Sebuah fakta menarik tentang
persentase HIV/AIDS di negara-negara Afrika berdasarkan komposisi penduduk
Muslim
Afrika utara dengan penduduk mayoritas Muslim,
menjadi tempat dengan persentase HIV/AIDS paling kecil. Di Senegal yang 96%
Muslim, hanya 0,5% penderita virus ini dibandingkan rerata benua Afrika lebih
dari 2% populasi.
Sementara di Sudan, jumlah HIV/AIDS sebesar 0,2%
persen dari jumlah penduduknya. Mayoritas penduduk Sudan adalah penganut Islam.
Negara ini berpisah dengan Sudan Selatan pada tahun 2011 lalu.
Berbeda dengan Sudan, mayoritas penduduk Sudan
Selatan adalah penganut Kekristenan dan agama asli Afrika. Uniknya, tingkat
HIV/AIDS di Sudan Selatan mencapai 2,7% dari penduduknya pada tahun 2014
(UNAIDS).
Kawasan Afrika paling parah tingkat penderita
HIV/AIDS-nya adalah regional bagian selatan. Afrika Selatan misalnya, sebanyak
6,8 juta orang diperkirakan menderita HIV/AIDS, atau sekitar 18,9% populasi. Di
Afsel, jumlah Muslim sangat minoritas, kurang dari 2% penduduk.
BENUA AFRIKA & HIV/AIDS
Benua hitam Afrika merupakan rumah bagi sebanyak
1,1 milyar manusia. Sekitar 40% dari seluruh warga Afrika adalah kaum Muslimin.
Komposisi Muslim Afrika paling banyak menyebar di wilayah utara.
Meliputi negara-negara penutur Arabic seperti
Mesir, Libya, Maroko, Tunisia dan Aljazair. Serta Sudan, Somalia, Djibouti,
Gambia, Mauritania, Mali, Niger, Senegal, Sierra Leone dan lain-lain. Dimana
Islam menjadi agama mayoritas mutlak di negara-negara ini.
Di beberapa negara, komposisi penganut Islam dan
Kekristenan relatif tak berbeda jauh, yaitu di sekitar kawasan Afrika bagian
tengah. Contohnya adalah di Nigeria dan Ethiopia. Namun makin ke selatan,
persentase penganut Islam makin mengecil di benua ini.
Kawasan sub-Sahara, atau wilayah di selatan
gurun Sahara merupakan salah satu regional dengan tingkat penderita virus HIV/AIDS
paling tinggi di dunia. Menurut data UNAIDS, pada tahun 2013 terdapat 24,7 juta
orang sub-Sahara hidup dengan mengidap virus HIV di tubuhnya. Secara rerata,
persentase penderita HIV/AIDS di benua Afrika mencapai 2,2%.
Afrika utara dengan penduduk mayoritas Muslim,
menjadi tempat dengan persentase HIV/AIDS paling kecil. Di Senegal yang 96%
Muslim, hanya 0,5% penderita virus ini dibandingkan rerata benua Afrika lebih
dari 2% populasi.
Sementara di Sudan, jumlah HIV/AIDS sebesar 0,2%
persen dari jumlah penduduknya. Mayoritas penduduk Sudan adalah penganut Islam.
Negara ini berpisah dengan Sudan Selatan pada tahun 2011 lalu. Berbeda dengan
Sudan, mayoritas penduduk Sudan Selatan adalah penganut Kekristenan dan agama
asli Afrika. Uniknya, tingkat HIV/AIDS di Sudan Selatan mencapai 2,7% dari
penduduknya pada tahun 2014 (UNAIDS).
Kawasan Afrika paling parah tingkat penderita
HIV/AIDS-nya adalah regional bagian selatan. Afrika Selatan misalnya, sebanyak
6,8 juta orang diperkirakan menderita HIV/AIDS, atau sekitar 18,9% populasi. Di
Afsel, jumlah Muslim sangat minoritas, kurang dari 2% penduduk.
Bahkan di Swaziland, tingkat HIV/AIDS mencapai
27,7%. Sedangkan jumlah penganut Islam di Swaziland tidak sampai 0,2% saja.
Berikut perbandingan jumlah penduduk penderita
HIV/AIDS berkorelasi dengan komposisi penduduk Muslim di Afrika pada beberapa
negara:
1. Mesir, 95% Muslim, angka HIV/AIDS:Kurang dari
0,1%
2. Senegal, 96% Muslim, angka HIV/AIDS: 0,2%
3. Mauritania, 99% Muslim, angka HIV/AIDS: 0,7%
4. Maroko, 99,9% Muslim, angka HIV/AIDS: 0,1%
5. Gambia, 95% Muslim, angka HIV/AIDS: 1,8%
6. Djibouti, 97% Muslim, angka HIV/AIDS: 1,6%
7. Mali, 92% Muslim, angka HIV/AIDS: 1,4%
8. Nigeria, 50% Muslim, angka HIV/AIDS: 3,2%
9. Chad, 55% Muslim, angka HIV/AIDS: 2,5%
10. Togo, Muslim < 20%, angka HIV/AIDS:
2,4%
11. Afrika Selatan, Muslim < 2%, angka
HIV/AIDS: 18,9%
12. Swaziland, Muslim < 1%, angka HIV/AIDS:
27,7%
13. Zimbabwe, Muslim < 1%, angka HIV/AIDS:
16,7%
14. Lesotho, Muslim < 0,1%, angka HIV/AIDS:
23,4%
Meskipun banyak faktor yang
menentukan penyebaran HIV/AIDS di benua Afrika, namun berdasarkan data yang
dirilis UNAID, komposisi penduduk Muslim memiliki perbandingan terbalik dengan
persentase penderita HIV/AIDS. Makin kecil populasi Muslim, justru terus
membesar persentase penderita virus ini.