Polemik seputar Syiah menjadi topik terhangat di tengah-tengah
kaum Muslimin hari ini, khususnya di Indonesia. Polemik sepetur apakah Syiah
bagian dari Islam atau tidak. Meski banyak kalangan yang menyatakan bahwa Syiah
bukan bagian dari Islam, ini dengan kasat mata terlihat pada konflik yang
terjadi di Syiria hari ini, ternyata masih ada yang meyakini bahwa Syiah adalah
bagian dari Islam. Alasannya, Iran yang katanya tampil mewakili Islam
berani mengambil sikap atas kebijakan Amerika dan Israel yang merupakan negara
kafir. Tidak ada negara yang lebih berani melawan kedua negara ini selain Iran,
kata mereka. Namun, bila ditelisik lebih dalam ternyata hanya isapan jempol.
Antara tahun 1962 sampai kejatuhan Syah Pahlevi pada tahun 1979,
intelijen Israel melakukan kontak kuat dengan banyak petugas Iran yang dilatih
oleh militer Israel. Rezim Khomeini menghabiskan dana hingga 500 juta US Dollar
guna membeli peralatan perang dari Israel sepanjang tahun 1980 hingga 1983.
Bahkan keduanya terlibat secara bersamaan dalam menyerang reaktor nuklir Irak
pada tahun 1981. Tidak heran di Iran ada perpustakaan Yahudi dengan foto
Khomeini di dalamnya.
Romantisme Syiah dan Zionis terus berlanjut hingga invasi
Amerika Serikat pada tahun 2003. Brigade Sadr adalah milisi Syiah yang
melindungi tentara George Bush dari Kuwait menuju Baghdad melewati gurun pasir
An-Nashiriyah. Maka tidaklah aneh jika Ali As Sistani (Ulama Syiah Irak) yang
biasanya lantang menyuarakan perang atas invasi Israel tapi melarang jihad
melawan hegemoni Amerika Serikat di Irak. Itulah skandal sejarah yang dilakukan
oleh sumber Syiah tertinggi di negeri 1001 malam itu.
Sejatinya, buku Zionis dan Syiah bersatu hantam Islam bukanlah
sebuah fakta baru yang mengungkap kerjasama kedua musuh umat Islam yakni Zionis
dan Syiah. Demikian diungkapkan oleh Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi dalam
acara bedah buku di Yayasan Pesantren Al Islam Bekasi Sabtu (13/7/2013).
Buku ini ditulis hanya untuk melanjutkan temuan para ulama dan
mujahidin terkait upaya mereka untuk memadamkan cahaya Islam. Maka penulis buku
ini berterimakasih kepada Syekh Abu Mushab As Suri, DR. Imad Ali Abdus Sami’,
Syekh Abdullah bin Muhmmad as-Salafi, Syekh Aiman Azh-Zhawahiri, DR. Ihsan
Ilahi Dhahir yang telah jauh menulis sebelum buku ini terbit tentang bersatunya
Zionis dan Syiah dalam menghantam Islam.
Maka, jika pembaca mengharapkan buku ini mengupas kajian Zionis
dan Syiah dalam sudut pandang konspirasi semata, sungguh dahaga pembaca tidak
akan pernah puas merasakan itu. Karena dalam Bab pertama buku ini, penulis
sudah menaruh tinjauan para ulama tentang ajaran Syiah.
Dengan tuntunan para ulama lah, maka kita kita akan jernih
melihat siapa sesungguhnya Syiah. Mereka tidak lain adalah aliran yang
menyempal atas nama Islam lalu menusuk dari belakang.
Dulu orang masing mengira bahwa Iran adalah negara terdepan
dalam melawan Zionisme Yahudi. Namun buku ini justru memiliki fakta sebaliknya.
Keduanya tampak di luar bermusuhan, tapi di bawah meja saling bersalaman.
Buku ini ditulis sebagai benteng mempertahankan akidah umat dari
virus Syiah sekaligus untuk menjawab keresahan umat Islam yang selama ini
dituding teroris oleh kelompok Syiah dengan berita-berita fitnahnya bahwa
mujahidin Suriah dbiayai Amerika. Padahal tridente Syiah (Iran, Hizbullah, dan
Nushairiyah) justru secara faktual membunuhi umat Islam, suatu hal yang sama
dilakukan Zionisme kepada umat Islam!
Penulis buku ini berharap hadirnya buku ini dapat menjadi ibroh
dan refleksi akan bergeliatnya Siah di Indonesia. Sungguh, persoalan Syiah
salah satu masalah akidah terbesar di Indonesia. Ini adalah fitnah yang akan
merusak kedamaian bagi umat Islam di Indonesia.
