3
Ayat yang meruntuhkan Aqidah Syi’ah
Intisari Ceramah
Syeikh Abdul Muhsin al Ahmad
Syi’ah bertaqarrub
(mendekatkan diri) dengan perbuatan-perbuatan syirik.
Kami katakan: Kami akan ikut kalian ke kuburan manapun yang menurut agama anda suci atau keramat, dan kami akan ikut beribadah dimanapun yang kalian inginkan dengan syarat jika hal ini sesuai dengan alqur’an dan tidak bertentangan dengan al Qur’an.
Kami katakan: Kami akan ikut kalian ke kuburan manapun yang menurut agama anda suci atau keramat, dan kami akan ikut beribadah dimanapun yang kalian inginkan dengan syarat jika hal ini sesuai dengan alqur’an dan tidak bertentangan dengan al Qur’an.
Syi’ah
berkata : tapi jangan menggunakan perkataan Muhammad bin Abdul Wahhab dan
jangan memakai perkataan Ibnu Taimiyyah.
Kita katakan : Wallahi kita tidak akan memakai dari perkataan mereka Rahimahumullah, kita hanya memakai dalil dari Qur’an.
Kita katakan : Wallahi kita tidak akan memakai dari perkataan mereka Rahimahumullah, kita hanya memakai dalil dari Qur’an.
Berdo’a di Kuburan
Husain dan di kuburan manupun ini adalah Syirik.
Dalil-nya :
Dalil-nya :
Firman
Allah daam surat Fathir ayat 13
“Dia
memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang
ditentukan. Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya lah kerajaan.
Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai
apa-apa walaupun setipis kulit ari”.
Apakah
Husain selain Allah…?, Hasan selain Allah..?, Nabi
Muhammad selain Allah..?. jika demikian maka mereka tidak berhak dimintai
pertolongan, sebab:
35:14.
Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka
mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat
mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan
keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.
Orang
Syiah mengatakan: “Amantu billah..!” tapi tidaklah kami menyembah akan tetapi
hanya sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah..!
Kita
katakan: Allah berfirman dalam surat Zumar: 3
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama
yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain
Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka
mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan
memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya.
Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat
ingkar.”
Dalam
surat Yunus: 18
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah
apa yang tidak dapat mendatangkan kemudaratan kepada mereka dan tidak (pula)
kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami
di sisi Allah”. Katakanlah: “Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang
tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi?” Maha Suci Allah
dan Maha Tinggi dari apa yang mereka mempersekutukan (itu).
Jika
Mereka mengatakan yang hanya mengerti Qur’an itu adalah hanya ahlul bait..!
maka
kita katakan:Allah berfirman:
Al Maidah 82 – 83
Al Maidah 82 – 83
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang
paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang
Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat
persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata:
“Sesungguhnya kami ini orang Nasrani”. Yang demikian itu disebabkan
karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta
dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.
Dan apabila mereka mendengarkan apa yang
diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata
disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab
mereka sendiri); seraya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka
catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran
dan kenabian Muhammad s.a.w.).
apakah pendeta-pendeta
dan rahib-rahib adalah ahlul bait..?
maka terbungkamlah syiah!
(Visited 1,148 times, 2 visits today)
Agus says:
- Mohon jelaskan asbabun nuzul ayat-ayat
tersebut ?
- Apakah Syiah menyembah Hasan, Husain dan Rasulullah SAW ?
- Apakah tawassul diharamkan ? Lalu bagaimana dengan saudara-saudara kita di NU yang sering bertawassul, apakah mereka telah sesat juga ? Apakah mereka (NU) dengan demikian dapat dikatakan bukan bagian dari Ahlusunnah ?
- Apakah Syiah menyembah Hasan, Husain dan Rasulullah SAW ?
- Apakah tawassul diharamkan ? Lalu bagaimana dengan saudara-saudara kita di NU yang sering bertawassul, apakah mereka telah sesat juga ? Apakah mereka (NU) dengan demikian dapat dikatakan bukan bagian dari Ahlusunnah ?
- Mohon jelaskan karena sy sedang bingung
dengan banyaknya mazhab di Islam.
banyak orang syiah menyembah para imam
mereka dengan keyakinan dan ubudiyyah yang tidak ada pada ahlussunnah.
untuk pendalaman masalah ini anda bisa berdiskusi di web lain yang fokus untuk masalah itu.
mungkin suatu saat jika ada waktu kita juga bisa membahasnya.
untuk pendalaman masalah ini anda bisa berdiskusi di web lain yang fokus untuk masalah itu.
mungkin suatu saat jika ada waktu kita juga bisa membahasnya.
Agus says:
Apakah benar mereka
menyembah para Imam2 mereka ? Anda punya data dan buktinya sehingga sampai pada
kesimpulan bahwa apa yang mereka lakukan ke imam2 mereka adalah bentuk ubudiyah
? Anda menyebutkan berdoa di kuburan adalah bentuk kesirikan ? Jadi semua
penganut NU yang mempraktekan hal yang sama juga telah sirik semua karena sy
dilahirkan di kalangan NU ?
Jika Anda ingin
membahas di tempat lain kenapa Anda memposting hal tersebut diatas ? Seharusnya
Anda sudah tahu akan banyak pertanyaan terkait ini.
ya, banyak dari
mereka memperlakukan imam yang mati dan yang ghaib seperti memperlakukan Tuhan.
Berdoa kepada selain Allah itu syirik. Anda tiap hari berdoa kepada siapa?
Jika anda syiah, maka percuma mau mengadu domba antra kami dengan NU.
Jika anda asalnya NU kemudian masuk syiah bisa jadi pemahaman anda sekarang campur antara sunnah dan syiah. Maka bertaubatlah, karena tidak ada syiah yang tidak mencaci dan melaknat sahabat! Ingat bagi syiah: mencintai ahlulbait adalah rukun dan melaknat musuh ahlulbait adalah rukun! Jadi tidak sah mengaku syiah tetapi tidak melaknat sahabat Nabi -Shalallahu alaihi wa salam-. maka bertaubatlah kembalilah kepada sunnah!
Ya. Sekedar menjelaskan bahwa berdoa kepada selain Allah adalah syirik maka itu adalah ajran al-Qur`an yang wajib disampaikan dimana saja, di sini atau di tempat lain.
Ingat wasiat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani rahimahullah:
دَعْ عَنْكَ الشِّرْكَ بِالْخَلْقِ، وَوَحِّدِ اْلحَقَّ عَزَّ وَجَلَّ هُوَ خَالِقُ الْأَشْيَاءِ جَمِيْعِهَا وَبِيَدِهِ الْأَشْيَاءُ جَمِيْعُهَا. يَا طَالِبَ اْلأَشْيَاءِ مِنْ غَيْرِهِ مَا أَنْتَ عَاقِلٌ، هَلْ شَيْئٌ لَيْسَ هُوَ فِيْ خَزَائِنِ اللهِ عز وجل؟ قاَلَ اللهُ عز وجل:
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ
“Tinggalkan dari dirimu syirik (menyekutukan Allah) dengan makhluk, dan esakanlah Allah yang Maha Haqq azza wajalla. Dia pencipta segala sesuatu, seluruhnya, dan di tangan-Nya segala sesuatu, seluruhnya.
Wahai pencari sesuatu dari selain-Nya, engkau tidak berakal?! Apa ada sesuatu yang tidak ada di gudang kekayaan Allah? Allah berfirman:
“Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya[gudangnya); dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” (QS. Al-Hijr: 21) (al-Fath al-Rabbani, 5)
Berdoa kepada selain Allah itu syirik. Anda tiap hari berdoa kepada siapa?
Jika anda syiah, maka percuma mau mengadu domba antra kami dengan NU.
Jika anda asalnya NU kemudian masuk syiah bisa jadi pemahaman anda sekarang campur antara sunnah dan syiah. Maka bertaubatlah, karena tidak ada syiah yang tidak mencaci dan melaknat sahabat! Ingat bagi syiah: mencintai ahlulbait adalah rukun dan melaknat musuh ahlulbait adalah rukun! Jadi tidak sah mengaku syiah tetapi tidak melaknat sahabat Nabi -Shalallahu alaihi wa salam-. maka bertaubatlah kembalilah kepada sunnah!
Ya. Sekedar menjelaskan bahwa berdoa kepada selain Allah adalah syirik maka itu adalah ajran al-Qur`an yang wajib disampaikan dimana saja, di sini atau di tempat lain.
