Hempher konon adalah
seorang mata-mata Inggris yang menulis sebuah diktat yang di dalamnya berisi
banyak fitnah terhadap Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Tulisan Hempher ini
dinukil dalam kitab I’tifarat Jasus Injilizi (Pengakuan Mata-Mata Inggris).
Yang kitab tersebut banyak dijadikan sandaran oleh para pembenci dakwah sunnah
untuk menjatuhkan pribadi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Diantaranya artikel
berjudul “Membongkar Kedok Wahabi, Satu Dari Dua Tanduk Setan” yang diterbitkan
di sebuah majalah di Indonesia.
Namun siapakah
sebenarnya Hempher dan bagaimana kredibilitas tulisannya? Kita simak uraian
dari Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi berikut ini:
Siapakah Hempher?
Menurut Syaikh
Husain Malik: “Hempher ini tidak dikenal dalam buku-buku sejarah Inggris. Coba,
terdapat di kitab apakah biografinya secara rinci, mulai dari nama, kedudukan,
dan pekerjaannya?!”. Beliau juga berkata; “Nama Hempher hanyalah sosok yang
dibuat-buat belaka”1.
Saudara kami Al
Ustadz Abu Salma hafizahullah juga berkata: “Hempher ini orang yang tidak
dikenal di dalam sejarah. Tidak disebutkan hal ihwalnya sama sekali di
buku-buku sejarah Utsmaniyyah yang mu’tabar (terpercaya) seperti Raudhatul
Afkar karya Ibnu Ghanam, Unwan Majd fi Tarikh Nejed karya Utsman An Najdi,
Aja’ib Atsar karya Al Jabarati, Al Badhru Thalikarya Asy Syaukani, Tarikh Nejed
karya Mahmud Al Alusi, Hadhir Al Alam Islami karya Sakib Arselan, dan lainnya
dari sejarawan Muslim. Bahkan Hempher juga tidak pernah disebut namanya di buku
sejarah yang ditulis orientalis sekalipun seperti ‘Travels Through Arabs‘,
‘Notes The Bedouins and The Wahabys‘ tulisan Burk Hert, ‘A Brief Story of
Wahhabys‘ tulisan Gifford Palgrave, ‘Imams and Sayed of Oman‘ tulisan Percy
Beder, ‘Travels in Arab Desert‘ tulisan Doughty, ‘Notes on Mohammadanism The
Wahhaby‘ tulisan T.P. Huges dan lain-lain”2.
Maka dengan senang
hati kami memohon kepada para penukil diktat Hempher tersebut untuk menyebutkan
kitab sejarah tentang Hempher!!
فَاسْأَلُوهُمْ إِنْ كَانُوا يَنْطِقُونَ
“tanyalah kepada mereka
bila mereka dapat berbicara…” (QS. Al Anbiya[21] : 63).
Anehnya, penulis
artikel sendiri mengaku bahwa Hempher adalah “seorang orientalis Inggris yang
bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur Tengah” (hal. 9). Jadi (andai
Hempher itu nyata), dia adalah termasuk orientalis yang dengki terhadap Islam
dan mempunyai andil besar dalam mencela dakwah yang mubarakah ini. Kalau memang
demikian keadaannya, lantas mengapa orang seperti dia dijadikan sandaran dan
dibenarkan ucapannya?! Wallahul musta’an.
Diktat Hempher Sarat
Kedustaan
Syaikh Masyhur bin
Hasan Salman hafizhahullah berkata: “Termasuk tulisan yang paling jelek, keji,
rusak, dan kotor tentang dakwah salafiyyah mubarakah adalah apa yang digoreskan
oleh kedua tangan Hempher dalam pengakuannya, yang sarat kekejian, kurang adab,
kedustaan, kebohongan, kemungkaran, tuduhan dan kebatilan. Kita bersihkan pena
kita dari menulisnya dan mengusik para pembaca budiman dengan melihatnya”3.
Tulisan Hempher ini
telah dibantah secara tuntas oleh Syaikh Malik bin Husain dalam majalah Al
Ashalah edisi 31, 32, 33. Sepertinya saya merasa terdesak untuk menukilkan
sebagian tulisannya tersebut -walau terasa agak panjang- karena begitu
pentingnya4. Syaikh Malik bin Husain mengatakan:
Saya mendapatkan
sebuah kitab berjudul Mudzakkirat Mister Hempher5. Bagi saya pribadi, nama ini
sudah tidak asing lagi. Sebab, sebelumnya saya sudah pernah membaca dalam
majalan Manar Huda yang diterbitkan oleh kantor penerangan di Jam’iyyah
Masyari’ Khairiyyah Islamiyyah edisi 28, Ramadhan 1415 H, sebuah majalah yang
diterbit oleh kelompok Ahbasy Al Harari6.
