Terima Kasih Emilia, Anda Telah Menelanjangi
Syiah.
Emilia Isteri Dedengkot Syiah
Jalaluddin Rakhmat:
Tuhan Kita Bukan Tuhannya
Nabi Muhammad
Keyakinan sesat Syiah yang
ditulis di status Emilia Renita AZ -isteri Jalaluddin Rakhmat mirip keyakinan
Raja kafir Namrudz di Babilonia ketika mengingkari Tuhannya Nabi Ibrahim
‘alaihissalam.
Keyakinan sesat Syiah yang
ditulis di status Emilia Renita AZ -isteri Jalaluddin Rakhmat mirip keyakinan
Diberitakan, jagat Facebook kembali dihebohkan dengan pernyataan dedengkot
syiah Indonesia bahwa tuhan mereka tidak sama dengan tuhannya orang Muslim,
sebagaimanascreenshoot status Emilia Renita AZ -isteri Jalaluddin Rakhmat-
diposting secara viral diFacebook pada Selasa (7/10/2014).
Dalam statusnya, Sabtu
(4/10), Emilia mengutip tokoh Syiah Al-Gharawi yang mengatakan bahwa, “Tuhan
kita (Syiah) adalah tuhan yang menurunkan wahyu kepada Ali, sedangkan tuhan
yang menurunkan wahyu kepada Muhammad maka bukan tuhan kita. Shollu ‘Ala
Nabii……”
Screenshoot status Emilia
isteri Jalaluddin yang tidak dirahmati (Arrahmah.com, Adiba Hasan Rabu, 14
Zulhijjah 1435 H / 8 Oktober 2014 10:2)
Raja Namrudz mengingkari
Tuhannya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
Dalam Islam, rujukan paling
utama adalah Alquranul Kariim. Keyakinan yang mengingkari Tuhannya Nabi-nabi
Allah telah ada sejak dahulu. Hingga keingkaran kaum belakangan disebut dalam
Alquran sebagai menirukan orang-orang kafir sebelumnya. Contoh nyata dalam hal
mengingkari Tuhannya Nabi adalah Raja Namrudz mengingkari Tuhannya Nabi Ibrahim
‘alaihissalam.
Dalam Alquran ditegaskan:
{ أَلَمْ
تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ
الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا
أُحْيِي وَأُمِيتُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ
الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ وَاللَّهُ لَا
يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ} [البقرة: 258]
Apakah kamu tidak
memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah
telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika Ibrahim
mengatakan: “Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata:
“Saya dapat menghidupkan dan mematikan”. Ibrahim berkata: “Sesungguhnya Allah
menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” lalu
terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang zalim. (QS Al-Baqarah: 258).
Dalam kasus tulisan Emilia
isteri dedengkot Syiah Jalaluddin Rakhmat tersebut di atas, keingkaran dan
kebencian terhadap Allah Ta’ala yang menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad
shallalahu ‘alaihi wa sallam dapat dianalisa bagai keingkaran dan kebencian
Namrudz terhadap Tuhannya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang ada dalam Alquran.
Memang dalam hal meniru
perkataan orang-orang kafir terdahulu, Alquran menegaskan dengan jelas bahkan
dapat kita saksikan dalam kehidupan.
Dalam Alquran dijelaskan:
{ وَقَالَتِ
الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ
اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ
كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (30) اتَّخَذُوا
أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ
مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا
هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ (31) } [التوبة: 30، 31]
Orang-orang Yahudi berkata:
“Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al masih itu putera
Allah”. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru
perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana
mereka sampai berpaling? Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib
mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih
putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
(QS At-Taubah: 30-31).
Betapa jelasnya ayat
tersebut. Dalam kasus Emilia mengusung keyakinan Syiah yang sangat sesat, di
samping mirip dengan keingkaran yang dilakukan Namrudz, masih pula ada dua
perkara penting yang sangat fatal kesesatannya. Pertama, meniru perkataan
orang-orang kafir terdahulu. Kedua, menjadikan orang-orang alimnya dan
rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah.
Ketika Emilia mempublikasikan
perkataan tokoh syiah Al-Gharawi yang mengatakan bahwa, “Tuhan kita (syiah)
adalah tuhan yang menurunkan wahyu kepada Ali, sedangkan tuhan yang menurunkan
wahyu kepada Muhammad maka bukan tuhan kita. Shollu ‘Ala Nabii……” itu sama
dengan menirukan orang Yahudi dan Nasrani dalam QS At-Taubah ayat 31: Mereka
menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain
Allah… (QS At-Taubah: 31).
Dari kenyataan itu,
Alhamdulillah, umat Islam kali ini tanpa berpayah-payah menelisik
sedalam-dalamnya tentang sesatnya Syiah namun pihak syiah sendiri telah memakai
baju kesesatan yang mencolok lagi nyata seperti itu. Maka bersyukurlah umat
Islam yang diberi hidayah untuk dapat merasakan manisnya iman seperti dalam
hadits berikut ini.
