata mengenai
masjid-masjid yang memiliki keutamaan: Masjidil Haram, Masjid Ar Rasul
Shollallahu Alaihi wa Sallam, aku pun bertanya: Apakah Masjid Al Aqsha
dijadikan untukmu? Dia menjawab: Masjid Al Aqsha berada di langit, itulah
masjid yang Rasul diisra’kan kepadanya, aku berkata: Manusia menyebutnya dengan
sebutan Baitul Maqdis, Dia menjawab: Masjid Kufah (Irak) jauh lebih utama
darinya.” (Biharul Anwar 405/97)
Sementara Marja’ Syiah Kontemporer,
Ja’far Murtadho Al Amili menyatakan: “Bahwa ketika Umar memasuki Baitul Maqdis
saat itu disana tidak terdapat masjid sama sekali, apalagi masjid Al Aqsha”.
(Shohih Min Siroti An Nabi Al A’dhom 3/137).
Dia juga berkata: “Bahwa masjid Al Aqsha
yang terjadi padanya peristiwa Isra’ Rasul, dan mendapatkan berkah dari Allah
yang ada di sekitarnya, maka itu berada di langit”. (Shohih Min Siroti An Nabi
Al A’dhom 3/106)
Al Amili sendiri mendapatkan penghargaan
di Iran atas buku yang dia karang, presiden Iran langsung yang memberikan
hadiah penghargaan tersebut yaitu presiden Ahmadinejad.
Masih banyak dalil-dalil lainnya yang
menafikan keberadaan Baitul Maqdis di Palestina menurut Syiah.
-Syiah Sangat Membenci Para Pahlawan
Palestina
Semua tokoh besar Islam yang memiliki
kaitan langsung dengan Palestina, penaklukan Palestina, dan pembebasan
Palestina seperti Abu Bakar As Shiddiq, Umar bin Khotthob, Abu Ubaidah bin Al
Jarrah, Amru bin Al Ash, Nuruddin Mahmud Zanki dan Shalahuddin Al Ayyubi semoga
Allah meridhoi mereka semua.. Semua tokoh ini amat dibenci oleh Syiah dan
mereka memendam kedengkian yang mendalam!
-Pembantaian Warga Palestina di Lebanon
Jika mereka memang peduli dan berjuang
untuk menolong dan membebaskan Palestina maka tidak mungkin membunuh dan
menyembelih warga Palestina dengan sadis di kamp pengungsian Beirut, Lebanon
dan juga di Baghdad.
Apakah anda ingat pembantaian Syiah
terhadap pengungsi Palestina di Kamp Shabra Syatila dan Burj Al Barajinah di
Beirut di bulan Mei 1985 M.
Para pengkhianat dari Gerakan Amal Syiah
dengan bantuan dari saudara mereka Duruz dan Syiah Nushairiyah serta Nashrani
melakukan pembantaian paling brutal dalam sejarah Lebanon modern, mereka
membunuh laki-laki, wanita dan anak-anak, juga membumihanguskan rumah sakit
serta panti jompo tanpa belas kasihan sama sekali. Ingatlah selalu tragedy ini!
”Korban jiwa yang berjumlah besar dari
warga Palestina terbunuh di rumah sakit Beirut, sebagian mayat Palestina
tersebut dalam keadaan kepala terpenggal”. (Sunday Telegraf, 27 Mei 1985)
”Pasukan dari gerakan Amal melakukan
pembantaian pada salah satu kamp pengungsi yang berisi ratusan lansia,
anak-anak, dan wanita dalam sebuah operasi pembantaian yang keji dan barbar.
(Harian Kuwait Al Wathan, 27 Mei 1985)
”Milisi Amal mengumpulkan puluhan korban
luka dan warga sipil selama 8 hari dari pertempuran di kamp 3 dan membunuh
mereka”. (Associated Press Agency, 28 Mei 1985)
Inilah kedengkian dan dendam Majusi
(Syiah) terhadap Ahlus Sunnah wal Jama’ah sejak pengkhianatan Ibnu Al Alqami
hingga Nabih Barri, kemudian mereka justru mengumandangkan: pembebasan
Palestina!!
Belum lagi ditambah pembantaian warga
Palestina yang berada di Irak selama ekspansi Amerika dan Iran terhadap Irak
yang berlangsung dari 2003 – 2006.
Setelah semua fakta yang mengungkapkan
bagaimana perlakuan Syiah terhadap Palestina masihkah anda percaya bahwa Syiah
peduli Palestina?! (As Syiah wa Filisthin, Ar Rasail Al Bahrainiyah fil Masail
As Syi’iyah (34)/iz)
Sumber : Koepas.Org ; abangdani.wordpress.com
Kilas
Balik, Ini Isi Perjanjian Umar Bin Khattab Saat Taklukan Yerusalem
PADA tahun 637 M, pasukan Islam mendekati
wilayah Jerusalem. Ketika pasukan Islam di bawah kepemimpinan Khalid bin Walid
dan Amr bin Ash mengepung kota suci itu, Uskup Sophronius sebagai perwakilan
Bizantium dan kepala gereja Kristen Jerusalem masih menolak untuk menyerahkan
Yerusalem. Ia ingin menyerahkannya langsung pada Umar bin Khattab, khalifah
Islam pada masa itu.
Kedatangan Umar seorang diri dengan
berjalan kaki di Jerusalem membuat Uskup Sophronius terkesan. Kesepakatan
penyerahan Yerusalem pun dibuat secara damai.
Mereka membuat perjanjian tertulis dengan
penduduk setempat untuk mengatur hak dan kewajiban antara umat Islam Jerusalem
dan penduduk non-Islam. Perjanjian ini ditandatangani oleh Umar bin Khattab,
Uskup Sophronius, dan beberapa panglima perang Islam.
Berikut ini teks
perjanjiannya:
Bismillahirrahmanirrahim.
Ini adalah jaminan keamanan dari hamba
Allah, Umar, amirul mukminin, kepada penduduk Jerusalem. Umar memberikan
jaminan terhadap jiwa mereka, harta, gereja-gereja, salib-salib, orang-orang
yang lemah, dan mereka tidak dipaksa meninggalkan agama mereka. Tidak ada
seorang pun diantara mereka yang merasa terancam dan diusir dari Jerusalem. Dan
orang-orang Yahudi tidak akan tinggal bersama mereka di Jerusalem. (Ini adalah
permintaan penduduk Jerusalem, karena penduduk Jerusalem sangat membenci orang-orang
Yahudi. Orang-orang Yahudi membunuhi tawanan Nasrani di wilayah Persia. Sampai
ada riwayat yang menyebutkan, Umar menjamin tidak ada Yahudi yang lewat dan
bermalam di Jerusalem).
