Iran : Kami Sengaja
Masuk ke Yaman dan Suriah untuk Melebarkan Ajaran Syiah
Salah satu pimpinan Garda Revolusi Iran,
Mayjen Muhammad Ali Ja’fari menyebut bahwa negaranya memang sengaja masuk ke
Suriah dan Yaman. Salah satu tujuan masuknya mereka adalah untuk memperkuat dan
melebarkan pemahaman syiah ke dua negara tersebut. ( mengikuti jejak pendahulunya sejak abad 14 H untuk menghancurkan Makkah/Madinah.red lamurkha )
“Iran telah menyiapkan 100 ribu pasukan bersenjata untuk
memberikan dukungan kepada pemerintah Suriah dan Revolusi Islam Iran, guna
memerangi para pemberontak dan melebarkan sayap perjuangan,” kata Ja’fari dalam
sebuah acara yang disiarkan televisi Iran, Press TV.
Ja’fari menegaskan bahwa Barat begitu ketakutan dengan paham Syiah
dan penyebarannya. Iran, menurutnya akan menjadi kekuatan yang lebih
menakkutkan lagi jika berhasil menggabungkan negara-negara teluk seperti
Suriah, Irak, Yaman dan Libanon [ Umat Islam yang Juga khawatir terhadap keganasan Agama Syiah ]
“Kaum muslimin akan bergabung dengan Iran, Suriah, Irak, Yaman dan
Libanon,” tegasnya lagi. [ tidak mungkin Muslimin gabung dengan rafidhi syi'ah !! ]
Adapun Yaman, Ja’fari menegaskan bahwa intervensi negaranya
bukanlah intervensi yang dilakukan secara langsung. Namun, Iran masuk ke Yaman
melalui pergerakan kelompok pemberontak Hutsiyin, demikian seperti dikutip dari
alarabiya, Jumat (8/5/2015) [ syiah gemar bersilat taqiyah ]
Pengakuan Ja’fari ini seolah menegaskan bahwa kasus-kasus yang
kini terjadi di negara-negara Timur Tengah tak lepas dari campur tangan Iran.
Bahwa semua negara yang disusupi oleh Iran mengalami kekacauan luar biasa, dan
mengorbankan puluhan ribu warga negara yang dimaksud.
Jenderal Syiah Iran Akhirnya
Akui Keterlibatan Mereka Di Yaman
Seorang
pejabat tinggi militer Iran mengakui bahwa negaranya ikut membantu pemberontak
Syiah Houthi dan sekutunya dalam menghadapi agresi militer Koalisi Negara Islam
yang dipimpin Saudi dan sekutunya di Yaman.
Dalam wawancaranya dengan kantor berita Farsi Iran pada hari
Minggu (26/04) kemarin, Jenderal Ali Hadmani mengakui bahwa negaranya ikut
mendukung pemberontakan Syiah Houthi dengan menjadi penasehat militer dan
memberikan sejumlah bantuan kepada meraka, tanpa mau menjelaskan apa bentuk
bantuan tersebut.
“Kami mengumumkan secara terbuka dukungan dan bantuan kami
kepada perlawanan Syiah Houthi di Yaman, sama seperti perlawanan Palestina,
Lebanon, Irak dan Afghanistan,” ujar Jenderal Ali Hadmani.
Ini adalah konfirmasi pertama pemerintah Teheran mengenai
keterlibatan mereka dalam konflik di Yaman, setelah sebelumnya Menlu Iran Javad
Zarif membantahnya.
Menurut keterangan Menteri Luar Negeri Yaman, Riad Yassin, pada
hari Minggu kemarin di ibukota London menyatakan bahwa sedikitnya Teheran telah
melatih sekitar 1600 pemberontak Syiah Houthi sebelum memanasnya konflik di
Aden pada bulan April lalu.
Info terkait :
Iran akan menguasai
Timur Tengah melalui krisis Yaman
خطير..
أول حسينية شيعية تهاجم الملك سلمان وتشرح أحلام إيران في الشرق الأوسط
يرجى متابعة حسابنا على تويتر
https://twitter.com/Wa3iArabi
وزيارة الموقع الرسمي
http://www.wa3iarabi.com
https://twitter.com/Wa3iArabi
وزيارة الموقع الرسمي
http://www.wa3iarabi.com