Saturday, January 2, 2016

Alhamdulillah, Dengan Keberanian Luar Biasa Raja Salman Eksekusi Tokoh Syiah Saudi Yang Paling Getol Mencaci Maki Para Sahabat Dan Istri Nabi, Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr ! Seperti Biasa Negara Barbar Pengecut Syiah Iran Cuma Mengancam Dan Membakar Aset Saudi Di Iran

Nimr Al-Nimr. (arabic.rt.com)

Saudi Eksekusi 47 Terpidana Teroris, Salah Satunya Tokoh Syiah Internasional

02/01/16
Pemerintah Arab Saudi, Sabtu (2/1/2016) pagi tadi, menyatakan telah mengeksekusi mati 47 orang terpidana teroris. Salah satu terpidana yang dieksekusi adalah tokoh Syiah, Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr. Sudah lama tokoh Syi'ah ini mau dipancung sejak Raja Abdullah masih bertahta, tapi tekanan dari Iran dan antek-anteknya, hukuman tersebut ditangguhkan. Di masa Raja Salman -waffaqahullaah- akhirnya hukuman itu dijalankan ( Masya Allah ).
Dalam keterangan itu disebutkan, “Para terpidana telah memeluk paham takfiri yang mengandung keyakinan kelompok Khawarij yang bertentangan dengan Al-Quran, Sunnah, dan Ijma’ ulama. Mereka juga telah menyebarkan pemahaman ini dengan cara yang menipu dan sarana yang bervariasi. Mereka bergabung dengan organisasi-organisasi teroris, dan melaksanakan agenda kriminal.”
Mayoritas tereksekusi mati itu berkewarganegaraan Saudi. Hanya ada dua orang yang berkewarganegaraan Mesir dan Chad. Mereka juga dituduh melakukan penyerangan kepada gedung-gedung kepolisian dan militer, berusaha menghancurkan ekonomi negara, dan berusaha merusakan hubungan baik Arab Saudi dan negara-negara sahabat.
Di antara para tereksekusi, yang paling dikenal media adalah Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr, seorang tokoh syiah Saudi yang telah menjadi pemberitaan media internasional. Iran mengancam akan menyerang Saudi jika benar-benar mengeksekusi mati Al-Nimr.

Keluarga Al-Nimr sempat juga mengancam pemerintah, bahwa ekesekusi mati Al-Nimr akan bisa menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan karena Al-Nimr adalah tokoh syiah yang dikenal dunia. Namun demikian, pemerintah Saudi memilih tetap menjalankan eksekusi.

Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi menanggapi eksekusi mati ini. Namun beberapa pihak berkeyakinan, tindakan berani Saudi ini tidak akan begitu saja dibiarkan kekuatan Syiah di negara-negara Teluk. Karena Al-Nimr mempunyai kedudukan terhormati di kalangan mereka.
Selain kekuatan Syiah, lembaga-lembaga HAM internasional juga akan semakin mengritik Saudi terkait perlakuannya kepada para oposisi kerajaan. Istana dinilai kerap melakukan pelanggaran HAM kepada kelompok-kelompok yang dinilai mengancam kekuasaan keluarga raja. (msa/dakwatuna)
Sumber: Noon Post
Redaktur: M Sofwan

Kapan gembong-gembong syiah di indonesia seperti Jahanam Nimr Baqr Al-Nimr di eksekusi ?

Siapakah Sebenarnya Syaikh Al-Nimr, Tokoh Syiah yang Dieksekusi Mati Saudi?

Pemerintah Arab Saudi, Sabtu (2/1/2016), menyatakan telah mengeksekusi mati 47 orang terpidana teroris. Salah satu terpidana yang dieksekusi adalah tokoh Syiah, Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr.

Siapakah Syaikh Al-Nimr ini sehingga dieksekusi mati pemerintah Saudi?


Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr adalah salah seorang tokoh besar kelompok Syiah di Arab Saudi. Syaikh Al-Nimr terkenal dengan kritikannya yang keras dan pedas terhadap pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Beliau dilahirkan tahun 1959 di Qatif, yang terletak di Provinsi Timur, Arab Saudi, dalam keluarga yang penuh dengan tokoh agama dan penceramah terkenal.