Meski sudah memenuhi sebagian kriteria sesat dari 10 kriteria
sesat MUI, mengapa hingga kini fatwa sesat dari MUI juga belum muncul? Fatwa
dari pusat ini dibutuhkan umat agar tidak terjadi konflik yang meluas antara
umat Islam dengan Syiah di Indonesia.
Mereka selalu menggembar-gemborkan ukhuwah dan toleransi di
Indonesia, tanpa mau berkaca penderitaan yang dialami umat Islam di Iran yang
susah sekali mendirikan masjid dan menjalankan kegiatan ibadahnya.
Syiah jelas bukan bagian dari Islam, tidak ada ajaran Islam yang
mengajarkan anarkisme akidah dengan mencaci maki sahabat dan istri nabi.
Sejarah membuktikan pengkhianatan-pengkhianatan mereka kepada para kholifah
umat Islam
Iran berbatasan langsung dengan Afghanistan dan Pakistan yang
tiap hari diperangi Amerika Serikat. Ribuan bocah muslim mati akibat tembakkan
yang dilancarkan Drone-Drone AS, tapi mana Rudal, Jet Tempur, dan milisi-milisi
Syiah membantu umat Islam di sana memerangi Amerika Serikat. Yang terjadi
moncong senjata Iran justru diarahkan kepada umat Islam di Suriah. Mereka satu
kata dengan Amerika dan Israel bahwa Jabhah Nushrah adalah teroris yang mengancam
kepentingan mereka. Padahal Jabhah berjihad hanya dengan satu tujuan:
menegakkan kalimatullah!
Dengan buku ini, Muhammad Pizaro ingin mengajak umat Islam untuk
teliti melihat bahwa musuh kita tidak sekedar Zionis Yahudi, tapi juga ada
Syiah. Musuh kita
bukan hanya Israel, tapi juga ada Iran, Hizbullah, dan Syiah Nushairiyah. Umat
Islam tidak akan melakukan perlawanan jika tidak didahului kebiadaban mereka
membunuh, memperkosa, menyiksa, hingga memaksa umat Islam untuk meninggalkan
agamanya. Islam itu agama damai, tapi jika diperangi umat Islam akan melawan.
Dan itulah yang kini berlangsung di Suriah.
“Saat ini
semakin terlihat dan terbukti kolaborasi Syiah dengan zionis memerangi islam.
Hal ini sudah lumrah, karena syiah adalah ciptaan zionis (yahudi) untuk memecah
belah dan menghan-curkan Islam dari dalam. Syiah menjadi alat Yahudi zionis
untuk mengacaukan kemurnian ajaran Islam. Syiah diciptakan oleh Abdullah bin
Saba’ orang yahudi yg pura-pura masuk Islam, dgn tujuan memecah belah umat
Islam dalam rangka menghancurkan Islam dengan kedok pembelaan terhadap ahlul
bait Nabi shallallahu
‘alaihi wassalam. Umat Islam harus mewaspadai mereka dan
memas-tikan bahwa Islam yang dilaksanakan adalah sesuai Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulshallallahu
‘alaihi wassalam “Selama ini opini berhembus bahwa Syiah dan Zionis
adalah dua kelompok yang saling bertikai. Namun buku ini memberikan perspektif baru dalam melihat fakta
yang sebenarnya bahwa pada satu titik mereka dapat bersama melawan umat Islam.
Selain itu buku ini sangat menarik karena mengetengahkan data-data mutakhir
terkait upaya Zionisme menyongsong akhir zaman. Umat Islam harus membacanya.” —
“Buku Dahsyat yg mengurai secara
rinci seluk beluk musuh musuh Islam. Dengan membaca buku ini semoga pembaca
memperoleh informasi dari penulis tentang konstalasi musuh musuh islam yang
menggunakan cara tersamar. Penting bagi umat islam terutama para pemudanya
untuk melek informasi mengenai kekuatan musuh islam dan modus operandinya dalam
merusak akidah sehingga bisa mengambil pelajaran untuk memperjuangkan Islam
berdasarkan manhaj nabi.” “Pencetus Syiah adalah seorang Yahudi bernama
Abdullah bin Saba’, seperti pengakuan ulama Syiah An Nubakhti dalam kitabnyaFIrakusysyiah.
Dalam ajarannya banyak yg mirip Yahudi begitu pula gerakannya mirip dengan
zionisme makanya tidak heran kalau terungkap skandal IRAN GATE kerja sama jual
beli senjata Yahudi, Amereka dan Iran.” —Ustadz Farid Achmad Okbah (Pengamat Syiah)