Sunday, September 20, 2015

Aleppo Menjadi Tumpahnya Darah dan Kuburan Para Syuhada

Aleppo menjadi 'bastion' benteng terakhir bagi para Mujahidin. 'Bastion' bagi para pejuang  kebenaran al-haq. Aleppo sudah berulangkali melahirkan beribu mujahid yang berjihad, dan selalu berada di garda paling depan menghadapi anak keturunan al-Assad.
Aleppo tak pernah henti mendapatkan serangan  rezim Syiah Bashar al-Assad. Sedikitnya  45 orang tewas dan ratusan  lainnya luka-luka,  akibat serangan bom barrel oleh  rezim Suriah di Aleppo, ungkap pejabat Pertahanan Sipil Suriah mengatakan Anadolu Agency, Rabu, 16/9/2015.
Tim Pertahanan Sipil yang mengunjungi kawasan al-Masyhad di Aleppo mencari korban terjebak di bawah reruntuhan bangunan, dan membawa ke rumah sakit mendaptkan perawatan. Begitu banyak korban yang jatuh akibat serangan bom barrel terhadap kawasan penduduk sipil.
Wilayah yang dikuasai oleh oposisi yaitu Aleppo terus-menerus menjadi sasaran serangan udara dari pasukan rezim udara, menghancurkan dan meluluh-lantakan seluruh infrastruktur dan meninggalkan banyak korban penduduk sipil, dan penduduk sipil  di Aleppo hidup tanpa air dan listrik. Rezim Suriah sampai hari ini terus melakukan serangan udara yang dahsyat dengan menggunakan bom barrel.
Konflik Suriah dimulai pada tahun 2011, ketika rezim Bashar al-Assad menanggapi dengan segala kekejian dan kejahatan yang tanpa tara, dan sudah berlangsung empat tahun, berakibat 16 juta penduduknya pergi dari Suriah, dan lebih 500 ribu orang penduduk tewas. Keganasan itu meletus sebagai bagian dari revolusi 'Arab Spring' atau  Musim Semi Arab.
Empat tahun pertempuran yang dahsyat  meninggalkan penderitaaan yang tanpa tara sepanjang sejarah kemanusiaan. Betapa rakyat Suriah sekararng meninggalkan negaranya dan menghadapi penderitaan sangat dahsyat. Mereka terlunta-lunta ingin mendapatkan tanah air baru di Eropa. Tapi, tidak serta merta mereka mendapatkan uluran tangan dari pemerintah Uni Eropa. Di negaranya, mereka menghadapi kekejian dari rezim Bashar al-Assad tanpa kesudahan.
Sampai sekarang tidak ada satupun negara yang menaruh perhatian terhadp nasib mereka. Suriah menjadi ajang perang antara Rusia, Amerika, Iran, dan Zionis-Israel. Rusia mendukung dengan kekuatan militer penuh, dan bahkan Rusia mengirimkan senjata dan pasukan darat bertempur mempertahankan Bashar al-Assad. Rusia, Amerika, Iran, dan Zionis-Israel terus mempertahankan selama mungkin rezim Bashar al-Assad. Karena Bashar al-Assad mendatangkan keuntungan ekonomi dan politik bagi mereka.
Sekarang para mujahid yang berjuang dengan segenap tetesan darah mereka, tanpa peduli lagi. Mereka berkerumun ke Suriah, hanya satu tujuan yaitu hidup mulia di Jalan Allah, dan mati syahid, serta  mendapatkan kemuliaan di sisi-Nya. Mereka berbondong dari berbagai negara, seperti 'laron'  yang mengejar cahaya. Di tengah kegelapan kehidupan yang sangat penuh penuh fitnah, justru mereka berlari mengejar janji Allah Azza wa Jalla, yang tidak pernah menyelisihi  janji-Nya.
Mereka terus bertempur menghadapi konspirasi global. Menghadapi kekuatan 73 negara yang dipimpin Amerika. Mereka menghadapi kecanggihan senjata Rusia. Mereka bertempur tanpa rasa takut menghadapi milisi Syiah Hisbullah. Mereka terus maju menyongsong dentuman senjata dan serangan rudal dari pesawat tempur, tanpa sedikit pun gentar.
JIka bukan karena pertolongan Allah Azza wa Jalla, bagaimana mereka bisa bertahan? Jika bukan  karena pertolongan Allah bagaimana mereka bisa menghadapi konspirasi Rusia, Amerika, Iran dan Zionis-Israel.
Berjihad hanya menjadi salah wasilah (sarana)  hidup mereka menuju puncak kemuliaan yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Mereka menyongsong dengan keikhlasan ingin mendapatkan ridha-Nya.
Aleppo menjadji 'bastion' (benteng) terakhir para mujahid yang merindukan kehidupan akhirat, merindukan bertemu dengan Rabbul Alamin Yang Maha Agung, dan pemberi segala kemuliaan, tanpa ada bandingannya.
Mereka terus berlari berjuang menyongsong para kafirin musyrik yang menjadi sumber malapetaka kehidupan. Para kafirin membuat kematian dan kehancuran. Mereka harus dihentikan. Suriah yang dikenal dengan 'Billadus Syam' tempat yang akan memberikan kemuliaan bagi siapapun yang berjihad. Semoga Wallahu'alam.