Ya Allah Ya Rabb,
Binasakanlah Agressor Syiah (Iran) Laknatullah Pembantai Anak-Anak/Perempuan
Ahlus Sunnah di Suriah, Irak, Yaman dan Penindas Keji Ahlus Sunnah di Iran, Seperti “Kaum-kaum
Terdahulu” Yang Telah Engkau Binasakan.
Jumlah kelompok Syiah
bersenjata yang membela rezim Assad di Suriah tercatat lebih dari 20 organisasi
yang memiliki kapasitas puluhan ribu
15 kelompok militan Syiah bersenjata yang
paling dominan berperang dan membantai kaum Muslimin Suriah sampai hari ini
Revolusi Suriah telah
memasuki kwartal ke-4 pada awal tahun 2015 ini. Revolusi yang telah memakan
korban ratusan ribu jiwa kaum Muslimin sipil Suriah, baik wanita, anak-anak
serta lansia yang tak berdaya.
Suriah telah menjadi
medan perang terbuka pasca revolusi bagi organisasi sektarian Syiah dari
seluruh dunia, yang datang untuk membela rezim Bashar al Assad dari kehancuran,
dan untuk melindungi tempat suci yang mereka klaim disana.
Sebagaimana kaum
Muslimin bersimpati dan datang menolong saudara mereka Muslimin sunni Suriah,
maka kaum Syiah dari berbagai Negara juga bersimpati pada saudara Syiah mereka
di Suriah.
Wakil Komandan
Pengawal Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami telah mengisyaratkan bahwa
kehadiran tentara Syiah Iran di Suriah terkait dengan kepentingan revolusi Iran
disana. Adapun Hizbullah di Libanon menampakkan keterlibatan diri mereka secara
terang-terangan, mereka turut berperang di medan nyata. Jumlah kelompok Syiah
bersenjata yang membela rezim Assad di Suriah tercatat lebih dari 20 organisasi
yang memiliki kapasitas puluhan ribu milisi.
Sebagaimana diketahui,
milisi Syiah dari berbagai belahan dunia datang berkumpul ke Suriah untuk
menjaga eksistensi salah satu rezim Syiah di muka bumi saat ini dan ikut andil
dalam salah satu pembantaian tersadis selama sejarah kaum Muslimin.
Apa saja kelompok
bersenjata Syiah yang berperang di Suriah?
DI bawah ini tercatat
lebih dari 20 kelompok milisi Syiah bersenjata sekarang berada di Suriah, yang
total keseluruhan milisi Syiah asing ini melebihi angka 100.000 tentara yang
datang dari berbagai Negara. Dan ini belum termasuk jumlah pasukan Rusia, China
dan Negara-negara Amerika latin yang menjadi sekutu Bashar al Assad.
Berikut ini adalah
data kelompok-kelompok militan Syiah;
1.
Pengawal Revolusi Iran
Iran berdiri di
samping rezim Bashar Al Assad dengan kekuatan penuh sejak awal revolusi Suriah.
Mereka terpaksa turut campur setelah melihat tekanan dari para pemberontak dan
khawatir runtuhnya sistem Syiah yang berkuasa, sebab itulah mereka mengirim
pasukan milik Garda Revolusi ke Suriah secara besar-besaran berkisar antara
angka 60-70.000 tentara, begitulah menurut pernyataan yang dibuat oleh seorang
Jendral pensiunan di Garda Revolusi pada majalah Reuters. Di mata banyak analis
saat ini, Garda Revolusi Iran lah yang mengelola Suriah hari ini.
Republik Syiah Iran
telah melihat untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka kematian Pengawal
Revolusi Iran di tangan mujahidin. Sebagaimana media massa Iran melaporkan
bahwa seorang perwira senior di Garda Revolusi Iran Jabbar Drisawi tewas dalam
pertempuran dengan mujahidin di pinggiran Damaskus.
2.
Hizbullah Libanon
Faksi politik
sekaligus perpanjangan tangan militer Iran di Libanon “Hizbullah” terlihat
lebih terang-terangan dalam membantu rezim Assad secara militer. Hal ini
disebabkan beberapa faktor, yang pertama adalah karena kesamaan ideologi dan
akidah Syiah dan kedua adalah faktor geografis dimana letak kedua Negara yang
bersebelahan. Hizbullah dapat mengakses dengan cepat dan mudah dalam menyuplai
tentara dan senjata kedalam Suriah. Sampai saat ini jumlah tentara Hizbullah
diperkirakan lebih dari 10.000 di dalam Suriah.