Penduduk Jerusalem diwajibkan membayar
pajak sebagaimana penduduk kota-kota lainnya, mereka juga harus mengeluarkan
orang-orang Bizantium, dan para perampok. Orang-orang Jerusalem yang tetap
ingin tinggal di wilayah Bizantium, mereka boleh membawa barang-barang dan
salib-salib mereka. Mereka dijamin aman sampai mereka tiba di wilayah
Bizantium. Setelah itu mereka pun masih diperbolehkan kembali lagi ke Jerusalem
jika ingin berkumpul dengan keluarga mereka, namun mereka wajib membayar pajak
sebagaimana penduduk lainnya.
Apabila mereka membayar pajak sesuai
dengan kewajiban, maka persyaratan yang tercantum dalam surat ini adalah di
bawah perjanjian Allah, Rasul-Nya, Khalifah, dan umat Islam. (Tarikh
at-Thabari).
Perjanjian yang dilakukan oleh Umar
membebaskan penduduk Jerusalem beribadah sesuai dengan keyakinan mereka adalah
pakta pertama dan sangat berpengaruh dalam hal menjamin kebebasan melaksanakan
ibadah sesuai keyakinan. Adapun klausul dalam perjanjian yang mengusir Yahudi
dari Jerusalem, masih diperdebatkan (keshahihannya). Karena nyatanya salah
seorang pemandu Umar di Jerusalem adalah seorang Yahudi yang bernama Kaab
al-Ahbar.
Umar mengizinkan orang-orang Yahudi untuk
beribadah di reruntuhan Kuil Sulaiman dan Tembok Ratapan, padahal sebelumnya
Bizantium melarang orang-orang Yahudi melakukan ritual tersebut.
Orang-orang Kristen di wilayah Bizantium
akan dilindungi hak-hak mereka dalam segala kondisi dan orang-orang yang
memaksa mereka untuk mengubah keyakinan menjadi Islam atau selainnya akan
dikenakan sangsi.
Perjanjian tersebut pun menjadi acuan
dalam hubungan umat Islam dan Kristren di seluruh bekas wilayah Bizantium.
sumber: Kisah Muslim
Kembalikan
Syam Ke Pangkuan Muslim (Ahlus
sunnah)
Oleh: Fatimah Azzahra
Penulis Tinggal di Bandung,
zahraluvtheearth@gmail.com
KAUM muslim di seluruh dunia dikejutkan
dengan berita bahwa Pemerintah AS melalui Presidennya Donald Trump, mengakui
Jerusalem sebagai ibukota Israel. Trump berpendapat bahwa hal ini adalah
pendekatan baru AS untuk menyelesaikan konflik Israel dan Palestina. Trump
mengklaim pemerintas AS tetap bertekad mengejar kesepakatan damai di wilayah
itu (internasional.kompas.com, 7/12/2017).
Dunia tidak diam menyaksikan hal ini.
Presiden RI Joko Widodo beserta para pemimpin dunia mengutuk keputusan Trump
(bbc.com, 7/12/2017), kecuali, Netanyahu yang memuja-muji Trump.
Seperti yang kita ketahui bahwa negeri
Syam, termasuk di dalamnya Palestina, adalah negeri yang dijanjikan bagi kaum
muslim. Di negeri syam inilah lahir sejumlah nabi dan rasul. Negeri syam ini
pun mendapat keistimewaan yang tercantum dalam Qur’an dan Hadist.
Salah seorang ulama Syam Imam Izz bn Abd
as-Salam dalam ‘Targhib Ahl Islam fi Sukna Bilad as-Syam’ menafsirkan kalimat,
“Bumi yang Kami telah berkahi” dalam surah al-Anbiya ayat ke-71 dan kalimat
“Kami berkati sekitarnya” dalam surah al-Isra Ayat ke-1.
Tanah Syam telah dimiliki oleh kaum
muslim, sejak diserahkan Patrik Safronifus kepada Amirul Mukminin, Umar bin
Khaththab. Sampai akhirnya, Inggris dan Perancis menjarahnya pasca Perang Dunia
I, lewat perjanjian Sykes-Picot. Kemudian Inggris menyerahkannya kepada secara
sepihak kepada Yahudi melalui Deklarasi Balfour 1917. Hingga akhirnya, Amerika
dan PBB mengesahkan negara Israel pada 1948. Sejak saat itu, kaum muslim
dipaksa berstatus stateless, tidak memiliki negara. Dan mulailah pembantaian
atas kaum Muslim di tanah Palestina.
Apa yang akan kita lakukan melihat
kedzaliman ini? Cukupkah hanya dengan kritik, kecaman hingga kutukan
dilayangkan kepada AS? Cukupkah perjanjian-perjanjian damai dilayangkan, walau
selalu dikhianati pihak Israel? Sementara saudara kita di Palestina hingga saat
ini masih menderita, terlunta-lunta.
Jika dalam rangka bela Islam, bela ulama,
jutaan kaum muslim Indonesia bisa bersatu, berkumpul meyuarakan hal yang sama.
Yang juga membuat kaum munafik dan musuh Islam gentar melihatnya. Maka, apalagi
yang kita tunggu. Momen kedzaliman ini seharusnya bisa membuat dunia bersatu.
Hanya Islamlah yang mampu berdiri tegak
melawan kedzaliman, karena iman kepada Allah yang menjadi landasan bagi para
pejuang Islam. Para pejuang tak gentar oleh apapun, bahkan rindukan mati syahid
di jalan-Nya. Dan yakin Allah akan turunkan pertolongan-Nya bagi hamba-Nya.
Apalagi ditambah sabda Rasul.
Anas berkata, bahwa Nabi saw. bersabda,
“Tidaklah termasuk beriman seseorang diantara kami sehingga mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”(HR. Bukhari, Muslim,
Ahmad, dan Nasa’i).
Buktikan keimanan kita, buktikan rasa cinta kita kepada saudara muslim Palestina.
Wallahu’alam bish shawab.
Kedudukan
Masjid Al-Aqsha Menurut Al-Qur’an Dan Al-Hadits
Oleh : Ali Farkhan Tsani*
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman di
dalam Surat Al-Isra ayat pertama yang berbunyi:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا
مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا
حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya : “Maha suci Allah yang telah
memperjalankan hamba-Nya pada waktu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid
Al-Aqsha yang diberkahi sekelilingnya untuk Kami perlihatkantanda-tanda
kekuasaan Kami, bahwasanya Dia itu Maha Mendengar dan Maha Melihat“. (Q.S.
Al-Isra / 17 : 1).
Berdasarkan ayat tersebut, Allah
menempatkan Kedudukan Masjid Al-Aqsha sebagai :
1) Nama yang diberikan langsung oleh
Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
2) Merupakan tempat singgah Isra Mi’raj
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
3) Merupakan tempat yang diberkahi Allah
Subhanahu Wa Ta’ala.