صحيح مسلم (1/ 62)
عَنِ الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ،
أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: «ذَاقَ
طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا،
وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا»
__________
[شرح محمد
فؤاد عبد الباقي]
[ ش
(من رضي) قال صاحب التحرير رحمة الله معنى رضيت بالشيء قنعت به واكتفيت به ولم
أطلب معه غيره فمعنى الحديث لم يطلب غير الله تعالى ولم يسع في غير طريق الإسلام
ولم يسلك إلا ما يوافق شريعة محمد صلى الله عليه وسلم]
Hadist dari Abbas bin Abdil
Mutthalib bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Telah merasakan rasa iman orang yang ridha dengan Allah sebagai Tuhan, Islam
sebagai agama, dan dengan Muhammad sebagai Rasul. (HR Muslim no 56).
Makna hadits ini menurut
Muhammad Fuad Abdul Baqi, (orang yang ridha itu) dia tidak mencari selain Allah
Ta’ala (sebagai Tuhan), tidak berjalan pada selain jalan Islam, dan tidak
menjalani kecuali yang sesuai dengan syariat Muhammad shallalahu ‘alaihi wa
sallam.
Berarti yang tidak ridha
dengan Allah sebagai Tuhannya… tidak ada lain hanyalah orang yang benci bahkan
dendam terhadap Islam. Dendam Majusi terhadap Islam ternyata akhirnya mencuat
pula di Indonesia.
Terimakasih Emilia, Anda
telah menelanjangi sendiri kesesatan Syiah bahkan dendam Syiah terhadap Islam.
Jakarta, Kamis 15 Dzulhijjah
1435H/ 9 Oktober 2014
Hartono Ahmad Jaiz
Sumber : suara-islam.com
Emilia 'Jalaludin Rakhmat' Tegaskan Syi'ah
Bukan Islam
Dedengkot Syi’ah di Indonesia
kembali berulah dan mencari perhatian banyak orang. Setelah beberapa waktu
lalu, gembong Syi’ah di Indonesia Jalaludin Rakhmat melontarkan pernyataan
bodoh bahwa tauhid adalah ciri terorisme.
Kali ini giliran istrinya,
Emilia Renita AZ, yang membuat ulah sekaligus menegaskan bahwa syi'ah bukan
Islam. Dengan mengutip pernyataan salah satu tokoh Syi’ah bernama Al-Gharawi,
Emilia menulis status di Facebook, bahwa;
“Tuhan kita (Syiah – red.)
adalah tuhan yang menurunkan wahyu kepada Ali, sedangkan tuhan yang menurunkan
wahyu kepada Muhammad maka bukan tuhan kita. Shollu ‘Ala Nabii…”
Tindakan Emilia ini terang
saja mendapatkan reaksi dari berbagai macam elemen umat Islam. Menurut Ketua
Pengurus Wilayah Pemuda Persis Jawa Barat Ustadz Syarif Hidayat, M.Pd,
pernyataan Emilia Renita AZ sungguh pernyataan kemurtadan.
“Sebab ketika mengakui ada
tuhan selain Allah yang telah mengutus seluruh Nabi 'alaihim al-shalatu wa
al-salam, maka otomatis ia menjadi musyrik atau kafir, bahkan lebih kafir
daripada kafir Quraisy,” katanya
kepada voa-islam.com, melaui whatsapp, Kamis (09/10/2014).
“Karena sekafir-kafirnya kaum
Quraisy masih mengakui Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai Rabb mereka
sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-'Ankabut ayat 61,” tambahnya.
Maka statement Emilia ini,
menurut Ustadz Syarif, persis seperti pernyataan Al-Qur'an surah Al-Anbiya ayat
22 yang menggambarkan (maaf) kedunguan orang-orang musyrik yang menjadikan atau
mencari tuhan selain Allah. Padahal, amat jelas dalam berbagai ayat Allah
Ta'ala yang kita sembah, yang telah menurunkan wahyu kepada Nabiyuna Muhammad
shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti dalam Q.S. Al-Thalaq ayat 11.
“Dengan demikian, Emilia
telah mengikrarkan 'kufran bawahan' (kekafiran yang terang-terangan), maka
sudah sepatutnya kita tidak ragu-ragu lagi untuk menyatakan Syi'ah di luar
Islam, jika memang statemennya itu dinisbatkan kepada tokoh-tokoh mereka,”
paparnya.
Menurut Ustadz Syarif,
jangankan Tuhannya yang beda, Ahmadiyah saja yang nabinya beda telah dinyatakan
sesat dan di luar Islam. Konsekuensinya, tolong kepada pemerintah jangan
mencantumkan dalam KTP pengikut Syi'ah beragama Islam, melainkan hendaknya
ccantumkan agama Syi'ah.
“Dan bagi kita, umat Islam,
orang-orang Syi'ah tidak lagi patut disebut ikhwatu iman, namun yang tepat
mereka itu ikhwatu syayathin. Untuk itu, sesuai firman Allah di dalam Q.S.
Al-Baqarah, ayat 97-99, maka mari proklamirkan perang pada orang-orang Syi'ah,”
tegas pria yang sedang menempuh program studi doktoralnya di salah satu
universitas Islam di Bogor.
