Friday, August 7, 2015

Rais Aam NU Dr (HC) KH Ma'ruf Amin Dukung Fatwa Sesat Syiah

Akhirnya Ketua MUI Pusat KH.Maruf Amin Keluarkan Tulisan Dukung Fatwa Sesat Syiah

Dalam rubrik opini Harian Nasional Republika, Kamis 8 November 2012, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bidang Fatwa DR (HC) KH.Ma’ruf Amin, mengeluarkan tulisan mendukung kesatan Syiah (Imamiyah Itsna ‘Asyariyah) sesuai fatwa MUI Provinsi Jawa Timur. Berikut ini tulisan lengkapnya:
Menyikapi Fatwa MUI Jatim
oleh: DR (HC) KH MA’RUF AMIN
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat

.............................................
Mengingat perbedaan pokok itu, MUI menghimbaukepada ummat Islam Indonesia yang berpaham Ahlussunnah wall jamaaah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah
..............................................................
Rupanya, kasus seperti di Sampang juga dihadapi MUI Kabupaten/kota di Jawa Timur. Ajaran yang disampaikan tidak jauh beda dengan ajaran Tajul Muluk di Sampang. Beberapa MUI di Jawa Timur juga mengeluarkan fatwa serupa, yakni menetapkan Syiah yang diajarkan di daerah mereka adalah ajaran sesat.

Setelah melakukan serangkaian penelitian yang mendalam dan berkonsultasi dengan MUI pusat dan MUI Jatim mengukuhkan fatwa serupa. Mencermati hal itu penulis menyimpulkan , bahwa MUI Fatwa Jatim tentang Syiah sudah pada tempatnya dan sesuai aturan.

Cuplikan dari sumber :

MUI Pusat Mengesahkan Dan Mendukung Fatwa MUI Jatim Tentang Kesesatan Syiah

Kaum Muslimin Indonesia hendaknya bersyukur pada Allah subhana wa ta’ala, pasalnya penjelasan MUI Pusat tentang Fatwa MUI Jatim yang mengatakan Syiah adalah Sesat dan Menyesatkan yang selama ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang sudah lama kebingunan akhirnya keluar juga.
Dalam penjelasannya di Harian Republika pada hari ini (8/11/2012), Ketua MUI Pusat, KH. Ma’ruf Amin mengatakan, “Setelah melakukan serangkaian penelitian dan berkonsultasi dengan MUI Pusat, MUI Jatim mengukuhkan fatwa serupa. Mencermati hal itu, penulis menyimpulkan, bahwa Fatwa MUI Jawa Timur tentang Syiah sudah pada tempatnya dan sesuai aturan.”
KH. Ma’ruf Amin adalah ulama di MUI Pusat yang diberikan amanah oleh Dewan Pimpinan MUI Pusat untuk dapat berbicara atas nama MUI, selain beliau di jajaran ketua-ketua MUI Pusat tidak berhak mengeluarkan statement dan pernyataan tentang berbagai masalah atas nama MUI, seperti Umar Shihab yang selama ini banyak mengeluarkan pernyataan bahwa Syiah tidak sesat. Ini sesuai dengan rapat Dewan Pimpinan MUI Pusat hari Selasa, 9 shafar 1433 H/ 3 jan 2012. Agendanya membahas masalah syiah. Hasilnya antara lain sbb :
Rapat memutuskan Umar Shihab (salah satu ketua MUI, bukan ketua umum!) bersalah karena menyatakan Syiah tidak sesat dengan mengatasnamakan institusi MUI. Yang berhak memberi statement adalah K.H. Ma’ruf Amin (selaku koordinator Ketua II MUI) atau yg ditunjuk oleh Rapim DP MUI.
MUI tetap konsisten dengan Keputusan Rakernas MUI tgl 7 Maret 1984 tentang faham Syiah (yang berbeda dengan ahlussunnah dan wajib diwaspadai).
(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)
http://www.lppimakassar.com/2012/11/mui-pusat-mengesahkan-dan-mendukung.html
Cuplikan dari sumber :

KH Ma’ruf Amin: “Saya Dukung Daerah Keluarkan Fatwa Syiah Sesat”

