Monday, October 12, 2015

Amerika Bangkrut, Keok Dan Menyesal Perang Di Afghanstan !

Donald Trump: Kebijakan Perang Afghanistan Merupakan Kesalahan Fatal

Donald Trump, kandidat presiden AS dari partai Republik pada hari Selasa (06/10) kemarin mengatakan bahwa keputusan Amerika menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 merupakan sebuah kesalahan yang fatal.
Namun, ia menambahkan saat ini pasukan Amerika perlu tetap bertahan untuk menghindari jatuhnya pemerintahan.
“Kita telah membuat kesalahan fatal dengan terlibat di sana (Afghanistan),” kata Trump. “(Dan kini) semua jadi berantakan, …jadi berantakan, pada titik ini barangkali kita harus tetap membiarkan pasukan AS berada di Afghanistan karena pemerintahan (boneka) akan bisa segera jatuh dalam waktu dua detik setelah kepergian mereka,” tambahnya.
Sudah sejak lama Trump menyebut Perang Iraq sebagai kesalahan, namun dalam wawancara di stasiun CNN pada hari Selasa kemarin merupakan pertama kali bagi politisi “doyan perang” itu menggambarkan perang Amerika di Afghanistan dengan istilah yang sama, yaitu kesalahan fatal.
Sementara hampir semua kandidat presiden AS pada pemilu 2016 nanti sepakat bahwa mereka percaya Perang Iraq sebagai suatu kesalahan, namun tidak ada yang menyesalkan invasi Amerika ke Afghanistan menyusul serangan spektakuler al-Qaidah terhadap WTC dan Pentagon pada tahun 2001 silam.
Sejumlah komentar Trump muncul bersamaan dengan adanya laporan bahwa Presiden Barack Obama sedang mempertimbangkan untuk menarik pasukan Amerika dalam jumlah besar dari Afghanistan tahun depan. Ia mengatakan akan menyepakati keputusan itu, dan juga ia percaya bahwa Amerika sudah harus meninggalkan pasukan yang tersisa di Iraq.
“Dengan berat hati saya akan meninggalkan pasukan di sana, percayalah saya merasa tidak nyaman dengan kebijakan tersebut,” kata Trump menyinggung soal kehadiran Amerika di Afghanistan.
Trump mengatakan bahwa ia mendukung kebijakan AS untuk menghindari terjebak dalam berbagai konflik di luar negeri seperti di Iraq dan Afghanistan. Baru-baru ini, ia juga menyarankan supaya Amerika menarik diri atau mengurangi keterlibatannya dalam perang melawan ISIS di Suriah, untuk kemudian membiarkan Rusia mengambil alih tugas tersebut. Saat ini Rusia terus meningkatkan intensitas keterlibatannya di Suriah demi mendukung rezim Assad tetap berkuasa.
Namun, Trump juga menyatakan dukungan terhadap pengerahan kembali pasukan tempur Amerika untuk mengusir ISIS di Iraq.
Menurut jajak pendapat Gallup pada bulan Juni 2015, sebanyak 54% orang Amerika percaya bahwa keputusan Amerika mengirim pasukan ke Afghanistan pada tahun 2001 bukan sebagai kesalahan. Sementara menurut jajak pendapat yang sama, 42% warga Paman Sam menganggap itu sebagai kesalahan.
Sumber: CNN

Kandidat Presiden AS: Tak Ada Alasan Bagi Amerika Terlibat Perang di Afghanistan

Tampil dalam program siaran CNN bersama Wolf Blitzer, pekan ini, kandidat presiden AS dari partai Republik Rand Paul berbicara tentang peran pasukan Amerika di Afghanistan. Pada kesempatan itu, ia juga menyinggung isu pengawasan terhadap peredaran senjata serta serangan udara ke Suriah.
Paul menyampaikan kepada Blitzer bahwa serangan udara terbaru militer Amerika yang menghantam sebuah rumah sakit di Kunduz di bagian utara Afghanistan memicu beragam pertanyaan soal keterlibatan yang terus berlanjut negara Uncle Sam tersebut di Afghanistan.
Hingga saat ini Amerika telah memasuki tahun ke-14 invasi mereka di Afghanistan dan sulit bagi Amerika untuk keluar begitu saja karena hal itu sama saja dengan mengembalikan keadaan dan situasi seperti sebelum invasi tahun 2001. Tingkat ketergantungan pemerintah boneka di Kabul terhadap AS masih cukup tinggi, sementara Taliban semakin menguat dan eksis di berbagai propinsi dan distrik.
Rand Paul mengatakan ada persoalan besar yang harus dijawab oleh Presiden Obama. Ia mengajukan pertanyaan, “Mengapa kita masih berperang di Afghanistan? Apa tujuan perang Amerika tersebut? Apa misi perang Amerika (di Afghanistan)? Dan, mengapa kita membom setiap orang di Afghanistan?”
“Saya kira dulu kita punya alasan atau misi yang jelas pasca serangan 11/9, namun alasan itu kini telah usang selama bertahun-tahun… Dan sama sekali tidak ada alasan lagi bagi AS untuk terus terlibat di sana,” imbuhnya.
Paul termasuk tokoh Amerika yang cukup kritis terhadap insiden serangan udara Amerika terhadap rumah sakit DWB di Kunduz pada pekan lalu, dan menyebutnya sebagai sesuatu yang sangat tidak bisa diterima. Ia mengatakan kepada Blitzer bahwa kecelakaan tragis bisa saja terjadi jika anda terlibat dalam perang, tetapi “saya tidak bisa memahami mengapa kita masih terlibat di Afghanistan”.
Sumber: wkyt.com; CNN