Selain ketiga kedudukan tersebut, Masjid
Al-Aqsha juga menjadi bagian dari agama Islam, sebagaimana disebutkan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yakni :
1) Masjid Al-Aqsha adalah kiblat pertama
umat Islam
Masjid Al-Aqsha di Palestina adalah
kiblat pertama umat Islam, sebelum Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan
mengubah arah kiblat dari Masjid Al-Aqsha Palestina ke Masjid Al-Haram di
Mekkah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menunaikan shalat menghadap
Masjid Al-Aqsha sewaktu berada di Mekkah sebelum Hijrah hingga hijrah ke
Madinah, dalam kurun waktu 16 bulan. Kemudian atas perintah Allah Subhanahu Wa
Ta’ala beliau shalat menghadap Ka’bah (Masjid Al-Haram) di Mekkah.
Di dalam hadits disebutkan sebagai
berikut :
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ صَلَّيْتُ
مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ
سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا حَتَّى نَزَلَتْ الْآيَةُ الَّتِي فِي الْبَقَرَةِ
وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ…
Artinya : Dari Al-Bara bin ‘Azib berkata,
“Saya shalat bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menghadap ke arah Baitul
Maqdis selama enam belas bulan, sampai turun ayat di dalam Surah Al-Baqarah
WAHAITSU MA KUNTUM FAWALLAU WUJUHAKUM SYATROH…” (H.R. Bukhari).
Ayat di dalam Surah Al-Baqarah yang
dimaksud adalah ayat 144 yaitu :
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ
فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ وَإِنَّ
الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ
وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
Artinya : “Sungguh Kami (sering) melihat
mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat
yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja
kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui,
bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah
sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan”. (Q.S. Al-Baqarah / 2 :
144).
Bukti peninggalan adanya peralihan kiblat
dari Masjid Al-Aqsha ke Masjid Al-Haram, terbukti dengan adanya Masjid
Qiblatain di Madinah. Masjid Qiblatain merupakan masjid tempat di mana
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menerima perintah pemindahan arah
kiblat itu. Maka disebut Masjid Qiblatain artinya masjid dua kiblat.
2) Masjid Al-Aqsha adalah Bangunan Kedua
yang Diletakkan Allah di Bumi
Di dalam sebuah hadits disebutkan :
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي
الْأَرْضِ أَوَّلُ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ قَالَ
ثُمَّ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ يَعْنِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ
قَالَ قُلْتُ كَمْ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً
Artinya : “Wahai Rasulullah, masjid
apakah yang pertama diletakkan oleh Allah di muka bumi?” Beliau bersabda,
“Al-Masjid Al-Haram”. Abu Dzar bertanya lagi, “Kemudian apa?”. Beliau bersabda,
“Kemudian Al-Masjid Al-Aqsha”. Berkata Abu Mu’awiyah “Yakni Baitul Maqdis” .
Abu Dzar bertanya lagi, “Berapa lama antara keduanya?”. Beliau menjawab, “Empat
puluh tahun”. (H.R. Ahmad dari Abu Dzar).
Pondasi Masjid Al-Aqsha diletakkan Allah
Subhanahu Wa Ta’ala sejak zaman Nabi Adam ‘Alaihis Salam. Dalam kurun waktu
sekian lama, bangunan itu rusak dan runtuh dimakan waktu. Areal tanah sekitar
Masjid Al-Aqsha juga termasuk ke dalam kawasan masjid tersebut. Nabi Ibrahim
‘Alaihis Salam shalat di tanah itu, bagian Masjid Al-Aqsha.
Ibnul Qayyim Al-Jauzy menyebutkan, Masjid
Al-Aqsha dibangun kembali di atas pondasinya oleh cucu Nabi Ibrahim ‘Alaihis
Salam, yakni Nabi Ya`qub bin Ishaq bin Ibrahim ‘Alaihis Salam. Keturunan
berikutnya, Nabi Daud bin Ya’qub ‘Alaihis Salam membangun ulang masjid itu.
Bangunan Masjid Al-Aqsha diperbaharui oleh putera Nabi Dawud ‘Alaihis Salam,
yakni Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam. Mereka para nabi utusan Allah membangun kembali
Masjid Al-Aqsha adalah untuk tempat ibadah mendirikan shalat di dalamnya, bukan
mendirikan kuil sinagog seperti klaim Zionis Yahudi.
3) Masjid Al-Aqsha merupakan Tempat
Ziarah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah
Tentang anjuran yang sangat untuk berziarah
Masjid Al-Aqsha disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di
dalam hadits :
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلَاثَةِ
مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِي هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَ
Artinya : “Tidak dikerahkan melakukan suatu
perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu Masjid Al-Haram (di Mekkah), dan
Masjidku (Masjid An-Nabawi di Madinah), dan Masjid Al-Aqsha (di Palestina)”.
(H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Dengan dasar hadits ini, Masjid Al-Aqsha
merupakan tempat kunjungan yang mulia. Maka sangat dianjurkan untuk berziarah
ke sana, shalat di dalamnya, dan mengetahui secara mendalam tentangnya.
Begitu mulianya berziarah ke masjid
Al-Aqsha tersebut, hampir seluruh sahabat utama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam pernah berkunjung ke sana. Beberapa di antaranya yaitu Umar bin
Khattab saat menjadi Khalifah, Abu Hurairah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdullah
bin Umar, Abdullah bin ‘Abbas, Abu Ubaidah bin Jarrah, Mu’az bin Jabbal, Bilal
bin Rabbah, Khalid bin Walid, Abu Dzar Al-Ghiffari, Salman Al-Farisi, Abu
Darda, Abu Mas’ud Al-Anshari, Amr bin ‘Ash, Abdullah bin Salam, Said bin Zaid,
Murrah bin Ka’ab, Abdullah bim Amr bin Ash, Mu’awiyah bin Abu Sufyan, Auf bin
Malik, Ubadah bin Shamit, Sa’id bin Al-Ash, dan Shafiyah isteri Rasulullah.
Demikian pula kalangan ulama dari
kalangan tabi’in dan tokoh-tokoh ahli fiqih terkenal pernah berziarah ke Masjid
Al-Aqsha, di antaranya Imam Asy-Syafi’i, Imam Al-Ghazali, Sufyan Ats-Tsauri,
Rabi’ah Al-Adawiyah, Malik bin Dinar, Uwais Al-Qaruj, Imam Al-Auza’i, Muqatil
bin Sufyan, Tsauban bin Yamrad, Dzum Num Al-Misri, Abdul Wahid Al-Hambali, Imam
Abu Bakar Al-Thurthutsi, Imam Abu Bakar Al-‘Arabi, Abu Bakar Al-Jurjani, Abu
Al-Hasan Al-Zuhri, dan yang lainnya.