Ingat wasiat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani rahimahullah:
دَعْ عَنْكَ الشِّرْكَ بِالْخَلْقِ، وَوَحِّدِ اْلحَقَّ عَزَّ وَجَلَّ هُوَ خَالِقُ الْأَشْيَاءِ جَمِيْعِهَا وَبِيَدِهِ الْأَشْيَاءُ جَمِيْعُهَا. يَا طَالِبَ اْلأَشْيَاءِ مِنْ غَيْرِهِ مَا أَنْتَ عَاقِلٌ، هَلْ شَيْئٌ لَيْسَ هُوَ فِيْ خَزَائِنِ اللهِ عز وجل؟ قاَلَ اللهُ عز وجل:
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ
“Tinggalkan dari dirimu syirik (menyekutukan Allah) dengan makhluk, dan esakanlah Allah yang Maha Haqq azza wajalla. Dia pencipta segala sesuatu, seluruhnya, dan di tangan-Nya segala sesuatu, seluruhnya.
Wahai pencari sesuatu dari selain-Nya, engkau tidak berakal?! Apa ada sesuatu yang tidak ada di gudang kekayaan Allah? Allah berfirman:
“Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya[gudangnya); dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” (QS. Al-Hijr: 21) (al-Fath al-Rabbani, 5)
Agus says:
Apakah ziarah kubur merupakan berdoa
kepada selain Allah ? Walaupun sy dilahirkan di kalangan NU artinya mayoritas
masyarakatnya beraliran NU tp keluarga sy cenderung sekuler jd sy tidak
diajarkan Islam dengan baik. Sy melihat masyarakat sekitar sy berziarah kubur,
tahlilan, yasinan dan tawassul. Yang sy tanyakan apakah itu bentuk2 syirik juga
? Jika iya menurut Anda, maka berarti menurut Anda NU syirik juga ?
Mengenai Syaikh Abdul Qodir Jailani,
bukankah pengikut tarekat beliau juga bertawassul melalui beliau ?
Mohon penjelasan maksud kalimat Anda :
“memperlakukan imam yang mati dan ghaib seperti memperlakukan Tuhan”. Memang
bagaimana mereka memperlakukan imam2 nya yang telah mati ?
ziarah kubur itu ada yang sunnah ada yang
bid’ah.
Berdoa itu ada yang sunnah ada yang bid’ah, ada yang tauhid dan ada yang syirik.
Yasinan itu ada yang sunnah ada yang tidak sunnah.
Tawassul itu ada yang sunnah ada yang bid’ah.
Apa yang dilakukan oleh para pecinta syaikh abdul qadir belum tentu sesuai dengan yang diajarkan oleh syekh. Sebagaimana apa yang dialakukan oleh pecinta ahlulbait belum tentu sesuai dengan ajaran ahlulbait begitu seterusnya.
Jadi semua ini adalah ilmu yang rinci yang harus dicari dengan ikhlash dan mencari guru yang bisa membimbing.
Orang NU satu dengan yang lain berbeda-beda dalam pemahaman dan pengamalan, begitu pula orang Muhammadiyyah, dan seluruh golongan.
Allah -Subhanahu wa ta’ala- menceritakan bahwa orang kristen itu berdoa kepada orang shalih yang sudah mati (Maria, dan Uzair) dan berdoa pada orang hidup tapi Ghaib (Yesus).. jadi orang kresten memperlakukan makhluk yang wafat dan yang ghaib seperti Tuhan, karena itu dihukumi sesat oleh Allah dan Syirik.
Berdoa itu ada yang sunnah ada yang bid’ah, ada yang tauhid dan ada yang syirik.
Yasinan itu ada yang sunnah ada yang tidak sunnah.
Tawassul itu ada yang sunnah ada yang bid’ah.
Apa yang dilakukan oleh para pecinta syaikh abdul qadir belum tentu sesuai dengan yang diajarkan oleh syekh. Sebagaimana apa yang dialakukan oleh pecinta ahlulbait belum tentu sesuai dengan ajaran ahlulbait begitu seterusnya.
Jadi semua ini adalah ilmu yang rinci yang harus dicari dengan ikhlash dan mencari guru yang bisa membimbing.
Orang NU satu dengan yang lain berbeda-beda dalam pemahaman dan pengamalan, begitu pula orang Muhammadiyyah, dan seluruh golongan.
Allah -Subhanahu wa ta’ala- menceritakan bahwa orang kristen itu berdoa kepada orang shalih yang sudah mati (Maria, dan Uzair) dan berdoa pada orang hidup tapi Ghaib (Yesus).. jadi orang kresten memperlakukan makhluk yang wafat dan yang ghaib seperti Tuhan, karena itu dihukumi sesat oleh Allah dan Syirik.