Setelah membaca
artikel tersebut, hati ini ingin sekali rasanya mengetahui diktat (buku
catatan) asli mata-mata Inggris ini untuk aku periksa kebenarannya. Setelah
membaca kitab aslinya, nyatalah jelas bagiku kebohongan isi buku tersebut, dan
nama Hempher hanya sosok orang yang dibuat-buat belaka. Akhirnya aku
berkeinginan agar bahasanku ini diketahui oleh saudara-saudaraku, sehingga bisa
dijadikan sebagai bahann untuk membela Imam Muhammad bin Abdul Wahhab
rahimahullah dan membantah argumen setiap ahli bid’ah.
نَقْذِفُ بِالْحَقِّ
عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ
“Kami melontarkan al
Haq (kebenaran) kepada kebatilan lalu kebenaran itu menghancurkannya, maka
serta-merta yang batil itu lenyap…” (QS. al Anbiya[21]: 18).
Sesungguhnya Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا
“Hai orang-orang yang
beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah
dengan teliti…” (QS. al Hujurat[49]: 6).
Dalam ayat ini
terdapat pelajaran berharga bagi setiap mukmin yang memiliki perhatian terhadap
agama dalam berinteraksi dengan saudaranya seiman, hendaknya selektif terhadap
hembusan isu yang bertujuan meretakkan barisan, memperbesar api permusuhan, dan
memperlebar sayap perpecahan7.
Musuh-musuh Syaikh
Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah selalu berupaya dengan berbagai cara
untuk mengeruhkan kecerahan dakwah ini. Tetapi sayangnya mereka tidak memiliki
modal melainkan hanya kedustaan. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
Sebagai seorang yang
ingin mencari kebenaran, hendaknya membandingkan antara ucapan Imam Muhammad
bin Abdil Wahhab rahimahullah dengan ucapan para musuhnya. Kitab-kitab dan
karya tulisnya telah tercetak, apabila ada kebenaran di dalamnya maka kita
terima dan sebaliknya apabila terdapat kesalahan maka kita menolaknya siapapun
orangnya, kecuali Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam. Karena beliau
tidak berbicara berdasarkan hawa nafsunya.
Adapun kalau kita
berpedoman pada ucapan seorang Nasrani yang tidak dikenal, suka minum khamr
hingga mabuk 8, bahkan dia sendiri mengaku berdusta9. Maka…
و من يكن الغراب له
دليلا
يمر به على جيف
الكلاب
Barangsiapa yang
burung gagak sebagai petunjuk jalan baginya…
Pasti dia akan
mengantarkan jalan melewati bangkai-bangkai anjing…
Bagaimana mungkin
semua ini dikatakan benar, padahal jelas sekali dari kitab-kitab Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah bantahan terhadap tuduhan-tuduhan yang
diarahkan kepadanya. Bahkan seringkali beliau mengatakan: “Ini adalah tuduhan
dusta yang amat nyata”.
Semoga Allah
merahmati Imam Adz Dzahabi tatkala berkata setelah memaparkan berbagai tuduhan
miring yang diarahkan kepada Imam Ibnu Jarir Ath Thabarirahimahullah: “Hal itu
tidak kita jumpai dalam kitab-kitabnya”.
Saya katakan, semua
yang terdapat dalam diktat mata-mata Inggris ini hanyalah omong kosong belaka
yang tidak ada buktinya. Tidak ada yang menjadikannya sebagai pedoman melainkan
salah satu di antara dua orang: pertama, orang yang sangat jahil, kedua, pengekor
hawa nafsu, ahli bid’ah dan musuh dakwah tauhid.
Takutlah kalian
kepada Allah, sebab daging para ulama itu beracun. Merupakan sunnatullah untuk
membinasakan para pencelanya. Barangsiapa berani melontarkan celaan kepada
ulama, niscaya Allah akan mematikan hatinya sebelum badannya. Kita memohon
keselamatan kepada Allah.
