Ancaman Bagi Orang Yang
Membenci Kota Madinah Dan Ahlul Ilmunya..Erdogan Akan Membebaskan
Masjid Al Aqsa ??? Video Hubungan Erdogan Dengan Zionis IsraelArab Saudi : Normalisasi
Hubungan Dengan Israel adalah Pembentukan Negara Palestina Dengan Yerusalem
Sebagai Ibu Kotanya. Tidak Ada Satupun Pemimpin Negara Arab (Official) Yang
Mengakui (Menginjak) Jerusalem, Kecuali Erdogan (Turki).“Trio Penghancur” Palestina
Dan Pendukung Aktif Zionis Israel Sejak Berdirinya : Iran- Turki – “Qatar”
http://lamurkha.blogspot.com/2020/08/trio-penghancur-palestina-dan-pendukung.html
Kerjasama Ekonomi Zionis Israel - Turki
http://lamurkha.blogspot.com/2020/08/kerjasama-ekonomi-zionis-israel-turki.html
http://lamurkha.blogspot.com/2020/08/trio-penghancur-palestina-dan-pendukung.html
Kerjasama Ekonomi Zionis Israel - Turki
http://lamurkha.blogspot.com/2020/08/kerjasama-ekonomi-zionis-israel-turki.html
Pesawat
Israel Melintas Udara Saudi, Berkhianat Terhadap Palestina?
Senin
(31/8), Maskapai Israel Airlines El Al, berhasil melakukan penerbangan
bersejarah dari Bandar Udara Ben Gurion Tel Aviv ke Abu Dhabi, Uni Emirate Arab
(UEA).
Pesawat
yang dipilih membawa penumpang delegasi Israel dan AS tersebut, adalah Boeing
737, dengan dipasang sistem pertahanan rudal “Sky Shield” Israel.
Penerbangan
ini tidak lain sebagai tindak lanjut kesepakatan perjanjian tripartit AS, UEA
dan Israel.
Jared
Kouchner, penasihat Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, mengungkapkan
harapannya bahwa perjalanan ini akan menjadi yang pertama dari perjalanan lain
antara UEA dan Israel.
Penasihat
Keamanan Nasional Israel, Mai Bin Shabat, yang ikut dalam rombongan,
mengatakan, “Kami ingin jalan damai bersama Emirates.”
Normalisasi
UEA-Israel, ditindaklanjuti dengan “kerja sama ekonomi, keilmuan, komersial dan
budaya, serta penerbangan langsung antara kedua negara,” papar Jubir Kemenlu
Israel, Ophir Gendelman.
Kemesraan
yang akan dimulai antara UEA dan Israel, tidak disambut gembira oleh semua
pihak.
Di
antaranya, Presiden Turki, Erdogan, mengancam akan memutuskan hubungan dengan
UEA sebagai protes terhadap normalisasi dengan Israel.
Uniknya,
tidak lama setelah ancaman tersebut, Menteri Transportasi Turki mengumumkan
pembukaan kembali penerbangan yang ditangguhkan karena Corona ke dan dari 48
negara.
Dan
di antara negara yang dibuka kembali penerbangannya adalah Israel!
Di
al-Quds, atas nama rakyat Palestina, sekelompok warga menginjak-injak foto
Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed.
Dia
dianggap berkhianat, dengan membuka hubungan dengan Israel.
Padahal,
dunia tahu, Turki merupakan negara muslim pertama yang mengakui negara Israel
sejak 1949, disusul negara-negara Arab lainnya.
Saudi Dijadikan Judul Berita
Sebelum penerbangan historis tersebut terjadi, Pada hari Jumat (28/8), El Al
mengajukan permohonan kepada otoritas penerbangan di Kerajaan Arab Saudi agar
dapat melewati wilayah udaranya.
Permintaan
itu dikirim atas nama “Al”, melalui Dewan Keamanan Nasional Israel dan
mediator.
Tetapi
Saudi tidak menanggapinya. Ini karena tidak ada hubungan diplomatik antara
Israel dan Arab Saudi.
Meskipun
rumor Saudi akan mengikuti langkah UEA, Menteri Luar Negeri Saudi telah membantahnya.
Seorang pejabat senior di El Al menyatakan, kehadiran delegasi
Amerika di dalam pesawat tersebut, dijadikan alasan agar mendapat izin otoritas
Saudi, sebagaimana laporan i24news.
Pesawat
Israel Melintas Udara Saudi, Berkhianat Terhadap Palestina?
Senin
(31/8), Maskapai Israel Airlines El Al, berhasil melakukan penerbangan
bersejarah dari Bandar Udara Ben Gurion Tel Aviv ke Abu Dhabi, Uni Emirate Arab
(UEA).