Hal senada juga disampaikan
salah satu peneliti Insist, Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum,
ketika voa-islam.com meminta tanggapannya terkait tindakan Emilia
yang merupakan istri dari politisi PDIP Jalaludin Rakhmat ini.
“Kalau itu benar pernyataan
Emilia, maka semakin jelas bahwa Syi'ah memang bukan Islam,” katanya melalui
pesan whatsapp, Kamis (09/10/2014). [syahid/may/voa-islam.com]
Istri Kang Jalal, Emilia Renita AZ: Sunni dan
Syiah Tidak Mungkin Bersatu
Menanggapi reportase hasil
bedah buku “40 Masalah Syiah”, penulis buku tersebut (Emilia Renita AZ)
menyatakan bahwa antara Sunni dan Syiah tidak mungkin bersatu. Dalam bedah buku
yang dilaksanakan Balitbang Kementerian Agama pada Senin 17/12 kemarin, buku
yang diterbitkan oleh IJABI tersebut ditelanjangi oleh Wasekjen MIUMI, Ustadz Fahmi Salim karena
banyaknya kesalahan dan kebohongan di dalamnya. Pada saat bedah
buku, Emilia tidak bisa hadir sehingga diwakili suaminya, Jalaluddin Rahmat.
“Biarlah perbedaan ini
menjadi kekayaan khazanah Islam. Saya sepakat Suni dan Syiah tidak mungkin
bersatu,” katanya.
Atas tanggapan dari ustadz
Fahmi Salim dalam bedah buku tersebut, Emilia Renita AZ mengatakan bahwa
seharusnya bantahan Ustadz Fahmi Salim dilakukan dengan menulis buku.
“Harusnya Ahlul Sunah juga
mengeluarkan buku untuk membantah buku saya, agar saya bisa membelanya dengan
buku lagi.”
Ia mengatakan akan menulis
buku lagi untuk membantah bantahan ustadz Fahmi Salim dalam bedah buku kemarin.
“Saya di sini misalnya, tidak
akan menghujat Pak Fahmi atau orang-orang yang berkata kasar kepada suami saya
yang mewakili saya selama saya ga ada, tapi saya akan jawab semua tuduhan itu
dengan buku lagi.”
Padahal, dalam buku 40
Masalah Syi’ah yang dibedah itu, Emilia mengaku, “Sebetulnya, saya malu kalau
saya claimed, buku ini hasil saya sendiri padahal suami saya kerja
lebih keras dari saya!”
Selain itu, menurutnya Sunni
dan Syiah harus berpegang dengan hadits Rasululah dalam rangka berlomba dalam
kebaikan. Namun, sudah dimaklumi bahwa kaum Syiah menolak hadits-hadits shahih
Sunni yang tidak diriwayatkan oleh Imam-imam Ahlul Bait mereka.
Akhirnya Emilia Renita Az (Isteri Jalal)
Menyatakan Bahwasanya Syiah Adalah Agama Kotor Dan Vulgar
Posted on Mar 10th, 2014by
nahimunkar.com
Pertanyaan kecil dari kami
untuk dedengkot syiah “Emilia Renita Az”
Imam besar syiah “Al
Khumaini” berkata :
و أما سائر الاستمتاعات كاللمس بشهوة و الضم و
التفخيذ فلا بأس بها حتى فى الرضيعة
“Adapun segala cara untuk mencari kenikmatan
seperti menyentuh-nyentuh dengan syahwat, dan memeluk, serta menggesek-gesek
kemaluan ke paha maka tidak mengapa walaupun yang menjadi objek adalah seorang
bayi berkelamin wanita yang masih menyusu” Tahrir Al Wasilah hal. 854 Kitab An
Nikah Masalah ke 12
Beginilah ajaran syiah yang
anda anut dan ini diajarkan oleh imam besar anda “Khumaini”.
Maka pertanyaan kecil dari
kami (Al Amiry):
1- Saya meminta anak
perempuan terkecil anda bila perlu yang masih menyusu, agar anak anda di
gesek-gesek oleh dzakar penganut syiah ataupun imam besar anda.
= Relakah anak anda digitukan
??
– Jika anda tidak rela,
kenapa anda tidak rela, sedangkan dalam kitab imam anda tertulis riwayat palsu
yang diagung-agungkan syiah, Rasul bersabda:
مَنْ تَمَتَّعَ مَرَّةً كَانَ دَرَجَتُهُ
كَدَرَجَةِ الْحُسَيِنِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَمَنْ تَمَتَّعَ مَرَّتَيْنِ كَانَ
دَرَجَتُهُ كَدَرَجَةِ الْحَسَنِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَمَنْ تَمَتَّعَ ثَلاَثَ
مَرَّاتٍ كَانَ دَرَجَتُهُ كَدَرَجَةِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ عَلَيْهِ
السَّلاَمُ وَمَنْ تَمَتَّعَ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ فَدَرَجُتُهُ كَدَرَجَتِي
“Barangsiapa yang melakukan nikah mut’ah
sekali maka derajatnya seperti Husain alaihissalam, dan barangsiapa yang nikah
mut’ah dua kali maka derajat seperti derajat Hasan alaihissalam dan barangsiapa
yang nikah mut’ah tiiga kali maka derajatnya seperti derajat Ali bin Abi Tholib
alaihissalam dan barangsiapa yang nikah mutah empat kali sama seperti derajatku
(nabi Muhammad)” Tafsir Manhaj Ash Shodiqin 2/493
Inilah riwayat dusta yang
diagung-agungkan oleh agama syiah. Mengapa anda tidak memut’ahkan anak anda
yang terkecil?? Bukankah itu ajaran agamamu dan fatwa imammu ?? Seharusnya anda
rela untuk anak anda demi derajat Husain, Hasan, Ali, Rasulullah
alaihimussalam. Mengapa ??