4) Keutamaan Pahala Shalat di Masjid
Al-Aqsha
Ada beberapa hadits yang menyebutkan
keutamaan pahala shalat di Masjid Al-Aqsha. Ada yang menyebutkan 1.000 kali,
500 kali, dan 250 kali lebih baik daripada shalat di masjid lain, selain
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Hadits yang menyebutkan shalat di Masjid
Al-Aqsha lebih utama 1.000 kali dibandingkan shalat di masjid lain, yaitu :
أَنَّ مَيْمُونَةَ مَوْلَاةَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَفْتِنَا فِي بَيْتِ
الْمَقْدِسِ فَقَالَ أَرْضُ الْمَنْشَرِ وَالْمَحْشَرِ ائْتُوهُ فَصَلُّوا فِيهِ
فَإِنَّ صَلَاةً فِيهِ كَأَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ
Artinya : “Sesunggunya Maimunah pembantu
Nabi berkata, “Ya Nabiyallah, berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis”. Maka
Rasulullah menjawab, “Bumi tempat bertebaran dan tempat berkumpul. Datangilah
ia, maka shalatlah di dalamnya, karena sesungguhnya shalat di dalamnya seperti
seribu kali shalat dari shalat di tempat lain”. (HR Ahmad).
Hadits yang menyebutkan bahwa shalat di
Masjid Al-Aqsha lebih utama 500 kali dibandingkan shalat di masjid lain berasal
dari Abu Dzar, yaitu :
الصلاة في المسجد الحرام بمائة ألف صلاة، والصلاة
في مسجدي، بألف صلاة، والصلاة في بيت المقدس بخمسمائة صلاة
Artinya : ”Sholat di Masjidil Haram lebih
utama seratus ribu kali lipat daripada sholat di masjid-masjid lainnya. Sholat
di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali lipat. Dan sholat di Masjidil Aqsha
lebih utama lima ratus kali lipat.” (HR Ahmad dari Abu Darda).
Adapun hadits yang menyebutkan bahwa
shalat di Masjid Al-Aqsha lebih utama 250 kali dibandingkan shalat di masjid
lain, yaitu :
تَذَاكَرْنَا وَ نَحْنُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: أَيُّهُمَا أَفْضَلُ, مَسْجِدُ رَسُوْلِ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أو مَسْجِدُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ ؟ فَقَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : صلاة في مَسْجِدِيْ هذا
أَفْضَلُ مِنْ أَرْبَعِ صَلَوَاتٍ فِيْهِ وَ لَنِعْمَ الْمُصَلَّى وَ
لَيُوُشِكَنَّ أَنْ لاَ يَكُوْنَ لِلَّرَجُلِ مِثْلُ شَطَنِ فَرَسِهِ مِنَ
اْلأَرْضِ حَيْثُ يُرَى مِنْهُ بَيْتُ الْمَقْدِسِ خَيْرٌ لَهُ مِنَ الدُّنْيَا
جَمِيْعًا أَوْ قَالَ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَ مَا فِيْهَا .
Artinya : “Kami saling bertukar pikiran
tentang mana yang lebih utama, masjid Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
atau Baitul Maqdis, sedangkan di sisi kami ada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Satu shalat
di masjidku lebih utama dari empat shalat padanya, dan ia adalah tempat shalat
yang baik. Dan hampir-hampir tiba masanya, seseorang memiliki tanah seukuran
kekang kudanya dari tempat itu terlihat Baitul Maqdis lebih baik baginya dari
dunia seluruhnya”, atau ,”lebih baik dari dunia seisinya”. (HR Ath-Thabrani dan
Al-Hakim).
Bahkan pada hadits lain disebutkan, bahwa
siapa yang shalat di Masjid Al-Aqsha (Baitul Maqdis), Allah berkenan mengampuni
dosa-dosanya sebagaimana bayi dilahirkan.
أَنَّ سُلَيْمَانَ بْنَ دَاوُدَ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا بَنَى بَيْتَ الْمَقْدِسِ سَأَلَ اللهَ – عَزَّ وَجَلَّ
– خِلَالاً ثَلَاثَةً؛ سَأَلَ اللهَ – عَزَّ وَجَلَّ – : حُكْماً يُصَادِفُ
حُكْمَهُ، فَأُوتِيَهُ، وَسَأَلَ اللهَ – عَزَّ وَجَلَّ – مُلْكاً لَا يَنْبَغِي
لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ، فَأُوتِيَهُ، وَسَأَلَ اللهَ – عَزَّ وَجَلَّ – حِيْنَ
فَرَغَ مِنْ بِنَاءِ الْمَسْجِدِ أَنْ لَا يَأْتِيَهُ أَحَدٌ لَا يَنْهَزُهُ إلَّا
الصَّلَاةُ فِيْهِ أَنْ يُخْرِجَهُ مِنْ خَطِيْئَتِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
(فِي رِوَايَةٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ : أَمَّا
اثْنَتَانِ فَقَدْ أُعْطِيَهُمَا وَأَرْجُو أَنْ يَكُوْنَ قَدْ أُعطِيَ
الثَّالِثَةَ).
Artinya : ”Sesungguhnya ketika Sulaiman
bin Dawud membangun kembali Baitul Maqdis, (ia) meminta kepada Allah ’Azza Wa
Jalla tiga perkara. (Yaitu), meminta kepada Allah ’Azza Wa Jalla agar (diberi
taufiq) dalam memutuskan hukum yang menepati hukum-Nya, lalu dikabulkan; dan
meminta kepada Allah ’Azza Wa Jalla dianugerahi kerajaan yang tidak patut
diberikan kepada seseorang setelahnya, lalu dikabulkan; serta memohon kepada
Allah bila selesai membangun masjid, agar tidak ada seorang pun yang berkeinginan
shalat di situ, kecuali agar dikeluarkan kesalahannya seperti hari ia
dilahirkan oleh ibunya (dalam riwayat lain : Lalu Nabi Muhammad Shallallaahu
’Alaihi Wasallam bersabda : ”Ada pun yang kedua, maka telah diberikan. Dan aku
berharap, yang ketiga pun dikabulkan)”. (HR. An-Nasa’i).
5) Masjid Al-Aqsha Negeri Para Nabi
Utusan Allah
Para nabi utusan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, banyak diturunkan di kawasan Masjid Al-Aqsha Palestina dan sekitarnya.
Sehingga jejak-jejak langkah kaki para Nabi utusan dalam berdakwah mengesakan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mengajak manusia menyembah dan memperibadati Allah
Subhanahu Wa Ta’ala, terukir abadi di negeri para nabi, Al-Aqsha Palestina. Hal
itu juga dibuktikan dengan peninggalan sejarah Islam dengan adanya makam-makam
para Nabi utusan Allah Subhananhu Wata’ala, seperti : makam Nabi Ibrahim
‘Alaihis Salam, makam Nabi Syu’aib ‘Alaihis Salam, makam Nabi Musa ‘Alaihis
Salam, makam Nabi Dawud ‘Alaihis Salam, makam Nabi Yunus ‘Alaihis Salam, dan
makam Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam.
