Oleh:
Anshori Umar Sitanggal / Publikasi: Sabtu, 28 Februari 2015 14:08
1. Abu Bakar
ash-Shiddiq radliyallahu ‘anhu akan memerintah kaum muslimin
sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Antara lain, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah
berkata kepada seorang perempuan, “Pulanglah kamu!”
Perempuan itu berkata,
“Katakanlah, bagaimana kalau tuan tidak aku temukan lagi?”
Seolah-olah ia dapat merasakan
bahwa ajal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hampir dekat. “Kalau kamu tidak
menemui aku lagi, maka datanglah kepada Abu Bakar.” (Riwayat al-Bukhari dalam
shahihnya, hlm 93, kitab al-Ahkam 51, bab al-Istikhlaf, no. 7220).
Dan ternyata bernar, bahwa yang
memerintah kaum muslimin sepeninggal beliau adalah Abu Bakar.
Begitu pula, sabda beliau ketika
hendak menulis surat wasiat bahwa Abu Bakar yang akan menggantikan kedudukan
beliau sebagai Khalifah, tetapi tidak jadi, karena beliau tahu para shahabatnya
takkan berpaling dari Abu Bakar. Dan hal itu karena mereka mengakui keunggulan
dan keutamaan Abu Bakar sebagai orang yang pertama-tama masuk Islam.
Sabda beliau, “Allah dan
orang-orang mukmin menolak selain Abu Bakar.” (Riwayat Muslim dalam Shahihnya, hadits no. 2387, 44, Kitab
Fadhaailus-Shahabah, 1, Bab Min
Fadhaail Abi Bakar ash-Shiddiq).
Juga sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, “…(Patuhlah kamu
sekalian) kepada dua orang sepeninggalku, Abu Bakar dan Umar.”
Hadits riwayat Ahmad, Ibnu Majah,
dan at-Tirmidzi, yang menurutnya hadits ini hasan. Sedangkan menurut
Ibnul-Yaman, hadits ini shahih. Dan hadits ini telah diriwayatkan pula dari
sanad Ibnu Mas’ud, Ibnu Umar dan Abu Darda’.
Masalah ini telah kami bicarakan
panjang-lebar dalam Kitab Fadhaailus-Shahihain, yang intinya, bahwa apa yang
diisyaratkan oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam benar-benar terjadi, yakni Abu
Bakar ash-Shiddiq menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, kemudian disusul
Umar, persis seperti yang diberitahukan sebelumnya oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. (Riwayat
at-Tirmdizi dalam Sunannya 2/290 dari Hudzaifah bin Yaman. Dan diriwayatkan
pula oleh Ibnu Majah dalam Sunannya, 1/27).
2. Kaum muslimin akan
menaklukkan Mesir
Mesir ditaklukkan pada masa
pemerintahan Umar bin Khatthab radliyallahu ‘anhu oleh Amr bin Ash pada tahun 20 H.
Dalam kitab Shahih
Muslim riwayat Abu Dzar,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya kamu akan menaklukkan
suatu negeri yang ada disebutkan di sana istilah Qirath (satuan berat emas di
Mesir. 1 Qirath = 4/6 dinar). Maka perlakukanlah penduduknya dengan baik.
Karena mereka berhak mendapat perlindungan dan ada hubungan kekeluargaan dengan
kita.” (Riwayat Muslim
dalam Shahihnya 44, Kitab
Fadhaailus-Shahabah 56,
BabWashiyyatun-Nabi bi Ahli Mishr, hadits no. 2543).
3. Persia dan Romawi
akan musah dan takkan muncul kembali
Sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam yang
diriwayatkan secara otentik dari beliau dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim,
“Apabila Kaisar ini telah mati,
maka takkan ada kaisar lagi sesudahnya. Dan apabila Kisra ini telah mati, juga
takkan ada kisra lagi sesudahnya. Demi Allah yang menggenggam jiwaku,
sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan membelanjakan gudang-gudang
kekayaan mereka berdua di jalan Allah.” (Riwayat al-Bukhari dalam Shahihnya, 83, Kitab
al-Aiman wa an-Nudzur, 3, Bab Kaifa
Kanat-Yaminun-Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, no. hadits 6229).
Apa yang diisyaratkan oleh Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam benar-benar
terjadi, persis seperti yang beliau kabarkan. Pada masa Abu Bakar, Umar, Utsman radliyallahu
‘anhum kekuasaan Kaisar
Hiraklius tersingkir dari Syam dan seluruh jazirah. Kekuasannya kemudian
terbatas di Romawi saja. Orang Arab memang biasa menyebut kaisar kepada siapa
saja yang menjadi penguasa Romawi berikut Syam dan Jazirah.
Hadits ini merupakan kabar yang
sangat menggembirakan bagi penduduk Syam, bahwa kekuasaan Romawi tidak akan
kembali ke negeri itu buat selama-lamanya sampai Hari Kiamat.
