Sabtu, 9 Jul
2016
Imam Masjidil Haram, Syaikh Abdurrahman
As-Sudais memberikan pelajaran yang sangat berharga melalui laman facebooknya.
Dalam postingan yang dituliskan beberapa jam lalu, Syaikh As-Sudais menerangkan
sembilan wasiat hidup yang diambil dari QS Al-Hujurat.
Sebagaimana diketahui, manusia tidak bisa
hidup bersendirian. Selain sebagai makhluk pribadi, manusia juga merupakan
makhluk sosial yang mau tidak mau harus bermuamalah dan berhubungan dengan
manusia lainnya. Nah apa saja sembilan wasiat tersebut?
1.Fa Tabayyanu
Maksudnya adalah agar segala berita yang
datang kepada manusia untuk dicek terlebih dahulu kebenarannya. Jangan sampai
ditelan mentah-mentah yang nanti akan menjadikan seseorang menyesal di kemudian
hari.
2.Fa Ashlihu
Terkadang dalam hidup bermasyarakat, ada
gesekan yang terjadi antara seseorang dengan yang lainnya. Maka seorang muslim
yang baik akan berusaha mendamaikan dan memperbaiki hubungan dua orang
saudaranya sebagaimana yang diwasiatkan dalam lafadz “Fa Ashlihu”
3.Wa Aqshithu
Berlaku adil merupakan sebuah kewajiban
yang harud ditunaikan seorang hamba dalam semua perbuatannya.
4.Laa Yaskhar
Derajat manusia di sisi Allah adalah
tergantung dari ketakwaannya. Karenanya, tidak patut seorang manusia
merendahkan manusia lainnya hanya karena faktor-faktor lain seperti harta,
jabatan, kedudukan ataupun rupa dan bentuk fisik.
5.Walaa Talmizu
Mencela merupakan perbuatan yang
dilarang. Karenanya Allah melarang agar seorang hamba menjaga lisannya dari
perbuatan mencela.
6.Wala Tanaabazu
Seorang manusia suka jika dipanggil
dengan nama panggilan yang baik. Sebaliknya, jika seseorang diberikan julukan
atau panggilan yang buruk, maka tentulah ia tidak akan suka. Karenanya untuk
menjaga hubungan antara sesama mukmin, Allah melarang seorang hamba memanggil
saudaranya dengan panggilan yang buruk.
7.Ijtanibu Katsiran Min Adz-Dzan
Salah satu induk dari perbuatan dosa
adalah Suudzan, atau berprasangka buruk. Karenanya, Allah memberikan larangan
agar manusia tidak jatuh ke dalam prasangka buruk.
8.Wala Tajassasu
Agar hidup bermasyarakat menjadi
harmonis, hendaknya seorang hamba tidak mencari-cari kesalahan orang lain atau
yang sering diistilahkan dengan Tajassus.
9.Walaa Yaghtab
Terakhir, Allah melarang perbuatan ghibah
atau membicarakan aib orang lain. Allah bahkan memberikan permisalan bahwa
orang yang meng-ghibahi saudaranya seolah-olah sedang memakan daging bangkai
saudaranya.
Demikian wasiat dari Imam Masjidil Haram
yang dinukil dari Surat Al-Hujurat. Semoga bermanfaat.