●S3 Universitas Ummu al-Qura, jurusan
Aqidah/Filsafat Islam, tamat 1414 H (1994 M), dengan judul disertasi “Hubungan
antara Allah dan alam menurut perspektif tasawwuf falsafi” yang disertasi
beliau ini dibimbing oleh dosen beliau yang bernama As-Syaikh DR. Mahmuud Ahmad
KhofaajiDari sini kita tahu bahwasanya beliau ini
adalah seorang yang pakar dalam bidang aqidah, baik dalam memahami kesesatan
kaum Kristen maupun kesesatan kaum sufi. Berikut ini saya terjemahkan muqoddimah dari
disertasi doktoral yang ditulis oleh Prof DR Said Aqiel Siraj.●DR Said Aqiel Siradj, MA berkata : “Dan permulaan munculnya pemikiran filsafat
sesat tersebut di akhir-akhir abad kedua hijriah. Lalu berkembang dengan pesat
di tengah abad ketiga hijriah. Dimulai dari Jabir bin Hayyan dan Abu Hasyim dan
Abduk hingga Ibnu ‘Arobi sang fhilosofi
besar, Al-Ghunushy Al-Khothiir, dan melewati Dzu An-Nuun Al-Mishriy, Abi Yaziid
Al-Busthoomy, Al-Hallaaj, Al-Junaid,
An-Nafary, Al-Gozhaaly, lalu As-Sahrowardi
yang terbunuh”. ●Komentar : Dalam paragaf ini beliau menjelaskan tentang
tokoh-tokoh sufi filsafat yang memiliki pemahaman sesat wihdatul wujud. Yang
diantara tokoh-tokoh tersebut ada yang digandrungi oleh kaum sufi di Indonesia.
Diantaranya adalah Ibnu ‘Arobi dan Al-Ghozali.
Adapun Ibnu ‘Arobi maka DR Said Aqiel telah menjelaskan kesesatannya dalam disertasinya tersebut pada hal 446 hingga hal 450. Beliau menjelaskan tentang pemikiran Ibnu Arobi dalam dua kitabnya yang berisikan tentang pemikiran wihdatul wujud (bersatunya Allah dengan alam). Kitab yang pertama adalah kitab Al-Futuhaat Al-Makkiyah, yang dimana Ibnu Arobi mengaku bahwa apa yang dituliskannya dalam kitab tersebut adalah wahyu dan didikte oleh Allah. Adapun kitab yang kedua adalah Fushus Al-Hikam maka Ibnu Arobi mengaku bahwa kitab tersebut datangnya dari Rasulullah. Dalam kitab Fushus Al-Hikam inilah Ibnu Arobi mengatakan bahwa Fir’aun adalah orang beriman dan masuk surga !!, hal ini karena tatkala Fir’aun mengatakan :”Aku adalah Tuhan kalian yang maha tinggi” menunjukan bahwa Fir’aun paham bahwasanya Allah telah bersatu dengan alam, telah bersatu dengan dirinya. Jadi perkataan Fir’aun tersebut adalah perkataan yang hak dan benar
Adapun Abu Hamid Al-Ghozaali, maka kesesatannya tentang pemahaman wahdatul Wujud telah dijelaskan oleh DR Said Aqiel Siraj dalam disertasinya pada hal 168 hingga hal 172. Pemikiran wihdatul wujud Al-Ghozaali sangat nampak dalam kitabnya Ihyaa Uluumiddiin (yang kitab ini sangat digandrungi oleh kaum sufi di Indonesia) dan kitabnya Misykaat al-Anwaar. Adapun bantahan terhadap pemikiran Al-Ghozali ini maka telah ditulis dengan panjang lebar oleh DR Said Aqiel dalam disertasinya dari hal 199 hingga hal 221.
Semoga artikel yang saya paparkan ini membantu mewujudkan terkabulnya harapan DR Said Aqiel Siroj, sehingga risalah disertasi yang bagus ini bisa dipetik faedahnya oleh para pembaca sekalian, khususnya kaum muslimin di Indonesia.
Demikianlah muqoddimah yang ditulis oleh DR
Said Aqiel Siraj di muqoddimah disertasi beliau dan sedikit komentar dari saya.
Sungguh muqoddimah yang sarat dengan penjelasan pokok-pokok usul aqidah Ahlus
Sunnah yang dibangun di atas manhaj salaf.HuuuPenulis: Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
●KH Afifuddin Muhajir : Ia juga mengutip pemikiran Kang Said tentang
Imam al-Ghazali sebagai berikut: ”Kendatipun demikian, pernyataan al-Ghazali di
dalam kitab Ihya’ menyangkut persoalan tauhid adalah batal dan salah. Begitu
pula pernyataannya di dalam kitabnya yang bernama Misykatul Anwar, sebagaimana
akan tampak jelas nanti. Ini semua mendorong kaum shufi yang datang sesudahnya
untuk berprilaku berlebihan dan keterlaluan, (ini terjadi), setelah al-Ghazali
membuka pintunya lebar-lebar. (hal 290).”
Dalam buku “Sidogiri Menolak Pemikiran KH Said Aqil Siroj” tulisan Kang Said dalam disetasi doktornya itu banyak dikutip. Di antaranya Kang Said menulis begini: Kita memahami bahwa faktor yang menyebabkan al-Ghazali menyimpang adalah karena ia menjauh dari Sunnah Nabi serta jalan yang diikuti oleh umat dari kalangan salaf salih, yang berpegang pada petunjuk Nabi dan manhaj sunnah yang mulya. Hal itu disebabkan oleh pemikiran sesat para filsuf dimana al-Ghazali telah masuk ke dalamnya lalu tidak bisa keluar darinya sehingga hal itu menghalanginya dari kebenaran.
Kang Said juga menulis begini: Bersamaan dengan itu, pernyataan-pernyataan al-Ghazali dalam kitab Ihya’ yang berhubungan dengan tauhid merupakan pernyataan yang batil dan rusak. (tim)
Peran Dan Kontribusi Imam
Al-Ghazali Dalam Menghadang Pemikiran Dan Kejahatan Syiah. Benarkah Tasawuf Ajaran
Nabi, Perbedaan Pokoknya Dengan Ajaran Islam, Serta Taubatnya Dari Filsafat Dan
Tasawuf.Prof DR Nasaruddin Umar (
Penganut Sufi Super Ilmiyyah ) : Berguru Dengan Alam Ghaib Itu Dimungkinkan.
Katanya, Imam Ghazali Tidak Perlu Mencantumkan Sebuah Hadits Dalam Kitabnya
(Shahih Atau Tidak) Sebab Langsung Meminta Konfirmasi Ke Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wa Sallam. Begitupun Ibnu Arabi Dengan Kitab Fushus Al Hikam.
Daftar Isi Kedua Artikel Diatas :
●Sejarah Hidup Imam
●Mengenal Lebih Jauh Kitab Ihya Ulumuddin Karya Al-Ghazali.
●Biografi Imam Al Ghazali ,
Banyak Pengagumnya Tidak Tahu Bagaimana Akhir Kehidupan Imam Ghazali.
●Taubatnya Imam Ghazali Dari
Filsafat Atau Tasawuf (Kejalan Yang Benar)
Imam Ghazali dan “Tahafut
Falasifah”.
●Kisah yang memilukan hati
dari taubatnya para ulama dari pengaruh ilmu filsafat.
●Kitab Ihya’ Ulumuddin Imam al-Ghazali
& Kritik Hadits Didalamnya.
●Tinjauan Kritis Terhadap
Beberapa Pemikiran Imam Al Ghazali Dalam Kitabnya Ihya’ Ulumiddin.