PADA 26 Juni 2001,
majalah online indiareact.com menyatakan bahwa India dan Iran
mendukung rencana-rencana AS dan Rusia untuk melakukan serangkaian operasi
terbatas terhadap Taliban. Menurut artikel tersebut, operasi militer ini akan
dilakukan oleh pasukan AS dan Rusia dengan dukungan Uzbekistan dan Tajikistan.
Syiah sendiri adalah
sebuah agama yang memiliki doktrin penuh manipulasi dengan berkedok Islam. Di
dalam kitab-kitab induk kaum Syiah dapat diketahui doktrin-doktrin Syiah yang
secara jelas bertentangan dengan al-Qur’an, hadits dan akidah para sahabat
Nabi. Walaupun di dalam kenyataannya kaum Syiah jarang sekali bahkan tak pernah
mengemukakan doktrin mereka di tengah-tengah kaum Muslimin, namun dalam
komunitas Syiahnya mereka meyakini doktrin tersebut dengan sepenuh hati.
Salah satu sebab mengapa mereka menyembunyikan doktrin ajarannya
adalah apabila doktrin tersebut diajarkan sebelum seseorang menjadi Syiah pasti
akan mendapat penolakan. Karena doktrin itu bertentangan dengan ajaran Islam
yang selama ini diketahui umum. Oleh karena itu, mereka pun menyembunyikan
ajaran tersebut dengan doktrin sikap taqiyyah (berpura-pura), dan mereka
menyatakan bahwa Syiah juga sebuah madzhab dalam Islam sebagaimana
madzhab-madzhab lain seperti mazhab Syafi’i, Hambali, Maliki dan Hambali.
[Sumber: Syiah menguak tabir kesesatan dan penghinaannya
terhadap Islam/ Drs. Muhammad Thalib/ el-qassam]
Demi Perluas Ajaran Syiah,
Pemimpin Iran Gunakan Cara-cara Licik
BERBAGAI upaya
dilakukan para pemimpin Syiah untuk memperluas ajaran yang menyimpang dari
Islam ini. Sebagai contoh, mantan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad yang
terkenal sebagai simbol perlawanan Iran terhadap AS, kerap berkunjung ke
berbagai negara dengan penampilan sederhana, kemampuan diplomasi yang lugas,
tegas dan jelas, hingga mampu menarik massa dan kalangan akademisi seperti di Indonesia.
Berbagai kerjasama Iran-Indonesia juga kerap digagas setelah
Parlemen Iran yang diketuai Gholam Ali Haddad Adel dan pejabat-pejabat Iran
berkunjung ke Indonesia dan bertemu beberapa tokoh Islam Indonesia. Bahkan
sempat menggelar Konferensi Ulama Internasional Para Pemimpin Islam untuk Irak
di Bogor pada 4 April 2007. Konferensi ini dihadiri 9 negara seperti Iran,
Irak, Mesir, Malaysia, Lebanon, Pakistan, Suriah, Turki dan Indonesia, dengan
melibatkan tokoh Sunni dan Syiah.
Pemimpin Syiah kerap melakukan
kolaborasi dengan mitranya, bahkan “musuh” sekalipun, demi memenuhi syahwat
politik ekspansionis penyebaran ajaran dan kekuasaan Syiah. Ketika Khomeini
memegang tampuk pimpinan Revolusi Iran pada 1979, dia memerintahkan Jenderal
Ahmed Madani untuk menyerang warga Arabistan yang mayoritas Sunni, disebabkan
mereka menuntut hak yang telah dirampas oleh Shah Pahlevi sebelum digulingkan.
Nmaun, tuntutan tersebut dijawab oleh Khomeini dengan pembunuhan dan pengusiran
penduduk dari tanah air mereka sendiri.
Tak puas dengan luas teritorial yang telah dikuasai, Iran selaku
negara “Kiblat Syiah” juga ikut menyerang Irak dengan dalih menumbangkan rezim
Ba’ats pimpinan Saddam Hussein, kemudian membunuh ribuan rakyat Irak pada tahun
1984 (Perang Teluk I). Persis sebagaimana dilakukan George W. Bush yang
memborbardir Irak karena ingin menumbankan Saddam Husein dengan Tuduhan Irak
telah mengembangkan senjata pemusnah massal.
[sumber: Syiah,menguak tabir kesesatan dan penghinaannya
terhadap Isla