Jum'at, 27 Sya'ban 1437 H / 3 Juni 2016 20:45
Syeikh
Dr. Abdulrahman Bin Abdulaziz Al-Sudais telah mengutuk upaya Iran untuk menciptakan
perpecahan di antara umat dengan menabur benih kekacauan di beberapa negara
Muslim, Saudi Press Agency melaporkan, Kamis (2/6/2016), sebagaimana dilansir Saudi
Gazzete.
Dalam
sebuah pernyataan yang dikeluarkan atas nama ulama senior Dua Masjid Suci,
Sheikh Al-Sudais, yang juga kepala Kepresidenan untuk Urusan Dua Masjid Suci,
mengatakan bahwa diantara praktik terburuk yang membahayakan ibadah haji adalah
upaya keras Iran untuk memanfaatkan ibadah haji secara politik, menciptakan
kekacauan, konflik dan perpecahan.
Dia
juga mengatakan bahwa seruan Iran untuk mempolitisir Haji dan menjadikannya
sebagai sebuah kesempatan untuk meneriakkan slogan-slogan politik adalah jelas
melanggar hukum Syari’ah.
“Setiap
Muslim harus menjaga kewajiban agama ini agar terhindar dari semua yang
menyebabkannya menyimpang dari tujuan syari’ah dan persatuan umat karena haji
adalah kewajiban Syariah. Ini bukan acara dan tempat untuk ajang politik,
meneriakkan slogan-slogan dan menggelar arak-arakan. Sangat tidak dibolehkan untuk
mengubah ibadah suci ini menjadi apa yang bertentangan dengan niat syari’ah.
Muslim seharusnya hanya mengumandangkan kalimah tauhid,” tegasnya.
Al-Sudais
menekankan bahwa politisasi Haji oleh Iran benar-benar bertentangan dengan
prinsip-prinsip ibadah haji yang menekankan dan menyerukan kepada umat Islam
untuk menjauhkan diri dari urusan duniawi yang tidak bermanfaat.
Dia
mengatakan bahwa haji adalah bagian dari rukun Islam yang lima dan ibadah haji
harus dilakukan sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad (saw),
tegasnya.
(ameera/arrahmah.com)