– Jika anda rela anak anda
digesek-gesek oleh dzakar seseorang lelaki, maka fitrah keibuan anda telah
rusak. Maka relakah fitroh keibuan anda lenyap disebabkan ajaran busuk syiah ??
Ibu mana yang rela anak nya
diperlakukan seperti itu ?? Mengapa ??
2- Pertanyaan khusus kepada
anda. Sudahkah anda melakukan nikah mut’ah atau sudah berapa kali anda
melakukan nikah mut’ah ??
– Tolong disebutkan berapa
kali anda melakukan mut’ah atau sama sekali anda belum melakukan mut’ah??
– Kalau anda belum pernah
melakukan nikah mut’ah, maka mengapa ?? Apakah anda berani mendustakan ajaran
syiah ?? Seharusnya anda berani sebagaimana yang dilakukan oleh imam anda yang
telah ruju’ “Husain Al Musawi” Yang akhirnya mengingkari nikah mut’ah dan
keluar dari ajarn syiah.
– Kalau anda sudah
melakukannya, maka berapa kali anda melakukannya dan sama siapa saja anda nikah
mut’ah ?? Atau imam anda ada yang bermut’ah dengan anda ?? Tolong jawab jujur,
seharusnya anda bangga dengan nikah mut’ah yang anda lakukan dan jujur
menjawabnya seperti Imam anda Khumaini. Maka jawab berapa kali anda menikah
karena seharusnya anda bangga karena derajat anda seperti Husaein, Hasan dst.
Maka jujur saja.
– Kalau anda tidak
menjawabnya, mengapa ?? Karena malu ?? Kok malu ?? Berarti fitroh anda
menyatakan Ajaran syiah malu-maluin. Maka ikutilah fitrah anda yang masih
lurus.
Hadaakillah.
اللهم اهد أميليا إلى صراطك المستقيم
===============
Emilia Renita Az menanggapi:
Salam. Aduuuuh heboh banget
siiih? Aku msh di jalan, ان
شـــــاء الله , nanti ba’da maghrib
sampai di rmh.
Itu pertanyaannya
vulgarbanget. Aku ga pernah mut’ah,
& aku ga minat mut’ah. Apa ga ada
pertanyaan yang lebih normal? Aku ini syiah, yang sangat menjaga iffaah. Aku jg
ga tersentuh laki2 selain muhrimku.
Tanggapan kami (Al Amiry):
1- Pertama Emilia tidak
pernah mut’ah dan tidak ingin mut’ah
Tanggapan kami (Al Amiry):
Padahal imam ajaran syiah
mengancam setiap penganutnya yang tidak nikah mut’ah. Imam mereka mengatakan:
مَنْ خَرَجَ مِنَ الدُّنْيَا وَلَمْ يَتَمَتَّعْ
جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَهُوَ أَجْدَعُ
“Barang siapa yang keluar dari dunia (wafat)
dan dia tidak nikah mut’ah maka dia datang pada hari kiamat sedangkan
kemaluannya terpotong” Tafsir manhaj ash shadiqin 2/489
Maka bagaimana dengan emilia
yang tidak pernah mut’ah bahkan tidak ingin mut’ah ?? Apa masuk dalam ancaman
ini ?? Ataukah Emilia sudah mengingkari ajaran sesatnya dan ingin ruju’ menuju
sunni ??
2- Perkataan emilia: “Aku ini
syiah yang sangat menjaga iffah (kehormatan)”
Tanggapan kami (Al Amiry):
è Berarti menurutnya syiah
yang nikah mut’ah tidak menjaga iffahnya. Padahal Imam Khumaini (Imam besarnya
Syiah) nikah mut’ah tanpa malu, berarti dalam kata lain Imam khumaini tidak
memiliki iffah
è Berarti syiah memang bukan agama yang menjaga
iffah penganutnya, karena syiah mengajari nikah mut’ah dan mengancam yang tidak
nikah mut’ah. Berarti Emilia pun meyakini syiah tidak memiliki kehormatan.
Maka, bagiamana pendapat
kalian wahai ikhwah sekalian ?? Sudah terbukti bukan ??
