Ribuan orang dari kalangan
Sunni melakukan demonstrasi besar-besar di Ahwazi. Mereka memprotes politik
pemerintah Iran yang mendiskriminasi Sunni di Ahwazi. Seperti diberitakan
Islammemo, Ahad (15/2/2015) hari ini
Salah seorang demonstran, Muhammed Majid
Al-Ahwazi, mengatakan bahwa pasukan dari kepolisian menutup semua akes ke
tempat dilakukannya demonstrasi. Hal itu untuk mencegah semakin besarnya gelombang
protes di Ahwazi.
Sejak jatuh ke tangan Syiah Iran tahun
1925, kelompok Arab yang mayoritas adalah Sunni selalu mengalami intimidasi
dari pemerintah. Dulu, imperium Persia memang bermimpi menguasai wilayah ini.
Saat ini penduduk dilarang bercakap dengan bahasa Arab, membawa surat berbahasa
Arab, atau membawa mushaf Al-Quran yang tidak bertarjamah bahasa Persia.
http://www.dakwatuna.com/2015/02/15/63981/sunni-iran-mulai-bangkit-melawan-pemerintah/#axzz3XJ3NynfY
Gerakan Perlawanan Sunni Iran Dukung
Saudi Melawan Pemberontak Syiah Yaman
Salah satu
kelompok bersenjata sunni di Iran memberikan ucapan selamat dan dukungannya
kepada operasi “Badai Penghancur” yang dilancarkan oleh Koalisi Arab di bawah
pimpinan Saudi Arabia.
Jaisyul Adel, yang merupakan sayap militer Gerakan Perlawanan Baluchistan, menegaskan dukungannya terhadap koalisi yang dipimpin oleh Saudi Arabia untuk mengusir penjajahan dan kudeta yang didalangi oleh sparatis syiah Yaman yang didukung oleh Iran.
Gerakan, yang menjadikan kawasan Baluchistan timur Iran sebagai markas mereka ini, mengecam pembantaian dan kekejaman kelompok bersenjata syiah Houthi terhadap rakyat muslim Yaman dengan dukungan Iran dan bekerjasama dengan Ali Abdullah Saleh.
Jaisyul Adel dalam pernyataannya yang dikutip oleh situs Saudi Sabq. berkata, “Sesungguhnya kejahatan Jamaah Houthi terhadap rakyat Yaman tidak lain perpanjangan kejahatan rezim Iran negara-negara Timur Tengah, terutama, Teluk. Dan sebelumnya kami bercita-cita untuk membentuk koalisi ini untuk menghentikan kejahatan Persia” tuturnya.
Jaisyul Adel, yang merupakan sayap militer Gerakan Perlawanan Baluchistan, menegaskan dukungannya terhadap koalisi yang dipimpin oleh Saudi Arabia untuk mengusir penjajahan dan kudeta yang didalangi oleh sparatis syiah Yaman yang didukung oleh Iran.
Gerakan, yang menjadikan kawasan Baluchistan timur Iran sebagai markas mereka ini, mengecam pembantaian dan kekejaman kelompok bersenjata syiah Houthi terhadap rakyat muslim Yaman dengan dukungan Iran dan bekerjasama dengan Ali Abdullah Saleh.
Jaisyul Adel dalam pernyataannya yang dikutip oleh situs Saudi Sabq. berkata, “Sesungguhnya kejahatan Jamaah Houthi terhadap rakyat Yaman tidak lain perpanjangan kejahatan rezim Iran negara-negara Timur Tengah, terutama, Teluk. Dan sebelumnya kami bercita-cita untuk membentuk koalisi ini untuk menghentikan kejahatan Persia” tuturnya.
Bahwa
bagaimanapun syi’ah itu, mereka akan terus bersikap brutal pada Ahlussunnah dan
kita wajib melawan mereka!
Inilah
pesan selengkapnya.
SABTU,
01 JUMADIL ULA 1436H / FEBRUARY 21, 2015
Iran
(Panjimas.com)- Lewat video resmi yang dirilis oleh Al Faarouq Media, Syaikh
Abu Al Ballouchi berpesan kepada Ahlussunnah diseluruh dunia terkhusus di Iran,
bahwa bagaimanapun syi’ah itu, mereka akan terus bersikap brutal pada
Ahlussunnah dan kita wajib melawan mereka!
Berikut
pesan beliau !
