Peringati
40 Hari Wafatnya Ayatullah Taskhiri, Diin Syamsuddin
Jadi Pembicara Webinar ICC
Jakarta
Dalam
rangka memperingati 40 hari wafatnya Ayatullah Ali Taskhiri, Islamic Cultural
Centre (ICC) Jakarta dan Pusat Kajian Peradaban Baru Islam (PUSKABI)
menyelenggarakan Webinar “Pendekatan antar Mazhab; Urat Nadi Kemajuan Umat
Islam Masa Depan (In Memoriam of Ayatullah Ali Taskhiri)”.
Ketua
Dewan Pertimbangan MUI Pusat, Prof. Dr. K.H. Diin Syamsuddin MA sebagai
pembicara pertama dalam penyampaiannya pada Webinar tersebut mengucapkan
belasungkawa atas wafatnya Ayatullah Ali Taskhiri, yang ia sebut sebagai tokoh
besar dunia Islam kontemporer.
Diin
Syamsuddin berkata, “Kepergian Ayatullah Ali Taskhiri tidak hanya membawa
kerugian pada rakyat Iran dan Syiah, namun juga membawa kerugian bagi dunia
Islam,” seperti dilansir dari Abna24.com, Senin, (5/10/2020). (?????)
“Ketokohan
beliau, tidak hanya memberi manfaat bagi upaya pendekatan antar mazhab Islam,
namun juga pendekatan antar agama. Ia juga memiliki perhatian besar dengan isu
Palestina,” tambahnya.
Mantan
Ketua Umum PP Muhammadiyah ini lebih lanjut menceritakan kenangan pribadinya
atas interaksi langsungnya dengan almarhum. Ia berkata, “Mungkin tidak banyak
tahu, Ayatullah Taskhiri pernah menjadi moderator dalam sebuah konferensi
internasional Islam di kota Mekah dengan tema persatuan ummat. Konferensi
tersebut juga menghadirkan Ayatullah Rafsanjani sebagai pembicara kunci.”
“Beliau
juga berkali-kali hadir dalam pertemuan yang diadakan oleh lembaga dialog dan
kerjasama antar peradaban yang saya pimpin mulai dari tahun 2006. Kehadiran
beliau sangat diperlukan, karena beliau bisa dibilang salah seorang ulama
penting di dunia Islam,” tambahnya.
Diin
Syamsuddin melanjutkan, “Sisi kepribadiannya yang lain yang mengagumkan bagi
saya adalah kefasihannya dalam berbahasa Arab yang beliau gunakan di
pertemuan-pertemuan internasional dunia Islam. Ia juga pribadi yang lembut dan
dalam menuturkan kata-katanya begitu santun. Kepribadiannya tersebut
menunjukkan kedalaman irfan dan makrifat yang dimilikinya.”
“Pemikiran,
langkah-langkah dan perintisan yang dilakukannya dalam melakukan pendekatan
antar mazhab Islam, harus terus dilanjutkan, tidak hanya di Iran namun juga di
dunia Islam.” Lanjut utusan khusus Presiden untuk dialog antar agama dan
perdamaian dunia ini.
Pada
bagian akhir penyampaiannya, Diin Syamsuddin menyampaikan pujiannya pada
Ayatullah Taskhiri dengan menggunakan bahasa Persia. Ia mengatakan Ayatullah
Taskhiri adalah salah seorang ulama besar Islam, yang ia sangat menyukainya.
“Saya tidak banyak mengetahui bahasa Persia, namun yang saya tahu, bahasa
Persia adalah bahasa yang manis,” ungkap Diin.