Kita masih menunggu peryataan
lainnya, tentang nikah mut’ah anak kecil yang difatwakan “Imam Khumaini”
===============
Emilia juga berkata:
” Ma’aaaaf yaaa.. & aku
tetap menghormati pilihan kalian utk tetap jd sunni, wahabi, salafi dll, & kuharap
kalian jg hormati pilihanku mjd shia Ali(as).”
Tanggapan kami (Al Amiry):
è Wahai Emilia, anda sendiri tidak menghormati
ajaran syiah dengan menyatakan bahwasanya yang nikah mut’ah tidak bisa menjaga
kehormatannya. Bukankah yang ngajari mut’ah adalah agama syiah ??
Terlebih kami yang sunni..
Maka tidak mungkin kami menghormati ajarn kalian. Anda saja tidak menghormati
agama syiah, apalagi kami yang sunni, maka tidak akan mungkin kami menghormati
syiah.
è Perkataan anda: “aku tetap
menghormati pilihan kalian utk tetap jd sunni” Maka kami jawab: Bagaimana
kalian menghormati sunni, sedangkan kalian sangat menghina pemimpin Sunni (Abu
Bakr dan Umar).
Jadi jangan cuma bicara,
harus anda amalkan perkataan anda. Anda harus menghormati Abu Bakr, Umar, Utsman
dan seluruh sahabt maka kami akan menghormati anda.
è Karena kami ingin
menghormati anda, maka kami berusaha membawa anda menuju hidayah Allah. Kalau
kami tidak menghormati anda maka akan kami biarkan anda dan pengikut-pengikut
anda dalam jurang kesesatan.
Jadi harus anda perhatikan.
Sunni dan syiah bagaikan air
dan minyak. Tidak akan mungkin dapat disamakan.
Karena ushul akidah mereka
pun berbeda. Na’am.
Penulis: Muhammad Abdurrahman
Al Amiry
Artikel:
al-amiry.blogspot.com
Anda diperkenankan untuk
menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di
al-amiry.blogspot.com dengan menyertakan al-amiry.blogspot.com sebagai sumber
artikel.
(nahimunkar.com)
Emilia Renita AZ, istri
dedengkot Syiah Jalaluddin Rahmat yang juga Ketua Ikatan Jamaah Ahlul Bait
Indonesia (IJABI), selain aktif mendakwahkan ajaran sesat Syiah, juga aktif
menjajakan paham pluralisme. Ia dikenal kerap mendakwahkan ajaran Syiah, salah
satunya adalah nikah mut’ah. (Baca Emilia Renita AZ: Nikah Mut’ah Solusi Menjaga Kesucian Wanita)
Namun begitu, sebagai istri
Jalaluddin Rakhmat, ia sendiri tidak mau melakukan nikah mut’ah karena ia
adalah seorang wanita yang menjaga iffah. (Baca Emilia Renita AZ Tidak Mau Mut’ah Karena Menjaga Kesucian)
Terhadap kaum Sunni, ia
menyatakan bahwa ajaran-ajaran Sunni dan Syiah berbeda secara mendasar pada
pokok-pokok ajarannya. Sehinga, ia berpendapat bahwa Sunni dan Syiah tidak
meungkin bersatu.
“Biarlah perbedaan ini
menjadi kekayaan khazanah Islam. Saya sepakat Sunni dan Syiah tidak mungkin
bersatu,” katanya. (Baca Istri Kang Jalal, Emilia Renita AZ: Sunni dan Syiah Tidak Mungkin Bersatu)
Akrab dengan Kristen
Namun, prinsip hidupnya itu
berbeda jika dihadapkan pada orang Non Muslim, Kristen misalnya. Ia malah mesra
bersama mereka dan saling tolong-menolong.
Kepada Sinar Harapan,
Emilia Renita tak gampang mengkafirkan orang. Sebaliknya, dari jerih payah
dirinya banyak lahir perdamaian. Sejumlah gereja batal diserang karena
keluwesan dan kepandaiannya melakukan dialog. Ia mengatakan, ketika dialog
dengan kelompok garis keras, ia menggunakan sejarah bangsa, konstitusi, untuk
membuka wawasan mereka.
“Contohnya saat di
Cicalengka. Saya mulai dengan, Cicalengka itu ada di Jawa Barat. Saya tanya
Jawa Barat itu masih Indonesia tidak? Saya lanjutkan lagi, Indonesia punya UUD
dan Pancasila,” katanya.
Setelah itu, ia akan
melanjutkan dengan menyentuh nurani mereka, menggunakan dalil-dalil.
“Saya cerita peristiwa
Mubahalah, ketika Nabi membolehkan umat agama lain beribadah di masjid,”
terangnya.
Perempuan dari empat anak ini
mengatakan, mencintai sesama yang diyakini ajaran agamanya adalah mencintai
tanpa memandang perbedaan apa pun, termasuk agama, suku, maupun golongan. Ia mengatakan,
kewajibannya sebagai umat Islam adalah menolong siapa saja yang membutuhkan
pertolongan, termasuk mereka yang miskin dan tertindas.
