Donald Trump: Kebijakan
Perang Afghanistan Merupakan Kesalahan Fatal
Donald Trump, kandidat
presiden AS dari partai Republik pada hari Selasa (06/10) kemarin mengatakan
bahwa keputusan Amerika menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 merupakan sebuah
kesalahan yang fatal.
Namun, ia menambahkan saat ini
pasukan Amerika perlu tetap bertahan untuk menghindari jatuhnya pemerintahan.
“Kita telah membuat kesalahan
fatal dengan terlibat di sana (Afghanistan),” kata Trump. “(Dan kini) semua
jadi berantakan, …jadi berantakan, pada titik ini barangkali kita harus tetap
membiarkan pasukan AS berada di Afghanistan karena pemerintahan (boneka) akan
bisa segera jatuh dalam waktu dua detik setelah kepergian mereka,” tambahnya.
Sudah sejak lama Trump
menyebut Perang Iraq sebagai kesalahan, namun dalam wawancara di stasiun CNN
pada hari Selasa kemarin merupakan pertama kali bagi politisi “doyan perang”
itu menggambarkan perang Amerika di Afghanistan dengan istilah yang sama, yaitu
kesalahan fatal.
Sementara hampir semua
kandidat presiden AS pada pemilu 2016 nanti sepakat bahwa mereka percaya Perang
Iraq sebagai suatu kesalahan, namun tidak ada yang menyesalkan invasi Amerika
ke Afghanistan menyusul serangan spektakuler al-Qaidah terhadap WTC dan
Pentagon pada tahun 2001 silam.
Sejumlah komentar Trump
muncul bersamaan dengan adanya laporan bahwa Presiden Barack Obama sedang
mempertimbangkan untuk menarik pasukan Amerika dalam jumlah besar dari
Afghanistan tahun depan. Ia mengatakan akan menyepakati keputusan itu, dan juga
ia percaya bahwa Amerika sudah harus meninggalkan pasukan yang tersisa di Iraq.
“Dengan berat hati saya akan
meninggalkan pasukan di sana, percayalah saya merasa tidak nyaman dengan
kebijakan tersebut,” kata Trump menyinggung soal kehadiran Amerika di
Afghanistan.
Trump mengatakan bahwa ia
mendukung kebijakan AS untuk menghindari terjebak dalam berbagai konflik di
luar negeri seperti di Iraq dan Afghanistan. Baru-baru ini, ia juga menyarankan
supaya Amerika menarik diri atau mengurangi keterlibatannya dalam perang
melawan ISIS di Suriah, untuk kemudian membiarkan Rusia mengambil alih tugas
tersebut. Saat ini Rusia terus meningkatkan intensitas keterlibatannya di
Suriah demi mendukung rezim Assad tetap berkuasa.
Namun, Trump juga menyatakan
dukungan terhadap pengerahan kembali pasukan tempur Amerika untuk mengusir ISIS
di Iraq.
Menurut jajak pendapat Gallup
pada bulan Juni 2015, sebanyak 54% orang Amerika percaya bahwa keputusan
Amerika mengirim pasukan ke Afghanistan pada tahun 2001 bukan sebagai
kesalahan. Sementara menurut jajak pendapat yang sama, 42% warga Paman Sam
menganggap itu sebagai kesalahan.
Sumber: CNN
Kandidat Presiden AS: Tak Ada Alasan Bagi
Amerika Terlibat Perang di Afghanistan
Tampil dalam program siaran
CNN bersama Wolf Blitzer, pekan ini, kandidat presiden AS dari partai Republik
Rand Paul berbicara tentang peran pasukan Amerika di Afghanistan. Pada
kesempatan itu, ia juga menyinggung isu pengawasan terhadap peredaran senjata
serta serangan udara ke Suriah.
Paul menyampaikan kepada
Blitzer bahwa serangan udara terbaru militer Amerika yang menghantam sebuah
rumah sakit di Kunduz di bagian utara Afghanistan memicu beragam pertanyaan
soal keterlibatan yang terus berlanjut negara Uncle Sam tersebut di
Afghanistan.
Hingga saat ini Amerika telah
memasuki tahun ke-14 invasi mereka di Afghanistan dan sulit bagi Amerika untuk
keluar begitu saja karena hal itu sama saja dengan mengembalikan keadaan dan
situasi seperti sebelum invasi tahun 2001. Tingkat ketergantungan pemerintah
boneka di Kabul terhadap AS masih cukup tinggi, sementara Taliban semakin
menguat dan eksis di berbagai propinsi dan distrik.
Rand Paul mengatakan ada
persoalan besar yang harus dijawab oleh Presiden Obama. Ia mengajukan
pertanyaan, “Mengapa kita masih berperang di Afghanistan? Apa tujuan perang
Amerika tersebut? Apa misi perang Amerika (di Afghanistan)? Dan, mengapa kita
membom setiap orang di Afghanistan?”
“Saya kira dulu kita punya
alasan atau misi yang jelas pasca serangan 11/9, namun alasan itu kini telah
usang selama bertahun-tahun… Dan sama sekali tidak ada alasan lagi bagi AS
untuk terus terlibat di sana,” imbuhnya.