Harga Perang Amerika Di Afghanistan
PERANG Afghanistan semakin hari semakin menyedot kantong Amerika. Tahun 2010, Obama telah meminta $ 33 miliar lebih untuk membantu mendanai 30.000 tentara tambahan yang dikirim ke Afghanistan. Kongres Amerika menyetujui anggaran ini dan menambahkan miliaran dolar dalam pengeluaran non-militer. Lantas, siapa yang menjadi korban? Soal anggaran, tiada lain tiada bukan, rakyat Amerika sendiri yang harus menanggung pajak.
Biaya perang sejauh ini
Menurut data, Kongres AS telah menggelontorkan dana tidak kurang dari $ 345 milyar hanya sampai tahun 2010 saja untuk perang di Afghanistan. Dari jumlah itu, menurut Congressional Budget Office (CBO), sekitar $ 22 milyar dihabiskan dengan kegiatan yang terkait perang di negara lain. Sedangkan menurut the cost of war, Amerika sampai 7 Desember 2012 ini sudah mengeluarkan biaya sekitar $ 591 milyar.
Perbandingan anggaran dengan Perang Iraq
Sebesar $ 708 milyar telah tersedot mendanai perang Irak, kata CBO. Tapi Afghanistan menjadi medan perang yang lebih mahal, karena langkah operasi militer AS di Irak memperlambat dan mempercepat di Afghanistan.
Tahun fiskal 2010, yang berakhir 30 September, menjadi tahun pertama dimana lebih banyak uang dialokasikan ke Afghanistan (sebesar $ 723 milyar), menurut National Priorities Project.
Anggaran untuk militer dan polisi Afghanistan
Lebih dari $ 25 miliar telah habis untuk pelatihan dan melengkapi Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan yang terdiri dari tentara dan polisi, menurut Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afganistan. Ini dimaksudkan agar tentara dan polisi Afghanistan juga memerangi Taliban.
Biaya militer AS di masa depan
Beban masa depan menjadi tanda tanya, sebagian karena jumlah pasukan yang tidak pasti. Obama mengatakan ia ingin memulai penarikan pasukan dari Afghanistan pada pertengahan 2011, tapi tidak jadi juga. Sampai sekarang, tidak ada batas waktu kapan penarikan ditetapkan.
Perkiraan biaya per pasukan per tahun di Afghanistan bervariasi dari $ 500.000 menjadi $ 1.000.000. Ini belum termasuk biaya medis dan kompensasi para veteran perang. [sa/islampos/thestar/costofwar]

Penyebab utama AMERIKA SERIKAT bangkrut adalah karna biaya PERANG !!! , anda bisa bayangkan Amerika harus menguras anggaran puluhan triliun dollar untuk perang di Irak, Afghanistan, perang melawan terorisme (mujahidin) secara global, dan rencana menyerang suriah (masih mikir, keduluan bangkrut sih)..
Lalu apa yang mereka dapatkan atas perang melawan mujahidin, yang jelas mereka membuat makar tapi makar ALLAH Ta'ala jauh lebih hebat.. bukannya gerakan jihad makin berkurang, eh malah berkembang tuh jihad global (Allahu akbar), AS tidak terlintas dikepala hotaknya bahwa mujahidin yang mereka perangi dulu di afghanistan (AL QAEADA) sekarang semakin berkembang dan melebarkan sayapnya.. Kini Al Qaeda samakin eksis dengan kekuatannya, mulai dari Somalia (Al shabaab), berkembang di semenanjung arab (AQAP), berlanjut di Iraq, di Kaukasus, di Afrika barat (AQIM), berlanjut di Sinai, saat ini di Suriah (Jabhah nushroh dan ISIS), Dan tentu anda tidak bisa melupakan THALIBAN dipakistan, Allahu akbar..!! Ini semakin menggentarkan mereka, DAN INILAH HASIL DARI MAKAR MERAKA...
Bangkrutnya mereka disamping berkembangnya gerakan jihad global hanya semakin menjelaskan kepada kita bahwa kekuasaan itu semakin dekat atas Izin Allah walhamdulillah, Khilafah yang dahulu hanya sebatas mimpi (menurut kaum munafiq) tapi sekarang bukan sekedar impian tapi tujuan yang realistis dan pasti adanya, Tsumma takunu Khilafah 'ala minhajin Nubuwah/ kemudian akan datang khilafah yang bermanhaj kenabian (HR AHMAD). Allahu akbar... Allahu akbar... wallahu akbar!!
(belajar meng) analisis : Ailon pratama (infokom LDK Al KARAMAH