By: islamnewsOn: January 27, 2016
Presiden Iran,
Hassan Rouhani, mengatakan, Rabu, ia berharap bisa kembali akur dengan negara
kuat di Timur Tengah, Arab Saudi, namun menolak meminta maaf atas serangan di
kedutaan besar Saudi.
“Kami melakukan
semua yang harus kami lakukan, kami mengecam” serangan itu, kata Rouhani
terkait pembakaran Kedubes Saudi awal Januari oleh pengunjuk rasa yang
memprotes eksekusi ulama terkemuka dari kalangan minoritas Syiah Arab Saudi.
“Kami telah
menangkap para pelaku, inilah yang benar untuk dilakukan dan kami
melakukannya,” katanya, dan menegaskan bahwa bola sekarang berada di tangan
pengadilan Arab Saudi.
“Kenapa kami harus
minta maaf? Karena (ulama) Nimr al-Nimr dieksekusi? Kamikah yang harus meminta
maaf karena mereka membunuh rakyat Yaman? Minta maaf kepada mereka karena
mereka membantu teroris?” tanya dia.
“Kami tidak ingin
ketegangan dengan Arab Saudi berlanjut,” katanya, namun menegaskan bahwa tidak
ada pembenaran atas apa yang ia sebutkan sebagai kebijakan “agresif” Riyadh di
kawasan tersebut.
“Merekalah yang
seharusnya meminta maaf kepada umat Muslim, ratusan kali,” katanya.
Negara kerajaan di
kawasan Teluk itu serta beberapa sekutunya memutuskan hubungan diplomatik
dengan Iran terkait serangan di Kedubes Arab Saudi pada 2 Januari itu.
Iran sebelumnya
mengatakan telah menahan 40 orang atas insiden di Teheran tersebut, dan empat
orang lagi ditangkap setelah konsulat Arab Saudi di Mashhad juga dibakar. (Isl/Antaranews)
Presiden Iran Minta Didoakan Paus
Fransiskus
By: islamnewsOn: January 27, 2016
Presiden
Iran, Hassan Rouhani, menemui pemuka agama Katolik sedunia, Paus Fransiskus
dalam lawatannya ke Eropa. Keduanya membahas berbagai masalah politik dan
keagamaan yang terjadi di wilayah Timur Tengah.
Pertemuan
antara seorang Paus dan Presiden Iran yang berlangsung selama sekira 40 menit
itu merupakan yang pertama kalinya sejak 1999. Sebuah peristiwa menarik terjadi
dalam pertemuan itu saat Rouhani terdengar meminta doa dari Sri Paus.
Dalam
saat-saat akhir pertemuan, Presiden Rouhani yang beranjak pergi terdengar
mengatakan: “Saya meminta Anda berdoa untuk saya,”, merujuk pada ucapan yang
sering diutarakan Sri Paus. “Senang bertemu dengan Anda dan saya mengharapkan
kebaikan dalam pekerjaan Anda,”.
Paus
Fransiskus membalas dengan berkata: “ Saya berterima kasih atas kunjungan Anda
dan saya berharap untuk perdamaian,” sebagaimana dilansir IBTimes, Rabu
(27/1/2016).
Lawatan
Presiden Iran ke Vatikan merupakan bagian dari rangkaian kunjungannya di Eropa,
guna memperbaiki hubungan diplomatik dan perdagangan pasca pencabutan sanksi
internasional, terkait program nuklir Iran. Dari Italia Rouhani akan bertolak
ke Prancis untuk bertemu Presiden Francois Hollande.
Sanksi
tersebut ditarik setelah Iran menepati janjinya untuk mematuhi kesepakatan
program nuklir dengan enam kekuatan dunia yang disetujui pada Juli 2015.
Iran
dan Vatikan memiliki hubungan diplomatik yang baik sebelum pecahnya Revolusi
Iran pada 1979. Paus Fransiskus sendiri merupakan salah seorang pendukung
pembicaraan program nuklir yang mendapat tentangan dari beberapa negara,
terutama Israel dan Arab Saudi. (Isl/Okezone)