Paul termasuk tokoh Amerika
yang cukup kritis terhadap insiden serangan udara Amerika terhadap rumah sakit
DWB di Kunduz pada pekan lalu, dan menyebutnya sebagai sesuatu yang sangat
tidak bisa diterima. Ia mengatakan kepada Blitzer bahwa kecelakaan tragis bisa
saja terjadi jika anda terlibat dalam perang, tetapi “saya tidak bisa memahami
mengapa kita masih terlibat di Afghanistan”.
Sumber: wkyt.com; CNN
Harga Perang Amerika Di Afghanistan
PERANG Afghanistan semakin
hari semakin menyedot kantong Amerika. Tahun 2010, Obama telah meminta $ 33
miliar lebih untuk membantu mendanai 30.000 tentara tambahan yang dikirim ke
Afghanistan. Kongres Amerika menyetujui anggaran ini dan menambahkan miliaran
dolar dalam pengeluaran non-militer. Lantas, siapa yang menjadi korban? Soal
anggaran, tiada lain tiada bukan, rakyat Amerika sendiri yang harus menanggung
pajak.
Biaya perang sejauh ini
Menurut data, Kongres AS
telah menggelontorkan dana tidak kurang dari $ 345 milyar hanya sampai tahun
2010 saja untuk perang di Afghanistan. Dari jumlah itu, menurut Congressional
Budget Office (CBO), sekitar $ 22 milyar dihabiskan dengan kegiatan yang terkait
perang di negara lain. Sedangkan menurut the cost of war, Amerika sampai 7
Desember 2012 ini sudah mengeluarkan biaya sekitar $ 591 milyar.
Perbandingan anggaran dengan
Perang Iraq
Sebesar $ 708 milyar telah
tersedot mendanai perang Irak, kata CBO. Tapi Afghanistan menjadi medan perang
yang lebih mahal, karena langkah operasi militer AS di Irak memperlambat dan
mempercepat di Afghanistan.
Tahun fiskal 2010, yang
berakhir 30 September, menjadi tahun pertama dimana lebih banyak uang
dialokasikan ke Afghanistan (sebesar $ 723 milyar), menurut National Priorities
Project.
Anggaran untuk militer dan
polisi Afghanistan
Lebih dari $ 25 miliar telah
habis untuk pelatihan dan melengkapi Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan yang
terdiri dari tentara dan polisi, menurut Inspektur Jenderal Khusus untuk
Rekonstruksi Afganistan. Ini dimaksudkan agar tentara dan polisi Afghanistan
juga memerangi Taliban.
Biaya militer AS di masa
depan
Beban masa depan menjadi
tanda tanya, sebagian karena jumlah pasukan yang tidak pasti. Obama mengatakan
ia ingin memulai penarikan pasukan dari Afghanistan pada pertengahan 2011, tapi
tidak jadi juga. Sampai sekarang, tidak ada batas waktu kapan penarikan
ditetapkan.
Perkiraan biaya per pasukan
per tahun di Afghanistan bervariasi dari $ 500.000 menjadi $ 1.000.000. Ini
belum termasuk biaya medis dan kompensasi para veteran perang.
[sa/islampos/thestar/costofwar]
Penyebab utama AMERIKA
SERIKAT bangkrut adalah karna biaya PERANG !!! , anda bisa bayangkan Amerika
harus menguras anggaran puluhan triliun dollar untuk perang di Irak,
Afghanistan, perang melawan terorisme (mujahidin) secara global, dan rencana
menyerang suriah (masih mikir, keduluan bangkrut sih)..
Lalu apa yang mereka dapatkan
atas perang melawan mujahidin, yang jelas mereka membuat makar tapi makar ALLAH
Ta'ala jauh lebih hebat.. bukannya gerakan jihad makin berkurang, eh malah
berkembang tuh jihad global (Allahu akbar), AS tidak terlintas dikepala
hotaknya bahwa mujahidin yang mereka perangi dulu di afghanistan (AL QAEADA)
sekarang semakin berkembang dan melebarkan sayapnya.. Kini Al Qaeda samakin
eksis dengan kekuatannya, mulai dari Somalia (Al shabaab), berkembang di
semenanjung arab (AQAP), berlanjut di Iraq, di Kaukasus, di Afrika barat
(AQIM), berlanjut di Sinai, saat ini di Suriah (Jabhah nushroh dan ISIS), Dan
tentu anda tidak bisa melupakan THALIBAN dipakistan, Allahu akbar..!! Ini
semakin menggentarkan mereka, DAN INILAH HASIL DARI MAKAR MERAKA...
Bangkrutnya mereka disamping
berkembangnya gerakan jihad global hanya semakin menjelaskan kepada kita bahwa
kekuasaan itu semakin dekat atas Izin Allah walhamdulillah, Khilafah yang
dahulu hanya sebatas mimpi (menurut kaum munafiq) tapi sekarang bukan sekedar
impian tapi tujuan yang realistis dan pasti adanya, Tsumma takunu Khilafah 'ala
minhajin Nubuwah/ kemudian akan datang khilafah yang bermanhaj kenabian (HR
AHMAD). Allahu akbar... Allahu akbar... wallahu akbar!!
(belajar meng) analisis :
Ailon pratama (infokom LDK Al KARAMAH