Posted by Muslimuna.com on Jumat, Oktober 02,
2015
Siapa lagi Mukmin yang masih
sanggup berjuang di palagan perang di Sruiah? Setiap hari menghadapi kematian.
Setiap hari pesawat tempur Rusia menumpahkan rudal. Setiap hari pesawat tempur
rezim Bashar al-Asssad menghujani dengan bom 'barrel'.
Setiap hari pesawat tempur
koalisi Amerika menyerang orang-orang yang masih bertahan di Suriah. Melengkapi
penderitaan Mukmin di Suriah. Penderitaan tanpa batas. Penderitaan yang sudah
tidak ada bandingan di muka ini. Perang yang sangat brutal. Tidak ada dalam
sejarah kemanusiaan, seperti yang terjadi di Suriah.
Setiap hari hanya melihat
pemandangan yang sangat mengerikan. Kematian, kehancuran, dan orang-orang yang
terluka dan mengerang kesakitan. Setiap hari hanya melihat orang-orang
berlarian mengusung jenazah, menyelamatkan diri dari kamatian, atau berlari
meninggalkan rerunuhan gedung yang hancur, atau mengangkat korban dari timbunan
reruntuhan gedung.
Sekali pesawat tempur rezim
Bashar al-Assad, menjatuhkan bom 'barrel' lebih dari 100 orang tewas, dan
ratusan lainnya luka-luka. Perang di Suriah, sejatinya hanyalah pembantaian
massal atau 'horror' terhadap rakyat sipil, yang diperagakan oleh rezim Bashar
al-Assad. Kekejian yang sangat biadab. Tapi, masih ada yang mengatakan bahwa
membela Bashar al-Assad, menyelamatkannya dari kejatuhan Suriah ke tangan
teroris?
Hanya dengan berbekal kata
'teroris' sekarang, Rusia, Amerika, Iran, dan Bashar, tanpa hati nurani
melakukan pembantaian massal terhadap rakyat Suriah. Dengan alasan memerangi
Daulah Islamiyah (ISIS), kemudian terus-menerus menghujani rakyat Suriah dengan
rudal dan bom 'barrel'. Kekejian yang sangat biadab, dan tidak ada bandingannya
dalam sejarah kemanusiaan.
Sungguh sangat ironi,
September 2013, Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pernyataannya yang menjadi
'headliine' di New York Times, memperingatkan Amerika Serikat bahwa serangan
yang dilancarkan terhadap Suriah "akan menghasilkan lebih banyak korban
yang tidak bersalah dan akan terus terjadi eskalasi, berpotensi menyebarkan
konflik jauh melampaui perbatasan Suriah”, ucap Putin.
Sekarang, dua tahun kemudian,
Moskow melakukan kampanye pengeboman sendiri di Suriah, menargetkan para
pejuang Islam, dan hanya ingin menyelamatkan rezim Assad dan meningkatkan
bargainingnya secara geopolitik di Timur Tengah.
Tindakan Rusia ini hanya akan
menciptakan bencana kemanusiaan dalam sejarah dunia Arab, dan hanya akan
memperpanjang konflik, memperluas eskalasi lebih dalam, dan menghancurkan
usaha-usaha penyelesaian politik.
Sejatinya, Putin tanpa malu,
mengatakan kepada Charlie Rose (CNN), hari Minggu lalu, ketika ditanya tentang
serangan udara Rusia itu, apakah tujuannya menyelamatkan Assad, "Itu
benar.. kami memberikan bantuan kepada pemerintah Suriah yang sah”, tuturnya.
Perang di Suriah telah
melibatkan ribuan pejuang asing, dan para pejuang asing itu terlibat di medan
perang langsung menghadapi rezim Bashar al-Assad. Dengan serangan udara yang
dilakukan oleh Putin, semakin mendorobg banyaknya para pejuang terjun ke Suriah.
Rezim Bashar al-Assad telah
menggunakan semua jenis senjata, termasuk menggunakan bom 'barrel', gas sarin,
dan melakukan pembantaian terhadap anak-anak di sekolah-sekolah,
orang-orang di pasar sayur dan penjual di toko roti dan rumah-rumah penduduk
sipil. Semuanya disasar dengan alasan menyerang 'teroris'.
Sekarang, tujuan kebijakan
Putin tampaknya fokus memperkuat posisi Assad di pantai dan bagian depan
wilayah Selatan, dan mendukung pasukan tentara Bashar yang sudah kehilangan
nyali perang. Tapi, itu tidak akan pernah berhasil. Pasti akan gagal.
Moskow berada di persimpangan
jalan di Suriah dan harus memilih antara penyelesaian politik atau eskalasi
militer yang akan membuat "Afghanistan baru". Moskow pasti akan
membayar mahal atas keterlibatannya dalam perang di Suriah. Menteri Pertahanan
AS Ashton Carter, mengatakan bahwa serangan udara Moskow, diibaratkan
"menuangkan bensin pada bara api".
Serangan udara Rusia itu,
seperti menggembleng para Jihadis, seperti yang pernah terjadi di Afghanistan
tiga dekade lalu. Inilah yang bakal terjadi. Tidak akan pernah mundur para
Jihadis dari medan palagan. Mereka orang-orang yang dengan ikhlas mewakafkan
jiwa dan raganya, bagi kemuliaan Islam. Mereka akan secara totalitas terus
berperang dan tidak akan meninggalkan medan perang.
Suriah akan mirip dengan
Afghanistan. Uni Soviet mengirim "tentara dan penasihat" ratusan ribu
ke Afghanistan di awal 70 an. Ingin mengakhiri pemberontakan negeri di kaki
Himalaya. Namun, Rusia dikalahkan oleh Mujahidin dan kemudian menarik pasukannya
tahun 1989. Bersamaan runtuhnya imperium komunis Soviet.
Sekarang, dua puluh enam
tahun kemudian, Rusia sedang berjudi dan mencoba mengalahkan para Mujahid di
Suriah dengan serangan udara. Sementara Rusia mengandalkan tentara Assad,
milisi Hizbullah, pasukan reguler Iran, di darat.
Presiden Rusia Vladimir
Putin, Juli lalu, menerima pemimpin Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem
Suleimani, yang terlibat dalam perang di Irak. Sementara itu, dalam perang di
Suriah, Hesbullah dalam dua tahun terakhir kehilangan 1500 pejuangnya. Inilah
kenyataan pahit yang harus diterima Iran dan Hesbullah.
Perang di Suriah yang
melibatkan ribuan jihadis asing dan pejuang Islam di medan perang, dan pasti
akan berakhir dengan kemenangan mereka. Serangan udara Rusia hanya akan lebih
menggembleng mereka, menjadi orang-orang yang sabar, menanti janji Rabbnya, dan
janji-Nya tidak akan pernah diingkari.
“Sesungguhnya orang-orang
yang mengatakan 'Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka (istiqomah), maka malaikat akan turun kepada mereka (seraya mengatakan),
Janganlah kalian merasa takut dan janganlah kalian merasa sedih, dan bergembiralah
dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepada kalina. Kamlah
pelindung-pelindung kallian dalam kehidupan dunnia dan di akhirat dann
didalamya kalian memperoleh apa ang kalian inginkan dan memperoleh (pula) apa
yang kalian minta. Sebagai rezeki yang tersedia bagi kalian, dan Rabb Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Siapakah yang leibh baik perkataannya daripada
orang yang menyeru kepada Allahl, mengerjakan amal yagn shalih dan berkata
“Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerahkan diri”. (a-Qur'an :
Fushllat : 30-33).
Semoga engkau tetap bershabar
di bumi jihad Suriah, wahai para Mujahid. Wallahu'alam.