“Kalau daerah-daerah mau mengeluarkan fatwa Syiah sesat karena adanya kasus penyimpangan di wilayah mereka, MUI pusat mempersilahkan, namun untuk secara nasional masih belum bisa,” ujar KH. Ma’ruf Amin, salah seorang komisi fatwa MUI Pusat kepada Islampos.com Jumat malam kemarin (13/9/2013) di sela-sela acara pembukaan Rakernas MUI di Hotel Twin Plaza, Jakarta.
Walaupun begitu, Ma’ruf Amin mendukung penuh upaya daerah-daerah yang mengeluarkan fatwa sesat terhadap ajaran Syiah jika memang para pengikut Syiah tersebut telah mendakwahkan ajaran yang sesat di tengah kaum Muslimin.[fq/islampos]
Cuplikan dari sumber :

KH. Ma’ruf Amin: Gerakan Anti Syiah Sebagai Pemelihara Umat

Wakil Ketua MUI Pusat, KH. Ma’ruf Amin, setuju dengan gagasan yang disampaikan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANAS) untuk memelihara umat Islam Indonesia dari aliran sesat Syiah.
Ditambahkannya, kita harus mampu menunjukkan bahwa Syiah di Indonesia adalah sesat. Kita perlu melakukan Tahqiiqul Waaqi’ (pembuktian lapangan).
Terakhir, wakil ketua MUI  pusat ini mengakui adanya pihak-pihak  yang mempersulit peneluran fatwa kesesatan Syiah di pusat. Namun, beliau tidak menjelaskan siapa pihak-pihak tersebut.
Diberitakan kiblat.net sebelumnya, puluhan ulama dan tokoh Islam hari ini mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia pusat di Gedung MUI Jl. Proklamasi No. 51, Menteng, Jakarta Pusat. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari deklarasi Aliansi Nasional Anti Syiah (ANAS) pada 22 April lalu di Bandung.
Sumber: Kiblat
Cuplikan dari sumber :

Ini pernyataan KH. Ma'ruf tentang Quraisy Shihab pendukung syiah

Meskipun dalam pengurus MUI Pusat ada tokoh yang mendukung Syiah seperti Prof. Umar Shihab, Buku Panduan MUI, “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia” tetap harus diterbitkan karena ada amanah fatwa MUI tahun 1984 untuk mewaspadai masuknya ajaran Syiah di Indonesia. Dan alhamdulillah buku itu sudah tersebar luas di masyarakat.
Fatwa 1984 tersebut masih menggantung, Syiah bagaimana yang harus diwaspadai. Karena itu, dalam buku ini kami jelaskan dan gambarkan bentuk ajaran dan pergerakan Syiah di Indonesia yang harus diwaspadai.
Saya sebenarnya pernah diakali untuk pergi ke Iran tapi saya tidak pernah mau. Makanya yang lain pergi ke Iran, saya tidak. Karena itu, sepulang dari Iran Umar Shihab mendukung Syiah.
Syiah di Indonesia yang kita temukan, tidak bisa kita pungkiri memang mempraktekkan makian kepada sahabat-sahabat Nabi.
Bukan literatur, kalau literaturnya ada. Seperti di Sampang, bukti lapangannya ada, mencaci maki sahabat Nabi. Di Jawa Timur, mereka (pemerintahnya) berani, Ulamanya bersatu. Meskipun waktu itu ada tekanan dari (beberapa orang) Kemenag, saya tetap mendukung fatwa MUI Jatim tentang kesesatan Syiah karena sudah prosedural (Baca disini:http://www.lppimakassar.com /2012/11/mui-pusat-mengesahkan-dan-mendukung.html) Begitu juga saya mendukung MUI Daerah untuk keluarkan fatwa serupa kalau sudah menemukan bukti lapangan.
Quraish Shihab itu jelas sekali mendukung Syiah dalam bukunya “Sunni-Syiah Dalam Genggaman Ukhuwah, Mungkinkah?,”
Cuplikan dari sumber :

