Tentang Ahmad Zaini Dahlan Dan Sikap Ulama Ahlu
Sunnah Terhadapnya
Tengku Zulkifli Usman, Kedengkiannya Terhadap
Negeri Tauhid Arab Saudi, Memanipulasi Perjanjian Sykes-Picot Tahun 1916
Fitnat
al-Wahhabiyya (Bahasa Arab: فتنة الوهابية, lit. ‘The Wahhabi Fitna‘)
adalah sebuah buku kecil yang ditulis oleh Syaikh al-Islam Ahmad Zayni Dahlan
(1816 / 17–1886 abad ke 19 masehi) Mufti Besar Syafi’i di Mekah. Dia
menggambarkan di dalam Kitab tersebut sejarah ajaran sesat Wahhabisme di Najd
dan Hijaz dan penyiksaan para Wahhabi yang menimpa umat Islam.
Begitu
tulis admin FP Sahabat Erdogan dalam lamannya, 24 Juni 2020 lalu.
Admin FP tersebut berdalih rujukan tersebut sebagai counter, meski di saat
yang sama mengakui lampirannya meragukan untuk diyakini
kebenarannya, debatable (bisa diperdebatkan).
Sosok
Ahmad Zaini Dahlan penulis buku kecil tersebut, sudah sangat masyhur di
kalangan ulama Ahlu Sunnah. Dia merupakan tokoh yang sangat benci kepada
keberhasilan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab.
Selain Fitnah
Al-Wahhabiyyah, Ahmad Zaini Dahlan juga menulis bukuAsna Al Matholib fi Najah
Abi Tholib, Ad-Duror As-Saniyyah fi ar-Rod ‘alaa al-Wahhaabiyah yang
termasuk ke dalam muatan dua bukunya; Khulaashotul Kalaam fi ‘Umaroo
al-Balad al-Haroom, Al-Futuhat Al Islamiyyah ba’da Madho Al Futuhat An
Nabawiyyah.
Seorang
ulama India, Syaikh Muhammad Basyiir As-Sahsawaani al-Hindi dalam kitabnya yang
berjudul “Shiyaanatul Insaan ‘an waswasah As-Syaikh
Dahlaan” (Penjagaan Manusia Dari Igauan Syaikh Dahlan), beliau membongkar
kejahilan dan kedustaan Syaikh Dahlan.
Banyak
kedustaan Syaikh Dahlan yang telah diungkap oleh Syaikh As-Sahsawani Al-Hindi.
Silahkan telaah sendiri kitab yang membongkar hakekat orang yang menjadi
rujukan FP Sahabat Erdogan di tautan ini.
Syaikh
Muhammad Rosyid Ridho rohimahulloh dalam muqoddimah di
kitab Shiyanah Al Insan di atas, menulis: “Orang yang paling masyhur
dari pencela-pencela (Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rohimahulloh)
adalah Mufti Makkah Al Mukarromah, Ahmad Zaini Dahlan yang wafat tahun 1304 H.
Ia telah mengarang sebuah risalah tentang itu yang seluruh permasalahannya
berporos pada dua poros, yaitu: poros kebohongan dan kedustaan atas Syaikh
(Muhammad). Kebodohan yang mana ia menyalahkan yang sebenarnya benar.”
Syaikh
Dr. Sholih bin Fauzan bin ‘Abdulloh Al Fauzan hafizhohulloh, mengomentari:
“Di antara orang-orang yang mencegah dari dakwah tauhid adalah seorang
laki-laki dari penduduk Makkah yang disebut Ahmad Zaini Dahlan. Ia telah
menulis sebuah buku yang dimuati kesesatan dan kedustaan-kedustaan terhadap
pendakwah-pendakwah tauhid, terlebih imam mereka, Syaikh Muhammad bin ‘Abdul
Wahhab rohimahulloh.” [Sekapur sirih kitab Ta’yid Al Malik Al
Mannan (hal. 5)].
Dalam Al
Bayan wa Al Isyhar, Syaikh Sholih mengatakan: “Berkata sebagian orang-orang
mulia dari kalangan ‘ulama Makkah, ‘Karangan-karangan Dahlan laksana bangkai
yang tidak akan memakannya kecuali orang yang terpaksa. Ulama-ulama India,
‘Iraq, Nejed, dan selainnya telah membantahnya dan ‘menelanjanginya’ dan
menjelaskan kesesatannya’” [Sebagaimana dalam catatan kaki Ta’yid Al Malik
Al Mannan (hal. 23-24)].
Karena
pemikiran Ahmad Zaini Dahlan tersebar luas dan memiliki dampak buruk yang
besar, maka tidak sedikit ulama di seluruh dunia beramai-ramai membantah,
mematahkan, menyingkap, dan menelanjangi kesesatannya.[]
Sumber:
– FP AL-FIRQAH AN-NAJIAH (Jalan Golongan yang Selamat)
– Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
https://saudinesia.com/2020/07/17/tokoh-rujukan-sahabat-erdogan-dalam-kisah-penyerbuan-bani-saud-ke-makkah/
– Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
https://saudinesia.com/2020/07/17/tokoh-rujukan-sahabat-erdogan-dalam-kisah-penyerbuan-bani-saud-ke-makkah/