Sebagai perwujudan dari
menjalankan kewajiban tersebut, ia mencontohkan, rumahnya terbuka luas bagi
siapa pun yang membutuhkan pertolongan, termasuk untuk orang yang ingin mencari
perlindungan. “Rumah saya terbuka untuk siapa pun, baik orang miskin,
maupun orang yang terzalimi, misalnya orang Ahmadiyah,” tuturnya.
Pluralisme Haram
Majelis Ulama Indonesia
sendiri pernah memfatwakan haramnya paham pluralisme yang artinya, adalah suatu
paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran
setiap agama adalah relatif, oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh
mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah.
Pluralisme agama juga
mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di
surga.
MUI juga membedakan antara
pluralisme dan pluralitas. Pluralitas agama didefinisikan sebagai sebuah kenyataan
bahwa di negara atau daerah tertentu terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup
secara berdampingan.
Mengutip laporan Syiah Bukan Islam (SBI) pada Senin (3/11), menjelang perayaan
sesat Asyura oleh kaum syiah, dedengkot Syiah Indonesia Emilia Renita membuat
statement, bahwa puasa tanggal 10 Muharram tidak ada landasannya. Dia juga
mencela orang [Islam] yang melaksanakannya sama seperti melakukan shalat Jum’at
di hari Rabu.
Pernyataan tersebut dia tulis dalam status Facebook pribadinya @emiliar.az pada
25 Oktober 2014 lalu dengan uraian sebagai berikut.
“Dalam Bukhari diriwayatkan
Nabi saw melihat org Yahudi puasa Asyura ketika Nabi saw masuk ke Madinah.
Padahal sejarah mengatakan ia masuk ke sana bulan Rabiul Awwal. Jadi ga mungkin
Nabi saw puasa Asyura di bln Rabiul Awal!
Sama aja spt ada orang salat jumat, di hari Rabu !!
Banyak sekali hadis-hadis palsu yang sengaja diciptakan utk menghilangkan
peristiwa yang sebenarnya terjadi di bulan Muharram, spt hadis-hadis kemenangan
para Nabi as diatas musuh-musuh mrk, sampai hadis ttg hari Raya anak yatim agar
Muharram dijadikan hari bahagia.”
Apa yang Emilia sampaikan itu sama persis dengan syubhat yang dilontarkan oleh
para pelaku bid’ah yang menafikan adanya puasa sunnah pad bulan Muharram.
Memang benar,diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, Rasulullah
bersabda:
أن النبي صلى الله عليه وسلم لِمّا قَدِم المدينة وجدهم يصومون يوما – يعني عاشوراء – فقالوا : هذا يوم عظيم ، وهو يوم نَجّى الله فيه موسى وأغرق آل فرعون ، فصام موسى شكرا لله ، فقال : أنا أولى بموسى منهم ، فَصَامه وأمَرَ بِصيامه .وسيأتي مزيد إيضاح حول قوله : ” فَصَامه وأمَرَ بِصيامه ” .
Artinya: “Ketika
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam tiba di Madinah, beliau
melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya :
“Hari apa ini?. Mereka menjawab :”ini adalah hari istimewa, karena pada hari
ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa
berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda: “Aku lebih berhak atas Musa
daripada kalian”Maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk
berpuasa. ” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Namun demikian, menurut SBI, apakah hal tersebut menandakan adanya cacat dalam
hadits di atas sebagaimana Emilia nyatakan? Ataukah ini hanya alasan agar
Emilia dan antek-anteknya bisa melaksanakan ruitual Husainiyah, ritual sesat
syiah?
Berdasarkan analisa SBI, maka syubhat yang dilontarkan oleh ahlul bid’ah Emilia
Renita adalah:
1. Bahwa dalil yang menunjukan adanya anjuran untuk berpuasa pada bulan
Muharram itu tidak hanya hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a saja,
namun ada hadits penguat yang lainnya. Diantaranya:
a. لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع
Artinya:
Apabila (usia) ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari)
kesembilan” (H.R. Muslim)
b. Diriwayatkan dari ‘Aisyah,
أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يَصوم عاشوراء ، فلمّا هاجَر إلى المدينة صامه وأمَر بِصيامه “sesungguhnya Rasulullah mengutus seseorang
ke-kaumya pada hari asyura dan memerintahkan mereka agar berpuasa pada hari
tersebut” (Mutafaq ‘Alayh)
Jika demikian, maukah kita menantang Rasulullah shalallahu’alayhi wasallam yang
dengan jelas memerintahkan puasa pada bulan Asyura? Sedangkan Allah swt
berfirman yang artinya:
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali” [An-Nisaa : 115]
2. Adapun mengenai tafsiran Emilia, maka ini adalah tafsiran ahlul bid’ah. Hal
ini sama saja mencela hadits Nabi saw dan menganggapnya cacat. Lalu bagaimana
bersikap dengan hadits riwayat ibnu abbas diatas? Logikanya, apa iya Rasulullah
menyampaikan sabda beliau hanya ketika Rasulullah datang ke Madinah pertama
kali yaitu pada bulan Rabi’ul awal? Sedangkan sejarah mencatat Rasulullah
berada di Madinah selama kurang lebih 10 tahun. Maka, bisa jadi hadits tersebut
disabdakan oleh beliau pada tahun ke 2, atau bahkan pada tahun ke 3. Jika
demikian, nash hadits justru menunjukan bahwa Rasulullah tidak menyampaikan
hadits tersebut pada tahun pertama.