Pesan Amir Anshar Al Furqan Iran
Syaikh Al Mujahid Abu Hafsh Al Ballouchi – Semoga Alloh
Menjaganya-
Segala
puji bagi Alloh, sang raja yang berkuasa, penolong orang-orang beriman dan yang
menghinakan orang-orang kafir dan munafikin, semoga sholawat serta salam
terlimpahkan kepada nabi yang diutus membawa rahmat bagi semesta alam dan
pedang yang menebas leher musuh musuh islam, komandan kami Muhammad-Shollallohu
‘alaihi wa sallam-, sang komandan mujahidin, kepada keluarganya,
dan para sahabat yang mulia lagi suci dan orang-orang yang mengikuti mereka
hingga hari pembalasan. Alloh berfirman :
Dan perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah dan Dien ini
seluruhnya untuk Alloh (QS. Al Anfal : 39)
Kami
dibarisan Anshar Al Furqan, kami berperang melawan pemerintahan Syi’ah Iran,
kami memerangi rezim Dinejad, kami memerangi Khomaeni dan bala tentaranya guna
meninggikan Kalimatulloh, kami senantiasa membela Dien kami, kami membela
kehormatan para sahabat yang mulia, kami mempertahankan kehormatan bunda kami,
Ummul Mukminin ‘Aisyah -Rodhiyallohu ‘anhaa- yang
suci lagi terjaga.
Yaa.. Iran telah melampaui batas dan brutal atas Ahlussunnah, mereka membunuh kaum muslimin di Negeri 2 aliran sungai (Iraq), Syam, Lebanon, Yaman, Bahrain dan negeri lainnya, menggoyang keamanan negeri, mereka membinasakan Ahlussunnah di setiap tempat hingga (Iran) ingin sampai ke Makkah dan Madinah, semoga Alloh menjaga mereka (Ahlussunnah) dari makar (tipu daya) Rofidhoh dan kawan-kawan mereka dari Yahudi dan Nashrani.
Yaa.. Iran telah melampaui batas dan brutal atas Ahlussunnah, mereka membunuh kaum muslimin di Negeri 2 aliran sungai (Iraq), Syam, Lebanon, Yaman, Bahrain dan negeri lainnya, menggoyang keamanan negeri, mereka membinasakan Ahlussunnah di setiap tempat hingga (Iran) ingin sampai ke Makkah dan Madinah, semoga Alloh menjaga mereka (Ahlussunnah) dari makar (tipu daya) Rofidhoh dan kawan-kawan mereka dari Yahudi dan Nashrani.
Jika
Iran berhenti mengintervensi,menargetkan saudara-saudara kami Ahlussunnah dan
memberikan hak, kedudukan di Kementrian dan masjid Ahlussunnah di Tehran dan
selain Tehran, memberikan sebagian besar ruang (posisi) kementrian bagi Ahlussunnah
dan menyuplai hak duniawi Ahlussunnah, maka sama sekali kami tidak akan
berhenti , kami di Anshar Al Furqan seiring melangsungkan serangan menargetkan
Rafidhah, Itsna Asyari’ah, peperangan kami melawan mereka ialah peperangan
dien, perang aqidah untuk menjunjung tinggi Kalimatulloh, mempertahankan
kehormatan Ummul Mukminin ‘Aisyah -Rodhiyallohu ‘anha‘-,
‘Aisyah seorang yang jujur lagi suci, seorang yang sangat cinta kepada
Rosululloh Muhammad Shollalllohu ‘alaihi wa sallam,
dan ayahnya Abu bakr Asshiddiq -Rodhiyallohu ‘anhu –
seorang yang sangat cinta pada nabi sebagaimana sabda (Nabi), Kami memohon pada
Alloh agar Ia mengumpulkan kami di surgaNya bersama Rosul -Shollallohu
‘alaihi wa sallam, bersama para sahabat yang mulia -Semoga
Alloh meridhai mereka seluruhnya-.