Selanjutnya, Syaikh
Malik bin Husain (dalam tulisannya) membuat sub judul “Pengakuan Hempher adalah
batil dari akarnya dan Hempher hanyalah sosok yang dibuat-buat saja“, beliau
melanjutkan:
Setelah saya
mempelajari diktat ini, nampaklah bagiku bahwa diktat ini hanyalah dibuat-buat
oleh orang, baik secara pribadi atau bersama-sama. Yang bertujuan
menjelek-jelekkan dakwah Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dengan
bumbu kebohongan. Bukti-buktinya banyak sekali:
Pertama, setelah
meneliti tanggal-tanggal yang tertera dalam diktatnya, jelaslah bagi kita bahwa
Hempher tatlaka ia bertemu dengan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhabrahimahullah,
umur Syaikh ketika itu adalah 1o tahun. Hal ini sangat kontradiktif dengan
pernyataannya sendiri pada halaman 30, bahwa Hempher berkenalan dengan seorang
pemuda yang sering mondar-mandir toko, menguasai tiga bahasa; Turki, Persia dan
Arab, berpenampilan penuntut ilmu agama, dikenal sebagai Muhammad bin Abdul
Wahhab, seorang pemuda yang memiliki cita-cita tinggi. Penjelasan lebih rinci
sebagai berikut:
Pada halaman 13 dia
menyebutkan bahwa kementrian Inggris mengutusnya ke Astana (markaz khilafah
Islam) pada tahun 1710M/1122H.
Pada halaman 18 dia
menyebutkan tinggal di Astana selama dua tahun, kemudian kembali ke London
untuk menyerahkan laporan.
Pada halaman 22 dia
menyebutkan tinggal di London selama enam bulan.
Pada halaman 22 dia
pergi ke Bashrah dan tinggal selama enam bulan di sana. Ketika berada di
Bashrah inilah dia mengaku bertemu dengan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
rahimahullah.
Jadi kalau kita
hitung tanggal-tanggal tersebut, berarti pertemuan antara keduanya itu terjadi
pada tahun 1713M/1125H. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dilahirkan pada tahun
1703M/1115H. Hal itu berarti usia Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab saat bertemu
dengan Hempher adalah 10 tahun!! Dengan demikian nyatalah sudah kebohongan
pengakuan ini dari akarnya.
Kedua, disebutkan
pada halaman 100 bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhabrahimahullah memulai
melancarkan dakwahnya pada tahun 1143H. Ini kedustaan yang amat nyata, karena
yang benar ialah pada tahun 1153H10, tahun wafatnya ayah beliau. Perhatikanlah
betapa jauh perbandingan antara keduanya!
Ketiga, realitanya
sikap pemerintahan Inggris terhadap dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
bukanlah membela, tetapi justru memusuhi dan memerangi11.
Keempat, pengakuan
ini tidak pernah disebutkan semenjak dulu, padahal musuh-musuh dakwah berusaha
sekuat tenaga untuk menyerangnya dan menyebarkan buku-buku yang
menjelek-jelekkannya. Lantas, kenapa baru tahun-tahun terakhir ini muncul?
Kelima, Hempher ini
tidak dikenal dalam buku-buku sejarah Inggris. Coba, terdapat di buku apakah
biografinya secara rinci menyebutkan mulai dari nama, kedudukan, dan
pekerjaannya?
Keenam, seorang yang
membaca buku pengakuan ini dapat menilai bahwa Hempher bukanlah orang Nasrani,
karena banyak sekali ungkapan-ungkapan yang melecehkan agama Nasrani dan
Inggris. Bahkan ada beberapa ungkapan yang memuji Islam, sebagai contoh di
halaman 14, 15, 16, 24, 26, 48, 50 dan 66.
Ketujuh, dua kitab
terjemahan dari buku aslinya ini telah tercetak, namun tidak menyebutkan sama
sekali sumber tulisan aslinya. Apakah tercetak ataukah masih manuskrip, dan
ditulis dalam bahasa apa.
Kedelapan, penerjemah
juga tidak dikenal. Dalam terjemahan pertama tidak ada keterangan penerjemah
secuil pun. Pada terjemahan kedua, penerjemah hanya memberikan rumus: د م ع خ
Kesembilan, banyak
perbedaan antara dua terjemahan ini, bahkan dalam masalah-masalah yang bukan
parsial.
Kesepuluh, dalam
terjemahan kedua tertulis tanggal terjemahan yaitu 25 Haziran 1990. Apakah
diktat penting ini tersimpan dan terpendam begitu lamanya, lalu baru muncul
setelah 199 tahun dari wafatnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah?!
Kesebelas, dua kitab
terjemahan ini sama-sama menulis tanggal 2/1/1973 di akhir bukunya. Saya tidak
mengerti tanggal apa ini maksudnya? Sekalipun nampaknya ini tanggal Hempher
menulis pengakuannya. Kalau ini benar, maka semakin menambah nyata
kedustaannya, sebab wafatnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
rahimahullahadalah 179 tahun sebelum tanggal ini. Ataukah tanggal ini hanya
dibuat-buat saja?
Kedua belas,
sesungguhnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah telah lama membantah
dan mendsutakan tuduhan-tuduhan yang disebut dalam diktat ini.
