“Madzhab Ahlul Bait itu
bohong, itu bikinan dan strategi mereka agar bisa diterima dikalangan Habaib
dan masyarakat,” ujar Habib Salim seperti dikutip Kiblat.net dari situs resmi
Komite Pembela Ahlul Bait dan Sahabat, Koepas.org.
Habib lulusan Universitas
Islam Madinah ini tak menampik bahwa banyak Habaib yang condong atau bahkan
menjadi Syiah. “Di Jakarta ini, keluarga besar saya adalah Syiah, bahkan
marga saya, Al Muhdor hampir 99, 99 persen adalah Syiah,” ujarnya dalam seminar
yang diadakan Komite Pembela Ahlu Bait dan Sahabat (Koepas), Ahad (18/05/2014)
pagi bertema ‘Membentengi Umat dari Penyimpangan Syiah’.
Meski demikian, Habib yang
aktif mengisi kajian rutin di masjid Al Fattah Jatinegara ini menuturkan bahwa
tidak setiap habib adalah Syiah.
“Tidak setiap Habib itu
Syiah, kita harus berbaik sangka dulu, kami banyak yang Sunni bahkan ada pula
yang Salafi,” terangnya.
“Untuk hadapi Syiah, kenali Islam secara utuh,” ucap Habib Salim yang juga
dikenal sebagai Ketua Forum Da’i Ahlu Sunnah wal Jamaah ini.
Jika umat Islam bisa
mengenali ajaran Islam sesungguhnya secara menyeluruh, maka bahaya apapun tak
akan masuk, termasuk pemahaman Syiah. Ajaran sesat Syiah bisa dengan mudah
masuk ke tengah-tengah masyarakat Islam Indonesia karena jauhnya masyarakat
dari ajaran-ajaran Islam yang murni, yang sesuai dengan Al Qur’an dan As Sunnah
dan pemahaman para Sahabat nabi dan pengikutnya.
Ia juga menegaskan, Syiah
ibarat bagai duri dalam daging di tubuh umat. Terlebih di hadapan umat yang
awam mengenai ajarannya. [sdqfajar]
Sekte Syiah, Mengaku Cinta Rasul Tapi Membenci
Ahlul Bait
Sudah selayaknya seorang yang
mencintai Rasulullah SAW juga mencintai Ahlul Bait dan Sahabat. Namun, saat ini
ada segolongan yang menyatakan cinta Rasul tetapi mereka membenci ahlulbait dan
para sahabat. Mereka adalah segolangan orang dari sekte Syiah.
“Syiah merupakan aliran
membahayakan. Bukan hanya membayakan umat Islam tetapi juga membahayakan
keutuhan negara,” demikian ungkap Ust. Habib Ahmad Zain al Kaff pada Tabligh
Akbar bertema Cinta Rasul, Cinta Sahabat, Cinta Ahlul Bait di Panggung Utama Az
Zikra Islamic Fair pada Ahad (17/5).
Sebuah acara yang oleh beliau
sebut sebagai acara yang dicintai Allah dan Rasul-Nya karena acara ini
dimaksudkan membela akidah yang benar dan membela Rasulullah SAW, yang saat ini
dilecehkan oleh Syiah.
Namun perlu diperhatikan,
mengkaji aliran Syiah berbeda dengan mengkaji yang lain karena Syiah
menggunakan metode taqiyah. Sebuah metode yang yang mengharuskan seseorang
berbohong untuk menyembunyikan identitas yang sebenarnya.
“Sesungguhnya 90% di dalam agama
Syiah itu taqiyah. Sehingga orang dianggaap tidak beragama syiah kalau dia
tidak taqiyah”, jelasnya.
“Karenanya, jangan berdialog
dengan Syiah dan jangan meriwayatkan sesuatu dari orang-orang Syiah karena
mereka suka berbohong”, lanjutnya. Untuk mengetahui hakikat Syiah harus
mengkaji kitab-kitab yang menjadi rujukan dan diakui oleh mereka.
