Negeri Yaman kita kenal
sebagai negeri yang memiliki banyak ulama dan menjadi tujuan para penuntut ilmu
dari berbagai negara untuk belajar agama. Markiz-markiz dakwah (pondok pesantren)
banyak betebaran di berbagai tempat dengan ribuan thulab (pelajar) yang
langsung dapat belajar di bawah bimbingan para ulama.
Namun tidak pernah kita sangka dalam
beberapa waktu terakhir perubahan yang luar biasa telah terjadi. Para ulama
Yaman yang selama ini kita kenal berdakwah di atas sunnah dan berjalan bersama
para ulama khibar satu per satu berjatuhan diterpa fitnah.
Kini terdapay sejumlah
ulama yang berdiri di belakang Muhammad Al Imam dan menjadi pembela terhadap
watsiqoh (perjanjian damai) yang dilakukannya. Padahal para ulama khibar di
negeri saudi telah mentahdzir Muhammad al-Imam, yang tahdzir tersebut hingga kini belum dicabut. Di
antara ulama yang telah mentahdzir Muhammad Al Imam adalah Syaikh Robi bin Hadi
al-Madkholi, Syaikh Ubaid al-Jabiri, Syaikh Abdulloh Al-Bukhori, dan masyayikh
lainnya.
Fitnah
Muhammad Al Imam tidak hanya menimbulkan kekacauan dakwah di Yaman, namun
merembet ke berbagai negeri, termasuk Indonesia. Orang-orang yang selama ini
sudah terasuki virus mumayyi’ seolah mendapat darah segar dengan adanya fitnah
Muhammad Al Imam. Apa yang dilakukan Muhammad Al Imam dan pembelaan para ulama
Yaman kepadanya, dijadikan hujjah yang kokoh oleh para mumayyi’in untuk
menyerang salafiyyin.
Mereka seolah menutup
mata terhadap kesalahan besar dan sangat nyata, yang dilakukan Muhammad Al
Imam. Mereka juga menutup mata terhadap tahdzir dari para ulama khibar
terhadap Muhammad Al Imam. Allohul Musta’an.
Sumber: Majalah Fawaid, edisi ke-11/II/1436H-2015