Saturday, March 7, 2020

Subhanallah, Pujian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam Kepada Penduduk “Pribumi (Asli)” Yaman (Bukan Pendatang) : Yang Pertama Merasakan Segarnya Air Telaga Beliau, Keimanan (Lurus Aqidah) Dan Hikmahnya, Mendo’akan Barokahnya, Sebaik-Baik Penduduk Bumi, Memiliki Semangat Tinggi Dalam Mempelajari Sunnah Dan Membela Kehormatan Beliau (Ittiba’), Gigih Menjalani Ketaatan Kepada Allah.


Fitnah Nasab
Beliau pernah bersabda :
إِنَّ أَهْلَ بَيْتِي هَؤُلاءِ يَرَوْنَ أَنَّهُمْ أَوْلَى النَّاسِ بِي، وَلَيْسَ كَذَلِكَ، إِنَّ أَوْلِيَائِي مِنْكُمُ الْمُتَّقُونَ، مَنْ كَانُوا وَحَيْثُ كَانُوا.....
“Sesungguhnya ahlul-baitku memandang bahwa mereka adalah orang yang paling berhak terhadapku. Padahal tidak seperti itu. Sesungguhnya wali-waliku di antara kalian adalah orang-orang yang bertaqwa, dimanapun mereka berada…” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi ‘Aashim dalam As-Sunnah no. 212 & 1011, dan Ath-Thabaraaniy dalam Al-Kabiiir 20/120-121 no. 241; shahih].
Nabi  sebagaimana dalam sabdanya:
أَرْبَعٌ فِي أُمَّتِي مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ، لَا يَتْرُكُونَهُنَّ: الْفَخْرُ فِي الْأَحْسَابِ، وَالطَّعْنُ فِي الْأَنْسَابِ، وَالْاسْتِسْقَاءُ بِالنُّجُومِ، وَالنِّيَاحَةُ
“Ada empat perkara Jaahiliyyah dari umatku dan mereka belum meninggalkannya : Membanggakan keturunan, mencela nasab, meminta hujan dengan bintang-bintang, dan niyahah (meratapi mayit)…..” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 934].
Nasab sama sekali tak dapat menolong dari kemurkaan Allah . Rasulullah bersabda:
يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ اشْتَرُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ اللَّهِ يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ اشْتَرُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ اللَّهِ يَا أُمَّ الزُّبَيْرِ بْنِ الْعَوَّامِ عَمَّةَ رَسُولِ اللَّهِ يَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ اشْتَرِيَا أَنْفُسَكُمَا مِنْ اللَّهِ لَا أَمْلِكُ لَكُمَا مِنْ اللَّهِ شَيْئًا سَلَانِي مِنْ مَالِي مَا شِئْتُمَا
“Wahai Bani ‘Abdi Manaaf, belilah diri-diri kalian dari Allah !. Wahai Bani ‘Abdil-Muthallib, belilah diri-diri kalian dari Allah !. Wahai Ummuz-Zubair bin Al-‘Awwaam bibi Rasulullah, wahai Faathimah bintu Muhammad, belilah diri kalian dari Allah. Aku tidak berkuasa melindungi diri kalian dari murka Allah. Mintalah kepadaku harta sesuka kalian” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 3527].
Beliau  pun baraa’ (berlepas diri) atas kemaksiatan dan/atau kekufuran yang mereka lakukan (jika mereka melakukannya), dan mereka kelak akan dijauhkan dari beliau .
Allah  berfirman:
فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلا أَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلا يَتَسَاءَلُونَ
“Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya” [QS. Al-Mukminuun : 101].
Rasulullah  bersabda:
إِنِّي عَلَى الْحَوْضِ حَتَّى أَنْظُرَ مَنْ يَرِدُ عَلَيَّ مِنْكُمْ وَسَيُؤْخَذُ نَاسٌ دُونِي فَأَقُولُ يَا رَبِّ مِنِّي وَمِنْ أُمَّتِي فَيُقَالُ هَلْ شَعَرْتَ مَا عَمِلُوا بَعْدَكَ وَاللَّهِ مَا بَرِحُوا يَرْجِعُونَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ
“Sesungguhnya aku (kelak akan) berada di telaga Haudl, hingga kemudian aku melihat beberapa orang akan datang kepadaku di antara kalian, dan beberapa manusia dihalau dariku, dan aku akan berkata : ‘Ya Rabb, mereka bagian dariku dan dari ummatku’. Kemudian akan dikatakan : ‘Apakah kamu mengetahui apa yang mereka perbuat sepeninggalmu?’. Demi Allah, mereka telah berbalik ke belakang (dari agamamu)” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6593].
An-Nawawiy rahimahullah menjelaskan hadits Abu Hurairah yang dibawakan oleh Asy-Syaikh ‘Abdul-Muhsin hafidhahullah di atas dengan perkataannya:
مَعْنَاهُ : مَنْ كَانَ عَمَله نَاقِصًا ، لَمْ يُلْحِقهُ بِمَرْتَبَةِ أَصْحَاب الْأَعْمَال ، فَيَنْبَغِي أَلَّا يَتَّكِل عَلَى شَرَف النَّسَب ، وَفَضِيلَة الْآبَاء ، وَيُقَصِّر فِي الْعَمَل
“Maknanya : Barangsiapa amalannya kurang, maka (nasabnya) tidak akan menyampaikannya pada kedudukan orang-orang yang rajin beramal (shalih). Maka seseorang tidak boleh bersandar pada kemuliaan nasab dan keutamaan nenek-moyang, sementara amalannya defisit” [Syarh Shahiih Muslim, 17/22-23].
Wallaahu a’lam bish-shawwaab.[6]
[abul-jauzaa’ – 14 Rajab 1441]

