Selasa, 16
Zulhijjah 1436 H / 29 September 2015 19:21 WIB
Tragedi berdesak-desakan
antara jemaah haji kala ingin melontar Jumrah di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9)
disinyalir disebabkan oleh 300 jemaah haji asal Iran yang melanggar aturan.
Diberitakan media Saudi, Arab
News, mengutip laporan media Ashraq Al-Awsat, seorang petugas Pelaksaan Tawaf
untuk Jemaah Iran mengkonfirmasi bahwa insiden itu terjadi karena sekitar 300
jemaah haji asal Iran datang dari arah yang berlawanan, menyebabkan kekacauan
sehingga para jemaah berdesakan dan terinjak-injak.
“Pelanggaran dimulai ketika
300 jemaah Iran mulai bergerak dari Muzdalifa langsung ke Jamarat dan bukan
kembali dulu ke tenda mereka dan menunggu saatnya bagi mereka untuk melontar
jumrah,” kata pejabat Iran yang tak disebutkan namanya.
“Lalu mereka berjalan dari
arah yang berlawan dari Jalan 203, ketika insiden tersebut dimulai,” ujar
pejabat itu.
Menurut laporan media Saudi
lainnya, Saudi Gazette, kelompok jemaah Iran tersebut sudah diperintahkan
untuk kembali ke tenda mereka ketika kembali dari Muzdalifah, sehingga tidak
perlu membawa barang bawaan mereka ke Jamarat.
Kelompok jemaah haji Iran
tersebut juga telah diimbau untuk beristirahat di tenda mereka dan menunggu
waktu bagi kelompok mereka untuk melempar jumrah.
Alhasil, kelompok jemaah Iran
itu pun berhimpitan dengan jemaah dari Turki yang ingin melontar jumrah dari
arah yang berlawanan. Berdesakan pun tak terhindarkan, menyebabkan para jemaah
berusaha keluar dari kekacauan itu melalui pintu keluar yang lebarnya tak lebih
dari 20 meter.
Menurut Arab News, terdapat
kamera CCTV yang merekam dengan jelas pergerakan 300 jemaah haji yang melanggar
aturan tersebut.
Peraturan dalam prosesi
ibadah haji telah ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri Saudi dan diterapkan
dengan bantuan instansi pemerintah terkait. Melanggar peraturan tersebut dapat
menyebabkan insiden yang tidak diharapkan, seperti tragedi Mina pekan lalu.
Sebelumnya, Iran merupakan
salah satu negara yang vokal mendesak Saudi untuk melakukan investigasi atas
tragedi tersebut. Presiden Iran Hassan Rouhani bahkan menggunakan kesempatan
berpidato di Sidang Umum PBB pada Sabtu (26/9) untuk menekan Saudi.
Tragedi di Mina menewaskan
769 jemaah haji, sebanyak 19 orang di antaranya berasal dari Indonesia.
Sebanyak enam WNI masih dirawat akibat menderita luka dalam insiden tersebut.
Data terbaru dari Kementerian
Agama pada Minggu (27/9) menunjukkan sebanyak 99 jemaah haji Indonesia masih
dinyatakan hilang dan dalam pencarian paska insiden tersebut.
Para jemaah haji tersebut
dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian karena belum kembali ke maktab atau
pemondokan pasca tragedi itu.
Kementerian Agama RI
memutuskan untuk membentuk tim khusus di sana. Tujuan tim tersebut adalah
menyisir berbagai lokasi untuk bisa menemukan jemaah haji asal Indonesia.
Tragedi di Mina terjadi hanya
sekitar dua pekan setelah salah satu crane terbesar di dunia menghantam
Masjidil Haram. Cuaca buruk, dengan badai dan hujan deras dinilai menjadi
penyebab insiden yang menewaskan 111 jemaah haji, termasuk jemaah haji asal
Indonesia, dan melukai 331 lainnya.
Pasca sejumlah insiden
mematikan saat penyelenggaraan haji tahun ini, Raja Arab Saudi, Salman, telah
memerintahkan peninjauan kembali keseluruhan prosedur pelaksanaan ibadah
haji.(rd)
http://www.eramuslim.com/berita/arabnews-300-jamaah-iran-penyebab-tragedi-mina2015.htm#.
VgqwMfmqqko