Syiah Mengancam Bumi
Ahlu Sunah
Indonesia adalah bumi ahlus
sunnah wal jamaah, meskipun ada beberapa pergerakan yang berbeda. Namun, mereka
adalah dalam kesatuan ahlus sunnah wal jamaah, yaitu kelompok yang berpegangan
dengan apa yang datang dari Rasulullah dan para sahabat.
Namun, orang-orang Syiah
Iran datang ke Indonesia mengajak dan menyerukan ukhuwwah islamiyyah. Padahal
di negaranya, mereka selalu menghina istri Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
“Ukhuwah islamiyyah itu bisa
diterapkan sesama ahlus sunnah, dan tidak bisa diterapkan dengan orang Syiah
karena perbedaan antara ahlussunah dengan Syiah adalah perbedaan ushuliyah”,
jelas Ustadz Habib Ahmad Zein al Kaff.
Sangat disayangkan jika ada
tokoh Islam yang didengar suaranya justru mengatakan bahwa Syiah masih bagian
dari Islam dan mengatakan perbedaan yang ada hanyalah perbedaan furu’iyah.
Menurut beliau, ada
beberapa hal yang menyebabkan kekafiran Syiah, di antaranya adalah:
a. Syiah menolak kalamullah.
Penolakan ini terlihat dalam berbagai kenyataan, antara lain
Mereka kaum Syiah mengatakan bahwa Ummul mukminin Aisya telah berbuat serong,
padahal Allah telah menyatakan kesucian ummul mukminin tersebut dalam Al
Qur’an.
“Sesungguhnya orang-orang
yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu
kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu.
Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya.
Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran
berita bohong itu baginya adzab yang besar. Mengapa di waktu kamu mendengar
berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka balik
terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata, ?Ini adalah suatu
berita bohong yang nyata.? ? (QS. an-Nur [24] : 11-20)
b. Berkeyakinan bahwa Al
Quran menurut mereka sudah tidak orisinil tapi sudah dirubah oleh sahabat.
Padahal Allah yang menjaganya sendiri sebagaimana firman-Nya:
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur?an dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya.” (Al-Hijr: 9).
c. Mereka mempunyai imam-imam
yang kedudukannya tidak bisa dicapai oleh para rasul bahkan para malaikat.
d. Menghadap kuburnya imam
lebih afdhal daripada menghadap Masjidil Haram.
Di akhir sesinya, Ust.Habib
Ahmad Zain al Kaff mengajak untuk menyelamatkan ummah dari paham Syiah yang
menyesatkan. “Saat ini Syiah menari di atas perpecahan kaum muslimin”,
ungkapnya. Selanjutnya beliau menyampaikan sebuah hadits, yang artinya
“Apabila timbul fitnah atau
bid’ah, di mana Sahabat Sahabatku dicaci maki, maka setiap orang yang berilmu
diperintahkan untuk menyampaikan ilmunya (menyampaikan apa yang ia ketahui
mengenai kesesatan Syi?ah). Dan barang siapa tidak melaksanakan perintah
tersebut, maka dia akan mendapat laknat dari Alloh dan dari Malaikat serta dari
seluruh manusia. Semua amal kebajikannya, baik yang berupa amalan wajib maupun
amalan sunnah tidak akan diterima oleh Allah SWT.”
Reporter: Salama Organizer
Kerap Mengaku Ahlul Bait, Mengapa Syiah Rayakan
Asyura di Bulan Muharram?
Bulan Muharram adalah salah satu dari empat
bulan yang dimuliakan dalam Islam. Pada tanggal 10 Muharram pula kaum muslimin
dianjurkan meningkatkan amal saleh dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang
mengundang murka Allah.
“Muharrom itu salah satu bulan kemuliaan orang
Islam, kan dari 12 bulan Islam ada 4 bulan yang dimuliakan umat Islam, yaitu
Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Dalam bulan itu, umat Islam
(diperintahkan, red) agar senantiasa meningkatkan amal saleh dan menghindari
segala hal yang dapat mengarah pada pelanggaran kepada Allah,” ujar Farid Ahmad
Okbah dalam wawancara di Bekasi pada Jumat, (09/10).
