Abu Hamzah
Syiah, Liberal dan kekuatan Asing tidak
suka dakwah Islam (Sunnah Nabi dan Sahabat) ini berkembang, sebab kalau
berkembang kepentingan mereka terancam. Karena sudah menjadi sunnatullah “kalau
bid’ah berkembang maka sunnah tersisih, tetapi kalau sunnah berkembang maka
bid’ahnya tersingkir”.
Syaikh Suud Syraim dalam kicauannya menulis
إذا انتشرت البدع ماتت السنن،وكذلك العكس. قال ابن عباس:”ما أتى على الناس عام إلا أحدثوا فيه بدعة وأماتوا فيه سنة؛حتى تحيا
البدع وتموت السنن“.
Jika tersebar bid’ah maka matilah sunnah-sunnah, begitu pula
kebalikannya. Ibnu Abbas berkata: tidak ada tahun yang mendatangi manusia
kecuali mereka membuat bid’ah di dalamnya dan mematikan sunnah, hingga hiduplah
bid’ah-bid’ah dan matilah sunnah-sunnah.”
Oleh karena itu mereka berusaha mencegah laju dakwah sunnah dan
mencegah persatuan sesama Ahlussunnah. Mereka menciptakan/memanfaatkan issu
ISIS, takfiri, radikal, wahabi, atau , gerakan transnasional dan sesatisme
untuk dialamatkan kepada Ahlussunnah khususnya yang konsisten dengan dakwah
sunnah salafiyyah (mengikuti Salaf Shalih). Mereka berusaha mendoktrin secara
serampangan bahwa Ibnu Taimiyah dan Syaikh Muhammad ibn Abdul Wahhab yang
selanjutnya mereka sebut Wahhabi adalah ancaman, setiap yang berbeda dengan
tradisi adalah ancaman. Sementara Syiah Rafidhah (yang menolak Khalifah Abu
Bakar, Umar dan Usman) yang jelas-jelas merupakan Agama Imamiyyah dan merusak
agama dan dunia mereka diamkan atau bahkan mereka bela!
Contoh kasus:
1.“Syaikh Idahram” (nama aslinya Marhadi) menulis
buku-buku isinya membela Syiah dan menfitnah serta memusuhi Syaikh Muhammad ibn
Abdul Wahhab dan pengikutnya. Dia menfitnah “Salafi Wahabi” sebagai takfiri,
khawarij, kejam, bengis, merusak, bid’ah, memalsu kitab-kitab, menerapkan
hadits-hadits Khawarij untuk mereka; membunuh mereka berpahala!!
Silakan baca:
2.Dr. Ainur Rofiq al-Amin dosen Ushuluddin UINSA (Sunan Ampel) dalam
kajian dan seminar “Syiah Ancaman bagi NKRI” di masjid Agung Probolinggo 29 Nop
2015, juga demikian. Menurut kami dia memiliki kontradiksi yang aneh dan ajaib.
Dia menanamkan doktrin “ semua mukhalif (yang menyalahi) adalah ancaman dan
musuh” namun di waktu yang sama dia “membela” Syiah!!
Dia tidak bisa atau tidak mau membedakan antara ikhtilaf dan
iftiraq.
Dia tidak bisa memahami persamaan NU dan Wahabi sebagai sesama
Ahlussunnah yang berbeda dalam furuiyyah seperti yang ditetapkan Prof Dr Ali
Mushthafa Ya’qub dalam bukunya “Titik temu NU-Wahhabi dalam Ushul tidak ada
perbedaan).
Dia tidak mampu memahami perbedaan NU dan Syiah yang sudah
diperingatkan oleh Departemen Agama dan Majelis Ulama Indonesia, bahkan buku
Panduan MUI Pusat untuk mewaspadai Syiah dibagikan di forum tersebut. Bahkan
oleh Pendiri NU sendiri KH Hasyim Asy’ari rahimahullah sudah dijabarkan dengan
jelas kesesatan Syiah dan sikap Ahlussunnah kepada mereka!
Dosen yang katanya mantan
anggota HTI dan disertasinya membahas tentang Hizbut Tahrir yangditerbitkan menjadi buku berjudul “Membongkar Proyek
Khilafah Ala Hizbut Tahrir di Indonesia”itu tidak
tahu atau belum kalau Deprtemen
Agama RI telah menyatakan bahwa Syiah imamiyyah Rafidahah adalah sarang
khurafat!
Anehnya lagi, sudah mengaku tidak ahli tentang Syiah tetapi
berbicara di depan forum dan menolak orang-orang yang lebih ahli seperti para
Ustadz yang menjadi nara sumber NU dari PP Sidogiri Pasuruan. Lebih aneh lagi,
setelah berbicara dan melontarkan banyak syubhat langsung pergi!
Dosen yang tidak setuju penggunaan kata “Tuhan membusuk” oleh mahasiwa ushuluddin UINSA namunsetuju pada semangat anti
fundamentalisme yang mereka usung itu sempat menyatakan kekecewaannya karena yang hadir
tidak murni NU tetapi campur semua elemen Ahlussunnah yaitu NU, Irsyad,
Muhammadiyah, Salafi dan lain-lain.
