oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi
Syubhat: Kalian wahai Nawashib, wahai orang yang mengaku bahwa kalian
adalah ahlussunnah waljama’ah, kalian telah membunuh Imam al-Husain ‘Alaihi
Sallam.
Jawab: pertanyaan Anda ini merupakan satu kesempatan baik bagi
kalangan awam kaum muslimin untuk mengetahui pokok agama kalian yang dibangun
diatas dendam, serta ajakan perang. Setelah lebih dari 1300 tahun apa yang Anda
inginkan? Apakah kalian ingin menuntut balas? Jika kalian ingin menuntut balas,
maka dari siapa? Dan apakah karena tujuan ini Allah Subhanahu wa Ta’ala
menciptakan kita; yaitu menjadikan landasan ibadah kita adalah dendam bagi
terbunuhnya al-Husain Radhiallahu ‘Anhu, lalu kita hidup dan mati diatasnya?
Sekalipun demikian telah tetap dalam kitab-kitab kalian,
dalil-dalil yang menegaskan bahwa Syi’ah sendirilah yang telah membunuh
al-Husain Radhiallahu ‘Anhu, dan saya tidak tahu apakah Anda mengetahuinya
ataukah tidak?
Al-Husain berkata Radhiallahu ‘Anhu dalam do’anya atas syi’ahnya
(pendukungnya) saat dia yakin bahwa mereka mengkhianatinya:
اَللَّهُمَّ إِنْ مَتَّعْتَهُمْ إِلَى
حِيْنٍ فَفَرِّقْهُمْ فَرْقاً، وَاجْعَلْهُمْ طَرَائِقَ قِدَداً، وَلاَ تُرْضِ
اْلوُلاَةَ عَنْهُمْ أَبَداً، فَإِنَّـهُمْ دَعَوْنَا لِيَنْصُرُوْنَا ثُمَّ
عَدَوْا عَلَيْنَا فَقَتَلُوْنَا
“Ya Allah, jika Engkau memberikan kenikmatan kepada mereka
hingga sautu waktu, maka cerai beraikanlah mereka menjadi berkelompok-kelompok,
jadikanlah mereka jalan-jalan yang bermacam-macam, janganlah Engkau membuat
para ulil amri ridha terhadap mereka selamanya, karena sesungguhnya mereka
mengundang kami untuk menolong kami, kemudian mereka memusuhi kami dan membunuh
kami.” (al-Irsyad lil Mufid (241))
Dia juga berdo’a atas mereka sekali lagi:
لكنكم استسرعتم إلى بيعتنا كطيرة
الدّبا، وتـهافتم كتهافت الفراش، ثم نقضتموها، سفهاً وبعداً، وسحقاً لطواغيت هذه
الأمة وبقية الأحزاب ونَبَذة الكتاب، ثم انتم هؤلاء تتخاذلون عنا وتقتلوننا، ألا
لعنة الله على الظالمين
“Akan tetapi kalian tergesa-gesa kepada baiat kami seperti
terbangnya belalang kecil, kalian serampangan (berjatuhan) seperti
serampangannya kupu-kupu, kemudian kalian mencabut baiat itu; secara bodoh,
jauh, lagi jauh (dari rahmat Allah) bagi thaghut umat ini, dan sisa
kelompok-kelompok, serta orang-orang yang mencampakkan al-Qur`an. Kemudian
kalian mengkhianati kami, dan membunuhi kami, ingat, laknat Allah atas
orang-orang zhalim.” (al-Ihtijaj, at-Thabrusiy (2/24))
As-Sayyid Muhsin al-Amin berkata,
بَايَعَ الْحُسَيْنَ مِنْ أَهْلِ
الْعِرَاقِ عِشْرُوْنَ أَلْفاً، غَدَرُوْا بِهِ وَخَرَجُوْا عَلَيْهِ وَبَيْعَتُهُ
فِي أَعْنَاقِهِمْ، وَقَتَلُوْهُ
Teah berbaiat kepada ‘al-Husain sebanyak dua puluh ribu orang
dari penduduk Iraq, kemudian mereka mengkhianatinya, lalu mereka keluar
menentangnya sementara baiatnya masih ada pada leher-leher mereka, kemudian
mereka membunuhnya.’ (A’yanus Syi’ah, Bagian pertama (34))
Imam Zainul ‘Abidin berkata kepada penduduk Kufah:
هَلْ تَعْلَمُوْنَ أَنَّكُمْ
كَتَبْتُمْ إِلَى أَبِي وَخَدَعْتُمُوْهُ، وَأَعْطَيْتُمُوْهُ مِنْ أَنْفُسِكُمْ
العَهْدَ وَالْمِيْثَاقَ ثُمَّ قَاتَلْتُمُوْهُ وَخَذَلْتُمُوْهُ؟ بِأَيِّ عَيْنٍ
تَنْظُرُوْنَ إِلَى رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وآله وَهُوَ يَقُوْلُ لَكُمْ :
قَاتَلْتُمْ عِتْرَتِي وَانْتَهَكْتُمْ حُرْمَتِي، فَلَسْتُمْ مِنْ أُمَّتِي
“Apakah kalian tahu bahwa kalian telah menulis (surat) kepada
bapakku, lalu kalian menipunya, dan kalian berikan perjanjian dan janji setia
dari jiwa kalian kemudian kalian perangi dia dan kalian mengkhianatinya? Dengan
mata mana kalian akan melihat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
sementara beliau akan berkata kepada kalian, ‘Kalian telah memerangi
keluargaku, kalian telah mencabik kehormatanku, maka kalian bukanlah termasuk
umatku.” (al-Ihtijaj (2/32))
Dia juga berkata:
إن هؤلاء يبكون علينا فمن قتلنا غيرهم
؟!
