Abdul Karim al Khiwani (Muslim World Journal) |
Sebuah broadcast beredar di sejumlah grup WhatsApp. “Allahuakbar.
Salah satu pimpinan Syiah Houthi ini mengancam akan menyerang Ka’bah di musim
haji tahun ini. Allah binasakan dia terlebih dahulu di hari pertama serangan
Arab Saudi dan Koalisi,” demikian bunyi pesan itu disertai foto mayat Abdul
Karim al-Khiwani.
Benarkah Abdul Karim al-Khiwani tewas di tangan tentara Arab
Saudi? Abdul Karim al-Khiwani merupakan salah seorang tokoh Syiah Houthi yang
juga menjadi pejabat di Sanaa setelah kelompok milisi itu menguasai ibu kota
Yaman. Al Khiwani memang telah tewas. Namun, ia tewas sebelum Raja Salman
melancarkan operasi untuk memukul mundur pemberontak Syiah Houthi.
Seperti diberitakan oleh Times of Oman dan AFP, 18 Maret lalu, Abdul Karim al-Khiwani
tewas ditembak oleh dua orang pengendara motor di ibukota Yaman. Serangan itu
terjadi satu pekan sebelum operasi “Storm of Resolve” dilancarkan Arab Saudi
dan Koalisi Teluk.
Menurut Muslim World Journal, Abdul Karim al-Khiwani
pernah sesumbar akan menyerang Ka’bah.
“Kami akan mengelilingi ka’bah pada musim haji mendatang sebagai
para penakluk,” katanya pada saat itu.
Rupanya, maut lebih dulu menjemputnya sebelum sempat
merealisasikan ucapannya tersebut. Ia ingin menyerang ka’bah, tetapi justru ia
tewas di tangan pengendara motor bersenjata.
Jauh sebelum insiden itu, Raja
Abrahah dari Yaman juga pernah mengancam menyerang Ka’bah. Bahkan, ia telah
membawa pasukan besar yang sebagiannya mengendarai gajah untuk menyerbu kota
Makkah dan menghancurkan ka’bah. Namun sebelum pasukan gajah tiba di Makkah,
mereka hancur diserang oleh kawanan burung ababil yang melontarkan batu-batu
panas ke arah mereka. Karenanya, tahun itu dikenal dengan nama tahun gajah, dan
di tahun itulah Rasulullah Muhammad dilahirkan. [Ibnu K/bersamadakwah]