Sumber: Siyar A`lam An-Nubala karangan Imam
Dzahabi.
Kiriman : Waridi Madura
Kalau anda pernah menonton film dokumenter G30S/PKI anda pasti
ingat adegan penyiksaan yang dilakukan oleh segerombolan orang yang diklaim
sebagai anggota PKI. Mereka memukul, menendang bahkan menyayat-nyayat wajah
sang jenderal dengan menggunakan silet.
Tahukah anda bahwa adegan semacam ini dahulu pernah dilakukan oleh
kaum Syi`ah terhadap salah seorang ulama ahli hadits dari Mesir bernama Abu
Bakr An-Nabulsi.
Mengetahui dirinya dalam bahaya, beliau melarikan diri ke kota
Damaskus di Syam. Namun intelijen pemerintah berhasil menemukan tempat
persembunyian beliau.
Akhirnya beliau ditangkap dan dimasukkan ke dalam kotak kayu lalu
dibawa kembali ke Mesir.
Sesampai di Mesir beliau dibawa ke persidangan.
Beliau ditanya, “Kami mendapatkan berita bahwa anda mengatakan:
seandainya seseorang memiliki sepuluh anak panah, maka sembilan anak panah
harus dilemparkan kepada kami, sedangkan satu anak panah sisanya baru
dilemparkan kepada Romawi. Benarkah demikian?”
Dengan tenang beliau menjawab, “Saya tidak mengatakan demikian.
Yang saya katakan adalah: seandainya seseorang memiliki sepuluh anak panah,
maka sembilan anak panah harus dilemparkan kepada kalian, sedangkan satu anak
panah sisanya juga harus dilemparkan kepada kalian. Kalian telah mengubah
ajaran Islam, membunuh orang-orang shalih dan mengklaim ketuhanan.”
Akhirnya beliau dibawa ke ruang penyiksaan, kemudian disiksa dan
dipukuli. Bukan hanya itu, penguasa meminta kepada seorang algojo Yahudi untuk
mengulitinya hidup-hidup.
Dimulailah adegan kekejaman tersebut terhadap sang imam. Algojo
Yahudi memulai menguliti beliau dari kepala dengan menggunakan pisau tanpa rasa
kasihan sama sekali. Sementara beliau hanya membaca sebuah ayat:
ﻙَﺍﻥَ ﺫَٰﻝِﻙَ ﻑِﻱ ﺍﻝْﻙِﺕَﺍﺏِ ﻡَﺱْﻁُﻭﺭًﺍ
“Sungguh hal itu telah tertulis di dalam kitab.”
Beliau menyadari bahwa takdirnya sedang dijalankan.
Sedikit demi sedikit kulit beliau dipisahkan dari dagingnya
sementara beliau hanya membaca ayat tersebut.
Ketika sampai dada, akhirnya algojo Yahudi itu tidak tega
melihatnya. Ia menusukkan pisaunya ke dada sang imam, tepat pada jantungnya.
Sang imam pun syahid.
Jadi, Anda masih berpikir AJARAN SYIAH bagian dari ISLAM?