Dan hadits ini sebentar lagi akan
kami sebutkan lagi, In Syaa Allah, dengan sanad dan matan
selengkapnya.
Adapun Kisra, sebagian besar
kekuasaannya lepas pada masa Umar bin Khatthab radliyallahu ‘anhu, dan habis sama sekali pada masa
Ustmanradliyallahu ‘anhu. Ada pula pendapat yang mengatakan pada tahun 32 H.
Segala puji dan karunia Allah jua kiranya.
Hal ini telah dibahas secara rinci
dalam Kitab al-Bidayah, termasuk kisah kutukan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam terhadap
Kisra ketika mendengar bahwa raja itu merobek-robek surat yang beliau kirim
kepadanya. Waktu itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa agar kerajaanya
terobek-robek dan hancur lebur. Ternyata doa beliau menjadi kenyataan.
4. Umar bin Khatthab
akan terbunuh
Dalam Shahih
al-Bukhari dan Shahih
Muslim, Hudzaifah
mengisahkan, “Kami sedang duduk di dekat Umar radliyallahu ‘anhu, tiba-tiba dia berkata, ‘Siapakah
di antara kamu sekalian yang hafal hadits Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam mengenai
fitnah?’
Saya jawab, ‘Aku.’
Umar bekata, ‘Ucapkan, sungguh,
berani juga kamu ini.’
Maka saya katakana, ‘Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah
menyebut fitnah yang dialami seorang lelaki dalam keluarganya, hartanya,
dirinya, anaknya, dan tetangganya, itu semua bisa terhapus dengan shalat,
sedekah, amar makruf dan nahi munkar.’
Umar berkata, ‘Bukan ini yang aku
maksudkan, tetapi yang aku maksud fitnah yang bergejolak laksana gelombang
laut.’
Maka saya berkata, ‘Yaa Amirul
Mukminin, sesungguhnya antara anda dan fitnah itu ada pintu tertutup.’
Umar berkata, ‘Celaka, pintu itu
akan dibuka dan didobrak?”
‘Bahkan Didobrak.’ Jawabku. Maka
umar pun berkata, ‘Kalau begitu, pintu itu takkan bisa ditutup lagi buat
selama-lamanya?’
‘Benar.’ Kataku.
(Mendengar periwayatan Hudzaifah
itu), maka kami bertanya kepadanya, ‘Sepertinya Umar tahu siapa yang dimaksud
pintu itu?’
‘Ya.’ Jawab Hudzaifah,
‘Sesungguhnya aku telah menceritakan kepadanya bukan hadits yang keliru.’”
Perawi hadits ini (Syaqiq)
berkata, “Namun kami takut menanyakan kepada Hudzaifah siapa yang dimaksud
pintu itu. Oleh karena itu, kami ketakan hal itu kepada Masruq, supaya dia
menanyakannya kepada Hudzaifah, dan ternyata jawabnya, ‘(Pintu itu adalah)
Umar.’”
Demikianlah, ternyata apa yang
diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu benar-benar terjadi. Persis
setelah terbunuhnya Umar pada tahun 23 H, terjadilah berbagai macam fitnah di
tengah masyarakat, dimana penyebab tersebarnya fitnah-fitnah itu adalah
terbunuhnya Umar. (Riwayat al-Bukhari dalam Shahihnya, 92, Kitabul-Fitan, 17, Bab
al-Fitnatil-lati Tamuju Kamaujul-Bahr, hadits no. 7096).
5. Ustman bin Affan
akan mengalami cobaan berat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah memberitakan
bahwa Utsman bin Affan shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk penghuni surga,
dikarenakan bencana yang menimpanya. Ternyata berita tersebut benar-benar
terjadi. Utsman dikepung di rumahnya lalu dibunuh sebagai syahid yang sabar dan
ikhlas. Semoga Allah subhanahu wa ta’alaa senantiasa meridhainya.
Berkenaan dengan kisah pembunuhan
Utsman ini, kami telah menyebutkan hadits-hadits yang berisi peringatan dan
pemberitahuan sebelumnya tentang bakal terjadinya peristiwa ini. Dan semuanya
ternyata benar-benar terjadi persis seperti yang diisyaratkan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Begitu pula telah kami sebutkan
hadits-hadits tentang akan terjadinya Perang Jamal dan Shiffin. Baik yang
berkenaan dengan jalannya kedua insiden tersebut maupun huru-hara dan berbagai
macam peristiwa yang terjadi waktu itu. Dan kepada Allah kita memohon segala
pertolongan-Nya.
Sumber: Ibnu Katsir, an-Nihayah:
Fitan wa Ahwaalu Akhiruz-Zaman atauHuru-Hara Hari Kiamat, (Pent. Anshori Umar Sitanggal,
Imran Hasan, S.Ag), Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, Cet. Kedua, Desember, 2002,
hlm. 3-8.