MUI Pusat Tegaskan Quraish Shihab Sebagai Pendukung Kelompok Sesat Syi’ah

Selain mengatakan bahwa Buku Panduan MUI berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia” tetap harus diterbitkan karena ada amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tahun 1984, Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Dr (HC) KH Ma’ruf Amin juga menegaskan jika Prof Quraish Shihab sebagai pendukung sejati kelompok sesat Syi’ah.
KH Ma’ruf Amin: ‘Cara Berpikir Wahid Institute Itu Sekuler, Berbahaya bagi Akidah Umat Islam’
Menurut KH Ma’ruf Amin, itu karena lembaga yang didirikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini cara berpikirnya sekuler.
Yang dilakukan MUI termasuk fatwa-fatwa itu dalam rangka menjaga akidah,” kata Ketua Komisi Fatwa MUI ini.
Kata Kiai Ma’ruf Amin, cara berpikir Wahid Institute yang sekuler tidak cocok diterapkan di Indonesia. “Wahid Institute itu tidak cocok hidup di Indonesia, dan berbahaya bagi akidah umat Islam,” jelasnya.
Cuplikan dari sumber :

KH Ma’ruf Amin, menyayangkan lolosnya ulama Syiah asa Iran ceramah di Masjid Istiqlal

MUI: Jika Syiah Diizinkan Ceramah di Istiqlal, Aliran Lain Minta IkutWAKIL Ketua MUI Pusat, KH Ma’ruf Amin, menyayangkan lolosnya ulama Syiah asa Iran ceramah di Masjid Istiqlal. Sikap MUI, lanjutnya, jelas memandang syiah sebagai aliran yang menyimpang.
“Kalau ulama Syiah berceramah di Masjid Istiqlal, ia dapat menyampaikan ajarannya, menimbulkan pro kontra dan pertentangan,” tegasnya kepada Islampos, lewat sambungan telepon, Jum’at (28/11).

Menurutnya, sebaiknya Masjid Istiqlal diisi oleh satu model saja, yakni ahlussunnah wal jamaah. Sedangkan memberikan izin tokoh Syiah berceramah, hanya akan membuat aliran lainnya melakukan hal serupa.

 “Kalau Syiah diizinkan, aliran lain akan minta ceramah dan masjid istiqlal menjadi gaduh,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, H Mubarak menegaskan,ceramah tokoh Syiah di Istiqlal datang atas permintaan Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra. “Ceramah ini inisiatif mereka,” ujarnya kepada Islampos.
Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra sendiri didirikan pada tahun 2012 di Jakarta Selatan. Saat didirikan ketua Prodi dipegang tokoh-tokoh Syiah antara lain Dr Umar Shahab, MA dan Dr. Haidar Bagir MA.
Beberapa pengajar dalam sekolah tinggi filsafat ini adalah lulusan Iran. Di antaranya, Dr. Khalid Walid, alumnus dari Qom dengan desertasinya “Pandangan Eskatologi Mulla Shadra”. Walid juga Wakil Ketua Yayasan Hikmat Al-Mustofa Jakarta. Kini Walid dipercaya sebagai Ketua STFI Sadra. Pengajar lain juga ada Abdullah Beik, MA, lulusan Qom tahun 1991 dan Dr. Muhsin Labib.
Sampai berita ini diturunkan, pihak Sekolah Tinggi Filsafat islam Sadra yang disebut sebagai inisiator ceramah, belum memberikan keterangan. Islampos sudah berusaha menghubungi, tapi pihak kampus masih enggan berkomentar. [andi/islampos]

KH Ma’ruf Amin Jabarkan Fakta-fakta Syiah di Indonesia

Meskipun dalam pengurus MUI Pusat ada tokoh yang mendukung Syiah seperti Prof. Umar Shihab, Buku Panduan MUI, “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia” tetap harus diterbitkan karena ada amanah fatwa MUI tahun 1984 untuk mewaspadai masuknya ajaran Syiah di Indonesia. Dan alhamdulillah buku itu sudah tersebar luas di masyarakat.
tentang kesesatan Syiah, kami butuh bukti lapangan orang Syiah memaki sahabat. Karena Jalaluddin Rakhmat itu sering menyangkal jika dituduh memaki sahabat.