Friday, July 29, 2016

Terbongkar! Rencana Milisi Syiah Dan ISIS Akan Menduduki Turki Pasca Kudeta. OKI Memasukkan FETO Sebagai Kelompok Teroris !


ANKARA - Pernyataan dari seorang perwira militer pro-kudeta yang ditangkap dan ditahan di provinsi Hatay di sebelah selatan Turki mengungkapkan sebuah rencana mengerikan untuk menduduki Turki pasca percobaan kudeta dari sekelompok prajurit FETO/PDY yang digagalkan oleh keinginan kuat dari bangsa dan aparat keamanan Turki.

Sebagai bagian dari rencana yang dibuat dalam pertemuan di Pangkalan Udara Incirlik di Turki, sekitar seribu agen rahasia dari Mukhabarat Suriah akan menyelusup masuk ke Turki dengan bantuan, bersama dengan teroris bersenjata.

Target pertama

milisi adalah Iskenderun, yang akan diikuti dengan berbagai provinsi Turki lainnya, khususnya Istanbul dan Ankara, menurut prajurit FETO yang ditahan.


Organisasi teroris FETO/PDY yang dikepalai oleh Fetullah Gulen akan mengendalikan wilayah Turki di Eropa, sementara kekuatan-kekuatan pendudukan akan mencoba mengendalikan bagian lain dari Negara ini.

Seorang perwakilan Iran menghadiri pertemuan dimana keputusan kudeta ini dibuat, menurut perwira militer yang tertangkap itu.

Pada 15 Juli, elemen-elemen pengkhianat militer mencoba untuk menggulingkan pemerintahan Turki yang terpilih secara demokratis secara paksa, yang memicu berbagai insiden kekerasan, menewaskan 246 orang.

Tetapi, percobaan kudeta ini digagalkan saat rakyat Turki bersama dengan aparat keamanan berjuang melawan percobaan kudeta, di banyak titik, khususnya di Istanbul dan Ankara.
*Sumber: Surat kabar Turki Yeni Safak


OKI memperkenalkan rancangan resolusi untuk memasukkan Feto sebagai kelompok teroris

July 28, 2016
Sebuah rancangan resolusi yang akan memasukkan Organisasi Teror Gรผlenist (Feto) ke dalam daftar kelompok teroris, diperkenalkan pada pertemuan para menteri luar negeri negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada hari Rabu.
Draft tersebut diperkenalkan pada pertemuan persiapan yang dimulai Selasa di Jeddah, Arab Saudi dan disetujui oleh semua perwakilan anggota-negara OKI kecuali Mesir, menurut kantor berita resmi OKI.
Perwakilan Mesir menyatakan keberatan Kairo dengan mengutip “alasan hukum.”
“Kami selalu mendukung resolusi yang diambil secara bulat oleh OKI,” perwakilan Mesir mengatakan, kantor berita melaporkan tanpa memberikan nama perwakilan itu.
“Tapi untuk rancangan resolusi saat ini [tentang Feto], kami harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan Kairo untuk membahas prosedur hukum yang terlibat,” tambahnya.
Setidaknya 246 orang, termasuk anggota pasukan keamanan dan warga sipil, terbunuh dalam kudeta yang gagal, dan lebih dari 2.100 lainnya terluka dalam aksi protes melawan kudeta.
Fetullah Gulen dan Organisasi Teror Gรผlenist (Feto), yang berbasis di AS, disebut sudah sejak lama telah berada di balik usaha untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi ke lembaga Turki, khususnya militer, polisi, dan pengadilan, membentuk apa yang dikenal sebagai paralel negara.
Daily Sabah

Pengawal Revolusi: Kami Bertempur di Suriah 
untuk Lindungi Iran

Komandan Perlindungan di Pengawal Revolusi Iran Brigadir Gharji Zadeh mengatakan bahwa apa yang ia sebut sebagai para pembela kuil agama pergi ke Suriah bukan untuk membela Presiden Suriah Basyar Assad, melainkan untuk mempertahankan keberadaan Iran.
“(Iran) tidak harus menunggu kedatangan musuh ke perbatasan negaranya, tetapi harus dikejar di mana mereka berada,” katanya seperti dikutip Al-Jazeera (23/7).
Ia mencatat bahwa Garda Revolusi telah membuat perubahan yang signifikan dalam jajaran tentara Assad. Ia menunjukkan bahwa tentara sekuler Suriah sebelumnya melarang shalat di kamp-kamp dan tidak menembakkan peluru apapun terhadap Israel, katanya.
Perlu dicatat bahwa Iran telah mengalami kerugian besar dalam kepemimpinan militer untuk bertempur bersama rezim Suriah melawan oposisi. Perkiraan menunjukkan, korban mati di pihak mereka hampir mencapai tiga ratus orang di Suriah sejak Oktober tahun lalu.
Iran menyiarkan kematian militernya di media lokal hampir setiap hari, baik dari anggota angkatan bersenjata, Garda Revolusi dan mobilisasi rakyat (Basij) di berbagai bagian Suriah. Kehadiran petempur Iran di Suriah telah dikonfirmasi oleh Oposisi bersenjata Suriah.
Pada awal Mei lalu, kantor berita Iran melaporkan bahwa parlemen mengesahkan undang-undang yang memungkinkan pemerintah untuk memberikan kewarganegaraan kepada keluarga orang asing yang mau bertempur “untuk kepentingan negara”. Yang berarti bahwa kemungkinan berlakunya hukum ini pada pertarungan mendukung Iran di Suriah dan Irak.
Reporter: Salem