Nabi pun memuji kelembutan hati mereka dalam kalimat, 
”Penduduk negeri Yaman telah datang, mereka adalah orang-orang yang paling lembut hatinya”. (H.R. Ahmad).
Hal itulah yang tergambar dari ayat yang kemudian turun, ”Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong”. (Q.S. An-Nashr [110] : 1-2). 
Berkata Imam Al-Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah ketika menerangkan hadits tentang Yaman, bahwa  yang demikian itu merupakan pujian Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada penduduk Yaman, dikarenakan mereka adalah kaum yang bersegera dalam beriman kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan baiknya keimanan mereka kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Bahkan Nabi menyebutnya lagi, “Iman itu ada pada orang Yaman, hikmah pada orang Yaman dan ketenangan ada pada orang Yaman.” (H.R. Muslim).

akan menjadi Negeri Tauhid Ahlus Sunnah) :

ألا إن الإيمان يمان، والحكمة يمانية، وأجد نَفَسَ ربكم من قبل اليمن

“Ketahuilah, sesungguhnya iman berada di Yaman dan hikmah (bersama penduduk) Yaman. Aku mendapati Rabb kalian memberikan jalan keluar (dari kesempitan dan permasalahan) dari arah Yaman” [HR. Ahmad dalam Al-Musnad no. 10555 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu

●Kemudian Al-Imam Muslim menyebutkan riwayat berikut: dari Abu Hurairahradhiyallahu‘anhu, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

قد جاء أهل اليمن أرق الناس أفئدة الإيمان يمان والفقه يمان والحكمة يمانية

“Penduduk Yaman datang kepada kalian, hati mereka paling lembut diantara manusia. Iman berada di Yaman, fiqih (kedalaman ilmu -pen) berada di Yaman dan hikmah (dimiliki oleh penduduk) Yaman” [HR. Al-Bukhari no. 4129, Muslim no. 52 dan At-Tirmidzi no. 3935]

●Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah 
berkata:

معنى الحديث: أن تنفيس الله تعالى عن المؤمنين يكون من أهل اليمن

“Makna hadits ini bahwa Allah ta’ala memberikan jalan keluar bagi orang-orang beriman melalui penduduk Yaman” [Al-Qawa’id Al-Mutslaa hal. 51]

●Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

وهؤلاء هم الذين قاتلوا أهل الردةوفتحوا الأمصار، فبهم نَفَّسَ الرحمن عن المؤمنين الكربات

“Mereka (penduduk Yaman -pen) lah yang memerangi orang-orang murtad, menaklukkan negeri-negeri dan dengan sebab mereka, Ar-Rahman memberikan jalan keluar bagi orang-orang beriman dari berbagai kesempitan dan permasalahan” [Majmuu’ Al-Fatawaa, 6/398]

Sekarang Apa Yang Terjadi ?