Perlu kita ketahui bahwa terdapat dua tipe manusia dalam menyikapi dalil.
Pertama, manusia yang mencari dalil kemudian mengamalkannya. Kedua, manusia
yang mencari amal baru kemudian mencari dalilnya. Macam manusia kedua inilah
yang sering terperosok dalam lubang bid’ah. Dan tampaknya, Emilia sudah jatuh
kedalam lubang bid’ah tersebut. Diaa telah menolak hadits dan mencela orang
yang mengamalkan hadits Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam. Na’udzubillah.
Emilia mengakui sendiri secara tersurat bahwa, bulan Muharram bukan bulan yang
penuh fadhilah sebagaimana Rasulullah sampaikan, namun bulan tersebut adalah
bulan kesedihannya lantaran pada bulan ini cucu Nabi shalallahu’alayhi wasallam
menjemput syahid.
“Buat kami, org syiah, Muharram adalah bulan duka kami, krn Muharram adl bulan
duka keluarga Nabi saw. Imam Hussein as, Cucu Nabi saw yang tercinta dibantai,
disembelih & diarak berramai-ramai di Karbala, oleh kelompok orang Islam
yang tentu, mengaku umat Nabi saw.” tulisnya dalam status Facebook sebelumnya
(15/10).
Sungguh dzonal jahiliyah (prasangka bodoh) telah melekat pada akal Emilia dan
para pengikut syiah lainnya. Pemikiran yang sesat dan menyesatkan itu meracuni
masyarakat, sehingga wajib kita mengantisipasinya. Mari kita tolek perayaan
asyura syiah dengan menyebarkan informasi hakikat kesesatan syiah. Jangan
sampai orang-orang tercinta di sekitar kita termakan paham sesat syiah yang
kian merajalela. Na’udzubillahi min dzallik. (adibahasan/arrahmah.com)
Adiba Hasan
sumber :
http://www.arrahmah.com/news/2014/11/04/demi-legalkan-ritual-sesat-syiah-emilia-renita-tolak-hadits-fadhilah-asyura.html,
akses tgl 05/11/2014.
Emilia Mesra dengan Non Muslim?
Tepat pada tanggal 12 April 2015 lalu, Mbak Emilia Renita dan kawan-kawan
bergembira ria merayakan hari raya Paskah umat kristiani. Kegembiraan itu di
abadikan dengan foto-foto yang diunggah melalui akun resmi FP OASE (the
Organization of Ahlulbayt for Socialsupport and Education). Tampak dalam
foto-foto tersebut mbak Emilia ini sangat hikmat menjalani perayaan hari Paskah
penganut agama Kristen Katolik.
Lebih dari itu, mba Emilia Renita juga berbangga diri menjual agamanya dengan
menjadi pelantun ayat suci al-Quran dalam acara dengan membacakan surat
al-Ma’idah dan surat Maryaam. Simak Penelusuran Tim Tabayyun News berikut ini
“Berbagi kebahagiaan di hari Paskah dengan membacakan surat al-Ma’idah dan
surat Maryaam dalam al-Qur’an,” tulis OASE dalam Fanspage Facebooknya
(12/4/2015)
Bagi Syiah, kaum muslimin adalah musuh, sedangkan kaum musyrikin adalah teman.
Padahal dengan tegas Allah swt berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu
menjadi teman-teman setia” (QS. Al Mumtahanah : 1)
Berikut dokumentasi foto-foto Emilia Renita dan antek-anteknya tatkala
mengikuti perayaan paskah umat kristiani (12/4/2015) :
Diposkan oleh Suara
Lppi di 23.28
Mengapa Syiah Begitu Akrab
Dengan Non Muslim ( Mendukung Pemimpin dari Non Muslim ) ?
Syiah Dinilai Selalu Berlindung Dibalik HAM
Emilia Renita, Ketua
Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education (OASE) berencana
menggugat deklarasi Aliansi Nasional Anti-Syiah (ANNAS) Jakarta yang
berlangsung belum lama ini.
Menanggapi hal tersebut,
pengurus ANNAS Jakarta melalui Muhammad Ismed menuturkan bahwa pihaknya akan
melayani gugatan yang dilakukan Syiah.
Ismed menjelaskan bahwa Syiah selalu memakai alasan HAM dan kebebasan
berpendapat untuk tetap eksis di Indonesia. Namun, Ismed menilai bahwa pada
dasarnya ideologi dan ajaran syiah sudah melanggar konstitusi.
"Syiah selalu beralasan dengan HAM,kebebasan berpendapat. Ppadahal secara
mendasar mereka melanggar konstitusi. Karena itu kita akan mendudukan soal
Syiah secara konstitusi," jelas Ismed baru-baru ini.
