“Wajib bagi seluruh faksi (pejuang Suriah)
mengedepankan fiqih khilaf antara mereka dan menghindari berpartai-partai serta
memerangi fanatik organisasi,” tegas Syaikh kelahiran Lebanon ini.
Ia juga menyeru seluruh faksi mujahidin
memindahkan pertempuran ke jantung rezim Suriah. Karena, mereka ingin
mendirikan negara Syiah Nushairiyah di wilayah-wilayah mereka yang masih aman
itu.
Syaikh Zuraiqat menjelaskan, jantung rezim itu
adalah wilayah pesisir, Qalamun, Homs, Daraa dan ibukota Damaskus. “Inilah
wilayah pilar yang ingin dijadikan negara Syiah. Hancurkanlah proyek mereka dan
realisasikan proyek Ahlus Sunnah di Syam dengan pengorbanan kalian,” serunya.
“Pertahanakanlah revolusi kalian dengan
senjata. Zaman ini adalah zaman senjata dan parit, bukan zaman makan-makan dan
hidup mewah di hotel-hotel,” tegas Syaikh Zuraiqat.
Ia memberikan pesan khusus kepada warga
Zabadani di pedesaan Damaskus yang menghadapi kampanye militer oleh rezim dan
Syiah Hizbullah. Ia menegaskan bahwa Zabadani adalah kota penting yang harus
dipertahankan.
“Allah telah membuka ‘pasar’ bagi kalian. Dia
juga mendatangkan musuh kalian di bumi kalian. Allah telah berjual beli dengan
kalian. Maka, juallah harta dan jiwa kalian untuk Allah, sebagaimana kalian
katakan sebelumnya di masjid-masjid. Carilah kematian niscaya kalian
mendapatkan kehidupan,” kata Syaikh yang pernah menjadi anggota Majelis Fatwa
Lebanon ini.
Dia menambahkan bahwa kalian saat ini telah
memerangi proyek Iran di Syam. Mereka berusaha menduduki Zabadani dan wilayah
sekitar serta mengusir warganya untuk mendirikan negara Syiah di wilayah
tersebut.
Perlu diketahui, meski kota Zabadani di wilayah
Suriah namun Iran dan milisi Syiah Hizbullah berperan aktif di kota strategis
itu. Hal itu terungkap jelas ketika mujahidin Ahrar Al-Syam menggelar negosiasi
dengan rezim untuk menghentikan pertempuran sementara di kota tersebut.
Ahrar Al-Syam berhadapan dengan utusan dari
Iran dan Syiah Hizbullah dalam negosiasi itu. Perwakilan rezim Suriah hanya
sebagai pelengkap.
Syaikh
Sirajudin Zuriqat merupakan ulama Ahlus Sunnah asli Lebanon. Beliau
dikenal keras menghadapi Syiah, baik melalui militer maupun pemikiran.
Diyakini, gerakan yang dipimpinnya berafiliasi dengan organisasi Al-Qaidah.
Sumber: arabi21.com
Penulis: Hunef Ibrahim
Dewan Ulama Senior Arab Saudi Sebut Perang Di
Suriah Adalah Pemusnahan Massal Warga Sipil Tidak Berdosa
Dewan Ulama Senior Arab Saudi mengutuk keras
pemboman yang dilakukan pesawat tempur rezim Syiah Bashar Al Assad disebuah
pasar umum di kota Duma, Suriah, dan menyebutnya sebagai pembantaian massal
warga sipil di Suriah.
Dalam keterangan Sekjen Dewan Ulama Senior yang
dikeluarkan pada Senin (17/08) malam menyatakan, “Apa yang dilakukan saat ini
di Suriah adalah sebuah pembantaian keji terhadap warga sipil yang dilakukan
oleh teroris rezim Syiah Bashar Al Assad tanpa membedakan kecil atau besar
serta pria ataupun wanita.”
Sekjen Dewan Ulama Senior melanjutkan, “Adalah
kewajiban bagi pemerintah Muslim di dunia untuk dapat mencegah dan menghentikan
bencana kemanusiaan lebih lanjut yang dilakukan oleh tentara rezim dan
sekutunya.”
Selain itu Dewan Ulama Senior juga menyerukan
masyarakat internasional untuk segera mengambil langkah serius menghentikan
pemusnahan massal yang dilakukan oleh tentara rezim beserta sekutunya di
Suriah.
Tercatat lebih dari 100 orang tewas dan melukai
300 an lainnya terluka setelah sejumlah bom menghantam pasar rakyat di kota
Duma pada akhir pekan kemarin. (Alarabiya/Ram)