Thursday, June 9, 2016

Pererat Kerjasama Dengan Syiah Iran, Habib Zein Al-Kaf; Menag Tebar Teror Terhadap Kaum Muslimin


tolak%2Bsyiah

Republik syiah Iran mengajak Indonesia untuk bekerjasama dalam pengembangan pendidikan agama, baik pendidikan tinggi maupun pesantren. Kerjasama ini dinilai penting dalam upaya bersama membangun kembali peradaban Islam.
Undangan kerjasama ini disampaikan oleh Kepala Hubungan Internasional Hauzah Ilmiyah Clom – Iran Prof Dr. Muhammad Hasan Zamani saat bertemu dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di kantornya, Jakarta, Jumat (03/06). Dalam kunjungannya, Zamani didampingi oleh Imam Besar Mahzab Syafii Iran Abdul Baist Qitali, dan Duta Besar Iran untuk Indonesia Dr Muhammadi. Turut serta dalam rombongan, Direktur perwakilan Al-Musthafa International University Iran, Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra, Sekretaris Direktur Al-Musthafa dan Kepala PR Al-Musthafa International University.

Selain itu, Zamani juga mengundang ulama di Indonesia untuk melihat lembaga-lembaga pendidikan di Iran.

Ternyata Menag Lukman menyambut baik undangan tersebut dan memandang perlu jalinan kerjasama di bidang pendidikan. Menag berharap, melalui kerjasama tersebut, dapat terjalin pandangan yang sama mengenai Islam.

Kepada Zamani dan rombongan, Menag menyatakan bahwa saat ini Kementerian Agama tengah berupaya memperbaharui kurikulum Ma’had Aly sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi keagamaan yang berbasis di pesantren. Menag juga berencana untuk membentuk tim dalam rangka menjalin hubungan kerjasama di bidang pendidikan terutama pada jenjang doktoral (S3).

Menag yang dalam kesempatan tersebut didampingi Dirjen Bimas Islam Machasin, Direktur Penerangan Agama Islam Muchtar Ali, dan Kepuslitbang Kehidupan Keagamaan Muharra Marzuki mengapresiasi kunjungan para tokoh Iran. Menurutnya, Iran merupakan salah satu negara yang berperan penting dalam membangun peradaban dunia.

Tanggapan Habib Achmad Zein AlKaf

Berikut ini tanggapan pengurus syuriah PWNU Jawa Timur yang juga Ketua Umum Forum Anti Aliran Sesat Habib Achmad Zein AlKaf (AZA) yang disampaikan kepada redaksi NUGarisLurus.com.
Menanggapi apa yang dilakukan oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin dengan pemerintah Iran dalam masalah pendidikan, adalah merupakan usaha teror terhadap ummat Islam Indonesia.

Itu adalah perbuatan Teror berupa pengrusakan iman Muslimin Indoonesia yang beraqidahkan Ahlussunnah.

Kehidupan beragama di Indonesia akan diteror dengan faham faham yang menyakitkan hati umat Islam.

Hal itu merupakan bantuan Menag kepada Pemerintah Iran (syiah) dalam usaha mereka mengexport Revolusi Syiah ke Indonesia.

Sebagai seorang yang mengaku sebagai warga Nahdliyyin, maka kami menilainya telah berhianat kepada pendiri Nahdlatul Ulama. Dimana KH.Hasyim Asy’ari telah berfatwa bahwa syiah sesat dan melarang warga Nahdliyyin berhubungan dengan Syiah.

Apa yang dilakukan oleh Menag tidak lepas dari dukungan Dirjen Islam Makhasin yang kami kenal sebagai tokoh Taqrib di Indonesia.

Adapun Abdul Baits Qitali yang mengaku sebagai Imam Besar Madzhab Syafii di Iran, maka sesuai informasi dari Iran, dia adalah salah satu ulama plat merah di Iran yang bekerja untuk kepentingan pemerintah Syiah Iran.
Tentu apa yang dilakukan oleh Menag tersebut akan mengundang reaksi dari para ulama di Indonesia.
Habib Achmad Zein Alkaf
Ketua Umum FAAS
Wallahul Musta’an.

Menteri Agama: Cacian Syiah Terhadap Istri Rasulullah Adalah Problem Luar Biasa [ Ayo Pak Menteri Larang Syiah ! ]
Brunei, Malaysia Larang ( Mengharamkan ) Syiah, Singapura Perlakukan Syi'ah dan Ahmadiyah Bukan Bagian dari Islam.Indonesia Kapan ??!
Makin Akrab, Kemenag Jalin Kerjasama Dengan Kedubes Iran. Agendakan Dialog Sunni-Syiah, Menag Anggap Ahlus Sunnah Indonesia Tak Paham Syiah, ‘Dakwah’ Di Jerman Bersama Syiah, Kristen Dan JIL
Nasaruddin Umar : Pemerintah Akan Mengawasi Gerakan Anti-Syiah. Menteri Agama : Hina Sahabat ( Istri ? ) Nabi Muhammad Menistakan Agama Atau Tidak ? Di Saudi/Sudan/Pakistan, Dihukum Sangat Berat Dan Jadi Benalu Negara. Malaysia/Brunei Larang Syiah.
Beda Malaysia dan Indonesia dalam Menyikapi Syiah
Menhan Sentil Iran yang Suka Berperang dan Urusi Agama Lain ( Ini Baru Menteri )

Syiah dan Komunis Adalah Ancaman Bagi Agama & Bangsa Indonesia

30 Mei 2016
“Kini, perang proksi tentu lebih canggih dan tersistematis.

Masih ingat Revolusi Februari 1979 di Iran?