“Sesungguhnya mereka menangisi kami, maka siapakah yang telah
membunuh kami selain mereka sendiri?’ (al-Ihtijaj (2/29))
Fathimah as-Sughra berkata dalam pidatonya kepada penduduk
Kufah:
يا أهل الكوفة، يا أهل الغدر والمكر
والخيلاء، إنا أهل البيت ابتلانا الله بكم، وابتلاكم بنا فجعل بلاءنا حسناً.
فكفرتمونا وكذبتمونا ورأيتم قتالنا حلالاً وأموالنا نـهباً. كما قتلتم جدنا
بالأمس، وسيوفكم تقطر من دمائنا أهل البيت. تباً لكم ! فانتظروا اللعنة والعذاب
فكأن قد حلّ بكم … ألا لعنة الله على الظالمين. تباً لكم يأهل الكوفة، كم قرأت
لرسول الله صلى الله عليه وآله قبلكم، ثم غدرتم بأخيه علي بن أبي طالب وجدي، وبنيه
وعترته الطيبين
“Wahai penduduk Kufah, wahai para pengkhianat, pembuat makar dan
orang-orang sombong! Sesungguhnya kami ahlul bait, Allah menguji kami dengan
kalian, dan Allah menguji kalian dengan kami. Maka Dia jadikan musibah kami
sebagai sebuah kebaikan. Kemudian kalian mengkafirkan kami, mendustakan kami,
dan kalian berpandangan bahwa membunuh kami adalah halal dan harta kami sebagai
rampasan perang. Sebagaimana kalian telah membunuh kakek kami kemarin, dan
pedang-pedang kalian telah meneteskan darah-darah kami ahlul bait. Celaka
kalian! Maka tunggulah laknat dan adzab.. seakan-akan hal itu hampir datang
menimpa kalian… ingat laknat Allah atas orang-orang zhalim. Celaka kalian wahai
orang-orang Kufah. Betapa aku telah membaca untuk Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam sebelum kalian, kemudian kalian mengkhianati saudara beliau,
Ali bin Abi Thalib, kakekku dan anak-anaknya dan seluruh keturunannya yang
baik.” (al-Ihtijaj (2/28))
Zainab binti Amiril Mukminin berkata kepada penduduk Kufah:
أما بعد يا أهل الكوفة، يا أهل الختل
والغدر والخذل. إنما مثلكم كمثل التي نقضت غزلها من بعد قوة أنكاثاً، هل فيكم إلا
الصلف والعجب والشنف والكذب؟ أتبكون أخي؟ أجل والله فابكوا كثيراً واضحكوا قليلاً
فقد ابليتم بِعارِها. وأنى ترخصون قتل سليل خاتم النبوة
“Amma ba’du, wahai penduduk Kufah, wahai para pengkhianat,
sesungguhnya perumpamaan kalian seperti seorang perempuan yang menguraikan
benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.
Bukankah di tengah kalian tidak ada sesuatu melainkan pembualan, ujub,
kebencian, dan kedustaan? Apakah kalian menangisi saudaraku? Baik, demi Allah,
banyak menangislah kalian, dan sedikitlah tertawa, sungguh kalian diberi
bencana dengan aibnya. Dan bagaimana kalian menjadikan murah pembunuhan
keturunan penutup kenabian?” (al-Ihtijaj 2/29-30)
Inilah yang ditetapkan oleh sumber-sumber syi’ah sebelum selain
mereka.!
Maka apakah Anda sekarang sudah tahu siapakah pembunuh al-Husain
sebenarnya? Siapakah yang telah mengundangnya kemudian mengkhianatinya? Hakikat
ini telah disaksikan oleh para ulama Syi’ah sendiri. Dan kami memaklumi Anda
akan kebodohan Anda terhadap agama Syi’ah, karena keberadaan Anda yang termasuk
orang-orang yang tertipu di dalamnya. Kami memohon kepada Allah hidayah bagi
kami dan Anda.