Ketiga belas,
kenyataan sejarah perjalanan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhabrahimahullah dan
dakwahnya sangat berseberangan dengan tuduhan-tuduhan ini.
Keempat belas, banyak
persaksian dari musuh-musuh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, baik
dari kalangan muslim maupun non Muslim tentang kedustaan tuduhan-tuduhan yang
tertera dalam buku ini. Hal ini banyak sekali, kalau kita mau menukilnya maka
sangat panjang uraiannya12.
Nasehat berharga
Syaikh Abdullah Al
Bassam mengatakan: “Sebagian orang yang menulis tentang Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab rahimahullah, baik dari barat maupun timur, ada yang tidak
memahami secara bagus hakikat dakwah beliau. Sehingga mereka menulis tidak
sesuai dengan fakta sebenarnya. Hal itu disebabkan mereka terpengaruh oleh
tulisan-tulisan para musuh dakwah yang menggambarkan dakwah ini dengan
kebencian dan kedengkian sehingga membuat opini kepada manusia menurut selera
hawa nafsu mereka.
Pada zaman sekarang,
segala sarana komunikasi begitu mudah, sehingga bagi setiap pencari kebenaran
dan pecinta keadilan bisa menyelidiki dari sumber aslinya. Dengan demikian dia
akan mengetahui kebatilan tuduhan-tuduhan miring yang dilontarkan kepada dakwah
ini. Dia juga akan mengetahui kejernihan dakwah dan cahaya iman berupa dakwah
Islam yang mengajak kepada kaum Muslimin seluruhnya supaya kembali kepada
ajaran agama Islam yang telah Allah sempurnakan dan menyeru mereka untuk
menerapkan hukum-hukum Islam hingga mereka meraih kejayaan Islam”13.
***
Disalin ulang dari
buku “Meluruskan Sejarah Wahhabi“, karya Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi
hafizhahullah, halaman 33-44.
Artikel Muslim.or.id
1.Majalah Al Ashalah
edisi 31 tahun 6
2.Majalah Adz
Dzakirah Al Islamiyyah edisi 17 tahun IV Dzulqa’dah, 1426H
3.Kutub Hadzdzara
minha Ulama, 1/282-283.
4.Dan catatan kaki
yang diakhiri dengan nama 5.saya {Yusuf} berarti itulah tambahan dari saya.
Selainnya adalah ucapan Syaikh Malik bin Husain
Saya (Syaikh Malik
bin Husain) mendapatkan dua cetakan buku ini:Pertama: Judulnya I’tirafat Al
Jasus Al Injilizi (Pengakuan Mata-Mata Inggris), cetakan keempat, telah dicetak
dengan cetakan baru oleh Maktabah Haqiqah, Istanbul, turki 1413 H/1992 M,
sebanyak 103 halamanKedua: Judulnya Sathirah Injiliz wa Da’muhum li Muhammad
bin Abdil Wahhab atauMudzakkirat Mister Hempher Al Jasus Al Brithani fi Bilad
Islamiyyah. Diterjemahkan oleh د م ع خ
sebanyak 85 halaman, tidak disebutkan nama percetakannya maupun tahunnya
6.Nisbat kepada
seorang bernama Abdullah Al Harari Al Habsyi. Kelompok ini adalah kelompok yang
sesat dan banyak memiliki penyimpangan, khususnya dalam masalah aqidah. Lihat
Fatawa Lajnah Daimah (12/308-323), Mausu’ah Ahli Sunnah fi Naqdi Firqah Ahbasy
oleh Abdurrahman Ad Dimsyaqiyyah (2 jilid), Firqah Ahbasy oleh DR. Sa’ad bin Ali
Asy Syahrani (2 jilid), buku Syaikh Al Albani Dihujat hal. 24-26 oleh penulis
sendiri {Yusuf}
7.Tash-hih Khatha’
Tarikhi Haula Wahhabiyyah hal. 39, DR. Muhammad bin Sa’ad Asy Syuwai’ir
8.Sebagaimana dalam
pengakuan Hempher sendiri pada kitab Mudzakkirat halaman 14 dan 19
9.Sebagaimana dalam
pengakuan Hempher sendiri pada kitab Mudzakkirat halaman 15, 18, 27, 28, 44
10.Lihat ‘Unwan Majd
fi Tarikh Nejed 1/29, Ustman bin Bisyr
11.Sedangkan para
pembenci dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menuduh ‘Wahabi’ adalah buatan
pemerintah Inggris untuk memecah belah Islam {redaksi Muslim.or.id}
12.Majalah Al
Ashalah, edisi 31 tahun 06, hal. 43-47
13.Ulama Nejed,
1/42-43