Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir
Arab
Saudi Sebut Plan B, Jika Bashar Assad Tak Patuhi Gencatan Senjata
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir mengatakan bahwa jika
Bashar Assad tak mematuhi upaya gencatan senjata, maka akan dicari alternatif
lain di Suriah. Dia menyebut alternatif itu dengan “plan B”.
“Kami yakin bahwa kami harus berpindah
ke plan B terdahulu,” kata Al Jubeir di Wina, Selasa (17/05).
“Pilihan untuk pindah ke sebuah
rencana alternatif, pilihan tentang mengintensifkan dukungan militer (oposisi)
sepenuhnya bergantung pada rezim Bashar. Jika mereka tidak menanggapi perjanjian
dari masyarakat internasional, maka kita harus melihat apa lagi yang bisa kita
dilakukan,” ujarnya.
Negara-negara yang terlibat dalam
pembicaraan Wina pada Selasa (17/05) kembali gagal menyepakati tanggal baru,
untuk melanjutkan pembicaraan damai di Suriah. Pihak oposisi menyatakan tidak
akan kembali ke perundingan Jenewa jika situasi di lapangan tidak membaik.
Pertemuan International Syria
Support Group (ISSG) di Wina kembali memunculkan pesimisme meski menghadirkan
negara-negara pendukung dan anti rezim Suriah. Pertemuan tersebut diikuti oleh
Amerika Serikat, Rusia, Iran, Turki, Arab Saudi, Uni Eropa dan Liga Arab. Meski
sejak awal negara-negara peserta pertemuan telah menyatakan berkomitmen untuk
menghidupkan kembali gencatan senjata.
Seperti diketahui pembicaraan di
Jenewa bulan lalu berhenti ditengah jalan. Pasalnya pihak oposisi menolak
melanjutkan pembicaraan setelah melihat patahnya gencatan senjata di lapangan.
Dengan dukungan Rusia, pasukan
rezim Bashar Assad melancarkan serangan ke wilayah Aleppo yang dikuasai pihak
oposisi. Tak sampai sepuluh hari serangan itu menewaskan hingga 300 warga sipil
Suriah.
Sumber : Arabnews
Sumber : Arabnews
Penulis : Imam S.
Menlu
Arab Saudi : Suriah Akan Bebas dari Assad, Baik Dengan Diplomasi Atau Dengan
Kekuatan
Rabu,
18 Mei 2016 06:00
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubair kembali
menegaskan komitmen negaranya untuk tetap berada di belakang warga Suriah.
Al-Jubair bahkan optimis bahwa warga Suriah akan segera terbebas dari rezim
diktator yang saat ini masih berkuasa, Bashar Assad.
Pernyataan ini disampaikan oleh Al-Jubair di hadapan Menlu
Amerika John Kerry dalam pertemuan di Wina, Selasa (17/5/2016).
“Assad
akan meninggalkan kekuasaan di Suriah, dengan diplomasi ataupun dengan
kekuatan,” kata Al-Jubair yang sikutip dari alarabiya, Rabu (18/5/2016).
Pernyataan
Al-Jubair kemudian ditanggapi oleh Kerry dengan menyebut bahwa sudah selayaknya
rezim Suriah patuh dengan hasil perundingan dan perjanjian, termasuk
diantaranya gencatan senjata. Sebab, menurut Kerry, krisis di Suriah tidak akan
pernah selesai jika Assad berada dalam posisinya sekarang.
Sebelumnya,
Kerry juga meminta kepada Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz untuk terus
mendukung warga Suriah, salah satunya adalah dengan pengadaan bantuan
kemanusiaan. (azman)