PM Turki: Rusia menduduki
Suriah dan menargetkan serangan ke warga sipil
January 28, 2016
Perdana
Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan bahwa Rusia telah menduduki Suriah,
dan menekankan bahwa sebagian besar serangan Moskow di negara tersebut
mentargetkan warga sipil.
“Selama bertahun-tahun, Rusia telah
menentang intervensi asing di Suriah, dan sekarang mereka melakukan intervensi
langsung dan dalam cara yang sangat negatif sejauh ini, bahkan mereka
menduduki Suriah,” kata Davutoglu dalam wawancara CNN.
“Sembilan
puluh persen dari operasi Rusia di Suriah mentargetkan serangan ke warga
sipil dan oposisi moderat di Idlib, Aleppo dan Homs, Latakia dan terhadap
sekolah-sekolah dan rumah sakit. Kita tahu hal ini karena semua orang yang
terluka akibat pemboman Rusia melarikan diri ke Turki, “jelasnya, seraya
menambahkan” hanya sepuluh persen dari serangan Rusia yang menargetkan Daesh. ”
Perdana menteri Turki mengatakan
negaranya mengharapkan Rusia untuk menghormati warga sipil Suriah dan tidak
memaksa mereka untuk melarikan diri ke Turki.
Ditanya apakah Bashar Al-Assad adalah
pemenang, Davutoglu mengatakan: “Tidak, dia tidak akan menang, tidak ada warga
Suriah yang akan setuju untuk kembali ke negaranya selama Assad tetap di
Damaskus.”
Oposisi Suriah, termasuk Koalisi Nasional
dan aktivis, menggunakan istilah “pendudukan” untuk menggambarkan kehadiran
Rusia di Suriah, sementara Moskow mengklaim campur tangan mereka di Suriah atas
permintaan rezim Assad.
Organisasi internasional hak asasi
manusia dan aktivis lokal melaporkan bahwa ratusan warga Suriah telah
meninggal dan infrastruktur hancur akibat intervensi militer Rusia di
Suriah.
Middle East Monitor
Senin, 19 muharram
1437h / november 2, 2015
Anggota Komisi
Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat, Ustadz Fahmi Salim, Lc, MA mengutuk keras
negara koalisi, antara negara Komunis Rusia dan Syiah Iran beserta negara
sekutu lainnya yang turut membantai Muslim Suriah.
Hal itu
disampaikan oleh Ustadz Fahmi Salim dalam konferensi pers Tabligh Akbar
bertajuk Doa dan Cinta untuk Kemanusiaan di Syam. (Baca: Doa dan Cinta untuk Kemanusiaan di Syam)
“Kami
mengutuk keras intervensi militer yang diberikan oleh negara seperti Rusia juga
termasuk Iran dan juga negara-negara sekutu lainnya, yang mana mereka mengklaim
ingin memberantas terorisme,” kata Ustadz Fahmi Salim di Masjid Baitul Ihsan,
Jl. Budi kemuliaan no. 23, Jakarta Pusat, pada hari Ahad (1/11/2015).
Ia
dengan tegas menyebut koalisi negara Komunis Rusia dan Syiah beserta sekutu
salibis Amerika, dengan sebutan koalisi iblis
“Begitu
banyak korban-korban yang baru berjatuhan karena serangan dari koalisi iblis
-kalau boleh saya menyebutnya-,” tegasnya.
Negara-negara
koalisi Iblis tersebut, jika dulu memberikan bantuan secara diam-diam, kini
secara demonstratif mengirimkan bantuan senjata dan pasukan militer membantu
rezim Syiah Nushairiyah, Bashar Al-Assad.
“Kalau
dulu mungkin memberikan bantuan secara diam-diam, tapi sekarang secara
demonstratif mengirimkan bukan hanya pasokan senjata dan logistik, tapi dengan
kekuatan tentara dan militernya yaitu Rusia dan Iran, ini jelas-jelas merupakan
satu pelanggaran kedaulatan negara, pelanggaran juga terhadap Hak Asasi Manusia
(HAM), daripada rakyat Suriah yang terus menerus mengalami pembantaian dan
pembumihangusan,” tandasnya. [AW]
Kutuk
Intervensi Rusia, Aliansi Merah Putih Peduli Suriah Gelar Aksi Damai di Kedubes
Rusia
“Apa yang terjadi di
sana adalah pelanggaran hak asasi manusia,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, sejak 31 September Rusia telah
melancarkan serangan ke Suriah. Dengan dalih memerangi terorisme, Negeri
Beruang Merah melakukan invasi atas permintaan rezim Bashar Assad. Lebih dari
2.500 warga sipil terbunuh dalam serangan tersebut.
Karenanya, Aliansi Merah Putih Peduli Suriah mendesak
agar Rusia menghentikan invasinya. “Kami menuntut dihentikannya
serangan-serangan yang kalian sebut serangan terhadap teroris,” tegas Wishnu.
“Kalian tidak membunuh teroris, apakah anak-anak kecil
kalian sebut teroris,” tandasnya.
Aliansi Merah Putih Peduli Suriah juga menuntut agar
Mahkamah Pidana Internasional untuk menyeret Vladimir Putin ke pengadilan
internasional. Pasalnya presiden Rusia itu dinilai sebagai penjahat perang dan
kemanusiaan.
Dalam kesempatan itu para peserta aksi juga membawa
spanduk bertuliskan kepedulian terhadap rakyat Suriah dan kecaman atas serangan
Rusia. “Suriah, selamatkan. Anak-anak suriah selamatkan,” teriak mereka.
Aliansi Merah Putih Peduli Suriah merupakan gabungan
sejumlah ormas dan NGO kemanusiaan yang menaruh perhatian terhadap krisis
kemanusiaan Suriah. Forum Indonesia Peduli Syam, Majelis Az-Zikra, Sinergi
Foundation, Sapa Islam, Road 4 Peace, Auction4Humanity, Charity4Syria, Human
Right Care for Palestine, Islampos Aid, Mahasiswa Pecinta Islam, Syam
Organizer, KAMMI, Sahabat Al Aqsha, Sahabat Suriah, Muhammadiyah Disaster
Management Centre (MDMC), World Human Care, Hilal Ahmar Society Indonesia, Tim
Pengacara Muslim tergabung di dalamnya.
Reporter: Imam S.
Editor: M. Rudy