Friday, July 17, 2020

Tokoh Rujukan Sahabat Erdogan Dalam Kisah Penyerbuan Bani Saud Ke Makkah

Tokoh Rujukan Sahabat Erdogan dalam Kisah Penyerbuan Bani Saud Ke Makkah

Tentang Ahmad Zaini Dahlan Dan Sikap Ulama Ahlu Sunnah Terhadapnya
Tengku Zulkifli Usman, Kedengkiannya Terhadap Negeri Tauhid Arab Saudi, Memanipulasi Perjanjian Sykes-Picot Tahun 1916

Fitnat al-Wahhabiyya (Bahasa Arab: فتنة الوهابية, lit. ‘The Wahhabi Fitna‘) adalah sebuah buku kecil yang ditulis oleh Syaikh al-Islam Ahmad Zayni Dahlan (1816 / 17–1886 abad ke 19 masehi) Mufti Besar Syafi’i di Mekah. Dia menggambarkan di dalam Kitab tersebut sejarah ajaran sesat Wahhabisme di Najd dan Hijaz dan penyiksaan para Wahhabi yang menimpa umat Islam.
Begitu tulis admin FP Sahabat Erdogan dalam lamannya, 24 Juni 2020 lalu. Admin FP tersebut berdalih rujukan tersebut sebagai counter, meski di saat yang sama mengakui lampirannya meragukan untuk diyakini kebenarannya, debatable (bisa diperdebatkan).
Sosok Ahmad Zaini Dahlan penulis buku kecil tersebut, sudah sangat masyhur di kalangan ulama Ahlu Sunnah. Dia merupakan tokoh yang sangat benci kepada keberhasilan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab.

Selain Fitnah Al-Wahhabiyyah, Ahmad Zaini Dahlan juga menulis bukuAsna Al Matholib fi Najah Abi Tholib, Ad-Duror As-Saniyyah fi ar-Rod ‘alaa al-Wahhaabiyah yang termasuk ke dalam muatan dua bukunya; Khulaashotul Kalaam fi ‘Umaroo al-Balad al-Haroom, Al-Futuhat Al Islamiyyah ba’da Madho Al Futuhat An Nabawiyyah.
Seorang ulama India, Syaikh Muhammad Basyiir As-Sahsawaani al-Hindi dalam kitabnya yang berjudul “Shiyaanatul Insaan ‘an waswasah As-Syaikh Dahlaan” (Penjagaan Manusia Dari Igauan Syaikh Dahlan), beliau membongkar kejahilan dan kedustaan Syaikh Dahlan.
Banyak kedustaan Syaikh Dahlan yang telah diungkap oleh Syaikh As-Sahsawani Al-Hindi. Silahkan telaah sendiri kitab yang membongkar hakekat orang yang menjadi rujukan FP Sahabat Erdogan di tautan ini.
Syaikh Muhammad Rosyid Ridho rohimahulloh dalam muqoddimah di kitab Shiyanah Al Insan di atas, menulis: “Orang yang paling masyhur dari pencela-pencela (Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rohimahulloh) adalah Mufti Makkah Al Mukarromah, Ahmad Zaini Dahlan yang wafat tahun 1304 H. Ia telah mengarang sebuah risalah tentang itu yang seluruh permasalahannya berporos pada dua poros, yaitu: poros kebohongan dan kedustaan atas Syaikh (Muhammad). Kebodohan yang mana ia menyalahkan yang sebenarnya benar.”
Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin ‘Abdulloh Al Fauzan hafizhohulloh, mengomentari: “Di antara orang-orang yang mencegah dari dakwah tauhid adalah seorang laki-laki dari penduduk Makkah yang disebut Ahmad Zaini Dahlan. Ia telah menulis sebuah buku yang dimuati kesesatan dan kedustaan-kedustaan terhadap pendakwah-pendakwah tauhid, terlebih imam mereka, Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rohimahulloh.” [Sekapur sirih kitab Ta’yid Al Malik Al Mannan (hal. 5)].
Dalam Al Bayan wa Al Isyhar, Syaikh Sholih mengatakan: “Berkata sebagian orang-orang mulia dari kalangan ‘ulama Makkah, ‘Karangan-karangan Dahlan laksana bangkai yang tidak akan memakannya kecuali orang yang terpaksa. Ulama-ulama India, ‘Iraq, Nejed, dan selainnya telah membantahnya dan ‘menelanjanginya’ dan menjelaskan kesesatannya’” [Sebagaimana dalam catatan kaki Ta’yid Al Malik Al Mannan (hal. 23-24)].
Karena pemikiran Ahmad Zaini Dahlan tersebar luas dan memiliki dampak buruk yang besar, maka tidak sedikit ulama di seluruh dunia beramai-ramai membantah, mematahkan, menyingkap, dan menelanjangi kesesatannya.[]
Sumber: