“(Berita) itu adalah klaim
sepihak BBC dan itu tidak benar,” ujarnya kepada hidayatullah.comdan wartawan lain, Selasa
(29/09/2015) malam.
Hal itu ia sampaikannya dalam
jumpa pers perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-84 Kerajaan Arab Saudi di gedung
Ciputra World 1, JL. Prof. DR Satrio, Kuningan, Jakarta.
Mubarak juga memastikan
ketidakbenaran informasi bahwa ada 28 petugas haji yang dieksekusi.
“Itu juga tidak benar,”
tegasnya.
Beberapa media berafiliasi
Syiah menuduh, kehadiran rombongan konvoi anak dari Raja Saudi Salman bin
Abdulaziz Al Saud di pusat Mina sebagai penyebab tragedi Mina. Di antara media
itu adalahABNA14 dan Harian Libanon, al-Diyar. [Baca: Akun-Akun Twitter Saudi Tuding Iran di Balik Peristiwa Mina]
Acara perayaan HUT tersebut
dihadiri dubes-dubes berbagai negara untuk Indonesia. Pantauan hidayatullah.com,
tidak terlihat kehadiran dubes dari Iran.
Saat ditanya wartawan, apakah
pihak Kedubes Arab Saudi untuk Indonesia mengundang dubes Iran tersebut,
Mubarak enggan menjawab.
“Tidak ada komentar,”
ujarnya.
Mubarak juga enggan
berkomentar saya ditanya awak media ini terkait respon Arab Saudi terhadap
sikap Iran mengenai insiden di Mina.
“(Itu) merupakan tragedi yang
sangat menyedihkan sekali,” ujarnya diplomatis sebagaimana dikatakan
penerjemah.
Diberitakan sebelumnya,
Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak Arab Saudi segera melakukan penyelidikan
terkait tragedi di Mina, yang menyebabkan 700 lebih jamaah haji tewas, Kamis
(24/09/2015).
Desakan itu disampaikan
memanfaatkan kesempatan berpidato di Sidang Umum PBB, Sabtu (26/09/2015).
Dikutip Reuters, pidato Rouhani di mimbar PBB menunjukkan, Iran akan terus menekan Saudi atas insiden yang
menewaskan 131 jamaah hajinya.*