Friday, January 1, 2016

Kementrian Agama Subang Haramkan Masuknya Agama Syiah Di Daerahnya. Ulama-Ulama NU Harus Lebih Berani Tegaskan Syiah Bukan Islam

subangUlama-ulama NU Harus Lebih Berani Tegaskan Syiah Bukan Islam

Kementrian Agama Subang Haramkan Masuknya Agama Syiah di Daerahnya

Rabu, 19 Rabiul Awwal 1437 H / 30 Desember 2015 08:52 WIB
Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Subang akan mengantisipasi berbagai kemungkinan masuknya agama Syi’ah di Kabupaten Subang.
“Diupayakan agama syi’ah tidak berkembang. Paling tidak, penyebarannya tidak melembaga di Kabupaten Subang,” ujar Kepala Kemenag Subang, A. Sukandar kepada RmolJabar usai jalan santai dalam rangka Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke 70, Selasa (29/12).

Dikatakan, pergerakan agama syi’ah memang cenderung massif di beberapa tempat di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Subang. Kendati belum terpetakan, agama syi’ah akan menjadi perhatian serius Kemenag Subang untuk kemudian memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat yang sudah terlanjur mengikutinya.
“Intinya kerukunan ummat beragama harus terjalin. Jangan sampai masyarakat kita yang menjadi korban dengan faham-faham yang akan memicu gesekan sosial. Untuk itu, kami beserta Pemkab Subang dan stakeholder yang ada untuk berupaya memberikan penyadaran dan pembinaan kepada masyarakat,” tegasnya.
Dikatakannya, pihaknya tak menampik ihwal banyaknya indikasi kemungkinan masuknya agama yang meniru-niru Islam dan mengklaim sebagai Islam ini di Kabupaten Subang. Bahkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, warga Kota Subang sudah ada yang mengikuti agama ini.
“Tapi itu baru sekedar kabar dan isu saja. Soal kebenarannya kami belum bisa memastikannya. Justru saat ini tengah kami selidiki soal kebenaran kabar itu,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, dengan adanya Forum Kerukunan Ulama dan Umaro (FKUU) di Kabupaten Subang, akan menjadi andalan penting untuk merumuskan konsepsi agar hubungan masyarakat, ulama dan pemerintah bisa terjalin dengan baik terkait persoalan syi’ah ini.
“Bahkan kita membangun sinergitas baik dengan internal kemenag seperti Kantor Urusan Agama (KUA) dan mitra lainnya seperti MUI. Jika ada sedikit letupan terkait syi’ah, maka kita akan segera dikomunikasikan,” pungkasnya.(ts/RMOLJabar)

Ulama-ulama NU Harus Lebih Berani Tegaskan Syiah Bukan Islam

Kamis, 31 Desember 2015 09:42 WIB 
Rais Syuriah PCNU Kota Probolinggo, KH Nizar Irsyad mengajak ulama-ulama NU untuk lebih berani menegaskan bahwa Syiah bukan Islam. Menurutnya, saat ini umat Islam jangan hanya mengawasi pergerakan Syiah saja tapi harus ada ketegasan sikap.
”Mari kita lebih berani lagi, bukan mengawasi penyimpangan Syiah, tapi mari kita berani menegaskan bahwa Syiah bukan agama Islam. Dia itu agama tersendiri mirip agama Ahmadiyah,” tegasnya.
Ditemui di rumahnya, Kelurahan Kademangan Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Senin (28/12/15), Kyai Nizar juga mengungkapkan bahwa Syiah di kota Probolinggo mulai menggeliat.
“Ini di Probolinggo mulai berkembang tapi secara pelan-pelan. Mereka sulit dijangkau karena metode dakwah Syiah ini taqiyah. Taqiyah itu adalah nyamar, kalau bahasa lainnya adalah bunglon,” jelasnya.
Selain taqiyah, menurut Kyai Nizar, berkembangnya Syiah juga disebabkan karena mereka mengaku sebagai Ahlul Bait (keluarga Nabi).
“Kenapa dakwah mereka bekembang karena dakwah meraka mengaku-ngaku Ahlu bait, keluarga Rasulullah SAW, pejuang dan penegak, pejuang Ahlu Baid jadi orang awam banyak yang terjebak terpikat itu,” kata ketua MUI Kota Probolinggo itu.
Padahal, lanjutnya, pada kenyataannya mereka jauh dari apa diajarkan oleh Rasulullah Saw. “Mana ada orang Ahlu Bait memberi ajaran seperti itu (taqiyag-red). Bohong!” tegasnya.
Oleh sebab itu, Kyai Nizar akan melakukan konsolidasi dengan ormas-ormas Islam untuk menghadang penyebaran Syiah di Probolinggo.
”Kami dari pihak MUI akan melakukan konsolidasi, bukan dari NU saja yang memerangi Syiah. Tapi ormas-ormas lain yang punya kesamaan persepsi untuk membangun kekuatan bagaimana kita mencegah penyebaran kesesatan Syiah ini agar umat Islam semuanya tidak mudah terpancing, terjebak atas ajakan kejahatan Syiah,” pungkasnya.
Reporter: Findra | Editor: Ally | Jurnalislam