Marilah Sejenak Menengok Sejarah: Tahukah Anda tentang
Pasukan Tatar?
Inilah salah satu pasukan terkuat dan terbesar dalam
sejarah. Namun sayang mereka adalah pasukan kafir yang membantai ribuan, bahkan
mungkin jutaan kaum muslimin. Banyak negeri muslim berjatuhan ke tangan mereka
diiringi banjir darah dan hujan air mata, bahkan mereka berhasil menguasai
Baghdad, pusat Pemerintahan Islam dan membunuh khalifah, pemimpin tertinggi
kaum muslimin ketika itu tanpa perlawanan, koq bisa?
Jawabannya: Diantara sebab terbesar hal itu terjadi
adalah karena pengkhianatan kaum yang sangat jelek, kaum yang menyimpan dendam
terhadap Islam dan kaum muslimin, kaum yang tidak segan-segan menggunakan tangan-tangan
keji mereka untuk membantai kaum muslimin ketika mereka kuat, dan ketika mereka
lemah maka mereka gunakan tangan-tangan orang kafir, itulah kaum Syi’ah.
Ringkas cerita, ketika kaum muslimin dalam kondisi
lemah, maka Khalifah meminta perdamaian kepada Holako Khan (Pemimpin Pasukan
Tatar). Beliau membawa banyak sekali harta untuk diserahkan sebagai upeti,
tanda ketundukan kepada Tatar, beliau lakukan itu atas saran orang-orang
Syi’ah, terutama yang beliau angkat jadi menteri dan orang dekatnya, yaitu
Al-‘Ala’ Ibnul ‘Alqomi dan Nashir Ath-Thusi (yang sering dipuji oleh tokoh
sesat Syi’ah Khomeini). Tapi bersamaan dengan itu, orang-orang Syi’ah
menyarankan kepada Holako untuk tidak menerima perjanjian damai dari Khalifah
dan hendaklah membunuhnya.
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan,
وقد أشار أولئك الملأ من الرافضة وغيرهم من المنافقين
على هولاكو أَنْ لَا يُصَالِحَ الْخَلِيفَةَ، وَقَالَ الْوَزِيرُ مَتَى وَقَعَ
الصُّلْحُ عَلَى الْمُنَاصَفَةِ لَا يَسْتَمِرُّ هَذَا إِلَّا عَامًا أَوْ
عَامَيْنِ ثُمَّ يَعُودُ الْأَمْرُ إِلَى مَا كَانَ عَلَيْهِ قَبْلَ ذَلِكَ،
وَحَسَّنُوا لَهُ قَتْلَ الْخَلِيفَةِ، فَلَمَّا عَادَ الْخَلِيفَةُ إِلَى
السُّلْطَانِ هُولَاكُو أَمْرَ بِقَتْلِهِ
“Sungguh, orang-orang Syi’ah Rafidhah dan selainnya
dari kalangan munafik telah memberi isyarat kepada Holako untuk tidak menerima
perdamaian dengan Khalifah, dan berkata menterinya (seorang syi’ah yang bernama
Ibnul ‘Alqomi): “Kapan terjadi perdamaian yang hanya setengah-setengah maka
tidak akan bertahan lama kecuali satu atau dua tahun saja, kemudian akan
kembali seperti sebelumnya”. Maka orang-orang Syi’ah itu pun membujuk Holako
untuk membunuh Khalifah, sehingga ketika Khalifah kembali kepada penguasa Tatar
Holako (dengan membawa hadiah-hadiah untuknya), dia malah memerintahkan untuk
membunuh beliau.” [Al-Bidayah wan Nihayah, 13/234]
Inilah diantara bahaya besar jika mengangkat
orang-orang Syi’ah sebagai Pejabat Negara.
Maka Pasukan Tatar membunuh para ulama dan
pejabat-pejabat negara selain Syi’ah, serta membantai kaum muslimin di Baghdad
dalam jumlah yang sangat besar, hampir tidak ada yang selamat kecuali sedikit
sekali, siapa mereka?
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan,
وَلَمْ يَنْجُ مِنْهُمْ أَحَدٌ سِوَى أَهْلِ
الذِّمَّةِ مِنَ الْيَهُودِ والنَّصارى وَمَنِ الْتَجَأَ إِلَيْهِمْ وَإِلَى دَارِ
الْوَزِيرِ ابْنِ الْعَلْقَمِيِّ الرَّافِضِيِّ وَطَائِفَةٍ مِنَ التُّجَّارِ
أَخَذُوا لَهُمْ أَمَانًا، بَذَلُوا عَلَيْهِ أَمْوَالًا جَزِيلَةً حَتَّى
سَلِمُوا وَسَلِمَتْ أموالهم.
“Dan tidak ada yang selamat dalam pembantaian tersebut
kecuali kafir dzimmi Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang yang berlindung ke
rumah menteri Syi’ah Ibnul ‘Alqomi, serta sekelompok pedagang yang diberi
jaminan keamanan dengan syarat membayar dalam jumlah yang besar hingga
selamatlah diri dan harta mereka.” [Al-Bidayah wan Nihayah, 13/235]
Kini, sejarah itu berulang, kaum muslimin kembali
bertempur dengan golongan kafir dan musyrik Syi’ah dan sekutu-sekutu mereka.
Kaum Syi’ah membantai kaum muslimin Yaman, walhamdulillaah Pemerintah Muslim
yang lainnya, yang dipimpin oleh Negeri Tauhid Arab Saudi pun bangkit membela
kaum muslimin.
