9 October 2015
ulama Syiah Lebanon
terkemuka, Ali al-Husseini, mengungkapkan adanya “rencana Hitam Iran”
yang bertujuan untuk mengacaukan keamanan dan stabilitas di Kerajaan Arab
Saudi.
Husseini
yang menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Islam Arab dalam sebuah
artikel yang diterbitkan oleh situs Dewan kemarin, Senin mengatakan: “Hari
ini kita menyaksikan terjadinya serangan sporadis yang dilancarkan
ISIS melawan Arab Saudi, datang sejalan dan konsisten dengan garis umum
dari organisasi ini. Yang harus diperhatikan adalah bahwa sebagian anggota
ISIS ini telah mengunjungi Iran atau datang
melalui Iran, dimana telah terbukti bahwa ada visa Iran di
paspor mereka. ”
Dia menambahkan bahwa “Kegiatan dan gerakan ISIS di Arab Saudi datang dengan
tersandung dan bingung karena kesiapan pasukan keamanan Saudi Arabia yang telah
membuktikan efektifitas dan kemampuan mereka ketika mereka proaktif dalam
mewaspadai rencana hitam Iran terhadap Kerajaan saudi Arabia..
kami yakin
bahwa di masa akan datang akan terungkap banyak
misteri rencana hitam Iran yang langsung dipimpin oleh rezim di
Teheran. ”
Husseini mengatakan bahwa “pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh Khamenei dan
diikuti oleh komentar Hassan Nasrallah bahwa ISIS akan menyerang Arab Saudi,
datang setelah adanya informasi tentang pertemuan dan kordinasi antara
(Hizbullah Hejaz), yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Ahmed al-Maghsal
(yang baru-baru ini telah ditangkap di Libanon) dan antara pemimpin ISIS, yang
itu merupakan hal yang tidak dapat dilakukan tanpa bimbingan dan pengetahuan
Wilayat el faqih. “
Husseini
melanjutkan dengan menyebut banyak bukti atas hubungan ekstremis
dengan Iran, di mana ia mengatakan bahwa keyakinan bahwa “kelompok-kelompok
ekstremis” tidak memiliki hubungan atau link dengan Teheran, adalah sebuah
pemahamaan yang naif dan dangkal.
al-Husaini menyimpulkan di artikelnya dengan mengatakan
bahwa “meningkatnya aktivitas ISIS di Arab Saudi datang khususnya
setelah operasi” ‘Ashifat al-Hazm / Badai tekad “, di
Yaman, yangmerupakan pukulan
telak Saudi terhadap pengaruh wilayat el- faqih
di Yaman pada khususnya, dan di dunia Arab pada umumnya.”