Saturday, June 4, 2016

Unicef: Dalam 5 Tahun, Rezim Syiah Assad Bantai 11.000 Bocah Suriah. Penasihat Barbar Bashar Assad Kecam Bantuan Kemanusiaan Barat

Hasil gambar untuk anak suriah kelaparan

UNICEF: Dalam 5 Tahun, Rezim Syiah Assad Bantai 11.000 Bocah Suriah

Memperingati hari anak internasional yang dirayakan pada tanggal 1 Juni setiap tahunnya, Jaringan Observatorim Suriah untuk HAM melaporkan sebanyak 10.913 anak-anak di Suriah tewas sejak meletusnya konflik pada tahun 2011.
Dari jumlah tersebut sebanyak 2,305 anak-anak di bawah umur 10 tahun dan 376 bayi berusia dibawah 3 tahun tewas dibantai tentara rezim Syiah Assad beserta sekutunya, seperti dilansir Jaringan Observatorim Suriah dalam laporan terbaru yang dikeluarkan pada hari Kamis (02/06) kemarin.
Jaringan Observatorim Suriah melanjutkan, “Anak-anak dibawah usia 18 tahun yang ditangkap oleh tentara rezim beserta sekutunya dalam 5 tahun terakhir mencapai angka 9 ribu orang, dan seluruhnya yang ditangkap mengalami penyiksaan fisik selama di dalam penjara.”
Sementara itu dalam konteks yang sama, lembaga organisasi PBB untuk melindungi hak-hak anak dan kaum muda “UNICEF” melaporkan bahwa perang di Suriah dalam 5 tahun terakhir telah menyebabkan 80% dari 8,4 juta anak Suriah terkena dampak konflik dan menjadikan sekitar 2,4 juta anak-anak menjadi pengungsi. (Rassd/Ram)

Penasihat Bashar Assad Kecam Bantuan Kemanusiaan Barat

SEORANG penasihat Presiden Suriah Bashar al Assad menolak bantuan kemanusiaan ke beberapa daerah yang terkepung di Suriah dan menuduh Amerika dan sekutu-sekutunya membuat negara dan wilayah tersebut tetap dilanda perang.
“Sudah waktunya Barat bersikap jujur, dan melihat negeri kami dan mengapa kami menderita,” klaim Bouthaina Shaaban, pejabat dekat Presiden Assad yang dijatuhi sanksi oleh Departemen Keuangan Amerika pada tahun 2011.
“Setiap intervensi Amerika, setiap intervensi Barat, dan setiap intervensi teroris, negara kami mundur 100 tahun ke belakang,” katanya seperti dilansir VOA.
Shaaban menyatakan hal itu pada hari Kamis lalu melalui rekaman video dan konferensi video Skype dalam acara di Klub Pers Nasional di Washington yang disponsori oleh kelompok nir laba misterius bernama Aliansi Global untuk Mengakhiri ISIS/Al-Qaidah atau GAFTA.
GAFTA sendiri mengatakan tujuannya adalah membantu menyatukan semua pihak yang berkepentingan dalam mengakhiri kelompok ISIS dan Al-Qaidah.
Tetapi alih-alih menyerang verbal ISIS, Shaaban menggunakan banyak waktunya untuk mengkritik Amerika Serikat dan sekutu sekutunya serta mencemooh bantuan kemanusiaan Barat, dengan mengatakan rakyat Suriah tidak pernah terbiasa makan makanan kaleng dan makaroni.