March 20, 2014
http://www.gensyiah.com/video-marja-syiah-kini-menjadi-ulama-sunni.html
Video – Marja’
Syi’ah kini menjadi Ulama’ Sunni
SYIAH TIMUR TENGAH DIKAGETKAN OLEH WAJAH AYATULLAH /
MARJA’ (ULAMA
TERTINGGI RUJUKAN) MEREKA YANG KINI BERWAJAH SEORANG ULAMA SUNNI
(DISERTAI VIDEO CERAMAHNYA)
TERTINGGI RUJUKAN) MEREKA YANG KINI BERWAJAH SEORANG ULAMA SUNNI
(DISERTAI VIDEO CERAMAHNYA)
Semalam, jam 9 Waktu Mekkah
Mukarramah, Penganut agama syiah imamiyah itsna
‘asyariyah / ja’fariyah Timur Tenagh, digemparkan oleh TV Wesal Arab Saudi yang
menyajikan salah satu acara “terpanas” yang pasti membuat kuping kaum syiah dan
para ulama mereka memerah.
Pasalnya, tamu dalam acara tersebut adalah salah
seorang mantan ayatollah syiah, ulama hadis, fiqh dan ushul agama syiah
sekaligus sebagai marja’ (ulama rujukan tertinggi) dalam komunitas syiah, yang
kini berwajah sebagai seorang ulama sunni yang sangat handal. Semalam ia muncul
untuk pertama kalinya secara resmi sebagai seorang ulama sunni ,setelah
sebelumnya ia kerap muncul sebagai ulama syiah yang berserban hitam ala syiah.
Ini merupakan taqdir yang sangat luar biasa, sebab
seorang marja’ dalam agama syiah adalah ulama tertinggi ,semua fatwa dan
ucapannya diamalkan laksana wahyu ,dan tak perlu ditanya tentang dalil dari
semua fatwanya. Derajat Marja’ ini, lebih tinggi dari derajat keulamaan lainnya
dalam agama syiah, hatta derajat ulama mujtahid muthlaq ataupun presiden.
Biasanya kalau sudah menjadi marja’ ;
uang jutaan dolar dari hasil “khumus” (baca ; uang haram) akan memenuhi rekening banknya di Swiss ,Jerman, Prancis atau Negara Eropa lainnya. Sebab semua uang khumus-nya kaum syiah, penempatannya diatur oleh seorang marja’ sekehendaknya.
uang jutaan dolar dari hasil “khumus” (baca ; uang haram) akan memenuhi rekening banknya di Swiss ,Jerman, Prancis atau Negara Eropa lainnya. Sebab semua uang khumus-nya kaum syiah, penempatannya diatur oleh seorang marja’ sekehendaknya.
Dengan segala kekayaan dan tingginya derajat keulamaan
ini, ternyata mantan marja’ syiah ini ; Syaikh Al’Allaamah Abu ‘Ali Husain
Al-Muayyid hafidzhahullah, meninggalkan pangkat tersebut dan lebih memilih
untuk menyelamatkan keyakinannya. Baginya pangkat, harta dan kedudukan tinggi
tidak berarti jika aqidah dan keyakinannya tidak memiliki dasar dan pondasi
yang benar dan abash. Inilah sebabnya, ia “melarikan diri” dari semua harta dan
pangkat dunia demi meraih cahaya iman dalam bingkai mazhab ahli sunnah
waljama’ah.
Tidak tanggung-tanggung, ia rela meninggalkan semua
kerabatnya, orangtuanya yang merupakan salah satu pemuka syiah dari keturunan
marga Al-Kaadzhimiyah (marga tertinggi syiah) ia tinggalkan, demikian juga
semua anaknya, dan istrinya ,ia tinggalkan sebab mereka semua tidak menyetujui
berpindahnya beliau ke mazhab sunni.
Ibu beliau ; anak salah satu marja’ syiah ; ayatullah
sayid hasan shadar.Sedangkan istrinya ; saudari dari dai syiah populer ,Ammaar
Al-Hakim.
Ketika istrinya mengetahui ia telah masuk dalam mazhab sunni, ia meminta cerai dan berkata pada beliau ; “Saya tidak akan pernah rela hidup menjadi istri seorang suami yang mendoakan keridhaan terhadap Aisyah”, Mendengar itu, iapun menjawab ;
Ketika istrinya mengetahui ia telah masuk dalam mazhab sunni, ia meminta cerai dan berkata pada beliau ; “Saya tidak akan pernah rela hidup menjadi istri seorang suami yang mendoakan keridhaan terhadap Aisyah”, Mendengar itu, iapun menjawab ;
“Demikian juga aku, tidak mungkin bisa hidup dengan
seorang istri yang selalu saja mencaci maki ibundaku, Aisyah
radhiyallaahu’anha”.