Tadinya dia sudah menyiapkan makalah dalam Power poin tentang
bahaya gerakan Islam Transnasional sebagai ancaman, khususnya Wahabi. Dia bilang
Ormas Muhammadiyah juga Wahabi selama anti TBC (takhayyul, bid’ah dan
khurafat), namun akhirnya makalah ini tidak disampaikan, karena takut fitnah,
karena yang datang campur.
Demikianlah, di jaman Syiah menyerbu Indonesia ini, ada
orang-orang yang sadar atau tidak sadar ingin memecah Ahlussunnah dan membela
Syiah!
Maka beberapa jamaah menyetakan kekecewaannya atas
ucapan dan sikap pemateri keempat yang menyimpang dari materi dan tujuan.
Silakan baca link berikut:
3.Kasus daerah-daerah di Jawa Tengah
Khususnya di sekitar pegunungan Sumbing, Merapi dan Merbabu di Kab.
Temanggung, Magelang dan Boyolali, Saat ini sungguh amat memilukan hati,
bagaimana tidak, yang dirasakan langsung oleh ustad Waris di lapangan Dakwah
kampung, antara Umat Islam benar-benar diadudomba dengan isu wahabi dan Salafi. Keduanya selalu disudutkan pada isu fanatisme berlebihan,
terorisme dan anti Islam Tradisional.
Di pelosok, jika sudah disebut wahabi, maka seperti dihabisi peran kebaikannya, bahkanlangsungdilenyapkan.
Yang mereka sebut wahabi ya yang selain mereka (yang memprovokasi itu), yaitu; JT, HTI,
PKS, dan Salafi, semuanya
disebut Wahabi sesat dan dianggap musuh
bersama.
Sedangkan Syiah justru tidak disinggung bahkan
dianggap bukan musuh, bukan ancaman, bahkan dianggap tidak ada perbedaan. Maka
data dan fakta ini sungguh memprihatinkan.
Syiah di Ngablak sudah nyata2 pamer gigi, karena kadernya sukses dua kali
menjabat jadiKepala Desa!!
Syiah di Talun Magelang sudah mulai mengancam umat Islam, pemimpin mereka
bilang kepada sahabat kami, “Jangan usik2 Syiah, karena
kami punya kekuatan.”
Menghadapi semua ini para ustadz Ahlussunnah
harus sabar dan tabah, tidak bolehterpancing,surut apalagi
mundur. Harus terus belajar lapang hati dan sabar bhw dinamika umat kita memang
digiring oleh opini dan media massa yang islamophobi.
Keadaan memprihatinkan di atas akan semakin mengkhawatirkan kalau kita kaitkan
dengan apa yang tersebar di dunia maya dalam sepekan ini yaitu kemungkinan akan
adanya permainan kekuatan asing. Apa itu?
Cadangan emas dibawah bumi Papua yang saat ini
dikelola Freeport masih memiliki cadangan jutaan kilogram emas lagi, yang baru habis dieksploitasi pada tahun 2056.
sedangkan Kontrak Karya (KK) Freeport habis pada 2021. Pernah
terjadi MoU antara pemerintahan SBY dan Freeport pada 2009 lalu untuk
memperpanjang lagi s/d 2041. Tapi dengan berlindung kepada UU Minerba yg
menyebutkan bahwa KK baru bisa dievaluasi 2 tahun sebelum kontrak habis, maka
Jokowi membatalkan MoU tersebut.
Amerika kesal. Jika Freeport tidak
diperpanjang kontraknya, maka cadangan emas milik Amerika yang menjadi pondasi
mata uang Dolar diseluruh dunia bakal rontok. Amerika tetap ingin menancapkan
kukunya di Freeport, apapun taruhannya.
Negosiasi ulang KK Freeport baru bisa dilaksanakan
pada 2019, dimana Jokowi masih berkuasa s/d Okt 2019.
Yang harus diwaspadai adalah jika Opsi Amerika hanya ada 2:
Perpanjang kontrak Freeport (dengan beberapa
penyesuaian) atau kacaukan Indonesia!
Maka waspadalah!!! Pada kurun 2016 – 2018, bisa jadi bangsa kita ini bakal diserang issue separatis dan konflik
SARA. Kelompok tertentu bakal kebanjiran
transfer uang Dolar. Pentolan kelompok itu itu menjalankan peran
sebagai event organizer bernama KERUSUHAN. Terima order, terima fulus, bikin
kerusuhan disana-sini, dan kirim laporan kepada sang juragan.
Gereja dibakar, masjid dibakar, larangan membangun
masjid, larangan membangun gereja, makin berseliweran beritanya di sosial
media. Mereka yang ingin beragama tetapi miskin pengetahuan,sangat rentan jadi korban
hasutan provokator yang memimpin mereka angkat senjata. Isuealiran sesat, isu Wahabi, isu Islam Nusantara dan Aliran
Transnasional bisa-bisa dimainkan untuk mengacaukan Umat Islam atau Republik
ini. Semoga Allah menghindarkan kita semua dari fitnah tersebut.
Demikian laporan, analisa dan nasehat dari
Medan Dakwah. Terima kasih atas perhatian Bpk dan Ibu, jazakumullah ahsanal
jazaa. Barokallahu fiikum waahliikum Waamwaalikum.
sumber : http://www.binamasyarakat.com/waspada-politik-adu-domba-sesama-ahlussunnah-meningkat-sedangkan-syiah-bersiap-siap/