Pesawat
yang dipilih membawa penumpang delegasi Israel dan AS tersebut, adalah Boeing
737, dengan dipasang sistem pertahanan rudal “Sky Shield” Israel.
Penerbangan
ini tidak lain sebagai tindak lanjut kesepakatan perjanjian tripartit AS, UEA
dan Israel.
Jared
Kouchner, penasihat Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, mengungkapkan
harapannya bahwa perjalanan ini akan menjadi yang pertama dari perjalanan lain
antara UEA dan Israel.
Penasihat
Keamanan Nasional Israel, Mai Bin Shabat, yang ikut dalam rombongan,
mengatakan, “Kami ingin jalan damai bersama Emirates.”
Normalisasi
UEA-Israel, ditindaklanjuti dengan “kerja sama ekonomi, keilmuan, komersial dan
budaya, serta penerbangan langsung antara kedua negara,” papar Jubir Kemenlu
Israel, Ophir Gendelman.
Kemesraan
yang akan dimulai antara UEA dan Israel, tidak disambut gembira oleh semua
pihak.
Di
antaranya, Presiden Turki, Erdogan, mengancam akan memutuskan hubungan dengan
UEA sebagai protes terhadap normalisasi dengan Israel.
Uniknya,
tidak lama setelah ancaman tersebut, Menteri Transportasi Turki mengumumkan
pembukaan kembali penerbangan yang ditangguhkan karena Corona ke dan dari 48
negara.
Dan
di antara negara yang dibuka kembali penerbangannya adalah Israel!
Di
al-Quds, atas nama rakyat Palestina, sekelompok warga menginjak-injak foto
Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed.
Dia
dianggap berkhianat, dengan membuka hubungan dengan Israel.
Padahal,
dunia tahu, Turki merupakan negara muslim pertama yang mengakui negara Israel
sejak 1949, disusul negara-negara Arab lainnya.
Saudi Dijadikan Judul Berita
Sebelum penerbangan historis tersebut terjadi, Pada hari Jumat (28/8), El Al
mengajukan permohonan kepada otoritas penerbangan di Kerajaan Arab Saudi agar
dapat melewati wilayah udaranya.
Permintaan
itu dikirim atas nama “Al”, melalui Dewan Keamanan Nasional Israel dan
mediator.
Tetapi
Saudi tidak menanggapinya. Ini karena tidak ada hubungan diplomatik antara
Israel dan Arab Saudi.
Meskipun
rumor Saudi akan mengikuti langkah UEA, Menteri Luar Negeri Saudi telah membantahnya.
Seorang pejabat senior di El Al menyatakan, kehadiran delegasi Amerika di dalam pesawat tersebut, dijadikan alasan agar mendapat izin otoritas Saudi, sebagaimana laporan i24news.
Singkat cerita, untuk pertama kalinya pesawat yang terdaftar di Israel melewati langit Arab Saudi.
Jika
tidak disetujui, pesawat akan dipaksa menuju Teluk Arab, melewati Laut Merah
dan Teluk Aden, yang akan memperpanjang perjalanan hingga 7 jam lebih.
Dengan
melintasi langit Saudi, perjalanan menjadi singkat 3 jam 20 menit saja.
Media bersorak gembira,
menulis headline-nya, “الخطوط الاسرائيلية تدخل الأجواء السعودية” “El Al 971 Melewati Ruang
Udara Saudi,” dan kalimat senada.
Tak luput, disampaikan sebagai “yang pertama
kali,” “pertama dalam sejarah.”
Padahal mereka selama ini yang menuduh Saudi
memiliki hubungan rahasia; ada penerbangan Israel ke Saudi, klaim Saudi
menerima warga Israel, dan tudingan-tudingan tak berdasar lainnya.
Laporan penerbangan El Al di atas, menjadi bantahan atas tudingan mereka sendiri. Sekaligus bukti bahwa Saudi dan Israel sama sekali tidak memiliki hubungan.
(harus cerdas membaca kalimat diatas. Admin Lamurkha)
BACA: Turkinesia Menuduh Arab Saudi Memiliki Hubungan
Dengan Israel
BACA: Bukti Hubungan Gelap Saudi-Israel Menurut Turkinesia
Media dan netizen yang menshare kabar ini,
ingin menyampaikan pesan, bahwa Saudi selama ini memang tidak berpihak ke
Palestina.
Buktinya, memberikan izin wilayah udaranya
dilalui pesawat Israel.
Begitulah, secepat dan semudah itu alasannya
diproduksi, disebarluaskan, menggalang opini.
Mereka buta terhadap segala upaya Arab Saudi yang berjuang secara fisik, harta, pikiran dan waktu demi Palestina merdeka dengan al-Quds sebagai ibukotanya.