Kami
tengah berada di bawah payung perang melawan Rezim Shafawiy hingga mereka
menjadi hina lagi kerdil -Biidznillah- dan Inilah sebuah pesan yang jelas bagi
yang berada di kota maupun desa : ”Tidak akan kami menaruhkan senjata selagi
rafidhah masih terus mencemooh pada sahabat mulia, terkhusus celaan atas bunda
kami Ummul Mukminin ‘Aisyah Rodhiyallohu ‘anha, ‘Aisyah ikut serta bersama
rosul dalam sebagian peperangan, ‘Aisyah ikut serta bersama nabi dalam sebagian
pertempuran, dan INILAH.. INILAH (Inspirasi) bagi mereka (Ahlussunnah) yang
masih duduk-duduk dari jihad, ia Ummul Mukminin, Ummur Rijaal, Ummul Mujahidin,
dan bukan Ummul Munaafiqin, atau mereka yang tidak ikut (membelakang) dari
urusan jihad yang mana mereka tidak memiliki Udzur selain Al kalam (ucapan) dan
Julus (duduk-duduk) saja, kami akan bela kehormatan Ummul Mukminin, senjata
kami mengarah menghantam rofidhoh hingga kami gugur (syahid) atau mereka
menjadi hina lagi kerdil. [Nzal]
(nahimunkar.com)
DARI DALAM SINAGOG
YAHUDI, PEJABAT IRAN MEMPROVOKASI UNTUK MENGHABISI SUNNI (YANG DISITILAHKAN
DENGAN SALAFI WAHABI)!!
DARI DALAM SINAGOG
YAHUDI, PEJABAT IRAN MEMPROVOKASI UNTUK MENGHABISI SUNNI (YANG DISITILAHKAN
DENGAN SALAFI WAHABI)!!
Gensyiah:
Pejabat Iran untuk meluncurkan serangan tajam kepada ahlussunah yang dia sebut
dengan istilah Salafi dan mengaitkannya dengan al- Qaeda dan Zionisme!!.
asisten presiden Iran untuk urusan etnis dan agama minoritas
agama, Ali Yonsei , menyerang Salafi dengan menyebutnya sebagai kelompok
ekstremis .
Anehnya , pejabat Iran ini meluncurkan serangan ini dari dalam
sinagoga di Iran , di mana ia menegaskan hak orang Yahudi di Iran , menurut
Arab Net . (dan memerangi sunni sampai 1 masjid pun tidak boleh bagi satu juta
muslim sunni Teheran. Lihat:
http://www.gensyiah.com/video-resmi-republik-iran-melarang-pendirian-masjid-sunni-di-teheran-bukti-ke-8-tak-terbantahkan.html
http://www.gensyiah.com/bukti-ke-9-iran-melarang-pendirian-masjid-sunni-di-teheran.html)
pejabat Iran ini mengatakan bahwa Salafi wahabi adalah ancaman
bagi bagi perdamaian internasional , dan semua orang harus menghaadapinya
beserta al- Qaeda dan Zionisme!!
sebelumnya Banyak pejabat Iran telah menyerang Arab Saudi dan
apa yang mereka sebut ” Wahhabi ” , dan dianggap sebagai ancaman paling serius
terhadap negara mereka!!
(baca: http://www.gensyiah.com/issu-wahabi-dihembuskan-politikus-syiah.html
Beginilah, diantara kelicikan Syiah, selalu berbohong pura-pura anti zionis, padahal syiah adalah mitra dan sekutunya. Sebagaimana pura-pura anti amerika padahal amerika adalah sekutunya:
Beginilah, diantara kelicikan Syiah, selalu berbohong pura-pura anti zionis, padahal syiah adalah mitra dan sekutunya. Sebagaimana pura-pura anti amerika padahal amerika adalah sekutunya:
Baca: http://www.gensyiah.com/mitos-perseteruan-iran-amerika.html
Aparat
Iran Larang Muslim Sunni Shalat Jumat
Pasukan
keamanan Iran mencegah Muslim Sunni berkumpul untuk shalat Jumat di sela-sela
Konferensi Persatuan Islam di Tehran. Konferensi dihadiri pemimpin Muslim Sunni
dan Shiah dari seluruh dunia.
Mengutip
sebuah situs di Iran, rudaw.net memberitakan
pasukan keamanan memblokir semua jalan ke arah masjid kecil tempat Mawlawi
Abdulhamid, seorang ulama Sunni terkemuka, dijadwalkan memimpin khotbah Jumat.
Abdulhamid
dan ratusan ulama Sunni dan sarjana dari seluruh dunia berada di Tehran untuk
Konferensi Persatuan Iran, yang diselenggarakan pemerintah Iran pekan lalu.
Gambar yang dipublikasikan pemerintah Iran memperlihatkan pemimpin tertinggi
Iran Ayatollah Ali Khamenei berbicara dengan Abdulhamid.
Abdulhamid
adalah imam terkemuka dan pengkhotbah masyarakat Sunni di Baloch, sebelah timur
kota Zahidah.