Aksi militer pertama
Hizbullah di Suriah secara terang-terangan terjadi pertama sekali pada April
2013. Di mana Hizbullah menginvansi kota Qushair di provinsi Homs, tatkala
mereka mampu merebut kota tersebut dari tangan Ahlus Sunnah, maka simpatisan
mereka di Beirut (Ibukota Libanon) membagi-bagikan manisan sebagai pesta atas
“kemenangan” Syiah atas Sunni. Dan saat ini Hizbullah masih berjibaku dan
semakin terdesak kalah di Qalamoun bahkan di dalam Libanon sendiri, setelah
Jabhah Nushrah mengumumkan perang terbuka atas Hizbullah baik di dalam Suriah
atau di dalam Libanon.
3.
Liwa’ Abul Fadhl Al-Abbas (Iraq)
Mereka adalah elemen
Syiah Iraq dipimpin oleh Jendral Abul Fadhl, yang mana mereka merupakan
pengikut fanatik “Gerakan Al-Sadr Iraq” yang dicetuskan pertama oleh Muqtada
Al-Sadr, sisanya adalah pelarian Syiah Iraq yang telah menetap di Damaskus
pasca perang yang melanda Iraq setelah invansi Amerika di sana. Bahkan tercatat
sebagian anggota mereka juga datang dari Negara-negara Asia Timur, Yaman dan Amerika.
Milisi Liwa’ Abul
Fadhl Al-Abbas (Iraq)
Brigade Syiah ini
didirikan pada 2012, dengan tujuan utamanya adalah untuk melindungi kuil Zainab
di Damaskus. Kemudian nama mereka mulai muncul kepermukaan pada 2013 setelah
terlibat dalam banyak peperangan untuk mempertahankan wilayah Sayyida Zainab,
pinggiran Damaskus dan Bandara Qalamoun dari gempuran Mujahidin.
4.
Brigade Dzul Fiqar
Didirikan pada Juni
2013, mereka adalah pecahan dari Liwa’ Abul Fadhl, yang mengklaim beranggotakan
para tentara Mahdi dan Ahlul Haq. Mereka banyak terlibat dalam peperangan di
jalan utama Bandara Damaskus, serta di desa Adra pinggiran Damaskus.
5.
Katibah Hizbullah Iraq
Hizbullah versi Iraq
ini ditengarai sebagai kelompok militan Syiah terbesar ke-4 di Iraq. Didirikan
pada akhir 2012 oleh pemimpin tertinggi mereka Wasiq Al-Battat awalnya dengan
nama Jaisyul Mukhtar (Tentara Pilihan), lalu dengan cepat berganti
nama menjadi “Hizbullah” versi Iraq.
Pada 2013 mereka
mengumumkan akan membantai siapa saja yang coba melengserkan rezim Assad di
Suriah. Mereka telah mengirim pasukan terlatih ke Suriah untuk menghadapi Mujahidin
dan melindungi kuil-kuil suci Syiah disana, dan segala puji bagi Allah tercatat
banyak sekali tentara mereka mati di tangan Mujahidin.
Jumlah kelompok Syiah
bersenjata yang membela rezim Bashar Al Assad di Suriah tercatat lebih dari 20
organisasi yang memiliki kapasitas puluhan ribu. Di bawah ini-nama-nama milisi
bersenjata Syiah;
6.
Katibah Sayyidus Syuhada’ (Iraq)
Kelompok ini dibentuk
pada bulan Juni 2013 di Iraq, lalu semua mereka berangkat ke Suriah. Disana
mereka terlibat dalam pertempuran mempertahankan wilayah Sayyidah Zainab di
pinggiran Damaskus. Ditengarai mereka memiliki hubungan dekat dengan sayap
militer Organisasi Al-Badr dan juga dengan Hizbullah versi Iraq.
7.
Pasukan As-Syahid Muhammad Baqir As-Sadr,
Sayap Militer Organisasi Al-Badr
Faylaq Badar didirikan
pada tahun 1980 M oleh Ulama tertinggi Syiah Iraq sekaligus sebagai ketua dewan
tertinggi majelis Revolusi Syiah di Iraq, Muhammad Baqir Al-Hakim, yang telah
tewas dibunuh pada tahun 2003. Kelompok ini didirikan sebagai perpanjangan
kepentingan Republik Syiah Iran di Iraq, mereka menjadi pihak oposisi terhadap
rezim Saddam Husein di masa itu.