Bahkan pada waktu Isra Mi’raj, Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengimami shalat jama’ah bersama para
nabi di Masjid Al-Aqsha. Seperti tertuang dalam hadits Riwayat Muslim berikut,
yang artinya :
“….. Dan sungguh telah diperlihatkan
kepadaku jama’ah para nabi. Adapun Musa, dia sedang berdiri shalat. Dia lelaki
tinggi kekar seakan-akan dia termasuk suku Sanu’ah. Dan ada pula ‘Isa bin
Maryam ‘Alaihi Salam sedang berdiri shalat. Manusia yang paling mirip dengannya
adalah ‘Urwah bin Mas’ud ats-Tsaqafi. Ada pula Ibrahim ‘Alaihi Salam sedang
berdiri shalat. Orang yang paling mirip dengannya adalah sahabat kalian ini,
yakni beliau sendiri. Kemudian diserukanlah shalat. Lantas aku mengimami
mereka. Seusai shalat, ada yang berkata (Jibril): “Wahai Muhammad, ini adalah
Malik, penjaga neraka. Berilah salam kepadanya!” Aku pun menoleh kepadanya,
namun dia mendahuluiku memberi salam” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Beberapa penjelasan tentang makna “tanah
yang diberkahi sekelilingnya” sebagaimana tersebut di dalam Surah Al-Isra ayat
pertama, yakni negeri Syam, termasuk di dalamnya Masjid Al-Aqsha. Keberkahan
yang dimaksud, antara lain karena di Syam-lah Allah mengutus banyak Nabi dan
Rasul-Nya. Syam juga menjadi tempat berlangsungnya kisah-kisah yang ditunjukkan
Al-Qur’an. Para malaikat turun di sana dengan membawa wahyu, dan dengan wahyu
itu para Rasul berdakwah. Di tanah Syam pula banyak nabi dikuburkan. Nabi Isa,
Nabi Dawud, dan Nabi Sulaiman berdakwah di Syam.
Nabi Ibrahim dan Luth pun bermigrasi ke
Syam seperti firman Allah, yang artinya : “Kami berfirman, `Hai api menjadi
dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim,’ mereka berbuat makar
terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling
merugi. Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah
memberkahinya untuk sekalian manusia.” (QS. Al-Anbiya / 21 : 69-71).
Tanah Syam adalah negeri yang ditetapkan
Allah untuk menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya dari kekejaman Fir’aun. Syam
adalah negeri tempat dikuburkannya Nabi Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, dan
Musa.
Di dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dari
Zaid bin Tsabit Al-Anshari disebutkan, yang artinya, “Saya mendengar Rasulullah
bersabda: ‘Betapa diberkahinya Syam! Betapa diberkahinya Syam!’ Lalu
orang-orang bertanya, ‘Bagaimana ia diberkahi wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab,
‘Para malaikat membentangkan sayapnya di atas Syam, dan para nabi telah
membangun Baitul Maqdis (Al Quds).” Ibnu Abbas menambahkan bahwa Rasulullah
bersabda, “Dan para nabi tinggal di Syam, dan tidak ada sejengkal pun kota
Baitul Maqdis kecuali seorang nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di
sana.” (HR. At-Tirmidzi).
6) Masjid Al-Aqsha merupakan Tempat
bertolaknya jama’ah Haji / Umrah
Hal ini berdasarkan hadits berikut :
مَنْ أَحْرَمَ مِنْ بَيْتِ الْمَقْدِسِ غَفَرَ
اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya : “Barangsiapa berihram dari
Baitul Maqdis Allah mengampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Ahmad dari Ummu
Salamah isteri Rasulullah).
Maka, baik sekali, kalau berdasarkan
hadits tentang anjuran yang sangat kuat untuk berziarah ke tiga masjid, yakni
Masjidil Haram di Mekkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjid Al-Aqsha di
Palestina, serta hadits di atas, jika umat Islam melaksanakan haji atau umrah
plus ziarah ke Masjid Al-Aqsha. Berdasarkan nash hadits di atas, maka ziarah
dulu ke Masjid Al-Aqsha, baru kemudian melaksanakan umrah/haji.
7) Masjid Al-Aqsha adalah Tanah Waqaf
Milik Islam
Khalifah Umar bin Khattab telah melakukan
perjalanan ziarah ke Palestina, ketika penduduk negeri itu mensyaratkan bahwa
yang berhak menerima penyerahan Palestina harus Umar sendiri selalu pemimpin
umat Islam (Khalifah). Pada waktu itu warga Palestina termasuk kaum Nasrani
memberikan mandat kepada Khalifah Umar bahwa diri mereka, harta mereka, dan
semua kepecayaan di sana, untuk dijaga dan dipelihara oleh Islam. Khalifah Umar
bin Khattab membebaskan kembali Masjid Al-Aqsha tersebut pada tahun 638 M.
Khalifah Umar bin Khattab kemudian membangunnya kembali dengan kayu di atas pondasi
aslinya. Khalifah Umar bin Khattab mewaqafkannya untuk umat Islam, agar jangan
sampai diperjualbelikan dan jatuh ke tangan orang di luar Islam.
Jauh setelah masa Khalifah Umar bin
Khattab, kemudian bangunan fisik Masjid Al-Aqsha disempurnakan dengan batu
permanen pada jaman Mulkan Abdul Malik bin Marwan dari Bani Umayyah. Pada tahun
691 M. (72 H.), Abdul Malik bin Marwan selain merehab dan merenovasi Masjid
Al-Aqsha, dengan kubah berwarna kebiruan, juga mendirikan sebuah bangunan
berbentuk kubah untuk melindungi batu tempat pijakan Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam saat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam akan dimi’rajkan
ke langit. Bangunan itu terletak sekitar 100 meter di sebelah utara Masjid
Al-Aqsha, yang kemudian disebut dengan Kubah Ash-Shakhrah (artinya Kubah Batu),
dalam bahasa Inggris disebut Dome of the Rock. Kubahnya berwarna kuning
keemasan.
Masa berikutnya, adalah orang dari luar
Palestina, yakni Shalahuddin Al-Ayyubi dari negeri Kurdi Iraq yang bersumpah
kepada dirinya untuk tidak akan tersenyum selama hidupnya sebelum membebaskan
kompleks Masjid Al-Aqsha dan kawasan sekitarnya, dari penjajahan tentara
Salibis yang juga bukan haknya. Akhirnya, melalui perjuangan panjang pada
tanggal 27 Rajjab 573 H. / 2 Oktober 1187 Masjid Al-Aqsha dan kawasan Palestina
dan sekitarnya dapat dibebaskan kembali dari penjajahan yang telah menguasai
selama 88 tahun.