●Asy-Syaikh Muhammad Al-Amiin Asy Syinqithi rahimahullah 

berkata:

"الإيمان يمان" أي: يتأخر الإيمان بها بعد فقده من جميع الأرض

“Iman berada di Yaman, maknanya iman akan keluar terakhir dari Yaman setelah iman itu hilang dari seluruh wilayah bumi” [Adhwa’ul Bayaan, 1/26]

●Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata:

كان أهل المشرق يومئذ أهل كفر، فأخبر صلى الله عليه وسلم أن الفتنة تكون من تلك الناحية فكان كما أخبر، وأول الفتن كان من قبل المشرق فكان ذلك سبباً للفرقة بين المسلمين، وذلك ما يحبه الشيطان ويفرح به، وكذلك البدع نشأت من تلك الجهة

“Saat itu penduduk Timur merupakan orang-orang kafir, nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberitahukan bahwa fitnah akan datang dari arah sana, maka terjadilah sebagaimana yang diberitakan oleh nabi. Fitnah pertama datang dari arah timur yang hal tersebut menjadi sebab perpecahan di antara kaum muslimin. Perpecahan sangat disukai setan dan membuat setan bergembira. Demikian pula bid’ah-bid’ah muncul dari arah sana.” [Fathul Bari, 8/98]
● “Iman berada di Yaman, maknanya iman akan keluar terakhir dari Yaman setelah iman itu hilang dari seluruh wilayah bumi” [Adhwa’ul Bayaan, 1/26] 

Sahabat-sahabat Rasulullah saw dari Yaman
Abu Hurairah, Abu Musa al-Asy’ari, Ubay bin Ka’ab, Usaid bin al-Hudhair, Usamah bin Zaid,Anas bin Malik, Tsabit bin Qais, Jarir al-Bajli, Hatib bin Abi Balta’ah, Hudzaifah bin Yaman, Hasan bin Tsabit, Dihyah al-Kalbi, Zaid bin Tsabit,Zaid bin Haritsah, Sa’ad bin Mu’adz, Salmahbin Akwa’, Syurahbil bin Hasanah, ‘Amir bin Fahirah, Abdullah bin Rawahah,Ammar bin Yasir, al-‘Ala bin al-Hadrami,’Imran bin Hushain,Muadz bin Jabal, al-Miqdad bin ‘Amr,ath-Thufailbin ‘Amr, Wailbin Hijr, Asma binti ‘Umais,Ummu Sulaim binti Milhan.