Namun, kaum Syiah yang mengaku pengikut ahlulbait
malah menyalahi ketentuan Rasulullah SAW. Tiap datangnya bulan Muharram, sekte
tersebut bukannya berpuasa dan bersukaria malah merayakan hari Asyura. Dengan
memakai pakaian serba hitam kaum Syiah di seluruh dunia
berduka, memukul-mukul badan mereka dan meratapi kematian Husain.
“Harusnya mereka (Syiah) itu menjalankan sunah
Rasul SAW dengan melaksanakan puasa, justru mereka menyalahi Rasulullah, malah
mereka mengadakan peringatan 10 Muharram,” tambahnya.
Pengamat gerakan Syiah ini juga menjelaskan bahwa
perayaan Asyura merupakan sebuah kewajiban bagi penganut sekte Syiah.
Menurut beliau, kaum muslimin harus sadar bahwa
Syiah adalah ancaman baik dari gerakan atau ajaran, dan pemerintah juga harus
menolak acara seperti ini karena hanya memicu konflik.
“Sebaiknya umat Islam disadarkan bahwa Syiah
ini ancaman buat kita dari sisi ajaran maupun dari sisi gerakan. Dan himbauan
kepada pemerintah untuk tidak mengizinkan acara seperti ini karena akan memicu
konflik dan ini adalah perbuatan menyalahi sunnah Rasulullah SAW,” pungkasnya.
Reporter: Taufik Izhar
Kerap Mengaku Minoritas, Pertanda Syiah Bukan
Islam
Kekejaman Syiah terhadap umat
Islam telah terbukti di berbagai negara di Timur Tengah. Mereka tega membantai
ulama dan kaum muslimin, seperti yang terjadi di Iraq dan Suriah, dan Yaman.
Karenanya, umat Islam dihimbau untuk menangkal Syiah di Indonesia mengaku
sebagai minoritas, yang secara tidak langsung menyatakan bukan bagian dari
Islam.
Hal itu diutarakan oleh
pengamat gerakan Syiah, Ustadz Farid Oqbah saat menyampaikan kekejaman Syiah
yang terjadi di berbagai negara, dalam Kajian Umum Mengenal & Mewaspadai
Bahaya Syiah di Islamic Centre Bekasi, Kamis (19/02). Milisi Syiah bersama
penguasa di Suriah, Iraq, Lebanon dan Yaman melakukan pembantaian terhadap umat
Islam.
“Lihatlah yang ada di Iraq.
Ulama-ulama kita dibantai oleh mereka, umat Islam dibantai oleh mereka.
Kekejaman yang luar biasa,” kata Ustadz Farid.
Dia juga menghimbau kepada
ribuan umat Islam yang memadati Aula KH Noer Ali untuk menangkal Syiah. Dengan
demikian peristiwa pembantaian sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah tidak
terjadi di Indonesia.
“Untuk itu kita harus
menangkal mereka ini (Syiah),” imbuhnya.
“Mereka harus jauh dari umat
Islam, karena mereka sendiri telah menyatakan diri sebagai kelompok minoritas.
Maknanya apa? Mereka bukan dari bagian umat Islam yang mayoritas,” ujar
Pimpinan Yayasan Al-Islam ini.
Ustadz Farid menambahkan,
selama ini orang-orang Syiah mengaku bagian dari Islam. Namun kenyataannya
dalam banyak hal mereka berbeda dengan kaum muslimin, baik termasuk dalam
hal-hal pokok seperti rukun Iman dan rukun Islam. Itu menandaskan bahwa Syiah
bukan Islam.
“Mereka memisahkan diri,
mereka menyatakan kelompok minoritas. Maknanya mereka orang lain.
Mengatasnamakan Islam, mengatasnamakan Ahlul Bait, tetapi sebenarnya mereka
menipu kita,” pungkas Ustadz Farid.
Reporter : Imam Suroso