Karena khawatir ditangkap atau dibunuh oleh otoritas dan rezim Iraq dan Iran, beliaupun melarikan diri ke Yordania, lalu pindah ke Libanon, dan sekarang telah hidup di Jeddah, Arab Saudi. Ia mendapatkan suaka dan keamanan di Arab Saudi, dan sekarang beliau menjadi salah satu ulama yang ditugaskan di Rabithah Al-’Aalam Al-islamiy di Jeddah.
Karena khawatir ditangkap atau dibunuh oleh otoritas dan rezim Iraq dan Iran, beliaupun melarikan diri ke Yordania, lalu pindah ke Libanon, dan sekarang telah hidup di Jeddah, Arab Saudi. Ia mendapatkan suaka dan keamanan di Arab Saudi, dan sekarang beliau menjadi salah satu ulama yang ditugaskan di Rabithah Al-’Aalam Al-islamiy di Jeddah.
Semalam, di Wesal TV beliau mengisahkan perjalanan
hidupnya, dari kecil, sewaktu menuntut ilmu di Hawzah Nejf, dan Qum,hingga
menjadi ulama rujukan (marja’) syiah di Iran dan Iraq secara khusus, dan di
dunia secara umum.
sewaktu
beliau masih menjabat sebagai ayatullah syiah.
setelah beliau bertaubat dan kembali ke mazhab sunni.
Simak juga keterangan beliau di Wesal TV, beliau menceritakan kisah hidupnya sejak dari kecil tumbuh di keluarga Syiah, lalu menjadi ulama rujukan Syiah, dan bertaubat memeluk agama Islam yang murni:
setelah beliau bertaubat dan kembali ke mazhab sunni.
Simak juga keterangan beliau di Wesal TV, beliau menceritakan kisah hidupnya sejak dari kecil tumbuh di keluarga Syiah, lalu menjadi ulama rujukan Syiah, dan bertaubat memeluk agama Islam yang murni:
(Visited
1,995 times, 408 visits today)
Artikel
Terkait:
December 12, 2012
http://www.gensyiah.com/kabar-gembira-bagi-ahlissunnah.html
Kabar gembira bagi ahlissunnah!
Dengan
izin Allah, Al-Allamah dan marja’ Syi’I yang sudah sampai tingkat ijtihad dalam
agama imamah syiah, madzhab jakfari Husain al-Muayyad, telah menyatakan
keislamannya dan meninggalkan agama majusi. Dia mengunjungi Syaikh Dr. Muhammad
al-Suaidi di rumahnya.
Syekh
Husain al-Muayyad akan tampil di TV wesal pada hari Rabo depan jam 10 malam
insyaallah.
Allahu
akbar. Ya Allah perbanyaklah orang syiah yang rujuk kepada Islam yang sunnah,
ajaran sahabat dan ahlulbait.
March 1, 2012
Ribuan Syiah Bertaubat Menjadi
Ahlussunnah!
Da’i Kuwait
yang kondang, Syaikh Usman al-Khamis menegaskan bahwa sejumlah besar dari Syiah
itsnay asyriyyah mulai meninggalkan syiah berpindah ke ahlussunnah waljama’ah.
Syekh al-Khamis berkata: ucapan ini berasal dari hasil sensus yang valid bagi
kita di Mabarrah al-Aal wal-Ashhabdi Kuwait, dengan bekerja sama dengan para
da’i dan para penuntut ilmu di Saudi, Bahrain dan negara-negara teluk lainnya.
Al-Khamis
menambahkan: sesungguhnya jumlah orang Kuwait yang meninggalkan syiah menuju
sunnah mencapai 400 orang, di Saudi 4000 orang, di Bahrain 700 orang, di Ahwaz
(Arabistan, yang dicaplok Iran) berjumlah seratus ribu syiah (100.000)
meninggalkan madzhab syiah menjadi ahlu sunnah waljamaah, di tengah Iran bahkan
di Teheran puluhan orang syiah bertaubat menjadi ahlussunnah. Bahkan di Irak
ada ratusan syiah yang secara sembunyi-sembunyi menjadi ahlussunnah tidak
berani menampakkan diri karena takut milisi-milisi syiah yang biasa menteror
dan membunuh.
Adapun yang
berpindah menjadi ahlusunnah dan tidak berani membuka diri maka kata al-Khamis:
jumlah mereka lebih dari tiga ribu orang di Saudi, 400 di Kuwait, dan 1200
orang di Bahrain, dan ribuan di daerah ahwaz (Arab jajahan Iran). Angka-angka
ini diumumkan oleh al-Khamis dalam ceramahnya yang disampaikan dalam Ahadiyyah
Muhammad al-Jabr al-Rasyid di Riyad, dengan judul mengapa sektarian? (Limadza
al-Thaifiyyah?) yang menfokuskan tentang pentingnya mendakwahi syiah agar
berubah menjadi ahlusunnah waljamaah.