Ratusan keluarga
yang menamai anaknya dengan nama Raja Salman adalah sebagai apresiasi atas
dukungan KSA kepada Perlawanan Rakyat Selatan sehingga mampu mengalahkan
pasukan kudeta, “Houthi dan pro-Saleh Ali” di sebagian besar wilayah provinsi
Dalea beberapa minggu yang lalu.
Dilansir
Almanshhadd Al Yemenni dikutip Middle East Update, Menurut aktivis media di
kota Dali, Mohammed Mohsen, penamaan ini telah menjadi fenomena sosial di
kota-kota Selatan.
Dia mengatakan pada harian Arab Saudi, “fenomena ini tidak terbatas pada
masyarakat umum saja, tetapi juga berlaku pada sejumlah tokoh politik dan
pemimpin perlawanan Selatan yang menamai anak-anak mereka,” Salman “, yang
dipimpin oleh komandan perlawanan selatan di Dali Aidroos Sheikh al-Zubaidi.”
Dan populerrnya nama “Salman” adalah bentuk kekaguman dari seluruh warga di
sebagian besar provinsi Yaman, di mana sebagian besar warga juga menyiapkan
nama ini untuk anak-anak mereka nantinya.
Di Taiz,nama Salman, adalah nama yang
paling banyak diberikan kepada setiap anak yang lahir di negeri itu, terutama
oleh orang-orang dari keluarga pejuang Perlawanan Rakyat, dikonfirmasi oleh
seorang pejabat di kantor pencatatan sipil Imigrasi dan Paspor Yaman di Taiz –
Menurut surat kabar “Hari ini” –
mengatakan: “Dalam hanya waktu satu bulan tercatat 61 nama Salman pada bayi
yang baru lahir, dan itu belum jumlah resmi, karena ratusan keluarga tidak bisa
mendaftarkan nama baru dari anak-anak mereka karena perang. ”
“Hal ini dimulai diawal bulan suci Ramadan,
saat kelahiran sembilan anak, dan mereka semua diberi nama” Salman “dan dua
anak perempuan yang diberi nama Tzmthma / ” badai “, karena menurut orang-orang
Yaman nama Raja” Salman ” mempunyai arti baik dan damai, sehingga dengan
menamai anak-anak mereka adalah wujud mengekspresikan cinta dan terima kasih.”