Aleppo menjadi 'bastion'
benteng terakhir bagi para Mujahidin. 'Bastion' bagi para pejuang
kebenaran al-haq. Aleppo sudah berulangkali melahirkan beribu
mujahid yang berjihad, dan selalu berada di garda paling depan menghadapi anak
keturunan al-Assad.
Aleppo tak pernah henti
mendapatkan serangan rezim Syiah Bashar al-Assad. Sedikitnya 45
orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka, akibat serangan bom
barrel oleh rezim Suriah di Aleppo, ungkap pejabat Pertahanan Sipil
Suriah mengatakan Anadolu Agency, Rabu, 16/9/2015.
Tim Pertahanan Sipil yang
mengunjungi kawasan al-Masyhad di Aleppo mencari korban terjebak di bawah
reruntuhan bangunan, dan membawa ke rumah sakit mendaptkan perawatan. Begitu
banyak korban yang jatuh akibat serangan bom barrel terhadap kawasan penduduk
sipil.
Wilayah yang dikuasai oleh
oposisi yaitu Aleppo terus-menerus menjadi sasaran serangan udara dari pasukan
rezim udara, menghancurkan dan meluluh-lantakan seluruh infrastruktur dan
meninggalkan banyak korban penduduk sipil, dan penduduk sipil di Aleppo
hidup tanpa air dan listrik. Rezim Suriah sampai hari ini terus melakukan
serangan udara yang dahsyat dengan menggunakan bom barrel.
Konflik Suriah dimulai pada
tahun 2011, ketika rezim Bashar al-Assad menanggapi dengan segala kekejian dan
kejahatan yang tanpa tara, dan sudah berlangsung empat tahun, berakibat 16 juta
penduduknya pergi dari Suriah, dan lebih 500 ribu orang penduduk tewas.
Keganasan itu meletus sebagai bagian dari revolusi 'Arab Spring' atau
Musim Semi Arab.
Empat tahun pertempuran yang
dahsyat meninggalkan penderitaaan yang tanpa tara sepanjang sejarah
kemanusiaan. Betapa rakyat Suriah sekararng meninggalkan negaranya dan
menghadapi penderitaan sangat dahsyat. Mereka terlunta-lunta ingin mendapatkan
tanah air baru di Eropa. Tapi, tidak serta merta mereka mendapatkan uluran
tangan dari pemerintah Uni Eropa. Di negaranya, mereka menghadapi kekejian dari
rezim Bashar al-Assad tanpa kesudahan.
Sampai sekarang tidak ada
satupun negara yang menaruh perhatian terhadp nasib mereka. Suriah menjadi
ajang perang antara Rusia, Amerika, Iran, dan Zionis-Israel. Rusia mendukung
dengan kekuatan militer penuh, dan bahkan Rusia mengirimkan senjata dan pasukan
darat bertempur mempertahankan Bashar al-Assad. Rusia, Amerika, Iran, dan
Zionis-Israel terus mempertahankan selama mungkin rezim Bashar al-Assad. Karena
Bashar al-Assad mendatangkan keuntungan ekonomi dan politik bagi mereka.
Sekarang para mujahid yang
berjuang dengan segenap tetesan darah mereka, tanpa peduli lagi. Mereka
berkerumun ke Suriah, hanya satu tujuan yaitu hidup mulia di Jalan Allah, dan
mati syahid, serta mendapatkan kemuliaan di sisi-Nya. Mereka berbondong
dari berbagai negara, seperti 'laron' yang mengejar cahaya. Di tengah
kegelapan kehidupan yang sangat penuh penuh fitnah, justru mereka berlari
mengejar janji Allah Azza wa Jalla, yang tidak pernah menyelisihi
janji-Nya.
Mereka terus bertempur
menghadapi konspirasi global. Menghadapi kekuatan 73 negara yang dipimpin
Amerika. Mereka menghadapi kecanggihan senjata Rusia. Mereka bertempur tanpa
rasa takut menghadapi milisi Syiah Hisbullah. Mereka terus maju menyongsong
dentuman senjata dan serangan rudal dari pesawat tempur, tanpa sedikit pun
gentar.
JIka bukan karena pertolongan
Allah Azza wa Jalla, bagaimana mereka bisa bertahan? Jika bukan karena
pertolongan Allah bagaimana mereka bisa menghadapi konspirasi Rusia, Amerika,
Iran dan Zionis-Israel.
Berjihad hanya menjadi salah
wasilah (sarana) hidup mereka menuju puncak kemuliaan yang tidak dapat
dibandingkan dengan apapun. Mereka menyongsong dengan keikhlasan ingin
mendapatkan ridha-Nya.
Aleppo menjadji 'bastion'
(benteng) terakhir para mujahid yang merindukan kehidupan akhirat, merindukan
bertemu dengan Rabbul Alamin Yang Maha Agung, dan pemberi segala kemuliaan,
tanpa ada bandingannya.
Mereka terus berlari berjuang
menyongsong para kafirin musyrik yang menjadi sumber malapetaka kehidupan. Para
kafirin membuat kematian dan kehancuran. Mereka harus dihentikan. Suriah yang
dikenal dengan 'Billadus Syam' tempat yang akan memberikan kemuliaan bagi
siapapun yang berjihad. Semoga Wallahu'alam.