Redaksi Salam-Online – Kamis, 24 Zulhijjah
1436 H / 8 Oktober 2015 11:53
Sebenarnya rezim Basyar Asad
itu di Suriah sudah habis, kalah telak dan tak mampu melawan barisan oposisi
Muslim. Iran yang selama ini membantu juga sudah kewalahan. Karena itu Rusia
masuk untuk membantu rezim yang sudah kolaps ini.
Demikian disampaikan oleh
Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) yang
juga Ketua Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) Ustadz Bachtiar Nasir kepada
redaksi.
Karenanya, kata Bachtiar
Nasir, di tengah kewalahan itu dalam melawan para pejuang Islam, Iran
menggunakan Rusia untuk menyerang Muslim Suriah. “Menggunakan Rusia adalah
strategi lain yang digunakan oleh Iran untuk menyerang Muslimin di Suriah,“
tegasnya saat dihubungi redaksi, Rabu (7/10).
“Saya menolak agresi yang
dilakukan Rusia dengan segala alasan, karena yang dirugikan dari hasil serangan
tersebut adalah rakyat kecil, terutama kaum Muslimin, dan sama-sama kita
ketahui, ini adalah sebuah rekayasa saja,” ujar Bachtiar Nasir.
Ia menilai akar masalah dari
konflik yang terjadi di Suriah adalah pemerintahannya sendiri, yaitu rezim
Basyar Asad.
“Akar masalahnya adalah
Basyar Asad, sejujurnya sudah tidak berdaya, kemudian Rusia masuk, konflik semakin
terus meluas, dan apa yang dilakukan Rusia bukan solusi,” tuturnya.
Pimpinan AQL Islamic Centre
ini juga mengungkapkan bahwa perdamaian di dunia tidak akan terjadi jika
langkah-langkah yang dilakukan oleh Rusia terus diterapkan.
“Bukankah selama ini sudah
puluhan negara memusuhi ISIS, tapi ternyata di lapangan sudah ada sesuatu yang
mereka sembunyikan, apa sesungguhnya sehingga masalah tidak kunjung selesai,
dengan dalih ISIS Rusia menyerang Suriah,“ sambungnya.
Menurutnya, apa yang
dilakukan Rusia terhadap Suriah akan menimbulkan korban kemanusiaan yang lebih
besar lagi.
“Bombardir yang dilakukan
Suriah ini pasti akan menimbulkan korban kemanusiaan yang lebih besar lagi.
Tidak akan menyelesaikan masalah kalau biang kerok Basyar Asad tidak ditangkap
dan diadili oleh pengadilan internasional,“ tandasnya. (EZ/salam-online)