Ismed menjelaskan bahwa
ajaran syiah adalah ajaran yang penuh dengan hinaan kepada akidah Islam.
Menurut Ismed hal ini sangat meresahkan masyarakat dan membahayakan umat.
"Ideologi dan ajaran syiah itu bisa dibilang berbahaya karena banyak hal.
Secara ajaran dia menghina para sahabat Nabi, menghina istri Nabi dan
menyebutnya sebagai pezina. Secara tidak langsung mereka menuduh Rasulullah
sebagai pezina, ini yang berbahaya. Ini hinaan mereka kepada Islam," papar
Ismed.
Belum lagi, lanjut Ismed, ideologi politik Syiah yang dinilai sangat
membahayakan NKRI.
“Ini yang mesti diwaspadai
pemerintah,” tutup Ismed.* [Sendia/Syaf/voa-islam.com]
Dialog Bersama Emilia Renita AZ Mengenai
"Agama Syi'ah"
Untuk para ikhwah, silahkan
membaca dialog bersama Emilia Renita Az isteri pendeta Syiah Indonesia
Jalaluddin Rakhmat, Ketua Dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia
(IJABI). mengenai "Agama Syiah" di website "Kajian Al
Amiry" (Dialog sudah disusun dengan rapi).
1- Emilia Renita Az Dan Bukti Akan Kedangkalan Pemahamannya (Part 1)
Link:
2- Emilia Renita Az Dan Bukti Akan Kedangkalan Pemahamannya Part II (Surat Al
Isra Ayat 1 Mengenai Masjidil Aqsa Dan Masjidil Haram)
Link:
3- Keutamaan Abu Bakr Dan Umar Bin Al Khottob Dalam Buku-Buku Syiah
Link:
4- Akhirnya Emilia Renita Az Menyatakan Bahwasanya Syiah Adalah Agama Kotor Dan
Vulgar
Link:
Kemudian para ikhwah juga bisa membaca kesesatan syiah lainnya dalam website
"Kajian Al Amiry".
1- Kisah Nyata Khumaini Sang Pengagung Kemaluan Memut’ah Anak Berumur 4 Tahun
Link:
2- Ketololan Ulama Syi'ah Yang Dipermalukan Oleh Syaikh Kholid Al Wushobi
-hafidzahulah- Di Depan Kamera
Link:
3- Aurat Lelaki Menurut Ajaran Syiah Yang Sesat
Link:
4- Syiah Adalah Agama Seks (Agama Mut'ah + Pinjam Kemaluan)
Link:
5- Iran Kota Syi'ah Yang Ternyata Disana Susah Untuk Melaksanakan Shalat Jum'at
Link:
6- Syiah Melanggar Ajaran Yang Ada Dikitab Mereka Sendiri Mengenai 10 Muharram
Atas Kematian Imam Husain
Link:
7- Syiah Rafidhah Adalah Kafir Menurut Ulama Ahlussunnah Wal Jama'ah
Link:
8- Suratan Kecil Kisah Taubatnya 3 Wanita Syi'ah (SUBHANALLAH) -Semoga Emilia
Renita bisa seperti mereka-
Link:
9- Gambar Kekejaman Bashar Ashad Di Suriyah
Link:
10- Imam Syi'ah Dan Wali Sufi Bersanding (Persamaan Syiah Dan Sufi)
Link:
11- Pertanyaan Buat Para Syiah Yang Menyatakan Para Imam Mengetahui Hal Ghaib
Link:
12- Satu Per Satu Mempreteli Lidah Syi'ah !!
Link:
13- Satu Per Satu Mempreteli Lidah Syi'ah !! Pernyataan Keji Mereka Terhadap
Para Sahabat Dan Salafy (Part 2)
Link:
14- Syi'ah Hanya Bisa Berteriak Tanpa Ilmu
Link:
15- Inilah Alasan Mengapa Agama Syiah Gemar Mencela Para Sahabat
Link:
16- Kedustaan Dan Khurafat Syiah Diluar Akal Sehat
Link:
17- Selebihnya mengenai tuduhan wahhabi yang gemar dilontarkan oleh syiah
kepada salafiyyin -tanpa hujjah dan burhan-
- Membersihkan Pakaian Salaf Dari Noda Tuduhan Wahabisme (Part 1)
Link:
- Membersihkan Pakaian Salaf Dari Noda Tuduhan Wahabisme (Part II)
Link:
Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat buat ummat selebihnya -silahkan
langsung dalam website "Kajian Al Amiry", kami selalu meminta kepada
para ikhwah agar memohon kepada Allah akan kelancaran dakwah kita (ana dan
antum semua). Innahu waliiyu dzaalik wal qaadir alaihi.
Sumber :
Artikel terkait :
Syiah dan Kegagalan Mempropagandakan Imamah
Mengungkap Kebodohan Emilia Renita Terhadap Kitab
Syiah
Akhirnya Emilia Renita Az (Isteri Jalal) Menyatakan
Bahwasanya Syiah Adalah Agama Kotor Dan Vulgar
Emilia 'Jalaludin Rakhmat' Tegaskan Syi'ah Bukan Islam