Berikutnya, Sulthan Abdul Hamid II (tahun
1876-1911 M.) dengan gigih mempertahankan Masjid Al-Asha sebagai hak waqaf umat
Islam, dan tidak memberikan sejengkalpun tanah Palestina dan kompleks Masjid
Al-Aqsha untuk dikuasai oleh selain umat Islam yang memang yang bukan haknya.
Sentral kepemimpinan umat Islam mempertahankan tanah waqaf kompleks Masjid
Al-Aqsha dan kawasan Palestina dan sekitarnya berlangsung selama lebih kurang
1.200 tahun lamanya hingga tahun 1917 M.
8) Masjid Al-Aqsha adalah tempat yang
akan dibebaskan oleh hamba-hamba-Nya
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولَاهُمَا بَعَثْنَا
عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍشَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ
وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولًا
Artinya : “Maka apabila datang saat
hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan
kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka
merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana”.
(Q.S. Al-Isra / 17 : 5).
ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ
وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَوَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا
Artinya : “Kemudian Kami berikan kepadamu
giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta
kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar”. (Q.S.
Al-Isra / 17 : 6).
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ وَعْدُالْآخِرَةِ لِيَسُوءُوا
وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَمَرَّةٍ
وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
Artinya : “Jika kamu berbuat baik
(berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat
maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi
(kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan
muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja
yang mereka kuasai”. (QS Al-Isra : 7).
Di dalam hadits disebutkan :
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى
الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لَعَدُوِّهِمْقَاهِرِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ
إِلَّا مَا أَصَابَهُمْ مِنْ لَأْوَاءَحَتَّى يَأْتِيَهُمْ
أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ قَالُوا يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَأَيْنَ هُمْ قَالَ بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ
الْمَقْدِسِ
Artinya : “Tidak henti-hentinya thaifah
dari umatku yang menampakkan kebenaran terhadap musuh mereka. Mereka
mengalahkannya, dan tidak ada yang membahayakan mereka orang-orang yang
menentangnya, hingga datang kepada mereka keputusan Allah ‘Azza wa Jalla, dan
tetaplah dalam keadaan demikian”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, di
manakah mereka?”. Beliau bersabda, “Di Bait Al-Maqdis dan di sisi-sisi Bait
Al-Maqdis”. (HR Ahmad dari Abi Umamah).
عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ
حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى
يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ
وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ
اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ
فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ
Artinya : Dari Abu Hurairah bahwa
Raslullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “ Tidak akan terjadi kiamat
sehingga kaum Muslimin berperang dengan Yahudi, maka kaum Muslimin berhasil
membunuh mereka sehingga Yahudi bersembunyi di balik pohon dan batu. Lalu batu
atau pohon itu berkata : Wahai Muslim.. Wahai Abdullah… ini Yahudi sembunyi di
belakangku, maka segera bunuh dia, kecuali gharqad karena ia adalah dari pohon
Yahudi. (H.R. Muslim).
Wallahu a’lam bish showab. (L/R1/P02).
*Penulis, Redaktur Mi’raj News Agency
(MINA), Da’i Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Indonesia, Duta Internasional
“Al-Quds”, Alumni Mu’assasah Al-Quds Ad-Dauly Shana’a, Yaman.
Agama Syiah adalah Malapetaka Bagi Kaum
Muslimin
Antara Yahudi dan Syiah, Mana Lebih
Berperan?
Akademisi Iran Sebut Syiah Bashar
Al-Assad Lebih Banyak Membunuh Warga Palestina Dibandingkan Zionis Israel
Adakah Dampak KTT OKI Untuk Kemerdekaan
Palestina? Solusi 2 Negara, Tepatkah?
Akademisi: Iran Jadi Ancaman Stabilitas
Regional
As Mempersiapkan MajuSyiah Iran Untuk
Perang Melawan Sunnah ! Syiah Arab Meradang
Bila Bukan Karena Penghianatan Syi`ah ,
Maka Khilafah Telah Sampai Ke Jantung Eropa
Benarkah Syi’ah Rafidhah (Iran dan
Sekutunya) Peduli Pada Palestina? [Inilah Faktanya]
Bisakah Umat Islam Mengandalkan Syiah
untuk Bebaskan Al-Quds?
BIARKAN SEJARAH BERSAKSI…Yang Menaklukan
Seluruh Negeri ...Seorang Sunni (Anti Syiah !) ...Yang Berkhianat Kepada
al-Husein RA Dan lain-lain... Syi’ah !
Brigade Pembebasan Syam; Target Syiah
Iran Sebenarnya Adalah Kota Makkah Dan Madinah
Bukti Syi’ah = Yahudi ( Bahkan Lebih Keji ) ! Bantu
Rusia di Suriah, Menlu Israel Juga Serukan Kerjasama dengan Iran dan Hizbullah
Cendekiawan Mesir Dr Raghib As-Sirjani :
Sejarah Membuktikan, Persatuan Sunni-Syiah Bahaya Dan Mustahil. Selesaikan
Syiah Dulu, Baru Bebaskan Palestina ! Dalam Perang Arab-Israel, Syiah
Menggunting Dalam Lipatan
Dr. Mahmud Mazru’ah Al-Azhari: Iran Jahat
Kepada Semua Tetangganya
Dendam Kesumat Bangsa Majusi(Persia)
Syi'ah Kepada Umat Islam Hingga Kini.
Dialog Presiden Charles De Gaulle Dan
Raja Faisal Tentang Israel
Dr Solah al-Khalidi: 'Mengapa Majusi Iran
Lebih Berbahaya Dibanding Yahudi?'
Di Atas Makam Shalahuddin Al-Ayyubi:
“Lihatlah! Inilah Kami Telah Datang Wahai Shalahuddin!”
Damaskus: Kota Para Ulama Ahlus Sunnah. Rebut Damaskus
Dari Tangan Syi’ah !
Enam Televisi Syiah Ini Ternyata
Disiarkan Dari Israel. Syiah=Zionis Yahudi ! Propagandakan Al-Qur’an Versi
Majusyiah, Untuk Membenarkan Aneksasi Yahudi Terhadap Al-Quds/Jerusalem !
Fakta Mengejutkan ! Pengkhiatan Syiah di balik
runtuhnya kekhilafahan Islam ( Utsmaniyah )
Israel, Amerika, dan Iran di Balik Proyek
Pecah Belah Umat Islam
Inilah Nama Seorang Muslim Yang Akan
Bebaskan Al-Aqsha…
Inilah Bahaya Syiah Terhadap Dunia Islam
Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah ( Bagian
I )
Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah ( Bagian
2 )
Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah ( Bagian
3 )
Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah ( Bagian
4 )
Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah ( Bagian
5 )
Jangan Kaget Setelah Membaca Faktanya
Siapa Negara Yahudi Tulen Itu, Negara Syiah Iran
Keberanian Raja Salman, Tuntut Pbb Tindak
Tegas Kejahatan Israel Di Al-Aqsha [Syiah Majusi Iran Diam saja, Malah Memuji
Yahudi!]