Kaum Syi’ah dan sekutu-sekutu kafir mereka juga
membantai kaum muslimin di Suriah, Iran, Lebanon dan berbagai belahan dunia
lainnya. Semoga Allah ‘azza wa jalla menghancurkan mereka dan menolong kaum
muslimin.
Tak heran jika kaum muslimin dan para Pahlawan Islam
sejak dulu selalu memerangi Syi’ah. Ahli Sejarah Menyebutkan tentang Pahlawan
Besar Islam; Sholahuddin Al-Ayyubi rahimahullah,
وقد مدح علماء أهل السنة وفقهاؤهم وحكامهم هذا الفعل
الجميل لصلاح الدين ألا وهو القضاء على دولة العبيديين الرافضية الباطنية
“Sungguh Para Ulama, Fuqoho dan Pemerintah Ahlus
Sunnah memuji tindakan Sholahuddin Al-Ayyubi yang sangat baik, yaitu
menaklukkan Dinasti Ubaidiyyah yang menganut Syi’ah Rafidhoh Baathiniyyah.”
[Ad-Daulah Al-Fathimiyyah, hal. 141]
Karena memang Syi’ah dicetak sejak pertama kali untuk
merusak Islam dan menghunus pedang terhadap kaum muslimin. Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah rahimahullah berkata,
الصَّحَابَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ كَانُوا
أَئِمَّةَ الْهُدَى، وَمَصَابِيحَ الدُّجَى، وَأَنَّ أَصْلَ كُلِّ فِتْنَةٍ
وَبَلِيَّةٍ هُمُ الشِّيعَةُ وَمَنِ انْضَوَى إِلَيْهِمْ، وَكَثِيرٌ مِنَ
السُّيُوفِ الَّتِي سُلَّتْ فِي الْإِسْلَامِ إِنَّمَا كَانَتْ مِنْ جِهَتِهِمْ،
وَعُلِمَ أَنَّ أَصْلَهُمْ وَمَادَّتَهُمْ مُنَافِقُونَ، اخْتَلَقُوا أَكَاذِيبَ،
وَابْتَدَعُوا آرَاءً فَاسِدَةً، لِيُفْسِدُوا بِهَا دِينَ الْإِسْلَامِ،
وَيَسْتَزِلُّوا بِهَا مَنْ لَيْسَ مَنْ أُولِي الْأَحْلَامِ
“Para sahabat radhiyallaahu’anhum adalah imam-imam
petunjuk dan lentera-lentera penerang, dan sungguh pangkal semua fitnah
(kesesatan) dan bencana adalah Syi’ah serta orang-orang yang bergabung dengan
mereka; banyak sekali pedang terhunus terhadap Islam datang dari arah mereka,
dan diketahui bahwa asal mereka dan unsur yang membentuk mereka adalah
orang-orang munafik yang membuat-buat kedustaan dan mengada-adakan bid’ah
pemikiran-pemikiran yang rusak demi merusak agama Islam dan menyesatkan
orang-orang bodoh.” [Minhajus Sunnah, 6/370]
Dan ketahuilah, dahulu Pasukan Tatar yang kuat dan
gagah perkasa itu, ternyata suatu hari dapat dikalahkan oleh kaum muslimin,
tahukah Anda diantara sebab terbesar kemenangan kaum muslimin atas Tatar?
Jawabannya: Doa-doa kaum muslimin dari seluruh penjuru
negeri yang mereka panjatkan kepada Allah ‘azza wa jalla, karena Dia-lah yang
Maha Menolong dan Maha Perkasa serta Maha Mampu Mengalahkan musuh-musuh-Nya,
maka jangan lupa mendoakan saudara-saudara kita kaum muslimin yang sedang
bertempur melawan Syi’ah dan sekutu-sekutu mereka dari kalangan orang-orang
kafir dan musyrik.
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan tentang
Raja Mesir, Saifuddin Quthuz rahimahullah, Pemimpin kaum muslimin melawan Tatar
dalam perang ‘Ain Jalut, perang yang menentukan kemenangan kaum muslimin atas
Pasukan Tatar yang sangat kuat,
لما رأى عصائب التتار قال للأمراء والجيوش الذين معه:
لا تقاتلوهم حتى تزول الشمس وتفئ الظلال وتهب الرياح، ويدعوا لنا الخطباء والناس
في صلاتهم، رحمه الله تعالى.
“Ketika beliau telah melihat kumpulan-kumpulan besar
Pasukan Tatar, maka beliau berkata kepada para pemimpin dan pasukan yang
bersamanya:
“Janganlah kalian berperang hingga tenggelam matahari,
malam kembali gelap, angin pun berhembus, dan para khatib serta kaum muslimin
mendoakan kita dalam sholat mereka”.
Semoga Allah merahmati beliau.” [Al-Bidayah wan
Nihayah, 13/262]
Ingatlah pertolongan Allah ‘azza wa jalla yang sangat
mengagumkan terhadap Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan para sahabat
radhiyallahu’anhum pada Perang Badar tatkala mereka bermohon dan bersandar
hanya kepada-Nya,
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ
أَنِّي مُمِدُّكُم بِأَلْفٍ مِّنَ الْمَلآئِكَةِ مُرْدِفِينَ
“(Ingatlah) ketika kamu ber-istighatsah (memohon
pertolongan dalam keadaan genting) kepada Rabbmu, lalu Dia mengabulkan doamu:
Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu
malaikat yang datang berturut-turut.” [Al-Anfal: 9]
ALLAAHU AKBAR…!
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه
وسلم