Jalal
Jalalizadeh, profesor Universitas Teheran dari etnis Kurdi dan mantan anggota
parlemen dari Sanandaj, mengatakan semua jalan menuju masjid Sunni diblokir. Ia
tidak bisa melewati blokade jalan, untuk menunaikan shalat Jumat.
Kepada
situs Baloch, Jalalizadeh mengatakan pasukan keamanan memperingatan pengurus
masjid Sunni, bahwa mereka tidak memiliki hak menyelenggarakan shalat Jumat
pekan ini.
Ironisnya,
larangan itu terjadi hanya dua hari setelah Presiden Hassan Rouhani menyerukan
koeksistensi agama-agama di Iran.
"Kita
harus mengajarkan anak-anak kita di sekolah-sekolah dasar untuk saling mengakui
dan melihat agama lain dan cabang-cabangnya," ujar Rouhani dalam pidato di
konferensi itu.
Dia juga
mengatakan pihak berwenang juga harus menyebarkan pandangan ini di universitas,
dan sekolah-sekolah agama.
Bukan lai
pertama mayoritas Shiah mencegah Muslim Sunni berkumpul untuk shalat Jumat di
masjidnya. Oktober lalu, puluhan agen keamanan mengepung masjid Sadeghiyeh di
barat laut Tehran, salah satu masjid Sunni terpenting di Iran, untuk mencegah
Muslim Sunni berkumpul untuk shalat Idul Adha.
Kelompok
HAM di New York mendesak pemerintah Iran menanggalkan pembatasan-pembatasan
Muslim Sunni berkumpul dan shalat berjamaah. Iran harus menjamin kebebasan
beragama setiap pemeluk agama. http://dunia.inilah.com/read/detail/2169227/aparat-iran-larang-muslim-sunni-shalat-jumat#sthash.IKNyYJAK.dpuf
Pasukan keamanan Republik Syiah Iran menyerbu sebuah
masjid Sunni pada hari Senin (28/7/14) selama Idul Fitri di Sanandaj, provinsi
Kurdistan Iran.LansirSunniPrisonersIran.com pada 30
Juli 2014.
Masjid, yang terletak di kota Kani
Kozaleh di Sandandaj, digerebek oleh aparat keamanan sementara jamaah sedang
melaksanakan shalat Idul Fitri.
Ada laporan bahwa pasukan keamanan
juga dikerahkan di bagian lain kota untuk mencegah Muslim Sunni melaksanakan
sholat Ied di beberapa masjid Sunni di Sanandaj.
Komunitas Muslim Sunni dari
Sandandaj, bersama dengan sebagian besar kaum Muslimin di dunia merayakan Idul
Fitri pada hari Senin 28 Juli 2014. Sedangkan pihak berwenang Syiah Iran, yang
alih-alih menyatakan bahwa Idul Fitri pada Selasa, 29 Juli 2014, tampak berniat
mencegah Sunni Sanandaj merayakan Idul Fitri pada Senin.
Human Rights Watch (HRW) merilis
pernyataan tahun lalu mendesak Iran untuk mengangkat pembatasan ibadah Sunni,
setelah pasukan keamanan Iran mencegah Muslim Sunni dari melaksanakan shalat
Idul Adha di beberapa bagian Teheran di Oktober 2013.
http://www.mojahedin.org/images/2014/2014614111910337384111_Sanandaj-Prison-.jpgSitus berita 'The Guardian' juga
melaporkan bahwa muslim Sunni dilarang memegang sholat Ied di Teheran pada
akhir Ramadhan tahun 2011 , dengan pasukan keamanan mereka mencegah jamaah
Sunni memasuki gedung yang telah mereka sewa untuk melakukan shalat.
Artikel dari 'The Guardian'
menyatakan bahwa "dalam beberapa dekade terakhir, pemerintah Iran telah
menolak izin untuk membangun masjid Sunni di Teheran. Saat ini tidak ada masjid Sunni di ibukota, padahal ada
beberapa gereja dan sinagog untuk populasi Kristen dan Yahudi yang jauh lebih
kecil."