Setelah menyelesaikan pendidikan SLTA, Syaikh Al-Nimr meninggalkan Saudi untuk belajar di Teheran, Iran. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Damaskus, Suriah.

Selesai belajar Hawza, Syaikh Al-Nimr mulai menjadi pendidik. Diawali dengan mengajar di Damaskus, lalu menjadi pimpinan Hawza Al-Qaim di Teheran selama beberapa tahun. Setelah itu, Syaikh Al-Nimr pulang ke Arab Saudi.



Di Saudi, Syaikh Al-Nimr dikenal sering mengeluarkan kritikan oposisi terhadap pemerintah. Kritikannya kepada keluarga raja diketahui sangat keras. Bahkan sempat mengancam akan memimpin gerakan pemisahan diri Qatif dan Al-Ahsa dari Arab Saudi untuk membentuk negara Syiah dengan Bahrain.
Beberapa kali Syaikh Al-Nimr ditangkap dan ditahan. Misalnya pada tahun 2006 dan 2008. Pada tahun 2012, pemerintah menyatakan telah menangkap Syaikh Al-Nimr setelah sempat terjadi baku tembak dan hendak melarikan diri.

Saat itu, juru bicara keamanan Saudi mengatakan bahwa Syaikh Al-Nimr bersama pengikutnya menyerang pihak keamanan Saudi, dan berusaha melarikan diri. Setelah penangkapannya, sering terjadi aksi penyerangan dilakukan para pengikutnya di daerah Qatif.

Syaikh Al-Nimr sering mengritik pemerintah Saudi tidak mau mengangkat kalangan Syiah menjadi pegawai pemerintah dan militer. Kalangan Syiah sangat kesulitan mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan pemerintah. Para pelajar sulit mendapatkan kesempatan belajar di perguruan tinggi.

Kritikan ini disanggah pemerintah. Bahkan pemerintah menyebutkan bahwa tiga anak Syaikh Al-Nimr mendapatkan beasiswa pemerintah untuk belajar di Amerika. Istrinya juga bekerja di kantor imigrasi di Saudi bagian timur, kemudian dipindahkan ke Dammam.

Syaikh Al-Nimr harus menghadapi tuduhan membuat keonaran dan upaya memberontak pemerintah. Pada tanggal 15 Oktober 2014, pengadilan Saudi menjatuhkan vonis mati kepadanya. Dan Sabtu kemarin, vonis itu dieksekusi. (Sumber: dakwatuna)
http://www.portalpiyungan.com/2016/01/siapakah-sebenarnya-syaikh-al-nimr.html



PELAJARAN BERHARGA BUAT KEUTUHAN NKRI DARI ANCAMAN DISINTEGRASI.

JANGAN SAMPAI TERJADI DI INDONESIA.NKRI HARGA MATI!



Pasca Eksekusi Mati Tokoh Syiah, Kantor Kedubes Saudi di Iran Dibakar

Sebuah pertikaian diplomatik antara Arab Saudi dan Iran meningkat pasca eksekusi mati seorang tokoh Syiah Nimr al-Nimr di Saudi atas tuduhan terorisme, Sabtu (2/1). (Baca:[BREAKING NEWS] Arab Saudi Mengeksekusi Mati Tokoh Syi'ah)

Dilansir Daily Sabah, Sabtu (2/1), Konsulat Saudi di Masyhad, Iran, dibakar massa yang melakukan protes atas eksekusi Saudi terhadap tokoh Syiah.

Arab Saudi langsung memanggil duta besar Iran di Riyadh. Kerajaan Saudi menuduh Iran "tak tahu malu" mensponsori teror dan merusak stabilitas regional.

"Rezim Iran adalah rezim terakhir di dunia yang bisa menuduh orang lain mendukung terorisme, mengingat bahwa (Iran) adalah sebuah negara yang mensponsori teror, dan dikutuk oleh PBB dan banyak negara," kata juru bicara kementerian luar negeri Saudi dalam pernyataan yang dirilis kantor berita resmi Arab Saudi SPA.