Apabila Rusia dengan Revolusi Bolshevik 1917, melalui jaringan Komunis Internasional (Komintern),berhasil mengekspor paham komunisme ke seluruh dunia; Iran dengan Revolusi Februari 1979 yan digerakkan oleh Khomeini, pun menebarkan pemahaman Syiah ke seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia.

Setelah Shah Iran Reza Pahlevi digulingkan oleh Khomeini, kekuasaan beralih kepada kaum Syiah. Untuk mengelabuhi masyarakat muslim dunia, revolusi yang dicanangkan dilabeli dengan “Revolusi Islam”. Tak heran apabila kemudian banyak kaum muslimin tertipu. Tahun 1980-an, di Indonesia, foto-foto Khomeini berbagai ukuran menyebar secara masif di kalangan para aktivis Islam. Khomeini menjadi simbol perlawanan saat itu. Khomeini difigurkan.
revolusi di Iran berlangsung, pengiriman para aktivis Islam ke Iran pun dilakukan. Melalui jaringan yang dirancang kaum Syiah di Indonesia, program cuci otak terhadap para aktivis Islam dari Indonesia dilakukan secara sistematis.
Kader-kader Syiah yang kembali dari Iran lantas melakukan pergerakan. Sebagaimana orang-orang komunis berhasil menyusup ke dalam tubuh Sarikat Islam, kaum Syiah pun melakukan gerakan penyusupan ke tubuh partai, organisasi massa, bahkan ke lembaga kekuasaan di tingkat pusat.

Berbahayakah kaum Syiah sehingga perlu diwaspadai?

Apabila berkaca pada sejarah, perjalanan panjang kaum Syiah di muka bumi ini telah menorehkan luka mendalam pada tubuh kaum muslimin.

Betapa tidak. Kaum Syiah senantiasa memunculkan konflik. Melalui doktrin sesatnya, kaum Syiah memiliki keyakinan yang keji terhadap para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Kaum Syiah pun merusak tatanan hidup bermasyarakat dan berkeluarga melalui ajaran nikah mut’ah. Kaum Syiah pun mengajarkan hidup boleh berdusta melalui ajaran taqiyyah. Bahkan, taqiyyah adalah ibadah.

Masih sekian banyak ajaran lagi kesesatan ajaran Syiah. Ajaran-ajaran tersebut merupakan BOM WAKTU YANG BISA MENJADI PEMICU KONFLIK HORISONTAL DI TENGAH MASYARAKAT. Bahkan, apabila telah memiliki kekuatan, KAUM SYIAH TAK SEGAN MELAKUKAN PEREBUTAN KEKUASAAN.

Pelajaran sejarah yang terbaik untuk menjadi cermin bangsa Indonesia adalah perjalanan kaum Syiah di Iran yang merebut kekuasaan dari Shah Iran, Reza Pahlevi. Di Yaman, kaum Hutsi (Syiah) berupaya melakukan gerakan pemberontakan bersenjata guna menggulingkan presiden yang sah. Demikian pula pergolakan kaum Syiah di Suriah.

Semua itu hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi bangsa ini.
Haruskah menanti bangsa ini bersimbah darah lagi sebagaimana yang telah dilakukan oleh kaum komunis PKI dahulu?”

dari majalah “asy-Syari’ah” no. 113/X/1437 H/2016 , PROXY WAR KUASAI NEGARA TANPA KIRIM BALA TENTARA, oleh al-Ustadz Abulfaruq Ayip Syafrudin, , halaman 20. (
manhajul-anbiya.net)

Tarhib Ramadhan 1437 H di Monas: Syiah dan Komunis Musuh Bersama!

30 Mei 2016
Sejumlah masyarakat menggelar aksi damai di kawasan Car Free Day, Minggu (29/5/2016). Mereka menolak keberadaan Komunis dan Syiah di Indonesia. Aksi ini digelar dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Umat Islam yang tergabung dalam Ormas Jamaah Ansharusy Syariah ini tampak membawa poster berisikan tuntutan mereka, lansir detik (29/5/16).

"Syiah dan Komunis Musuh Bersama," demikian yang tertulis dalam salah satu poster yang dibawa oleh Kaum Muslimin pada agenda tersebut. Menurut mereka, keberadaan Komunis dan Syiah yang dianggap menyesatkan dan merusak generasi muda penerus bangsa. (nisyi/jurnalmuslim.com)