January 3, 2016
Hubungan
Arab Saudi dan Iran memanas pasca dieksekusi matinya seorang ulama Syiah
terkemuka, Nimr al-Nimr. Pasca ulama terpandang Iran mengecam eksekusi
tersebut, pemerintah Arab Saudi ‘menyerang’ balik dan menyebut Iran tak tahu
malu.
Arab
Saudi menyebut Iran tak tahu malu karena telah mensponsori terorisme namun
menuduh orang lain mendukung tindakan terorisme. Iran juga disebut telah
merusak stabilitas regional dengan mengeluarkan statemen yang dapat menimbulkan
pertikaian diplomatik.
“Rezim
Iran adalah rezim terakhir di dunia yang bisa menuduh orang lain mendukung
terorisme, mengingat bahwa (Iran) adalah negara yang mensponsori teror, serta
dikutuk oleh PBB dan banyak negara,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri
Arab Saudi dalam pernyataan ke kantor berita resmi SPA, seperti dikutip dari
AFP, Minggu (3/1/2016).
“Rezim
Iran tidak memiliki rasa malu karena omong kosong tentang masalah-masalah hak
asasi manusia, bahkan tahun lalu dieksekusi ratusan warga Iran tanpa dasar
hukum yang jelas,” lanjutnya.
Sebelumnya,
Wamnelu Iran mengatakan Arab Saudi melakukan tindakan tidak manusiawi terkait
dengan dieksekusinya ulama Syiah, Nimr al-Nimr Baqr. “Ini merupakan
tindakan tidak manusiawi yang membuktikan impotensi hak asasi manusia dan
demokrasi di Arab Saudi. Ini akan memiliki konsekuensi dan komunitas Muslim
tidak akan mentolerir kejahatan seperti ini,” kata Ibrahim Rahimpur.
Sumber
: Saudi Press Agency