"Rezim Iran tidak memiliki rasa malu koar-koar tentang masalah-masalah hak asasi manusia, padahal Iran telah melakukan eksekusi mati ratusan warga Iran tahun lalu tanpa dasar hukum yang jelas," kata pernyataan itu.



Bukan hanya konsulat Saudi di Masyhad yang dibakar, sebuah gambar beredar di media sosial hari Minggu dini hari menunjukkan demonstran Iran membobol kedutaan Arab Saudi di Teheran dan mulai kebakaran.

Satu foto, diposting di Twitter, menunjukkan demonstran di luar gedung kedutaan dengan api kecil menyala di dalam, sementara yang lain menunjukkan sebuah ruangan dengan menghancurkan furnitur di dalam gedung kedutaan.

Reuters tidak bisa segera memverifikasi gambar, beberapa di antaranya dipublikasikan oleh koresponden di kantor berita Iran dan koran.

Sebelumnya, milisi mahasiswa Basij yang punya kaitan dengan pasukan elite Iran Pengawal Revolusi menyerukan demonstrasi besar di depan kedutaan besar Saudi di Tehran.
http://www.portalpiyungan.com/2016/01/pasca-eksekusi-mati-tokoh-syiah-kantor.html

Ini Komentar Iran Setelah Saudi Eksekusi Mati Tokoh Syiah

02/01/16 
Teheran. Juru bicara departemen luar negeri Iran, Hossein Jaber Ansari, Sabtu (2/1/2016) hari ini, menuduh pemerintah Arab Saudi mendukung terorisme, dan menindas kelompok-kelompok oposisi. Tuduhan itu disampaikan menyusul tindakan Saudi mengeksekusi 47 terpidana mati, termasuk di antaranya tokoh Syiah, Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr.
Seperti dilansir kantor berita Iran, Fars, Ansari, menyatakan, “Pemerintah Saudi mendukung para teroris dan kelompok radikal takfiri. Di waktu yang sama, mereka juga menindas kelompok kritis di dalam negeri.” ( Iran sangat barbar membunuhi ahlus sunnah iran ! )
Sementara itu, Ayatola Ahmad Khatami, anggota dewan ahli pemerintah Iran, mengatakan, “Eksekusi Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr akan membuat efek besar yang berakhir dengan jatuhnya kekuasaan keluarga raja.”
Khatami juga mengatakan, “Aku sama sekali tidak ragu, darah yang suci ini akan menyiprati keluarga Al Saud, dan menghapus mereka dari lembaran sejarah. Mengeksekusi Syaikh Al-Nimr adalah sebagian kejahatan tersistem yang dilakukan oleh keluarga Al Saud. Dunia Islam pasti akan berteriak menentang rezim buruk ini dengan penuh kekuatan.”
Pemerintah Arab Saudi, pagi tadi, menyatakan telah mengeksekusi mati 47 orang terpidana teroris. Salah satu terpidana yang dieksekusi adalah tokoh Syiah, Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr.

Dalam keterangan itu disebutkan, “Para terpidana telah memeluk paham takfiri yang mengandung keyakinan kelompok Khawarij yang bertentangan dengan Al-Quran, Sunnah, dan Ijma’ ulama. Mereka juga telah menyebarkan pemahaman ini dengan cara yang menipu dan sarana yang bervariasi. Mereka bergabung dengan organisasi-organisasi teroris, dan melaksanakan agenda kriminal.”

Mayoritas tereksekusi mati itu berkewarganegaraan Saudi. Hanya ada dua orang yang berkewarganegaraan Mesir dan Chad. Mereka juga dituduh melakukan penyerangan kepada gedung-gedung kepolisian dan militer, berusaha menghancurkan ekonomi negara, dan berusaha merusakan hubungan baik Arab Saudi dan negara-negara sahabat.
Di antara para tereksekusi, yang paling dikenal media adalah Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr, seorang tokoh syiah Saudi yang telah menjadi pemberitaan media internasional. Iran mengancam akan menyerang Saudi jika benar-benar mengeksekusi mati Al-Nimr. (msa/dakwatuna)
Sumber: AlChourouk