28
DECEMBER 2015
Oleh : Izzatun Nisa Syahidah
BUMISYAM -Sejak tahun
90-an Indonesia mulai “melek” dengan informasi-informasi mengenai perjuangan
sesama saudara Muslim di belahan bumi yang lain. Di dekade tahun tersebut saat
informasi masih valid diperoleh dari majalah-majalah atau buku-buku, aktivis
dakwah di Indonesia sangat mengakrabi berita-berita perjuangan Muslim di
Bosnia, Chechnya, Afganistan, Irak, dan Palestina. Negara terakhir yang
disebutkan bahkan masih berkonflik hingga kini dengan Yahudi. Konflik yang
entah kapan akan terselesaikan.
Sementara negara-negara lain seperti Bosnia, Chechnya,
Afganistan, Irak, sedang terseok-seok membangkitkan diri. Konflik panjang yang
terjadi di negara-negara Islam tersebut menjadi catatan betapa Islam menjadi
agama yang rentan diberangus.
Bahkan ketika muncul kesadaran penuh dari rakyat-rakyat
di beberapa negara Muslim di Timur Tengah seperti Mesir, Tunisia, Libya,
Suriah, Bahrain yang memunculkan gelombang kebangkitan di Timur Tengah atau
yang disebut dengan Arab
Spring sekitar 5
tahun lalu, dengan kekuatan tiran, semua gelombang perlawanan tersebut
dihentikan paksa. Baik dengan bantuan musuh Islam di negara yang lain atau
dengan tekanan militer.
Negara mayoritas berpenduduk Islam yang masih bertahan
dengan kedigdayaannya mungkin hanya Turki yang tetap saja diguncang dengan
berbagai isu fitnah.
Lantas, apakah kebangkitan dunia Islam yang
digadang-gadang dimulai dengan Arab
Spring akan padam
begitu saja?
Kita harus secara jelas meyakini bahwa Islam akan
bangkit sekali lagi hingga terjadi perang akhir zaman. Optimisme yang harus
dibangun setiap Muslim agar tetap berjuang menyebarkan berbagai kebaikan di
muka bumi dan memadamkan api kemaksiatan.
“Sebagian umatku ada yang selalu melaksanakan perintah
Allah, tak terpengaruh orang yang menggembosi dan tidak pula orang yang
berseberangan hingga datang keputusan Allah, dan mereka senantiasa dalam
keadaan demikian. Mu’adz berkata: dan mereka ada di Syam.” (HR. Bukhari).
Hingga datang keputusan hancurnya bumi ini, sebagai
seorang Muslim kita harus terus berjuang.
Clue sudah
diberikan bahwa Syam menjadi titik tolak perjuangan kebangkitan Islam. Maka,
tidak usah banyak tanya lagi ketika banyak orang menggembar-gemborkan
perjuangan saudara sesama Muslim di Palestina sana. Pentingnya mendoakan mereka
dan pentingnya membantu perjuangan mereka semampu kita.
Tidak hanya di Palestina, Syam mencakup pula daerah
lain seperti Lebanon, Yordania, dan Suriah.Negara yang terakhir disebutkan sama
dengan Palestina, sedang berkonflik.
Perjuangan rakyat yang tadinya ingin membebaskan diri
dari belenggu pemerintahan tiran Bashar Al Assad berubah tragedi kemanusian
yang memilukan. Bashar Al Assad berbalik membunuhi warga sipil yang melawan
pemerintah dan tidak terelakkan lagi bahwa konflik di sana menjadi konflik
pemusnahan umat Islam. Konflik yang berlangsung hingga kini membuat warga
Suriah menjadi rakyat pengungsi terbesar yang melakukan eksodus tidak hanya
lintas negara, tetapi juga lintas benua. Meninggalkan Suriah dengan ibu kota
Damaskus yang menjadi basis kekuatan umat Islam di perang akhir zaman nanti, di
tangan para mujahid yang tidak lelah berjuang. Meski diterpa fitnah, meski
digempur kekuatan yang jauh lebih besar.
Kalau dulu musuh Islam yang tersiar luas dan memang
menjadi musuh terberat adalah Yahudi dan yang identik dengan negara barat, kini
Syiah telah bergabung melakukan perlawanan terselubung terhadap Islam. Mulai
menjadi backing kekuatan Bashar Al Assad, hingga
revolusi Iran yang kabarnya sudah masuk ke dalam pemerintahan Lebanon. Secara
jelas Menteri Luar Negeri Lebanon menyatakan bahwa Iran dan Lebanon telah
memiliki hubungan dan sikap yang semakin dekat.
Yordania menjadi negara yang relatif masih stabil.
Keberpihakannya pada perjuangan Palestina dan perlawanan terhadap Yahudi memang
masih cukup terlihat jelas. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa kemoderatan
Yordania dengan sistem pemerintahannya berupa kerajaan menjadikan negara yang
dipimpin oleh Raja Abdullah II ini dekat dengan dunia barat dan segala hingar
bingar sekulerisme.
Dua negara yang sedang berkonflik dan dua negara yang
masih disetir dengan banyak kepentingan duniawi. Maka, bersandarlah hanya pada
Allah ta’ala. Setiap kita mempunyai kewajiban untuk turut serta dalam
kebangkitan Islam, termasuk membantu perjuangan sesama Muslim di bumi Syam.
Allahu a’lam.