(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)
Api Kebencian Majusi Persia
yang Masih Berkobar
Berbicara
mengenai kelompok sempalan syiah rafidhah maka yang paling -kelihatan- menonjol
dari mereka adalah cinta yang berlebihan (ghuluw) terhadap ahlu bait Rasulullah shallallah
‘alaihi wasallam, khususnya ‘Ali
bin Abu Thalib dan keturunannya Hasan dan Husein radhiallahu
anhum, namun benarkah demikian adanya? Kemudian,
mengapa mereka mencaci dan melaknat sahabat-sahabat yang lain khususnya Abu
Bakar, Umar dan Ustman radhiyallah anhum jami’an? Benarkah itu semua hanya karena mereka merebut kekhalifahan
dari tangan Ali dan keturunannya sebagaimana mereka tuduhkan?
Mari kita
mundur sejenak ke belakang melihat pada sejarah, kemudian kita bertanya:
Mengapa syiah banyak tersebar di Iran (Persia)?
Dahulu
Persia adalah sebuah dinasti imperium yang kuat nan tangguh, sebanding dengan
kekuatan imperium Romawi, bahkan keduanya berebut pengaruh dan kekuasaan di
kawasan itu, tak jarang terjadi peperangan di antara keduanya, bahkan al-Quran
pun mengabadikannya dalam surat ar-Ruum.
Persia
dipimpin oleh para Kisra (raja-raja) dari keturunan keluarga Sassanid,
orang-orang Persia majusi sangat mengkultuskan raja-raja mereka. Mereka percaya
bahwa raja-raja mereka adalah pilihan langsung dari langit (Tuhan), sehingga
pengagungan mereka kepada raja-raja mereka sangatlah berlebihan bahkan sampai
kepada derajat ketuhanan.
Ketika
sahabat Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah kedua, maka ekspansi
jihad pun semakin meluas mencapai kekaisaran Persia hingga meruntuhkan
kekaisaran ini. Kemudian diakhiri dengan terbunuhnya raja terakhir mereka
bernama Yazdajird pada zaman Khalifah Ustman bin Affanradhiyallahu ‘anhu.
Nah, inilah yang menyebabkan api kebencian kaum majusi Persia membara, hingga
pada puncaknya Abu Lu’lu’ (orang syi’ah menyebutnya baba syuja’) berhasil
membunuh khalifah Umar bin Khathab dengan cara yang keji. Ia menikam khalifah
Umar bin Khattab saat mendirikan shalat Subuh beberapa kali, salah satunya
mengenai perut bagian bawah beliau, dan inilah yang paling mematikan… Sampai di
sini api kebencian kaum majusi belumlah padam, namun terus membara walaupun
sebagian mereka telah masuk Islam.
Disebutkan
dalam sejarah bahwa raja Yazdajird memiliki seorang putri yang menjadi tawanan
kaum muslimin, ia bernama Syaharbanu, karena ia adalah putri raja maka kaum
muslimin memuliakannya, kemudian menikahkannya dengan cucunda Rasulullah shallallah
‘alaihi wasallam Husain bin ‘Aliradhiallah
‘anhuma setelah ia masuk Islam dan menjadi muslimah yang
baik. Syaharbanu meninggal setelah melahirkan seorang tabiin yang mulia yang
kemudian dikenal sebagai seorang ahli ibadah ‘Ali zainal ‘Abidin bin Husain,
semoga Allah merahmatinya.
Di
sinilah orang-orang yahudi mendapatkan celah untuk menebar fitnah, maka
banyaklah dari orang-orang Persia yang masuk ke dalam sekte syiah, karena
adanya persatuan antara darah keturunan raja-raja mereka dengan keturunan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan ini mereka jadikan kedok untuk menebar kebencian pada
sahabat-sahabat yang lain khususnya Umar bin khatthob, dengan kedok inilah
mereka mencaci maki dan melaknat para sahabat, mereka menganggap bahwa
keturunan Ali zainal Abidin lah yang berhak menjadi Khalifah/imam karena pada
dirinya mengalir darah suci ibunya keturunan keluarga sassanid.
Jelaslah
di sini bahwa kebencian mereka pada khalifah Abu Bakar, Umar dan Ustman bukan
karena mereka merebut kekhalifahan dari Ali bin Abu Thalib, tapi karena mereka
telah meruntuhkan kekuasaan raja-raja mereka yang selama ini mereka kultuskan
dan agungkan, cinta ahlu bait hanyalah kedok untuk menutupi kebusukan yang ada
dalam hati mereka, semoga Allah ta’ala menghancurkan mereka dan mengokohkan
barisan Ahlusnnah waljama’ah, amin.
Sumber:
buku as-syiah wasunnah karya Syaikh Ihsan Ilahi Zhohir, semoga Allah
merahmatinya.