Ketua Majelis Islami Suriah ( Bukan Ulama
Su’ Taufiq Ramadhan Al-Buthi ) : ‘Masalah Besar Umat Islam Saat Ini Hegemoni
Syiah Iran’
Keutamaan Bumi Syam Dalam Al Quran Dan As Sunnah.
Perang Suriah, Pintu Awal Pembebasan Bumi Syam. Ulama Suriah: Ini Adalah
Revolusi Islam.
Kemenangan Islam Bermula Dari Syam, Irak Dan Yaman
Kemenangan di Suriah, Dajjal dan Turunnya Nabi Isa
kafir syiah lebih berbahaya dari
yahudi dan nasrani
Kamuflase Syiah di Gaza Dan al-Quds ( Palestina ) !
Bisakah ummat Islam mengandalkan Syi'ah untuk bebaskan al-Quds ?
Membandingkan kekejaman Rezim Syiah
Suriah dengan Zionis Israel
Misi Ideologis Iran Di Timur Tengah (
Menyingkap Proyek Syi’ahisasi Timur Tengah Di Tengah Rontoknya Solidaritas
Dunia Arab )
Mengapa Sahabat Nabi SAW Banyak Hijrah Dan Mati Syahid
Di Bumi Syam. Mujahidin Yang Bertempur Di Suriah Saat Ini Adalah Para Keturunan
Sahabat Nabi.
Penulis Saudi: Syiah Lebih Bengis Dari
Zionis
Rafidhah dan Syiah Lebih Berbahaya
Daripada Yahudi dan Nashrani
Perang Ini Telah Allah Takdirkan, Pusat Negara Islam
Ada di Bumi Syam
Pengkhiatan Syiah di balik runtuhnya kekhilafahan
Islam
Perjanjian Faisal Bin Husein (Putra
Syarif Mekkah Husein Bin Ali, Penganut Sufisme, Keluarga Hasyimiyah) -Weizmann,
Pintu Masuk Yahudi Eropa Miliki Tanah Di Palestina. 'Arab Revolt',
Pemberontakan Keluarga Sufi Melawan Turki Utsmani
Perkataan Ajaib Rasulullah Tentang
Syi’ah Yang Terbukti Hari Ini
Pembebasan Jerusalem di Masa Umar bin
Khattab
Rakyat Palestina Tahu Kelicikan Syi'ah
Rofidho
Rezim Assad Jatuh, Israel Akan Serang Mujahidin Suriah
Rabithah Ulama Ingatkan Bahaya Konspirasi
Global Syi’ah Shafawiyah. Gerakan Transnasional Syi’ah Kontemporer Di Timur
Tengah
Syiah Kafirkan Mekkah Madinah Syam
Sejarah Dan Penyebab Runtuhnya Khilafah
Turki Utsmani, banyak yang tidak mengetahui sejarah sebenarnya
Salafi Meruntuhkan Khilafah Islam ??? Mengenal
'Arab Revolt' Dan Perjanjian Sykes-Picot 1916.
“Syiah Adalah Kelompok Paling Jahat Di Muka Bumi Ini"
Semakin Jelas Hakekat Perang Di Suriah Antara Sunni
Dengan Alawi!
Syaikh Al Arifi: Mujahidin yang Bertempur di Suriah
saat ini Adalah Para Keturunan Sahabat Nabi
Syiah Rofidhoh Lebih Kejam Dari Yahudi dan Nasrani
Syam Adalah
Standar Kebaikan Umat Islam, Amanah Di Pundak Kalian. Kalian Lebih Layak Untuk
Bersatu Dari Pada Musuh Kalian! Tegaknya Khilafah Di Syam, Kunci Pembebasan
Baitul Maqdis
Senator Amerika: Tumbangnya Asad Berarti Penjajahan
Islam Dan Kaum Muslimin Atas Eropa. Bukti Nyata, Mengapa Amerika Dan Eropa
Membela Matia-Matian Basyar Asad?!!
Syiah Musuh Yahudi? Jawab 10 Pertanyaan Ini Dulu, Bro!
Kontradiksi Syiah, Berasal dari Yahudi Tapi Berkoar Lawan Yahudi
Sekilas
sejarah hitam syiah sepanjang zaman
Sejarah
hitam syiah laknatullah sepanjang zaman
Syaikh Al Qaradhawi: Iran adalah Kuffar, Musuh
Seluruh Umat Islam
[Syiah/Majusi Lebih Berbahaya Dari
Yahudi/Nasrani !] Iran Tegaskan Tetap Persenjatai Sekutu-Sekutunya di Kawasan
Arab
[Sekali lagi] Apakah Golongan Syi'ah
Lebih Berbahaya Dari Yahudi?
Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam
( Bagian Pertama )
Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam
( Bagian Kedua )
Siapakah Yang Menjadi Agen Inggris?
Siapakah Yang Meruntuhkan Daulah Utsmaniyah?
Syiah Iran Incar Palestina dan Lebanon,
Setelah Kuasai Irak, Suriah, dan Yaman
Syiah Dimanapun Penghianat, Faksi
Perlawanan Palestina Pro Iran Bantu Israel Serang Gaza Yang Dikontrol Hamas
Syiah dan Yahudi Bersatu Menyambut Sang Mata
Satu (Dajjal)
Syiah Dan Pembebasan Palestina
Syiah Antek-Antek Kafir
Sikap Panglima Shalāhuddin Al-Ayyubi
Terhadap Syiah
Shalahuddin Al-Ayyubi Pahlawan Besar
Islam, Penumpas Syi’ah Penakluk Jerusalem
Sekali Lagi : Syi’ah (Iran) adalah Musuh
Islam Paling Berbahaya !
Saudaraku … Berhentilah Mendukung Musuh
Islam
Saudi Minta Pemukim Yahudi Israel Masuk
Daftar Teroris [ Sekali lagi..Hanya Saudi Yang Berani ! Majusi Syiah Boneka
Yahudi-Iran Hanya Grecokin Negara Arab/Islam ! ]
Syiah = Rafidhah, didirikan oleh orang
Yahudi
Syiah Lebih Besar Permusuhannya Daripada
Yahudi dan Nasrani ?
Teheran : Jika Assad Jatuh Maka Hizbullah
Dan Al – Maliki Pasti Jatuh, Dan Kami Pun Pasti Jatuh! [ Insya Allah ]
Ustadz Farid Achmad
Okbah: Syiah lebih jahat dari Israel
Ulama Syiah:Jika Kehilangan Suriah, Kami
Tak Bisa Pertahankan Teheran
Ulama Palestina: Israel Akan Hilang Dari
Peta Dunia
Umar Al-Khattab: Sang Pemadam Api Majusi
(Video) Ajakan Raja Faisal untuk Berjihad
Bebaskan Palestina yang Berujung Kematiannya
Wow! Imam Bukhari Menyamakan Syiah dengan Yahudi
Yang Bilang Rafidhah Adalah Muslimin, Saudara Kita,
Tidak Mengharuskan Pengkafiran Terhadap Mereka Adalah Orang Jaahil Murakkab!!
Rafidhah Dan Syi’ah Lebih Berbahaya Dari Yahudi Dan Nashara
100 Tahun Perjanjian Sykes-Picot Yang
Pecah Belah Bumi Syam Dan Turki Utsmani
2 Oktober, 828 Tahun Pembebasan Yerusalem
oleh Shalahuddin
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Al-Jaulani: Intervensi Rusia adalah
Perang Salib yang Didukung Syiah Iran !
Agama Syi’ah, Penyebab Kemunduran Umat
Antara Negeri Haramain Dan Persia
Amerika Dan Sekutunya Akan Hancur Setelah
Terbunuhnya Dajjal
Apa Kata Ulama Tentang SYIAH? Meraka
Mengatakan, SYIAH BUKAN ISLAM..
Aqidah Syiah: Ahlus Sunnah Lebih
Najis dan Hina daripada Anjing
Aleppo Dan Titik Balik Amerika Serikat. Syam, Negeri Tempat
Manusia-Manusia Pilihan
Dajjal Muncul di Iran ??
Darah Saudara Kalian Terus Mengalir, Masihkah Kalian
Acuhkan Suriah ( masih punya hati ) ? Anak- Anak Suriah Ikut Bertempur Melawan
Assad
Fatwa Mengerikan Ulama As-Su’ ( Per Biadab Wa Al
Kadzab ) Alawit Pro-Assad Ahmad Badr Al-Hassoun : Musnahkan Warga Aleppo.
Syi’ah Sekte ‘Alawiyyun Atau Disebut Juga Nushairiyyah Lebih Kafir Dari Yahudi
Dan Nasrani !
Fakta, Kejahatan Syiah Assad Laknatullah Lebih Sadis (
Keji ) Dari Nazi, Pengulangan Sejarah Kekejaman Syi’ah Sejak Abad Pertama
Hijriah. Kesaksian Seorang Diplomat Yang Membelot Dari Rezim Assad.
Pengkhianatan Menteri Syiah, Ali Bin Yaqtin Pada Masa Harun Al-Rasyid.
Gerakan Transnasional Syi'ah Shafawiyah
di Timur Tengah
Huru-Hara Akhir Zaman Di Suriah
Ketakutan Syiah Terhadap Kebangkitan
Ahlussunnah di Suriah
Keutamaan Perjuangan Di Syam
Ketakutan Syiah Terhadap Kebangkitan Ahlussunnah di
Suriah
Kerusuhan Syiah Di Yaman Pada Masa Imam
Asy-Syaukani
Mengapa Kita Harus Membantu Muslim Suriah ? Meragukan
Kekafiran Dan Bela Bashar Al-Assad Merusak Iman ( Bisa Batalkan Aqidah Islam )
Menyibak Tabir Syiah Kontemporer
Membantu Kaum Muslimin Suriah adalah
Jihad fie Sabilillah. Perang di Suriah Adalah Perang Terhadap Islam dan Kaum
Muslimin. Umat Islam Harus Peduli Syam/Suriah, Sebagai Bukti keimanan.
Nabi SAW Menyebut Munculnya “Tanduk Setan
Dari Timur”, Apa Maksudnya?
Negeri NEJED, Sumber FITNAH, Dimanakah
Letak Negeri Dua Tanduk
Nasrallah [Dajjal Al Kadzab !] Sesumbar
Cuma Iran Yang Mampu Bebaskan Yerusalem, Tapi Dia Lupa Hal itu Bertentangan
Dengan Hadits Rasul SAW
Organisasi-organisasi Syiah Rafdihah Iran
Penghancur Negeri Muslimin
Perhimpunan Ulama Syam Serukan Wajibnya Jihad Bagi
Kaum Muslimin Di Negeri Syam
Pandangan Imam Khomeini Dalam Kitab
Al-Hukumah Al-Islamiah Dan Kasyfu Al-Asrar
Penghianatan Syiah di Baghdad ( Kejadian
Terulang Saat Ini )
Raja Salman Seperti Shalahuddin Alayyubi
Syahidnya Ulama Shalih Abu Bakr An
Nabulusi Oleh Kekejaman Dinasti Fathimiyah. Ad Daraquthni Mengisahkan,”Ketika
Ia Dikuliti Ia Mengatakan,’Kana Dzalika Fil Kitabi Masthura’ (Yang Demikian Itu
Telah Tertulis Di Dalam Kitab; Lauh Mahfuz; Al Isra: 58)”.
Seluruh Kekuatan Komunis Bersatu di
Suriah
“Syam Jadi Magnet Besar Kumpulnya Orang-orang Kafir
Untuk Mengalirkan Darah Kaum Muslimin”
Syiah Majusi Merayakan Nowruz Nairuz
Majusi
Syiah ( Ayatullah ) Iran dan Rusia ( Gereja Ortodoks )
Anggap Perang di Suriah Sebagai “Holy War ”. Arab Saudi Tidak Akan Membiarkan
Suriah Jatuh Ke Tangan Iran
Syiah Nasrallah: Eksistensi Rusia di Suriah Bentuk
Aliansi Komunis-Syiah Lawan Pejuang Islam (Terbukti Syiah Laknatullah, Bukan
Islam !)
Siapa Yang Akan Menangkan Perang Di
Suriah Sesuai Sabda Rasulullah ?
Siapa Yang Akan Menangkan Perang Di
Suriah Sesuai Sabda Rasulullah ?
Siapa Yang Ditakuti Oleh Negara Syiah
IRAN? Ternyata Saudi,. Kenapa?
Turki Tolak Semua Rencana Terkait Suriah Jika Rezim
Assad Belum Lengser. Turki: Ingin Kuasai Suriah? Hadapi Kami Dulu!! Erdogan:
Iran Akan Dukung Asad Sampai Kapan Pun, Kami Juga Akan Melawan Asad Sampai
Kapan Pun (Kebohongan Erdogan !!)
Tidak Ada Negara Islam Berani Menghadapi Kezhaliman
Seperti Saudi Arabia. Begundal Liberal, Takfiri, Dan Shafawi Tidak Bisa Bersatu
Kecuali Untuk Membenci Negeri Haramain. Saudi Masuk Suriah, Perlawanan Mulai
Berimbang !
Ustadz Farid Okbah: Jihad Suriah Jadi
Seruan Ulama Dunia, Bukan Hanya Arab Saudi
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●