Sekarang mereka terjun
ke Suriah dengan mengirim pasukan elit Syiah sekitar 2000 tentara. Mereka
memilik persenjataan yang lebih lengkap dan baik dibandingkan brigade Syiah
lainnya di Suriah. Mereka fokus memerangi mujahidin di Sayyidah Zainab, dan
terutama daerah selatan Damaskus. Dan juga terlibat dalam pertempuran di
Ghoutah timur dan jalan utama Bandara.
8.
Liga Ahlul Hak (Iran)
Kelompok ini menikmati
dukungan langsung oleh Gerakan Al-Quds di Iran. Diperkirakan jumlah mereka di
Suriah lebih dari 10.000 prajurit yang tersebar di pingiran Damaskus dan
mengkonsentrasikan kekutan mereka di tempat suci yang mereka yakini yaitu
wilayah Sayyidah Zainab.
9.
Faylaq Al-Wa’du As-Shadiq
Kelompok “janji setia”
ini didirikan pada 2006 di Iraq. Mereka adalah gabungan Syiah Iraq dan Suriah.
Diperkirakan jumlah mereka adalah ribuan yang tersebar di pinggiran Aleppo.
Mereka membuat pos-pos penjagaan di sana, dan terlibat bersama tentara rezim Bashar
Al Assad dalam mempertahankan Penjara Pusat Aleppo dari gempuran mujahidin.
10.
Harakah Hizb Nujaba’
Hizbullah mendirikan
kelompok ini untuk menampung mereka yang keluar dari Liga Ahlul Hak. Dipimpin
oleh Panglima sekaligus Sekjen Akram Al-Ka’bi, sosok yang telah terlibat dalam
banyak pertempuran di Suriah.
11.
Liwa’ Asadullah
Mereka adalah para
milisi Irak, yang sekarang bertempur di Suriah. Dengan kemampuan tempur tingkat
tinggi, dilengkapi peralatan lengkap dan canggih dan berseragam SWAT Iraq Army.
Kelompok ini dipimpin oleh Abu Fatimah Al-Mousawi. Jumlah mereka hanya 500
pasukan elit, yang ditempatkan di wilayah Sabinah selatan Damaskus dan Sayyidah
Zainab.
12.
Brigade Imam Husein
Brigade ini berbeda
dengan Kelompok Abu Al-Fadhl Al-Abbas, Brigade Imam Husein beranggotakan
prajurit Syiah dari Iraq, Iran, Afghanistan dan Pakistan. Sebagian besar mereka
ditempatkan di Provinsi Aleppo. Jumlah mereka diperkirakan 1.200 orang.
13.
Jaisyul Mahdi – Brigade Harapan
Jaisyul Mahdi adalah
pengikut Muqtada As-Sadr, mereka dipimpin oleh Ahmad As-Saadi, mereka bertugas
untuk melindungi tempat-tempat suci Syiah di Suriah.
14.
Detasemen Gerak Cepat
Tim khusus dari SWAT
Iraq Army ini dipimpin oleh Ahmad As-Saadi, beranggotakan pasukan gerak cepat.
Berada di Damaskus.
15.
Kelompok Ansharullah Yaman atau Al
Houthi/Hautsiyun
Banyak milisi Syiah
Hautsi/Houthi terlibat dalam pertempuran-pertempuran di timur dan tengah
Suriah. Sebuah surat kabar lokal mengutip pernyataan seorang pejabat senior rezim
Bashar al Assad bahwa ratusan milisi Hautsi telah memasuki Suriah difasilitasi
oleh Hizbullah Libanon sebelum akhirnya ditempatkan di front-front terdepan.
Surat kabar yang sama
melaporkan bahwa masuknya Hautsi ke Suriah bertepatan dengan pengumuman Hizbullah
untuk berperang membantu rezim Assad di Suriah.
Itulah 15 kelompok
militan Syiah bersenjata yang paling dominan berperang dan membantai kaum
Muslimin Suriah sampai hari ini. Selain mereka, kami juga mencatat ada beberapa
kelompok kecil Syiah dari Asia timur yang turut berpartisipasi dalam perang
Suriah, seperti: Garda Depan Saraya Khurasan dan Liwa’ Fatimiyun.*
Fazel
Haitamy, dikutip dari laman muqowwamah.com