Pujian Luar Biasa Dari Nabi Kepada Akhlak (Keimanan) Penduduk Yaman, Namun Pada Abad 3H Dirusak Dengan Berkuasanya Syiah Ismailiyah (Qaramithah) Dari Kufah Dan Basrah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam : Penduduk Yaman Umatnya Yang “Paling Pertama” Merasakan Segarnya Air Telaga Beliau. Siapakah Mereka ? Penduduk Asli Yaman Dan Bukan Aqidah Tanduk Setan, Syiah Rafidhah, Mu'tazillah, Khawaarij, Thoriqoh-Thoriqoh Ahlul-Bid'ah Shufiyyah Dan Perusak Aqidah Lainnya Yang Menjamur Di Abad 3 H.
Pribumi (Arab) Asli Yaman (Handramaut) Yang Sudah Menetap Sejak Awal Islam Dan Dipuji Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Abad 3 H, Pengrusakan Aqidah Dan Kemunduran Peradaban Islam Yang Signifikan, Berawal Dari "Yaman !", Dengan Masuknya (Pendatang) Syiah Ghulat Qaramithah (Ismailiyah Bahrain) Dan Ahlu Bid'ah Lainnya Dari Timur, Serta Terbentuknya Daulah (Kloningan) Yahudi Fatimiyyun, Sesuai Sabda Nabi (Iman Berakhir Di Yaman).
Agama Syi’ah Mulai Terbentuk (Terorganisir) Pada Akhir Abad 3 H, Dengan Baru Memiliki Kitab Rujukan Tersendiri (Aqidah-Fiqih- Cara Ibadah-Dll), Yang Dibuat 200 Tahun Setelah Ja’far Shadiq Wafat. Sebelumnya Mereka Masih Sama Dengan Umat Islam (Ahlus Sunnah).
Subhanallah, Terbukti Dua Karakteristik Ucapan Rasulullah SAW : Keimanan Ada Pada Penduduk Al Haramain, Yaman Dan Syam Serta Kelak Sumber Malapetaka (Tanduk Setan) Ada Di 'Iraaq (Najd, Kufah, Basrah Dan Timur Lainnya). Terbukti Benar : Sekte Sesat-Kejam Syiah Ismailiyah, Qaramithah, Itsna Asyariyah, Al-Jarudiyah, An-Nushairiyah, Mu'tazillah, Khawaarij, Thoriqoh-thoriqoh Ahlul-Bid'ah Shufiyyah Dan Kerusakan Aqidah Lainnya Lahir Dari Sini (Timur) !
[Aqidah Tanduk Setan (Najd) yang dimaksud  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyelisihi Al Qur’an dan Hadits (Shahih dan Sharih), jelas bukan Manhaj Salafush shalih (Manhaj tiga generasi terbaik setelah Nabi)].
Pujian Luar Biasa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa Sallam Kepada Orang-Orang Yaman (Pribumi Asli Yaman), Lurus Aqidahnya (Ittiba) “Mereka Yang Paling Lembut Hatinya Dan Paling Halus Jiwanya. Iman Itu Yaman, (Fiqh ‘Pemahaman Agama Yang Baik’ Itu Yaman*) Dan Hikmah Itu Yaman.” [Hr. Al-Bukhari Dan Muslim]
Apa Yang Terjadi Di Basrah Dan Sekitarnya Pada Tahun 260H – 350H?
Negeri Yaman, Surga Para Pencari Ilmu
Keutamaan Yaman (Dari Manakah Fitnah itu Datang?)
Kufah, Sumber Malapetaka Umat
Uwais Al Qarni : Kecintaannya Kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Serta Zuhud Dan Wara’nya Luar Biasa, Tidak Butuh Legitimasi (Pencitraan) Dan Eksisitensi Dari Manusia.
Para Ulama Menyebut Daulah Fatimiyah (3H) Dengan Daulah Ubaidiyah (Ubaidullah Al-Mahdi). Tidak Ada Bukti Ilmiyah (Jahr Wat Ta’dil) Dari Ulama-Ulama Tsiqah Yang Hidup Diabad Ke 3H-7H Terkait Klaim Nasab Mereka Kepada Fathimah RA. Daulah Peneror Terkejam (Syi’ah Ismailiyah) Terhadap Ahlu Sunnah. [Kenapa Dinasti Fathimiyyun yang besar dan mengklaim Memiliki Nasab Sampai Fatimah RA, saat ini tidak meninggalkan jejak keturunannya (terdata)?]
Apakah Fathimiyyun Memiliki Nasab Sampai Fatimah? Hasil Skenario Hebat Seorang Yahudi Munafiq (Maimun Al Qaddah) Yang Dekat Dengan Cucunya Ja’far Shadiq (Muhammad Bin Isma’il), Mengkloning Nama Anaknya (Abdullah) Sama Dengan Nama Cucu Ismail Bin Ja’far Shadiq (Abdullah Bin Muhammad Bin Ismail Bin Ja’far Shadiq) Dan Seterusnya. [apakah saat ini ada Keturunan nabi (Fatimah RA), dari Dinasti Fatimiyyun ? Padahal Kerajaan Besar dengan bangunan Pendidikan Monumental Al-Azhar].